0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
50 tayangan15 halaman
Filsafat Ilmu merupakan pengetahuan tentang ilmu yang didekati secara filsafati dengan tujuan untuk memahami hakikat ilmu dari segi ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Filsafat Ilmu juga bertujuan untuk memfungsionalkan wujud keilmuan secara moral, intelektual, dan sosial serta mengkaitkan ilmu dengan berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, kebudayaan, moral, sosial dan politik
Filsafat Ilmu merupakan pengetahuan tentang ilmu yang didekati secara filsafati dengan tujuan untuk memahami hakikat ilmu dari segi ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Filsafat Ilmu juga bertujuan untuk memfungsionalkan wujud keilmuan secara moral, intelektual, dan sosial serta mengkaitkan ilmu dengan berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, kebudayaan, moral, sosial dan politik
Filsafat Ilmu merupakan pengetahuan tentang ilmu yang didekati secara filsafati dengan tujuan untuk memahami hakikat ilmu dari segi ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Filsafat Ilmu juga bertujuan untuk memfungsionalkan wujud keilmuan secara moral, intelektual, dan sosial serta mengkaitkan ilmu dengan berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, kebudayaan, moral, sosial dan politik
metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan A.Cornelius Benjamin Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.
1. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU Michael V. Berry Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah. May Brodbeck: Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan - landasan ilmu. Jujun S.M. Filsafat Ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah). 1. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada. 2. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya. 3. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia. 4. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan 5. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. 2. FUNGSI FILSAFAT ILMU 1. Menurut Agraha Suhandi (1989) : untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah. 2. Menurut Ismaun : Confirmatory function yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi
Explanation function yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun besar secara sederhana. 3. Confirmatory dan Explanation Functions Filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun aksiologisnya
Filsafat Ilmu merupakan pengetahuan tentang ilmu yang didekati secara filsafati dengan tujuan untuk lebih memfungsionalkan wujud keilmuan baik secara moral, intelektual, maupun sosial.
Filsafat ilmu harus mencakup bukan saja pembahasan mengenai ilmu itu sendiri beserta segenap perangkatnya melainkan sekaligus kaitan ilmu dengan berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, kebudayaan, moral, sosial dan politik. 3. TUJUAN FILSAFAT ILMU 1. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu. 2. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis. 3. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami ilmu yang dikaji, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan nonilmiah. 4. Mendorong para calon ilmuwan dan ilmuman untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya. 5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU : 1. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan perindustrian dalam batasan nilai ontologis. Melalui paradigma ontologism diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wawasan spiritual keilmuan yang mampu mengatasi bahaya sekularisme ilmu pengetahuan.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan pertindustrian dalam batasan nilai epistemologis. Melalaui paradigma epistemologis diharapkan akan mendorong pertumbuhan wawasan intelektual keilmuan yang mampu membentuk sikap ilmiah
MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU : 3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan perindustrian dalam batasan axiology. Melalui paradigma axiologis diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai etis, serta mendorong perilaku adil dan membentuk moral tanggung jawab. Ilmu pengetahuan dan teknologi dipertanggung jawabkan bukan unntuk kepentungan manusia, namun juga untuk kepentingan obyek alam sebagai sumber kehidupan
4. Menyadarkan para ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir menara gading, yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa mengkaitkan dengan kenyataan yang ada di luar dirinya. Kenyataan sesungguhnya bahwa setiap aktivitas keilmuan nyaris tidak dapat dilepaskan dari konteks kehidupan sosial kemasyarakatan Jujun Suriasumantri berpendapat, bahwa semua pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga landasan yaitu, A. Ontologis, B. Epistemologis, dan C. Aksiolgis. DIMENSI KAJIAN FILSAFATILMU A. Landasan ontologis: membahas tentang apa yang ingin diketahui atau suatu pengkajian mengenai teori tentang ada. Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan ? Dasar ontologis dari ilmu berhubungan dengan materi yang menjadi objek penelaahan ilmu. Berdasarkan objek yang telah ditelaahnya, ilmu dapat disebut sebagai pengetahuan empiris. Karena objeknya adalah sesuatu yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera manusia. Berlainan dengan agama atau bentuk-bentuk pengetahuan yang lain, ilmu membatasi diri hanya kepada kejadian-kejadian yang bersifat empiris, selalu berorientasi terhadap dunia empiris.
Landasan ontologis dari ilmu pengetahuan adalah analisis tentang objek materi dari ilmu pengetahuan, yakni hal-hal atau benda-benda empiris.
DIMENSI KAJIAN FILSAFATILMU B. Landasan epistemologis: membahas secara mendalam segenap proses yang terlibat dalam usaha untuk memperoleh pengetahuan. Dengan kata lain, epistemologi adalah suatu teori pengetahuan. Bagaimana proses yang memungkinkan diperolehnya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendakan pengetahuan yang benar? Apakah kriterianya? Apa yang disebut kebenaran itu? Adakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Kegiatan dalam mencari pengetahuan tentang apapun selama hal itu terbatas pada objek empiris dan pengetahuan tersebut diperoleh dengan memper-gunakan metode keilmuan, sah disebut keilmuan.
Hakikat keilmuan ditentukan oleh cara berfikir yang dilakukan menurut syarat keilmuan, yaitu bersifat terbuka dan menjunjung kebenaran di atas segala-galanya Landasan epistemologis dari ilmu pengetahuan adalah analisis tentang proses tersusunnya ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan disusun melalui proses yang disebut metode ilmiah (keilmuan). FOKUS KAJIAN FILSAFATILMU C. Landasan aksiologis membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatkannya. Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional?
Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu telah memberikan kemudahan- kemudahan bagi manusia dalam mengendalikan kekuatan-kekuatan alam. Dengan mempelajari atom kita dapat memanfaatkannya untuk sum-ber energi bagi keselamatan manusia, tetapi hal ini juga dapat menimbulkan malapetaka bagi manusia. Penciptaan bom atom akan meningkatkan kualitas persenjataan dalam perang, sehingga jika senjata itu dipergunakan akan mengancam keselamatan umat manusia.
Landasan aksiologis dari ilmu pengetahuan adalah analisis tentang penerapan hasil-hasil temuan ilmu pengetahuan. Penerapan ilmu pengetahuan dimaksudkan untuk memudahkan pemenuhan kebutuhan- kebutuhan dan keluhuran hidup manusia.
FOKUS KAJIAN FILSAFATILMU TUGAS INDIVIDU BUATLAH MAKALAH TENTANG SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita