NIM/KELAS 21161067/A
MATA KULIAH DESAIN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
TUGAS RESUME PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN
Menurut John Mc-Neil (1985) mendefinisikan need assessment sebagai “the process by
which one defines educational needs decides what their priorities are”. Jadi menurut McNeil,
assessment itu adalah proses menentukan prioritas kebutuhan pendidikan. a discrepancy beetwen
an acceptable state of learner behavior or attitude and an observed learner state”. Prof. Dr. H.
Wina Sanjaya, M.Pd dalam bukunya juga mengutip pendapat Seels dan Glasgow (1990) bahwa
need assessment yaitu “it means a plan for gathering information about discrepancies and for
using that information to make decisions about priorities”. Kebutuhan itu pada dasarnya adalah
kesenjangan (discrepandies) antara apa yang telah tersedia dengan apa yang diharapkan, dan
need assessment adalah proses pengumpulan informasi tentang kesenjangan dan menentukan
prioritas dari kesempatan untuk dipecahkah. Witkin (1984) mendefinisikan analisis kebutuhan,
sebagai proses membuat keputusan dengan memanfaatkan informasi yang dikumpulkan.
Jadi, analisis kebutuhan dapat dikatakan daftar kebutuhan yang diperlukan dan didata
sehingga apa yang diinginkan dapat diketahui berdasarkan skala prioritas serta sebagai bahan
pengambilan keputusan oleh manajemen untuk menentukan proses pembelajaran dan sumber
belajar apa yang akan digunakan serta model dan desain apa yang akan dilakukan.
Glasgow menggambarkan need assesment dalam bentuk kegiatan yang dimulai dari
tahapan pengumpulan infromasi sampai merumuskan masalah. Sedangkan Morrison
menggambarkan Need assesemnt dalam bentuk kegiatan yang dimulai dari perencanaan sampai
membuat laporan akhir.
Dalam merancang pembelajaran pertama kali seorang desainer perlu memahami terlebih
dahulu informasi tentang siapa dapat mengerjakan apa, siapa memahami apa, siapa yang
akan belajar, kendala-kendala apa yang dihadapi, dan bagaimana pengaruh keadaan
tertentu terhadap karakteristik siswa. Berbagai informasi yang dikumpulkan akan
bermanfaat dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai beserta skala prioritas dalam
proses pemecahan masalah. Data-data yang terkumpul akan bermanfaat dalam menentukan
dan menyusun langkah-langkah selanjutnya. Persoalan mengenai scope dari need
assessment meliputi tahapan-tahapan pelaksanaa, penentuan sumber, dan penjadwalan.
Persoalan mengenai jenis informasi yang dibutuhkan meliputi fakta atau pengetahuan,
kemampuan atau kompetensi, sikan dan pandangan,, serta tingkat hubunga. Persoalan
mengenai tehnik pengumpulan data bisa dilakukan dengan interview, studi dokumentasi,
observasi, dan diskusi. Persoalan mengenai penggunaan sumber dapat dilakukan melalui
sumber manusia, pelayanan, dan teknik laporan.
3. Analisis Performa
1.Mengidentifikasi guru
Tahap keempat dalam need assessment adalah mengidentifikasi berbagai kendala yang
muncul beserta sumber-sumbernya. Dalam pelaksanaan suatu program berbagai kendala
bisa muncul sehingga dapat berpengaruh terhadap kelancaran suatu program. Berbagai
kendala dapat meliputi waktu, fasilitas, bahan, pengelompokan dan komposisinya, pilosofi,
personal, dan organisasi. Sumber-sumber kendala bisa berasal dari pertama, orang yang
terlihat dalam suatu program pembelajaran, misalnya gurukepala sekolah, dan siswa itu
sendiri, termasuk juga dalam unsur orang ini adalah unsur filsafat atau pandangan orang
terhadap pekerjaannya, motivasi kerja, dan kemampuan yang dimilikinya. Kedua, fasilitas
yang ada, didalamnya meliputi ketersediaan dan kelengkapan fasilitas serta kondisi
fasilitas. Ketiga, berkaitan dengan jumlah pendanaan beserta pengaturannya.
Tahap kelima dalam need assessment adalah mengidentifikasi siswa. Tujuan utama
dalam desain pembelajaran adalah memecahkan berbagai problema yang dihadapi siswa,
oleh karena itu hal-hal yang berkaitan dengan siswa adalah dari need assessment.
Identifikasi yang berkaitan dengan siswa diantaranya adalah tentang usia, jenis kelamin,
level pendidikan, tingkat sosial ekonomi, latar belakang, gaya belajar, pengalaman dan
sikap. Karakteristik siswa seperti diatas, akan bermanfaat ketika kita menentukan tujuan
yang harus dicapai, pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran yang dianggap cocok,
serta untuk menentukan teknik evaluasi yang relevan. Hal ini seperti diungkapkan
McGowan dan Clark (1985): “you can take this information about the learner into acoun
when selecting instructional strategies”. Strategi pembelajaran yang digunakan akan
berbeda untuk siswa yang kemampuan berpikirnya lebih dibandingkan untuk siswa yang
memiliki kemampuan berpikir rendah.
6. Identifikasi Tujuan
7. Menentukan Permasalahan
Tahapan ini adalah tahap akhir dalam proses analisis, yaitu menuliskan pernyataan
adalah sebagai pedoman dalam penyusunan proses desain instruksional. Sedangkan
Menurut Morrison langkah-langkah need assessement sebagi berikut :
1. Perencanaan : yang perlu dilakukan , membuat klasifikasi siswa, siapa yang akan terlibat
dalam kegiatan dan cara pengumpulannya.
2. Pengumpulan data : perlu mempertimbangkan besar kecilnya sampel dalam
penyebarannya (distribusi)
3. Analisa data : setelah data terkumpul kemudian data dianalisis dengan pertimbangan:
ekonomi, rangking,frequensi, dan kebutuhan
4. Membuat laporan akhir : dalam sebuah laporan analisa kebutuhan mencakup empat
bagian yaitu anlisa tujuan, analisa proses, analisa hasil dengan table, dan penjelasan
singkat, rekomendasi yang terkait dengan data.
Secara umum ada dua jenis analisis kebutuhan yaitu analisis kebutuhan akaddemis dan
nonakademis.