Anda di halaman 1dari 9

Ujian Tengah Semester

Filsafat Ilmu
IPS.1.82.10009

Dosen Pengampu:
Dr Elida, M.Pd
Prof Dr. Agustina. M.Hum

KONSENTRASI PENDIDIKAN SENI BUDAYA


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2022
PETUNJUK

Bacalah seluruh soal-soal berikut ini terlebih dahulu dengan cermat, kemudian
jawablah satu persatu dengan argument yang logis dan sistematis.

1. Menurut anda, apa pengertian filsafat , dan mengapa perlu mempelajari filsafat “
Ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tau” . Jika
dihubungkan dengan hakikat filsafat, pengertian apa yang dapat diambil dari
ungkapan tersebut.
2. Ontologi adalah kajian tentang hakikat sesuatu. Mengapa perlu berfikir dan
melaksanakan sesuatu berlandaskan ontology? Apa fungsi dan peran ontology bagi
seorang pendidik dalam mengajar.
3. Dengan berpikir secara Epistemologis, kita dapat mengetahui cara mendapatkan
pengetahuan yang benar. Jelaskanlah apa perbedaan kajian ilmiah dengan non
ilmiah . Ungkapkan pulalah lah, apakah karya seni dapat mengungkapkan
kebenaran ilmiah.
4. Aksiologi merupakan cara mengetahui kegunaan ilmu. Apa hubungan ilmu
dengan moral dan apa tanggung jawab ilmuwan terhadap moral? Bagaimana
pendapat Anda tentang tanggung jawab kaum pelajar terhadap penegakan moral,
hukum, dan seni dewasa ini.
5. Ilmu dan bahasa dan ilmu dan budaya adalah merupakan dua hal yang tidak
terpisahkan dan ada keterkaitan satu sama lain. Jelaskanlah apa hubungan antara
ilmu dan bahasa. Bagaimana pendapat saudara tentang kebudayaan nasional kita
pada saat sekarang serta apa tanggung jawab saudara sebagai seorang pelaku
kebudayaan.
Nama Fadhillah
NIM 21161067
UTS Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu Dr Elida, M.Pd

Prof Dr. Agustina. M.Hum

JAWABAN

1. Filsafat adalah ilmu yang mengkaji pertanyaan-pertanyaan umum dan asasi, misalnya


pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi, penalaran, nilai-nilai luhur, akal budi, dan bahasa.
Serta filsafat merupakan suatu studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan
pemikiran manusia secara kritis, mendeteksi problem secara radikal, mencari solusi,
memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari
proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses kerja ilmiah. Filsafat dimulai dari
perenungan untuk mengusahakan kejelasan, keruntutan dan keadaan memadai dari
pengetahuan agar memperoleh pemahaman.
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan
dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
b. Menurut Al-Farabi, filsafat adalah ilmu mengenai yang ada, yang tidak bertentangan
dengan agama, bahkan sama-sama bertujuan mencari kebenaran.
c. Mengutip Buku Ajar Filsafat Pendidikan, Harold H. Titus mengemukakan pengertian
filsafat dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Dalam arti sempit, filsafat diartikan
sebagai ilmu yang berkaitan dengan metodologi atau analisis bahasa secara logis dan
analisis makna-makna.
Mempelajari filsafat ilmu antara lain :
a. Sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga menjadi kritis terhadap kegiatan
ilmiah.
b. Merupakan metode untuk mereflleksi, menguji, mengkritisi, memberikan asumsi
keilmuan.
c. Memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.

Manfaat lain mengkaji filsafat ilmu adalah :


a. Tidak terjebak dalam budaya arogansi intelektual.
b. Kritis terhadap aktivitas ilmu/keilmuan.
c. Merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode ilmu terus menerus sehingga
ilmuan tetap bermain dalam koridor yang benar (metode dan struktur ilmu).
d. Mempertanggungjawabkan metode keilmuan secara logis rasional.
e. Memecahkan masalah keilmuan secara cerdas dan valid.
f. Berpikir sintetis-aplikatif (lintas ilmu-kontekstual).
Jika dihubungkan dengan hakikat filsafat, menurut saya filsafat merupakan suatu
cabang ilmu pengetahuan yang menggunakan logika, metode, dan sistem untuk mengkaji
masalah umum dan mendasar mengenai berbagai persoalan, seperti; pengetahuan, akal,
pikiran, eksistensi, dan bahasa.

2. Ontologi merupakan kajian filsafat yang paling kuno berasal dari Yunani. Persoalan
tentang ontologi menjadi pembahasan yang utama dalam bidang filsafat, yang membahas
tentang realitas. Realitas adalah kenyataan yang selanjutnya menjurus pada sesuatu
kebenaran.
Ontologi adalah bagian filsafat yang paling umum, atau merupakan bagian dari
metafisika, dan metafisika merupakan salah satu bab dari filsafat. Obyek telaah ontologi
adalah yang ada tidak terikat pada satu perwujudan tertentu, ontologi membahas tentang
yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan yang
meliputi segala realitas dalam semua bentuknya. Maka ontologi sangat sulit dipahami jika
terlepas dari bagian-bagian dan bidang filsafat lainnya. Dan ontologi adalah bidang filsafat
yang paling sukar.
Ditinjau dari segi ontologi, ilmu membatasi diri pada kajian yang bersifat empiris.
Objek penelaah ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca
indera manusia. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa hal-hal yang sudah berada diluar
jangkauan manusia tidak dibahas oleh ilmu karena tidak dapat dibuktikan secara
metodologis dan empiris, sedangkan ilmu itu mempunyai ciri tersendiri yakni berorientasi
pada dunia empiris.
Berdasarkan objek yang ditelaah dalam ilmu pengetahuan dua macam:
a. Obyek material (obiectum materiale, material object) ialah seluruh lapangan atau bahan
yang dijadikan objek penyelidikan suatu ilmu.
b. Obyek Formal (obiectum formale, formal object) ialah penentuan titik pandang terhadap
obyek material
Perlu berfikir dan melaksanakan sesuatu berlandaskan ontology karena ontologi dapat
membantu kita (pelajar/akademisi) untuk memahami sebuah objek (pengetahuan) secara
sahih dan objektif. Ontologi membahas apa yang ingin diketahui mengenai teori tentang
“ada” dengan perkataan lain bagaimana hakikat obyek yang ditelaah sehingga
membuahkan pengetahuan.
Fungsi dan peran ontology bagi seorang pendidik dalam mengajar : Hakikat guru
tidak hanya berperan sebagai sumber ilmu pengetahuan namun lebih dari itu yaitu sebagai
pembimbing yang memberikan arahan dan pembentukan karakteristik peserta didik.
Dalam proses kegiatan belajar terdapat peran-peran guru yaitu guru
sebagai manager (mengelola lingkungan pembelajaran dalam berbagai segi), guru
sebagai observer (kemampuan guru dalam meneliti secara cermat mengenai tindakan
reaksi dan interaksi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar), guru
sebagai educator pembelajaran, guru sebagai organizer dalam pembelajaran, guru
sebagai decision maker yaitu menyaring bahan dan materi pembelajaran yang diperlukan,
guru sebagai presenter (melaksanakan kegiatan belajar mengajar, pembuka, narator,
penanya, penjelas), guru sebagai komunikator, guru sebagai mediator (mendorong anak
agar selalu terangsang dalam keaktifan biasa), guru sebagai konselor (di bidang
pendidikan, personal, sosial dan emosional), guru sebagai evaluator (mengevaluasi,
menilai, mencatat kemampuan dan kemajuan siswa) Banyak alasan mengapa seseorang
menjadi seorang guru selain pekerjaan yang mulia, guru merupakan pekerjaan yang
fleksibel. Karena waktu yang digunakan sedikit maka masih bisa menggunakan sisa waktu
lainnya untuk mengerjakan hal lain. Selain itu profesi seorang guru dapat meningkatkan
potensi karena akan menjumpai berbagai tantangan lantaran berbagai macam karakter
peserta didik. Rasa bangga tersendiri bagi seorang guru ketika melihat keberhasilan
peserta didik dalam mencapai kompetensi dengan hasil yang memuaskan.
3. Perbedaan kajian ilmiah dengan non ilmiah :
Kajian Ilmiah: prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Kajian ilmiah
muncul dari hasil penelitian ilmiah. Artinya suatu kebenaran tidak mungkin muncul tanpa
adanya prosedur baku yang harus dilaluinya sebagai tahap untuk  memperoleh
pengetahuan ilmiah. Kebenaran dalam ilmu adalah kebenaran yang sifatnya objektif
maksudnya ialah bahwa kebenaran dari suatu teori harus didukung oleh fakta-fakta yang
berupa kenyataan dalam keadaan objektivanya.
Kajian Non Ilmiah: Seringnya orang orang memandang tiga hal berikut ini sebagai
kebenaran yang tidak ilmiah, Karena di sebabkan sifat dan caranya yang sederhana ,penuh
dengan kira-kira ,serta tidak dapat di jangkau oleh alat indra manusia. hal ini mencakup :
pengetahuan biasa, mitos,dan wahyu.
PERBEDAAN
KAJIAN ILMIAH KAJIAN NON ILMIAH
Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah, Tidak menggunakan metode atau kaidah-
dengan mengemukakan pokok-pokok kaidah ilmiah.
pikiran, menyimpulkan dengan melalui
prosedur yang sistematis dengan
menggunakan pembuktian ilmiah.

Perumusan masalah jelas dan spesifik, Masalah tidak selalu dapat diukur secara
dapat diamati, dan diukur secara empiris empiris.

Jawaban masalah berdasarkan pada data Jawaban tidak berdasarkan atas data.

Keputusan berdasarkan logika yang Keputusan tidak berdasarkan logika yang


benar. benar.

Kesimpulan yang dihasilkan terbuka Kesimpulan yang dihasilkan tidak untuk


untuk diuji oleh orang lain. diuji ulang oleh orang lain.

Ya, tentu karya seni dapat mengungkapkan kebenaran secara ilmiah dalam rangka
meningkatkan kompetensi profesional, guru seni harus memiliki kemampuan menulis
ilmiah (academic writing).

4. Aksiologi, hubungan ilmu dengan moral :


- Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara cepat dan mudah. Dan merupakan
kenyataan yang tak dapat dimungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang pada ilmu.
Ilmu telah banyak mengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan,
kemiskinan, dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan kemajuan ilmu juga
manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi, pemukiman, pendidikan,
komunikasi, dan lain sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia
dalam mencapai tujuan hidupnya.
Jadi ilmu bukan saja menimbulkan gejala dehumanisasi namun bahkan kemungkinan mengubah
hakikat kemanusiaan. Ilmu bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia mencapai
tujuan hidupnya, namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan. Ilmu bukan lagi
merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujuan hidupnya, namun juga
menciptakan tujuan hidup itu sendiri.
Dan apa tanggung jawab ilmuwan terhadap moral :
- Tanggung jawab sosial ilmuwan adalah suatu kewajiban seorang ilmuwan untuk
mengetahui masalah sosial dan cara penyelesaian permasalahan sosial tersebut.
Tanggung jawab merupakan hal yang ada pada setiap makhluk hidup. Hal demikian
dapat dilihat pada manusia yang menunjukkan tanggung jawabnya dengan merawat
dan mendidik anaknya sampai dewasa. Tanggung jawab terdapat juga pada bidang
yang ditekuni oleh manusia, seperti negarawan, budayawan, dan ilmuwan. Tanggung
jawab tidak hanya menyangkut subjek dari tanggung jawab itu sendiri, seperti
makhluk hidup atau bidang yang ditekuni oleh manusia akan tetapi juga menyangkut
objek dari tanggung jawab, misalnya sosial, mendidik anak, memberi nafkah dan
sebagainya
- pendapat saya tentang tanggung jawab kaum pelajar terhadap penegakan moral,
hukum, dan seni dewasa : tanggung jawab kaum pelajar terhadap penegakan moral
yaitu moral sebagai landasan perilaku manusia yang menjadikan kehidupan berjalan
dalam norma-norma kehidupan yang humanis-religius. Kekuatan hukum menjadi
kontrol dalam mengatur keadilan akan hak dan kewajiban setiap manusia dalam
menjalankan peran-peran penting bagi kehidupan manusia. Nilai, norma dan hukum
serta moral adalah landasan pokok yang diperlukan bagi pembentukkan karakter
manusia. Oleh karena itu, proses pembentukan karakter tidak boleh mengabaikan
tekanan nilai dan moral. Sedangkan tanggung jawab kaum pelajar terhadap hukum
dalam kehidupan sosial yaitu kaum pelajar akan mentaati hukum karena dinilai
memberikan kententraman dan ketertiban, serta tidak ingin mendapatkan sanksi ketika
orang tidak lagi mematuhi aturan yang berlaku. Di samping itu, masyarakat
menghendakinya adanya hukum. Dalam hal ini, banyak orang yang tidak menanyakan
apakah sesuatu menjadi hukum/belum. Mereka tidak menghiraukan dan baru
merasakan dan memikirkan apabila telah melanggar hingga merasakan akibat
pelanggaran tersebut. Mereka baru merasakan adanya hukum apabila luas
kepentingannya dibatasi oleh peraturan hukum yang ada. Faktor lainnya, adanya
paksaan Karena adanya paksaan (sanksi) sosial. Orang merasakan malu atau khawatir
dituduh sebagai orang yang asosial apabila orang melanggar suatu kaidah
sosial/hukum. Dalam konteks inilah , hukum menjadi aspek yang sangat penting dalam
mengatur kehidupan manusia. Serta dibidang seni tanggung jawab kaum pelajar yaitu
bertanggung jawab menyampaikan kebenaran dalam setiap cabang seni yang ada.

5. Ilmu adalah pengetahuan yang terorganisir dan tersusun secara sistematis, berisi penjelasan yang
berasal dari pengalaman atau pengamatan tentang fenomena yang didasarkan pada konsep.
Bahasa juga merupakan piranti atau sarana (alat) yang sangat penting untuk menghasilkan
pengetahuan yang sahih (valid). Dengan kata lain, bahasa merupakan salah satu sarana berpikir
ilmiah, sekaligus juga sarana untuk menyampaikan pemikiran ilmiah. Oleh karena itu, sesuai
dengan keistimewaan manusia, di mana manusia mempunyai penguasaan bahasa, dan dengan
bahasa pula manusia dapat saling berkomunikasi, berpikir dan mempelajari ilmu, maka bagi
siapapun yang akan memasuki dunia ilmu secara umum, penting sekali untuk memahami
hubungan antara bahasa dan berpikir. Sehebat dan sedahsyat apapun pemikiran manusia, tanpa
bahasa, maka pemikiran tersebut tidak dapat disampaikan kepada manusia lainnya. Disamping itu,
dengan menggunakan bahasa, manusia dapat berpikir dan mempelajari segala sesuatu secara
runtut, teratur, dan canggih. Tanpa bahasa, manusia tidak akan mampu untuk meneruskan nilai-
nilai kehidupan, pola - pola perilaku, nilai - nilai budaya dan peradaban dari generasi ke generasi
lainnya. Hubungan antara bahasa dan pemikiran manusia, mengantarkan manusia untuk tidak saja
menyempurnakan penampilan fisik atau penampilan luar saja, namun juga membuat manusia
untuk menyempurnakan pemikiran dan pengetahuannya, dengan cara mencari dan menambah
ilmu. Tanpa pemikiran manusia, bahasa juga tidak akan berkembang. Karena bahasa tidak
berkembang, maka bahasa tidak akan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
perkembangan jaman. Bahasa dapat berkembang karena adanya penemuan manusia, misalnya
ditemukannya istilah.
Kebudayaan nasional sebagai pondasi karakter bangsa. Dimana tradisi, nilai-nilai
luhur, dan kearifan lokal yang dimiliki dan dihidupi bersama secara turun-temurun oleh
suatu kelompok masyarakat tertentu dalam suatu bangsa, kebudayaan dapat dimaknai
sebagai identitas kolektif atau jati diri suatu bangsa. Kebudayaan memiliki peran dan
fungsi yang sentral dan mendasar sebagai landasan utama dalam tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara karena suatu bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai
kebudayaan telah mengakar (deep-rooted) dalam sendi kehidupan masyarakat. Indonesia
sebagai negara kepulauan adalah negara-bangsa yang memiliki kekayaan dan keragaman
budaya nusantara yang merupakan daya tarik tersendiri di mata dunia. Serta tanggung
jawab saya sebagai pelaku kebudayaan adalah Mau mempelajari budaya tersebut, baik
hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan
sehari-hari, Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan,
Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak
musnah dan tetap dapat bertahan, Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan
melecehkan budaya orang lain, Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya budaya berbahasa, Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu
dengan kebudayaan yang kita miliki, Menghindari sikap primordialisme dan
etnosentrisme, ajarkan budaya kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai