Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Filsafat dan ilmu pengetahuan merupakan upaya manusia dalam memahami suatu
konsep dan metode dari sebuah disiplin ilmu. Perubahan zaman dan perkembangan telah
mengantar filsafat ke suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu
pengetahuan” bertumbuhmekar dan bercabang secara subur dari masing-masing disiplin ilmu.
Tujuan penelitian ini menelaah filsafat dan ilmu pengetahuan sertarelevansinya di era
Revolusi Industri 4.0. makalah ini menggunakan metode pustaka dimana kami menganalisis
keterkaitan filsafat dan ilmu menggunakan berbagai jurnal untuk memperkuat argumentasi
kami.

Filsafat dan ilmu pengetahuan sangat diperlukan kehadirannya di tengah


perkembangan IPTEK yang ditandai dengan menajamnya spesialisasi ilmu pengetahuan,
karena dengan mempelajari filsafat para ilmuwan diharapkan akan dapat menyadari atas
keterbatasan dirinya agar tidak terperangkap ke dalam sikap arogansi intelektual. Counter
discourse terhadap perkembangan IPTEK tidak dapat dilakukan, melainkan untuk dapat
mengurangi dampak negatif dari adanya teknologi itu sendiri. Di era Revolusi Industri 4.0 dan
Society 5.0 kelompok masyarakatnya heterogen, sehingga sangat kompleks timbul masalah-
masalah terkait berkembangnya teknologi dan dapat mengubah pola pikir kehidupan manusia
ke pola kehidupan yang lebih canggih dengan tenaga teknologi seperti robot dan internet.
Maka, keilmuan yang dijadikan sebagai tonggak aksiologis dalam mengarahkan,
mengendalikan perkembangan IPTEK secara positif untuk kepentingan umat manusia dan
lingkungannya adalah filsafat dan ilmu pengetahuan.

Penelitian Amsal Bakhtiar (2012) mengemukakan bahwa secara substansial dan


historis filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki peranan penting dalam memberikan pengaruh
besar terhadap kehidupan manusia. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena
saling terintegrasi. Jika ditelusuri filsafat danilmu pengetahuan berperan dalam membawa
perubahan peradaban manusia.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keterkaitan antara filsafat dan ilmu?
2. Apa saja peran filsafat dan ilmu di dalam kehidupan manusia terutama di tengah
kemajuan teklnologi saat ini?
C. TUJUAN
1. Memberikan informasi pada teman-teman mahasiswa bagaimana hubungan antara
filsafat dan ilmu.
2. Menyampaikan bahwa terdapat peran filsafat dan ilmu pada mahasiswa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat adalah disiplin ilmu yang mempertanyakan, menganalisis, dan merenungkan


tentang berbagai aspek kehidupan dan pengetahuan manusia secara menyeluruh. Kata
"filsafat" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "philosophia," yang berarti "cinta akan
kebijaksanaan" atau "cinta akan pengetahuan."

Filsafat mencakup beragam pertanyaan mendasar tentang alam semesta, keberadaan


manusia, pengetahuan, etika, nilai-nilai, logika, dan realitas. Tujuan utamanya adalah untuk
mencari pemahaman mendalam tentang aspek-aspek ini melalui refleksi kritis dan rasional.

Beberapa komponen penting dalam filsafat adalah:

1. Metafisika: Mempertanyakan asal usul, sifat, dan struktur dasar realitas. Metafisika
membahas pertanyaan tentang Tuhan, keberadaan, substansi, dan hubungan antara
fisik dan non-fisik.
2. Epistemologi: Mempelajari sifat pengetahuan dan rasionalitas manusia. Pertanyaan
dalam epistemologi meliputi sumber pengetahuan, pembentukan keyakinan, hubungan
antara pengalaman dan pengetahuan, dan kemungkinan kebenaran objektif.
3. Etika: Mempertanyakan prinsip-prinsip moral, nilai-nilai, dan tindakan manusia yang
baik. Etika berusaha untuk menentukan apa yang benar dan salah, bagaimana
seharusnya kita bertindak, dan prinsip-prinsip yang membentuk kehidupan yang baik.
4. Logika: Memeriksa alasan dan pemikiran yang valid. Logika berurusan dengan
argumen, kesalahan penalaran, dan metode untuk membangun argumen yang kuat dan
sahih.
5. Estetika: Mempelajari keindahan, seni, dan penilaian estetis. Estetika mempertanyakan
sifat keindahan, apresiasi seni, dan kriteria untuk menghargai karya seni.

Selain itu, ada banyak aliran atau pendekatan filsafat yang berbeda, seperti
rasionalisme, empirisme, eksistensialisme, pragmatisme, positivisme logis, dan masih banyak
lagi. Setiap aliran memiliki fokus dan pandangan khasnya sendiri dalam memahami dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan filsafat.

3
Filsafat juga merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran
manusia secara kritis yang dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan
melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, akan tetapi dengan
mengutarakan masalah secara sama, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan
alasan yang tepat untuk solusi tertentu.

Setelah membahas sekilas mengenai definisi filsafat (filosofi), maka bisa disimpulkan
bahwa filsafat memiliki suatu upaya menemukan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang ada,
melalui penggunaan kemampuan akal secara optimal. Kebenaran yang dihasilkan oleh
pemikiran filsafat adalah jawaban dalam bentuk gagasan atau ide. Adapun tujuan dari filsafat
ialah untuk memperoleh kebenaran yang bersifat dasar dan menyeluruh dalam sistem yang
konseptual. Filsafat menghasilkan pula kebenaran absolut.

B. DEFENISI ILMU

Sebelum membahas apa itu ilmu pengetahuan, maka harus mengupas dulu pengertian
ilmu dan pengetahuan. Ilmu berasal dari bahasa arab ‘ilm, yang berarti memahami, mengerti,
atau mengetahui. Ilmu mengacu kepada suatu hal yang melebihi pengetahuan. Pada zaman
dahulu, yang dikatakan orang yang berilmu jelas merupakan orang yang telah dianggap
memiliki kemampuan yang didapat melalui syarat-syarat tertentu.

Bila ditinjau dari jenis katanya 'pengetahuan' termasuk dalam kata benda, yaitu kata
benda jadian yang tersusun dari kata dasar 'tahu' dan memperoleh imbuhan 'pe- an', yang
secara singkat memiliki arti 'segala hal yang berkenaan dengan kegiatan tahu atau
mengetahui. Pengertian pengetahuan mencakup segala kegiatan dengan cara dan sarana yang
digunakan maupun segala hasil yang diperolehnya. Pada hakikatnya pengetahuan merupakan
segenap hasil dari kegiatan mengetahui berkenaan dengan sesuatu obyek (dapat berupa suatu
hal atau peristiwa yang dialami subyek).

lmu adalah pengetahuan atau pemahaman yang diperoleh melalui pengamatan,


penelitian, dan pengalaman yang sistematis. Secara lengkap, ilmu dapat dijelaskan sebagai
berikut:

1. Pengertian Dasar: Ilmu adalah suatu disiplin pengetahuan yang mempelajari


fenomena-fenomena alam dan manusia dengan tujuan untuk memahami, menjelaskan,
dan meramalkan perilaku atau kejadian-kejadian di dunia ini berdasarkan kaidah-
kaidah yang dapat diverifikasi.

4
2. Metode Ilmiah: Ilmu menggunakan metode ilmiah dalam proses penyelidikannya.
Metode ilmiah melibatkan langkah-langkah yang sistematis, seperti observasi,
perumusan hipotesis, pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan.
Metode ini memastikan bahwa pengetahuan yang diperoleh didasarkan pada bukti dan
penelitian yang cermat.
3. Tujuan Ilmu: Tujuan utama ilmu adalah untuk memahami dan menjelaskan fenomena-
fenomena alam dan manusia. Ilmu bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru,
mengidentifikasi pola atau hubungan antara fenomena, dan membangun teori yang
dapat digunakan untuk meramalkan perilaku masa depan.
4. Cabang-cabang Ilmu: Ilmu memiliki berbagai cabang atau disiplin ilmu yang berfokus
pada bidang studi tertentu. Contoh cabang-cabang ilmu meliputi fisika, kimia, biologi,
matematika, ilmu komputer, psikologi, sosiologi, ekonomi, dan banyak lagi. Setiap
cabang ilmu memiliki objek studi dan metode penelitian yang khas.
5. Karakteristik Ilmu: a. Objektif: Ilmu berusaha untuk bersifat objektif, artinya
berdasarkan pada fakta dan bukti yang dapat diverifikasi, bukan pendapat atau
keyakinan pribadi. b. Sistematik: Ilmu mempunyai struktur dan kerangka kerja yang
terorganisir, memungkinkan penelitian dan pemahaman yang lebih baik. c. Universal:
Prinsip-prinsip ilmiah berlaku secara universal dan tidak terikat oleh waktu, tempat,
atau budaya tertentu. d. Reproduktif: Hasil penelitian ilmiah harus dapat direproduksi
oleh orang lain untuk memastikan keabsahannya. e. Progresif: Ilmu terus berkembang
dan maju melalui penemuan-penemuan baru dan pembaruan teori-teori yang ada.
6. Penerapan Ilmu: Ilmu memiliki aplikasi praktis di berbagai bidang kehidupan.
Pengetahuan ilmiah digunakan dalam pengembangan teknologi, kedokteran, pertanian,
rekayasa, komunikasi, dan banyak lagi. Penerapan ilmu bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup dan memecahkan masalah yang dihadapi manusia.

Dengan demikian, ilmu adalah suatu disiplin pengetahuan yang didasarkan pada
metode ilmiah untuk memahami, menjelaskan, dan meramalkan fenomena-fenomena alam
dan manusia dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan menghasilkan manfaat bagi
kehidupan manusia.

5
C. HUBUNGAN FILSAFAT DAN ILMU

Filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan satu sama lain, bila melihat realitas
hubungan filsafat dan ilmu pengetahuan bahwa semuanya merupakan dari kegiatan manusia
Kegiatan manusia diartikan dalam sebuah prosesnya dan juga dalam hasilnya. Bila dilihat dari
hasilnya, keduanya merupakan hasil daripada berpikir manusia secara sadar. Bila dilihat dari
segi prosesnya, menunjukkan suatu kegiatan yang berusaha untuk memecahkan masalah-
masalah dalam kehidupan manusia (untuk memperoleh kebenaran dan pengetahuan), dengan
menggunakan metode-metode atau prosedur-prosedur tertentu secara sistematis dan kritis.
Filsafat dan ilmu pengetahuan adalah satu kesatuan dan memiliki hubungan yang saling
melengkapi antara satu dengan lainnya. Perbedaan yang terdapat dari keduanya bukan untuk
dipertentangkan, melainkan untuk saling melengkapi, dan saling mengisi. Pada hakikatnya,
perbedaan itu terjadi disebabkan cara pendekatan yang berbeda.

Maka dalam hal ini perlu membandingkan antara filsafat dan ilmu pengetahuan, yang
menyangkut perbedaan-perbedaan maupun titik temu di antaranya. Semua keilmuan sudah
dibicarakan di dalam filsafat, bahkan beberapa ilmu pengetahuan lahir dari filsafat, berarti
ilmu yang memisahkan diri dari filsafat. Misalnya matematika, astronomi, fisika, kimia,
biologi, psikologi, dan sosiologi. Ilmu juga bersifat analitis, ilmu pengetahuan hanya
menggarap salah satu lapangan pengetahuan sebagai objek formalnya (Varpio & Macleod,
2020). Sedangkan filsafat belajar dari ilmu pengetahuan dengan menekankan keseluruhan dari
sesuatu (sinoptis), karena keseluruhan mempunyai sifat sendiri yang tidak ada pada bagian-
bagiannya. Ilmu bersifat deskriptif tentang objeknya agar dapat menemukan fakta-fakta,
teknik-teknik, dan alat-alat (Zaprulkhan,2016: 76).

Filsafat tidak hanya melukiskan sesuatu, melainkan membantu manusia untuk


mengambil keputusan tentang tujuan, nilai dan tentang apa-apa yang harus diperbuat manusia.
Filsafat tidak netral, karena faktor-faktor subjektif memegang peranan yang penting dalam
berfilsafat, ilmu mulai dengan asumsi-asumsi. Filsafat juga mempunyai asumsi-asumsi dan
menyelidiknya atau merenungkannya karena ia meragukan terhadap asumsi tersebut.

Ilmu pengetahuan menggunakan eksperimentasi terkontrol sebagai metode yang khas.


Verifikasi terhadap teori dilakukan dengan jalan mengujinya dalam praktik berdasarkan
penginderaan. Sedangkan filsafat dengan melalui akal pikiran yang didasarkan kepada semua
pengalaman insani, sehingga dengan demikian filsafat dapat menelaah masalah-masalah yang
tidak dapat dicarikan penyelesaiannya oleh ilmu. Filsafat dan ilmu merupakan dua bidang
studi yang berbeda, namun keduanya saling terkait dan memiliki hubungan yang kompleks.
6
Dalam konteks yang lebih luas, filosofi dapat dianggap sebagai landasan atau dasar dari ilmu,
karena melibatkan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang realitas, pengetahuan, etika, dan
eksistensi manusia.

Adapun juga beberapa hubungan filsafat dan ilmu sebagai berikut :

1. Pertanyaan Mendasar: Filsafat mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar


tentang hidup, pengetahuan, dan realitas. Ilmu menggunakan metode ilmiah untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana alam semesta berfungsi dan
bagaimana fenomena alami terjadi.
2. Dasar Pemikiran: Filsafat memberikan dasar pemikiran dan pertimbangan etis dalam
ilmu. Misalnya, dalam bidang kedokteran, etika medis digunakan untuk memandu
keputusan moral yang terkait dengan perawatan pasien.
3. Metode Penelitian: Filsafat menggunakan pemikiran rasional dan argumen logis untuk
mencapai pemahaman, sedangkan ilmu menggunakan metode ilmiah seperti
pengamatan, eksperimen, dan pengujian hipotesis untuk memperoleh pengetahuan
yang dapat diuji.
4. Pengaruh Filsafat Terhadap Ilmu: Konsep-konsep filosofis, seperti rasionalitas, logika,
dan metodologi, telah memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan. Filosofi
membantu membangun landasan pemikiran dan metode ilmiah yang lebih kokoh.
5. Hubungan Timbal Balik: Ilmu memberikan fakta dan bukti empiris yang dapat
digunakan oleh filosofi untuk mengembangkan argumen dan pemahaman filosofis
yang lebih kuat. Sebaliknya, filsafat memberikan kerangka berpikir kritis dan refleksi
filosofis yang dapat membantu dalam merumuskan pertanyaan-pertanyaan baru dalam
ilmu.

Secara keseluruhan, filsafat dan ilmu saling melengkapi dalam mengembangkan


pemahaman dan pengetahuan manusia. Filsafat membantu mempertanyakan dan menganalisis
konsep-konsep dasar, sementara ilmu membangun pengetahuan berdasarkan metode ilmiah
yang teruji. Dalam beberapa kasus, pemisahan antara kedua bidang ini tidaklah tegas, dan ada
tumpang tindih di antara keduanya.

7
D. PERAN FILSAFAT DAN ILMU DALAN KEHIDUPAN MANUSIA

Masyarakat yang hidup di era saat ini (abad 21) atau dikenal dengan masyarakat post modern
adalah sebuah kelompokmasyarakat heterogen yang menyimpan banyak hal problematik yang
tentunya sangat jauh lebih kompleks dibandingkan denganmasyarakat modern pada abad
sebelumnya. IPTEK hadir menjadi suatu pijakan dari positivisme yang bertransformasi
menjadi masalah besar di masyarakat modern Hubungan antara filsafat dan ilmu sangat
penting dalam kehidupan manusia.

Filsafat dan ilmu memiliki peran yang saling melengkapi dan saling mempengaruhi.
Berikut adalah penjelasan mengenai peran keduanya:

1. Filsafat memberikan dasar pemikiran: Filsafat adalah studi tentang pertanyaan-


pertanyaan mendasar mengenai kehidupan, pengetahuan, etika, dan eksistensi
manusia. Filsafat memberikan dasar pemikiran yang mempengaruhi pengembangan
ilmu pengetahuan. Konsep-konsep filosofis seperti realitas, kebenaran, moralitas, dan
tujuan hidup mempengaruhi cara kita memahami dan menggunakan ilmu
pengetahuan.
2. Ilmu memberikan pemahaman objektif: Ilmu adalah upaya sistematis untuk
mempelajari dan memahami dunia secara objektif melalui metode ilmiah. Ilmu
menggunakan metode-metode yang teruji secara empiris untuk mengumpulkan data,
menguji hipotesis, dan mengembangkan teori. Melalui ilmu, manusia dapat
memperoleh pengetahuan yang berdasarkan fakta dan bukti.
3. Filsafat mengajukan pertanyaan kritis: Filsafat mendorong manusia untuk
mempertanyakan asumsi-asumsi mendasar dan pemahaman kita tentang dunia. Filsafat
membantu kita untuk melihat ilmu pengetahuan dari sudut pandang yang lebih luas
dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis mengenai implikasi dan batasan ilmu
pengetahuan. Dengan pertanyaan-pertanyaan filosofis, kita dapat menggali lebih
dalam arti dan tujuan dari ilmu pengetahuan.
4. Ilmu memberikan metode penelitian: Ilmu pengetahuan menyediakan metode-metode
penelitian yang sistematis dan teruji untuk memperoleh pengetahuan yang objektif.
Metode ilmiah memberikan kerangka kerja yang bermanfaat dalam mengumpulkan
data, menganalisis hasil, dan membuat kesimpulan yang berdasarkan bukti. Filsafat
juga dapat menggunakan metode ilmiah untuk memeriksa argumen-argumen filosofis
dan menguji ide-ide filosofis dengan cara yang obyektif.

8
5. Filsafat mempengaruhi etika ilmiah: Filsafat memainkan peran penting dalam
pengembangan etika ilmiah, yaitu prinsip-prinsip moral yang mengatur praktek ilmiah.
Filsafat membantu dalam menentukan prinsip-prinsip etis yang digunakan dalam
penelitian manusia, perlakuan hewan percobaan, dan penggunaan teknologi. Ilmu
pengetahuan perlu mempertimbangkan pertimbangan etika untuk memastikan
penggunaan pengetahuan yang bertanggung jawab.

Secara keseluruhan, filsafat dan ilmu saling berinteraksi dan saling mempengaruhi
dalam kehidupan manusia. Filsafat memberikan kerangka pemikiran yang mendalam dan
kritis, sementara ilmu memberikan pemahaman objektif dan metode penelitian yang
sistematis. Dengan bekerja bersama, filsafat dan ilmu dapat saling melengkapi untuk
memperoleh pengetahuan yang lebih baik dan memahami dunia dengan lebih baik.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Filsafat adalah disiplin ilmu yang mempertanyakan, menganalisis, dan merenungkan


tentang berbagai aspek kehidupan dan pengetahuan manusia secara menyeluruh. Kata
"filsafat" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "philosophia," yang berarti "cinta akan
kebijaksanaan" atau "cinta akan pengetahuan."

ilmu adalah suatu disiplin pengetahuan yang didasarkan pada metode ilmiah untuk
memahami, menjelaskan, dan meramalkan fenomena-fenomena alam dan manusia dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan dan menghasilkan manfaat bagi kehidupan manusia.

filsafat dan ilmu saling melengkapi dalam mengembangkan pemahaman dan


pengetahuan manusia. Filsafat membantu mempertanyakan dan menganalisis konsep-konsep
dasar, sementara ilmu membangun pengetahuan berdasarkan metode ilmiah yang teruji.
Dalam beberapa kasus, pemisahan antara kedua bidang ini tidaklah tegas, dan ada tumpang
tindih di antara keduanya.

B. PENUTUP

Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini yang berjudul Filsafat dan Ilmu kami
menyadari ada begitu banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam makalah ini. Akan
tetapi kami juga berharab pada teman-teman dan dosen pengampu mata Filsafat Ilmu Bapak
Dr. Anugrah Tatema, S.H., M.A agar dapat kiranya memberikan kritik dan saran yang
membangun pada makalah kami ini supaya kami juga lebih dapat berkembang lagi
kedepannya. Demikian hasil penegerjaan makalah ini jika ada kekurangan kami mohon maaf,
terimakasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fadli Rijal Muhammad, Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan dan Relevansinya di
Era Revolusi Industri 4.0 (society 5.0), Jurnal Filsafat, Vol. 31, No. 1, 2021, 130-161.

Oktaviana Rukmi Dila dan Ramadhani Aditya Reza, HAKIKAT MANUSIA: Pengetahuan
(Knowladge), Ilmu Pengetahuan (Sains), Filsafat Dan Agama, Jurnal Tawadhu, Vol. 5 no. 2,
2021, 143-159.

Pualilin Robert James, Peran Ilmu Filsafat dalam Kehidupan menurut Pandangan Pragmatis,
Jurnal Pamong Praja, 2008, 101-113.

11

Anda mungkin juga menyukai