Di Susun Oleh:
SAPUTRA ISMAIL
NIM. 020111036
FAKULTAS TARBIYAH
a. Pengertian Filsafat
b. Objek Filsafat
Secara umum, filsafat mempunyai objek yaitu segala sesuatu yang ada dan
mungkin ada dan boleh juga diaplikasikan, yaitu tuhan, alam semesta, dan
sebagainya. Apabila diperhatikan secara seksama objek filsafat tersebut dapat
dikatagorikan kepada dua:
1. Objek material
c. Metode Filsafat
Filsafat merupakan suatu upaya berfikir yang jelas dan terang tentang
seluruh kenyataan, upaya ini menghasilkan beberapa peranan bagi manusia.
Filsafat berperan sebagai pendobrak. Artinya bahwa filsafat mendobrak
keterjungkungan pikiran manusia. Dengan memahami, dan mempelajari filsafat
manusia dapat menghancurkan kebekuan, kabakuan, bahkan keterkungkungan
pikirannya dengan kembali mempertanyakan segala. Pendobrakan ini bisa
membuat manusia terbebas dari kebekuan, dan keterkungkungan.
Jadi, bagi manusia filsafat berperan sebagai pembebas pikiran manusia.
Pembebasan ini membimbing manusia untuk berpikir lebih jauh, lebih mendalam,
lebih kritis terhadap segala hal sehingga manusia bisa mendapatkan kejelasan dan
keterangan atas seluruh kenyataan.
Jadi peranan ketiga yang dimiliki filsafat bagi manusia adalah sebagai
pembimbing. Selain memiliki peran bagi manusia, filsafat juga berperan bagi ilmu
pengetahuan umumnya. Menurut Descartes, filsafat adalah himpunan dari segala
pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah mengenai Tuhan, alam dan
manusia.
Angapan Umum
Definisi
Sekarang, mari kita lanjutkan diskusi kita dengan menyimak ber-bagai definisi
filsafat menurut para ahli. Tetapi, sebelumnya barangkalikita telusuri dulu arti
etimologinya. Filsafat (dalam bahasa Arab adalahfalsafah, dan dalam bahasa
Inggris adalah philosophy) berasal dari bahasaYunani. Kata ini terdiri dari kata
‘philein’ yang berarti cinta (love) dan‘sophia’ kebijaksanaan (wisdom). Secara
etimologis, filsafat berarti berarticinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam
artinya sedalam-dalamnya.Seorang filosof (philosopher) adalah pencinta,
pendamba dan pencarikebijaksanaan.Menurut catatan sejarah, kata ini pertama
kali digunakan olehPythagoras, seorang filosof Yunani yang hidup pada 582-496
sebelumMasehi. Cicero (106-43 SM), seorang penulis Romawi terkenal pada
zaman-nya dan sebagian karyanya masih dibaca hingga saat ini, mencatatbahwa
kata ‘filsafat’ dipakai Pythagoras sebagi reaksi terhadap kaumcendekiawan pada
masanya yang menamakan dirinya ‘ahli pengetahuan’Pythagoras menyatakan
bahwa pengetahuan itu begitu luas dan terusberkembang.
Pernyataan Pythagoras memang diabaikan dan diselewengkanoleh banyak
pihak terutama oleh kaum ‘sophist’. Mereka seakan men-jadi orang yang paling
tahu dan bijaksana. Mereka mempergunakan kefasihan bahasa dan kelihaian
bersilat lidah untuk meyakinkan masya-rakat dan merebut pengaruh.Kata ini
kerap pula digunakan oleh Socrates (470-399 SM). Socratestidak saja terkenal
karena pemikirannya yang brillian, tetapi juga karenaia banyak mengajukan
pertanyaan.
A. Ciri-ciri Filsafat
Dari begitu banyak definisi yang dikutip, apakah ciri utama filsafatyang tetap
hadir? Ciri itu adalah bahwa filsafat adalah upaya manusiauntuk mendapatkan
hakikat segala sesuatu. Apakah setiap upaya manusiamenjawab persoalan hidup
dapat dikatakan berfilsafat? Tentu tidak.
Ada tiga ciri utama hingga upaya itu dapat dikatakan filsafat.
1. Universal (menyeluruh), yaitu pemikiran yang luas dan tidak
aspektertentu saja.
2. Radikal (mendasar), yaitu pemikiran yang dalam sampai kepadahasil
yang fundamental dan essensial.
3. Sistematis, yaitu mengikuti pola dan metode berpikir yang runtutdan
logis meskipun spekulatif.
B. Cabang-cabang Filsafat
C. Kegunaan Filsafat
Untuk apa kita harus belajar filsafat? Kita kan tidak kepingin jadifilosof.
Selain untuk mencukupi SKS dan memenuhi ketentuan akademis,apa memang
ada kegunaan lain dari filsafat? Jika saya ingin mengetahuijawaban filosofis
terhadap berbagai persoalan hidup dan permasalahandunia, ternyata filsafat
bukannya dapat menawarkan jawaban yangpasti dan jalan keluar yang aman.
Malah filsafat lebih banyak merupakanaktivitas olah otak (sebagai lawan dari
olahraga) yang mempersoalkanjawaban yang ada, bahkan pertanyaan yang
diajukan.
Tidak mendapatkan jawaban pasti atas pertanyaan hakikat, dantidak
memperoleh jalan keluar dari problema yang membelit tentu meng-gelisahkan.
Sesudah ada jawaban malah dipersoalkan atau mempersoal-kan yang sehari-hari
tidak menjadi persoalan, seperti yang dilakukanfilsafat, ‘kan malah
membingungkan. Tetapi mempermasalahkanhakikat persoalan dan
mempertanyakan jawaban yang dikembangkan,akan membuat kita lebih arif dan
bijaksana dalam mengarungi kehidupandan memahami alam. Lebih arif dan
bijaksana inilah merupakan faedahutama filsafat. Seperti namanya, filsafat, kita
tidak menguasai penge-tahuan, kita hanya cinta pada kebijaksanaan.
Apa faedah lain dari filsafat? Sadar atau tidak, kita berpikir,
merenung,memilih dan bertingkah laku dan bertindak berdasarkan keyakinanyang
kita panuti dan nilai merupakan permasalahan yang tidak tuntasdijawab hanya
dengan tradisi, konvensi, ilmu, atau gabung semuanya.Pencarian dan penuntasan
masalah itu akan banyak terbantu denganfilsafat. Filsafat itu adalah suatu bagian
dari keyakinan dan tindakankita, meskipun kebanyakan hal ini tanpa kita sadari.
Jika kita menyadari,maka tentu akan lebih baik. Membuat Anda lebih sadar ini
merupakan filsafat.
Barangkali, kegunaan lain filsafat adalah kemampuannya untukmemperluas
bidang-bidang keinsafan kita. Banyak orang memiliki penge-tahuan yang banyak
tetapi picik, mempunyai keterampilan yang berharga,tetapi tidak berwawasan, dan
berkuasa tetapi tidak berprikemanusiaan.Mereka tidak insyaf. Mereka laksana
katak dalam tempurung. Karenatersungkup dalam ruang kecil pengap, mereka
menyombongkan diridan mengira bahwa merekalah paling pintar, paling terampil,
paling ber-kuasa, paling ahli, dan paling segalanya. Filsafat akan mampu
menguakkanawan tebal yang meliputi surya kearifan, serta mampu
membebaskanmereka dari ‘tempurung yang menyesatkan itu’.
Ketidakmampuanfilsafat memberikan jawaban pasti terhadap permasalahan
kehidupanakan membuat kita sadar, insyaf dan tidak sombong atas
keterbatasanmanusia sebagai manusia dengan belajar filsafat kita akan lebih
manusiawi.