Anda di halaman 1dari 7

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

FILSAFAT ILMU

Mata Kuliah :
Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. M. Asrori

Di Susun Oleh :
Elsa Julistia
( F2211231017 )

PROGRRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS NEGERI TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
SOAL:

1. Anda jelaskan apa hakikat filsafat ilmu. Selanjutnya anda berikan contoh nyata dalam bidang PGSD.

2. Anda sebutkan dan berikan penjelasan apa saja ruang lingkup filsafat ilmu. Selanjutnya Anda
berikan contoh nyata dalam bidang PGSD.

3. Anda sebutkan dan jelaskan fungsi-fungsi filsafat ilmu. Selanjutnya Anda berikan contoh nyata
fungsi-fungsi tersebut dalam bidang PGSD.

4. Anda sebutkan dan jelaskan pendekatan-pendekatan dalam filsafat ilmu. Selanjutnya Anda berikan
contoh nyata penerapan pendekatan tersebut dalam bidang PGSD.

5. Anda jelaskan Realitas dan Kebenaran sebagai substansi filsafat ilmu. Selanjutnya Anda berikan
contoh penerapan teori tersebut dalam bidang PGSD.

6. Anda jelaskan Konfirmasi dan Logika Inferensi sebagai substansi filsafat ilmu. Selanjutnya Anda
berikan contoh penerapan teori tersebut dalam bidang PGSD.

CATATAN:

1. Jawaban diketik rapi dan diberi cover.

2. Jawaban semua mahasiswa dijadikan satu dan dikirim ke email saya: asroriuntan@yahoo.com atau
asroriuntan@gmail.com

3. Jawaban dikumpulkan paling lambat hari Selasa, tanggal 3 Oktober 2023, pukul 12.00 Wib.

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. M. Asrori, M.Pd.

**SELAMAT BEKERJA & SUKSES**


JAWABAN :
1. Hakikat Filsafat ilmu adalah kemampuan untuk bertanya dan usaha mencari
jawabannya sehingga berfilsafat terutama berarti mengemukakan pertanyaan dan
bukan mengemukakan pernyataan. Dengan filsafat, kita didorong untuk berani
mempersoalkan segala macam hal yang kita hadapi dan berusaha mengungkap rahasia
alam semesta dalam kehidupan ini serta kebenaran berbagai ilmu yang sudah nyata
keberadaanya sehingga filsafat tidak hanya berbicara tentang wujud atau materi
bagaimana ilmu pengetahuan, tetapi berbicara makna yang terdapat di belakangnya. .
Filsafat ilmu memberikan cara pandang untuk menjelaskan hakikat ilmu dan menjadi
landasan filosofis sebagai penuntun dalam proses pengembangan ilmu.
 Contoh nyata dalam bidang PGSD : Guru memfasilitasi peserta didik dalam

menggali pengetahuan peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang memancing peserta didik mencari jawaban sendiri.

2. Ruang Lingkup Filsafat :

- Ontology

Ruang lingkup ontologi adalah sejauh mana materi pelajaran yang ingin dicakup

atau diketahui.Ontologi harus memiliki ruang lingkup yang ditentukan dengan

jelas dan konten sesuai dengan ruang lingkup tersebut. Secara umum ruang

lingkup ontologi membicarakan objek telaah ontologi. Objek telaah ontologi

adalah segala sesuatu yang ada namun tidak terikat pada satu perwujudan tertentu.

Sehingga ontologi hadir untuk berusaha mencari inti yang termuat pada objek

telaah.

- Epistimologi

Ruang lingkup epistemologi, meliputi hakikat, sumber dan validitas pengetahuan

yang dirincikan menjadi enam aspek, yaitu hakikat, unsur, macam, tumpuan,

batas, dan sasaran pengetahuan.Epistemologi mencakup pertanyaan yang harus

dijawab, apakah ilmu itu, dari mana asalnya, apa sumbernya, apa hakikat-nya,

bagaimana membangun ilmu yang tepat dan benar, apa kebenaran itu,
mungkinkah kita mencapai ilmu yang benar, apa yang dapat kita ketahui, dan

sampai dimanakah batasannya. Semua pertanyaan itu.

- Aksiologi

Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana

manusia menggunakan ilmunya.Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari

hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu

pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan

tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan yang baik pula.

 Contoh nyata dalam bidang PGSD: Selalu mengaitkan pembelajaran dengan hal-hal

kontekstual yang dekat dengan kehidupan peserta didik. Dengan begitu maka peserta

didik akan langsung dapat memahami pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini sesuai dengan konsep aksiologi dalam ruang lingkup filsafat ilmu.

3. Fungsi – fungsi filsafat ilmu

- Pengembangan Pemahaman tentang Ilmu Pengetahuan: Filsafat ilmu membantu

kita memahami sifat ilmu pengetahuan itu sendiri, termasuk bagaimana ilmu

pengetahuan dibangun, dikelompokkan, dan diklasifikasikan. Ini membantu guru

dan siswa memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang mereka

pelajari.

- Evaluasi Metode Penelitian: Filsafat ilmu membantu dalam mengevaluasi metode

penelitian yang digunakan dalam ilmu pengetahuan. Ini membantu memastikan

bahwa penelitian yang dilakukan dalam konteks pendidikan adalah metodologis

valid dan dapat diandalkan.

- Pemahaman tentang Sifat Pengetahuan: Filsafat ilmu membantu kita memahami

apakah pengetahuan adalah objektif atau subjektif, bagaimana pengetahuan

berkembang, dan apakah ada batasan dalam pengetahuan kita. Ini dapat membantu
siswa dan pendidik menghindari kesalahan dalam berpikir bahwa pengetahuan

adalah mutlak dan tidak berubah.

- Refleksi Etis: Filsafat ilmu juga dapat membantu dalam mengajarkan etika

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini penting dalam

menghasilkan pengetahuan yang benar, adil, dan berkelanjutan.

- Pemecahan Masalah: Pemikiran filosofis tentang ilmu pengetahuan dapat

membantu siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang lebih

baik. Ini karena filsafat ilmu mempromosikan pemikiran kritis dan analitis, yang

merupakan keterampilan yang sangat penting dalam pendidikan.

- Pemahaman Tentang Keberagaman Ilmu Pengetahuan: Filsafat ilmu juga

membantu dalam mengakui keragaman pendekatan, pandangan, dan teori dalam

ilmu pengetahuan. Ini mengajarkan siswa untuk menghargai berbagai perspektif

dan memahami bahwa ada banyak cara berbeda untuk memahami dunia.

- Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis: Melalui pemikiran filosofis tentang

ilmu pengetahuan, siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang

akan membantu mereka dalam menganalisis informasi, mengidentifikasi asumsi-

asumsi, dan membuat keputusan yang lebih baik.

 Contoh nyata dalam bidang PGSD : Guru membantu dan mengarahkan peserta didik

dalam mengelompokkan dan mengklasifikasikan suatu materi dalam proses

pembelajaran.

4. Pendekatan pendekatan dalam filsafat ilmu

- Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif diartikan sebagai cara berpikir dimana pernyataan yang

bersifat umum ditarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan

kesimpulan dalam pendekatan deduktif biasanya menggunakan pola


pikir silogisme yang secarasederhana digambarkan dalam penyusunan dua buah

pernyataan (premis mayordan premis minor) dan sebuah kesimpulan.

- Pendekatan Induktif

Metode berpikir induktif merupakan cara berpikir yang dilakukan dengan cara

menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat

individual. Oleh karena itu, penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan

pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang khusus dan terbatas dalam

menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.

- Pendekatan Rasionalisme

Rasionalisme merupakan suatu paham yang mengutamakan rasio. Paham ini

beranggapan bahwa prinsip-prinsip dasar keilmuan bersumber dari rasio manusia,

sehingga pengalaman empiris bergantung pada prinsip-prinsip rasio. Karena rasio

itu ada pada subjek (manusia), maka asal pengetahuan harus dicari pada subjek.

Berpikir inilah yang membentuk pengetahuan. Karena hanya manusia yang

berpikir, maka hanya manusia yang mempunyai pengetahuan. Dengan

pengetahuan inilah manusia berbuat dan menentukan tindakannya. Berbeda

pengetahuan, berbeda pula laku perbuatan dan tindakannya.

- Pendekatan Empirisme

Empirisme merupakan suatu paham yang mengutamakan pengalaman. Secara

harfiah, istilah empirisme berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kata emperia yang

berarti pengalaman. Pendekatan empirisme melihat bahwa pengalaman, baik

pengalaman lahiriyah maupun pengalaman batiniyah merupakan sumber utama

pengenalan. Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa

semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak


anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika

dilahirkan.

 Contoh nyata dalam bidang PGSD : Guru menggunakan konsep deduktif dan induktif

dalam proses pembelajaran, misalnya dalam menyebutkan ciri-ciri reptile dan menarik

kesimpulan bahwa hewan tersebut termasuk reptile.

5. Realitas adalah kenyataan dan fakta yang tidak berubah baik di masa sekarang

maupun di masa depan yang telah ada sejak masa lalu yang bisa dibedakan melalui

panca indera sampai tak kasat mata kapan dan dimana saja.

Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan manusia. Sebagai nilai-nilai

yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat

kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha "memeluk" suatu kebenaran

 Contoh nyata dalam bidang PGSD : Guru memberikan sebuah hal-hal yang

berkaitan dengan realita, misalnya guru memberikan pernyataan bahwa kucing

adalah hewan mamalia, dibuktikan dengan ciri-ciri yang terdapat pada kucing.

6. Konfirmasi dari bahasa inggris yaitu confirmation yang berarti penegasan,

pengesahan. Konfirmasi apabila dikaitkan dengan ilmu, maka fungsi ilmu adalah

menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan datang, atau memberikan

pemaknaan. logika Inferensi merupakan penarikan kesimpulan baru dianggap sahih

apabila dilakukan menurut cara tertentu, yakni berdasarkan logika.

 Contoh nyata dalam bidang PGSD : Guru membantu dan mengarahkan peserta didik

dalam membuat sebuah kesimpulan setelah proses diskusi.

Anda mungkin juga menyukai