Anda di halaman 1dari 4

UJIAN SEMESTER SATU FILSAFAT ILMU

S3 PEND. BAHASA INDONESIA

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu


Program Studi : S3 Pendidikan Bahasa Indonesia
Semester : 1 (satu)
Penguji : Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd.

Disusun Oleh
Nama : Halimatussakdiah
Nim : T841908006

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2019
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PROGRAM PASCASARJANA
Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan, Surakarta, Telp./Fax. (0271) 632450

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu


Program Studi : S3 Pendidikan Bahasa Indonesia
Semester : 1 (satu)
Penguji : Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd.

A. Soal
1. Jelaskan maksud pernyataan bahwa “Filsafat dapat mendorong berkembang- nya ilmu”.
2. Salah satu karakteristik berpikir filsafati adalah komprehensif. Jelaskan hal itu dan beri
ilustrasi dalam bidang keilmuan.
3. Secara ontologis, objek kajian ilmu adalah sesuatu yang dapat diamati dan diukur.
Setujukah Anda dengan pernyataan itu? Jelaskan pendapat Anda dengan disertai ilustrasi
yang konkret.
4. Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah dan bagaimana metode tersebut teraplikasikan
dalam kegiatan penelitian ilmiah?
5. Bagaimana Anda melihat sumbangan ilmu terhadap agama dan sumbangan agama
terhadap ilmu? Berikan penjelasan secukupnya, disertai dengan ilustrasi tentang hal
tersebut.

B. Petunjuk Pengerjaan Soal


1. Kerjakan semua soal di atas secara berurutan.
2. Jawablah dengan menggunakan penalaran sendiri, setelah membaca berbagai referensi
yang relevan.
3. Jawaban untuk setiap soal maksimal 10 baris, tidak boleh lebih dari itu.
4. Jawaban diketik di atas kertas A-4, font 12, times new romans, spasi 1,5.
5. Mohon bekerja secara mandiri. Apabila ada dua pekerjaan atau lebih yang mirip atau
sama, baik sebagian maupun seluruhnya, semuanya akan didiskualifikasi dan dianggap
tidak mengikuti ujian.
6. Hasil pekerjaan dikumpulkan pada hari Kamis, 28 November 2019, pukul 11.00 WIB
(pada saat pelaksanaan perkuliahan).

Surakara, 28 November 2019

~~0~~
JAWABAN

1. “Filsafat dapat mendorong berkembangnya ilmu”. Filsafat merupakan pandangan hidup


seseorang terhadap suatu hal secara sistematik untuk mencapai suatu kebenaran.
Pengetahuan lama menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan baru. Filsafat menelusuri
dan menyelidiki sedalam dan seluas mungkin segala sesuatu mengenai suatu bidang ilmu.
Sehingga Filsafat menjadi acuan mengembangkan ilmu. Tidak lantas percaya pada suatu hal,
namun dibuktikan dengan data-data dan cara ilmiah. Sehingga berkembangnya suatu ilmu itu
bisa diperoleh dengan logika. Oleh karena itu, dengan filsafat dapat mendorong seseorang
mengembangkan ilmu. Wawasan seseorang akan hal-hal baru, menjadikan munculnya ilmu-
ilmu baru. Dengan filsafat seseorang senantiasa berpikir, dinamis dan produktif serta terus
melakukan pencarian dalam mengembangkan ilmu. Jaidi, tanpa filsafat tak akan ada lahir
ilmu-ilmu yang dapat dipelajari saat ini.
2. Salah satu karakteristik berpikir filsafati adalah komprehensif. Berpikir secara komprehensif
adalah berpikir secara menyeluruh atau total. Sebagai contoh ilustrasi, sebuah mobil yang
dihadapkan pada 3 profesi yaitu seorang guru, pedagang, dan montir. Dari ketiga profesi
tersebut akan muncul pula tiga pemikiran yang berbeda. Seorang guru akan berpikir
bagaimana cara membuat mobil dan komponen apa saja yang ada didalamnya, seorang
pedagang akan berpikir bagaimana cara menjadikan mobil tersebut layak untuk dijual, dan
untuk seorang montir akan berpikir bagaimana cara merawat mobil tersebut agar nyaman
untuk dikendarai. Hal itu tidak akan terjadi jika orang tersebut berpikir filsafati secara
komprensif. Dia akan berpikir dan menjelaskan segala hal yang berhubungan dengan mobil
tersebut secara keseluruhan, tidak terpaku pada satu bidang keahlian atau pada satu bidang
keilmuan saja.
3. Secara ontologis, objek kajian ilmu adalah sesuatu yang dapat diamati dan diukur. Saya
setuju jika dikatakan bahwa ilmu adalah sesuatu yang dapat diamati dan diukur. Sesuatu
dapat dikatakan ilmiah adalah apabila dia bersifat objektif. Dapat dinilai dari luar maupun
dari dalam, objek yang dinilai dapat berupa objek yang ada maupun yang mungkin ada.
Kajian ilmu mengandung kebenaran yang terbuka untuk diperiksa atau diuji (diverifikasi)
guna dapat dinyatakan sah (valid) untuk disampaikan kepada orang lain. Dikatakan munkin
ada karena masih harus diuji keberadaannya. Ilustrasi, seorang ilmuwan akan meneliti
tentang perlakuan seorang guru yang memiliki peranan penting untuk meningkatkan
pengetahuan siswanya. Walaupun terlihat tidak nyata, tetapi disini ilmuwan tetap
membutuhkan objek kajian yang dapat diukur. Hal yang dapat diukur sikap dari seorang guru
untuk meningkatkan pengetahuan dari siswanya dan pengetahuan dari siswa yang dapat
diukur dengan beberapa tes atau wawancara.
4. Metode ilmiah adalah merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis dalam
mendapatkan pengetahuan ilmiah. Metode pemecahan masalah yang menggabungkan antara
teori dengan kenyataan yang ada. Seseorang menggunakan metode ilmiah untuk
memecahkan masalahnya secara sistematis. Dimulai dengan menetapkan, merumuskan dan
mengindentifikasi masalah, lalu kemudian akan menghasilkan kerangka berpikir yang
didapat dari menganalisis dan mensintesis teori yang sudah ada. Dari kerangka berpikir
tersebut dapat ditarik sebuah hipotesa yang bertujuan untuk membandingkan kenyataan dan
hipotesa. Untuk mengetahui apakah hiopotesanya benar maka dilakukanah pengumpulan
data yang relevan kemudian diolah dan dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan apakah
kenyataan yang ada sesuai dengan hipotesa yang telah diajukan atau tidak.
5. Sumbangan ilmu terhadap agama yaitu Ilmu telah banyak mendatangkan kemudahan bagi
manusia, perkembangan ilmu dan teknologi mengalami percepatan yang luar biasa. Dengan
ilmu, manusia dapat menjalani hidup menjadi lebih mudah. Kemajuan ilmu bisa berkontribus
terhadap agama, misalnya kita bisa belajar tentang agama melalui aplikasi online, google,
youtube dsb. Memberi kemudahan bagi manusia untuk mempelajari agamanya. Selanjutnya,
sumbangan agama terhadap ilmu yaitu sebagai wujud peradaban agama yang tersirat nilai-
nilai dalam masyarakat diantaranya hubungan dengan kesusilaan, aturan, atau menentukan
sesuatu benar dan salah, baik atau buruk yang dikembangkan dalam perspektif ilmu
pengetahuan. Agama Islam merupakan sumber pengembangan ilmu, semua ilmu yang ada di
muka bumi sudah tertulis di Al-Qur’an dan Al-Hadist, jadi ilmu yang saat ini sudah
dikembangkan oleh ilmuwan hanyalah meneruskan dan mengembangkan apa yang telah
tertulis di Al-Qur’an. Sehingga dengan kemampuan agama untuk memberi suplemen tertentu
bagi memandang ilmu, mempertahankan nilai-nilai moral dalam memahami dan
mengembangkan ilmu.

Anda mungkin juga menyukai