Anda di halaman 1dari 12

III, FILSAFAT ILMU................

Ruang lingkup filsafat ilmu


A. Sejarah filsafat
B. Ilmu sebagai objek kajian filsafat

C. Pengertian filsafat dan ilmu


(etimologi dan terminologi)
SEJARAH FILSAFAT
1. Filsafat, terutama Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7
S.M. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan
keadaan alam, keberadaan bumi, dan lingkungan di sekitar mereka dan /serta
tidak menggantungkan diri kepada [agama] lagi untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini.
2. Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di
daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir.
Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada
kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas berfikir, berargumen
dan bertindak.
3. Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta,
sekarang di pesisir barat Turki. Tetapi filsuf-filsuf Yunani yang terbesar tentu
saja ialah: Sokrates, Plato dan Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan
Aristoteles adalah murid Plato.
LANJUTAN........
4. Sejarah mencatat bahwa timbulnya filsafat tidak lepas dari
munculnya para Filsuf yang kemudian menemukan
penemuan–penemuan pertama dan mengajukan gagasan
yang memperbaharui gagasan–gagasan yang pertama,
demikianlah seterusnya.
5. Sepanjang perjalanan kehidupan manusia berlangsung, ini
disebabkan keingintahuan manusia yang besar terhadap
refleksi dan potensi kemanusiaan yang dimilikinya yaitu
akal, intuisi dan kekuatan fisik yang senantiasa
menimbulkan pertanyaan arti, isi dan maksud dari segala
sesuatu yang dilihat dan dialami oleh manusia
A. RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

Dalam filsafat, ada istilah filsafat pengetahuan. “Segala manusia ingin


mengetahui”, itu kalimat pertama Aristoteles dalam Metaphysica. Obyek
materialnya adalah gejala “manusia tahu”.
Tugas filsafat ini adalah menyoroti gejala itu berdasarkan sebab-musabab
pertamanya. Filsafat menggali “kebenaran” (versus “kepalsuan”),
“kepastian” (versus “ketidakpastian”), “obyektivitas” (versus
“subyektivitas”), “abstraksi”, “intuisi”, dari mana asal pengetahuan dan
kemana arah pengetahuan. kegiatan berfikir itu (sejauh dilakukan menurut
sebab-musabab pertama) menghasilkan filsafat ilmu pengetahuan.
Gejala ilmu pengetahuan merupakan gejala pengetahuan yang dicermati
dengan teliti. Kekhususan itu terletak dalam cara kerja atau metode yang
terdapat dalam ilmu-ilmu pengetahuan.
Filsafat berangkat dari pengalaman konkret manusia dalam dunianya.
Pengalaman manusia yang sungguh kaya dengan segala sesuatu yang
tersirat ingin dinyatakan secara tersurat. Dalam proses itu intuisi
(merupakan hal yang ada dalam setiap pengalaman) menjadi basis bagi
proses abstraksi, sehingga yang tersirat dapat diungkapkan menjadi
tersurat.
LANJUTAN............... RUANG LINGKUP
 Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
 filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin
menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang
ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun
aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan
bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang
secara spesifik mengakaji hakikat ilmu, seperti :
LANJUTAN.............
1. Obyek apa yang ditelaah ilmu.
2. Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek tersebut?
3. Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang
membuahkan pengetahuan ? (Landasan ontologis)
4. Bagaimana proses yang memungkinkan diihasilkan pengetahuan yang berupa
ilmu? Bagaimana prosedurnya?
5. Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang
benar? Apakah kriterianya? Apa yang disebut kebenaran itu? Adakah
kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan
pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan epistemologis).
6. Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan?
7. Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah
moral?
8. Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ?
9. Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi
metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional ? (Landasan aksiologis).
B. OBYEK FILSAFAT ILMU

A. Obyek Filsafat Ilmu


Filsafat Ilmu memiliki 2 obyek yakni;
1. Obyek material adalah apa yang dipelajari dan dikupas sebagai
bahan (materi) pembicaraan.
Objek material adalah objek yang di jadikan sasaran penyelidikan
oleh suatu ilmu, atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu.
Objek material filsafat ilmu adalah pengetahuan itu sendiri, yakni
pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) pengetahuan yang telah
di susun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga
dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya secara umum.
Contoh: alam (yang diteliti semua menyangkut alam)
manusia (sosial, ekonomi, politik, psikologis dll)
OBYEK FILSAFAT ILMU;
1. OBYEK MATERIAL
2. Obyek formal adalah cara pendekatan yang dipakai atas obyek material, yang
sedemikian khas sehingga mencirikan atau mengkhususkan bidang kegiatan yang
bersangkutan. Jika cara pendekatan itu logis, konsisten dan efisien, maka
dihasilkanlah sistem filsafat ilmu.
Jadi, dapat dikatakan bahwa Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang
subjek menelaah objek materialnya. Yang menyangkut asal usul, struktur, metode,
dan validitas ilmu

Kesimpulan.............
Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat (esensi) ilmu pengetahuan artinya filsafat
ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan, seperti
apa hakikat ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah dan
apa fungsi ilmu itu bagi manusia.
Contoh:
ilmu alam: pertanian, perikanan, kehutanan, teknik , kedokteran dll,
Ilmu sosial: ekonomi, sospol, hukum dll
C. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU
 Filafat adalah hasil proses berfikir rasional dalam mencari hakekat segala sesuatu secara,
sistematis, universal dan radikal.
FILSAFAT ILMU adalah
1. Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu.
2. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di
dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat
dengan epistemologi dan ontologi.
3. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana
suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah,
4. Bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan
serta memanfaatkan alam melalui teknologi, MISALNYA:
 cara menentukan validitas dari sebuah informasi;
 formulasi dan penggunaan metode ilmiah;
 macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan;
 serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu
pengetahuan itu sendiri.
KERANGKA PIKIR FILSAFAT ILMU

 FILSAFAT ILMU

FILSAFAT ILMU

LOGIS METODOLOGI

TERSIRAT TERSURAT

DIPERTANGGU
NG JAWABKAN DIPATENKAN

ILMU PENGETAHUAN

IPA IPS
INSPIRASI.......
“Tahu bahwa kita tahu apa yang kita
ketahui dan tahu bahwa kita tidak tahu
apa yang tidak kita ketahui... Itulah
pengetahuan sejati”.
(copernicus 1473-1543. Filsof dan pakar
Astronomi,.. asal polandia)
SEKIAN............
SELAMAT BERPIKIR DAN
BEREKSPERIMEN

Anda mungkin juga menyukai