Anda di halaman 1dari 6

Logika - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.

org/wiki/Logika

Logika
Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos)
yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang
diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Logika adalah salah satu cabang filsafat.

Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme


(bahasa Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu
pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk
berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.[1]

Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk


mengetahui dan kecakapan mengacu pada
kesanggupan akal budi untuk mewujudkan
pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang
dipergunakan tersebut bisa diartikan dengan masuk
akal.

Daftar isi
Le Penseur, atau "Sang Pemikir", oleh
Logika sebagai ilmu pengetahuan
Auguste Rodin, 1902.
Logika sebagai cabang filsafat
Dasar-dasar logika
Penalaran deduktif
Penalaran induktif
Sejarah logika
Masa Yunani Kuno
Abad pertengahan dan logika modern
Logika sebagai matematika murni
Kegunaan logika
Macam-macam logika
Logika alamiah
Logika ilmiah
Lihat pula
Referensi
Pranala luar

Logika sebagai ilmu pengetahuan


Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berpikir dengan
penalaran, dan objek formal logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.

1 dari 6 30/03/2020 10.16


Logika - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Logika

Logika sebagai cabang filsafat


Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis di sini berarti logika dapat dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk menaruh
pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba
membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.

Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang
berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapi juga bisa
dianggap sebagai cabang matematika. Logika tidak bisa dihindarkan dalam proses hidup mencari
kebenaran.

Dasar-dasar logika
Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas)
sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi
alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti
yang diberikan (premis). Logika silogistik tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern
adalah contoh-contoh dari logika formal.

Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif.

Penalaran deduktif
Artikel utama: Pembuktian melalui deduksi

Penalaran deduktif, kadang disebut logika deduktif, adalah penalaran yang membangun atau
mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan
ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan
valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan
hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.

Contoh argumen deduktif:

1. Setiap mamalia punya sebuah jantung


2. Semua kuda adalah mamalia
3. ∴ Setiap kuda punya sebuah jantung

Penalaran induktif
Artikel utama: Pembuktian melalui induksi

Penalaran induktif, kadang disebut logika induktif, adalah penalaran yang berangkat dari
serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.

Contoh argumen induktif:

1. Kuda Sumba punya sebuah jantung


2. Kuda Australia punya sebuah jantung
3. Kuda Amerika punya sebuah jantung

2 dari 6 30/03/2020 10.16


Logika - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Logika

4. Kuda Inggris punya sebuah jantung


5. ∴ Setiap kuda punya sebuah jantung

Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa ciri utama yang membedakan penalaran induktif dan
deduktif.

Deduktif Induktif

Jika premis benar,


Jika semua premis benar maka
kesimpulan mungkin benar,
kesimpulan pasti benar.
tetapi tak pasti benar.

Semua informasi atau fakta pada Kesimpulan memuat


kesimpulan sudah ada, informasi yang tak ada,
sekurangnya secara implisit, bahkan secara implisit, dalam
dalam premis. premis.

Sejarah logika

Masa Yunani Kuno

Logika dimulai sejak Thales (624 SM - 548 SM), filsuf Yunani pertama yang meninggalkan segala
dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk
memecahkan rahasia alam semesta.

Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama alam
semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif.

Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut logica scientica.
Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah arkhe alam semesta
dengan alasan bahwa air adalah jiwa segala sesuatu.

Dalam logika Thales, air adalah arkhe alam semesta yang menurut Aristoteles disimpulkan dari:

Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan (karena tanpa air tumbuhan mati)


Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia
Air jugalah uap
Air jugalah es

Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti, air adalah arkhe alam semesta.

Sejak saat Thales sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah mulai dikembangkan. Kaum
Sofis beserta Plato (427 SM-347 SM) juga telah merintis dan memberikan saran-saran dalam
bidang ini.

Pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan analitica , yang secara khusus meneliti
berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika yang secara
khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya.
Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme.

Buku Aristoteles to Oraganon (alat) berjumlah enam, yaitu:

1. Categoriae menguraikan pengertian-pengertian

3 dari 6 30/03/2020 10.16


Logika - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Logika

2. De interpretatione tentang keputusan-keputusan


3. Analytica Posteriora tentang pembuktian.
4. Analytica Priora tentang Silogisme.
5. Topica tentang argumentasi dan metode berdebat.
6. De sohisticis elenchis tentang kesesatan dan kekeliruan berpikir.

Pada 370 SM - 288 SM Theophrastus, murid Aristoteles yang menjadi pemimpin Lyceum,
melanjutkan pengembangn logika.

Istilah logika untuk pertama kalinya dikenalkan oleh Zeno dari Citium 334 SM - 226 SM pelopor
Kaum Stoa. Sistematisasi logika terjadi pada masa Galenus (130 M - 201 M) dan Sextus Empiricus
200 M, dua orang dokter medis yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode
geometri.

Porohyus (232 - 305) membuat suatu pengantar (eisagoge) pada Categoriae, salah satu buku
Aristoteles.

Boethius (480-524) menerjemahkan Eisagoge Porphyrius ke dalam bahasa Latin dan


menambahkan komentar- komentarnya.

St. Yohanes dari Damaskus (674 - 749) menerbitkan Fons Scienteae.

Abad pertengahan dan logika modern

Pada abad 9 hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti De Interpretatione, Eisagoge oleh
Porphyus dan karya Boethius masih digunakan.

St. Thomas Aquinas 1224-1274 dan kawan-kawannya berusaha mengadakan sistematisasi


logika.[2]

Lahirlah logika modern dengan tokoh-tokoh seperti:

Petrus Hispanus (1210 - 1278)


Roger Bacon (1214-1292)
Raymundus Lullus (1232 -1315) yang menemukan metode logika baru yang dinamakan Ars
Magna, yang merupakan semacam aljabar pengertian.
William Ocham (1295 - 1349)

Pengembangan dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas Hobbes
(1588 - 1679) dengan karyanya Leviatan dan John Locke (1632-1704) dalam An Essay
Concerning Human Understanding

Francis Bacon (1561 - 1626) mengembangkan logika induktif yang diperkenalkan dalam bukunya
Novum Organum Scientiarum.

J.S. Mills (1806 - 1873) melanjutkan logika yang menekankan pada pemikiran induksi dalam
bukunya System of Logic

Lalu logika diperkaya dengan hadirnya pelopor-pelopor logika simbolik seperti:

Gottfried Leibniz (1646-1716) menyusun logika aljabar berdasarkan Ars Magna dari
Raymundus Lullus. Logika ini bertujuan menyederhanakan pekerjaan akal budi dan lebih
mempertajam kepastian.

4 dari 6 30/03/2020 10.16


Logika - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Logika

George Boole (1815-1864)


John Venn (1834-1923)
Gottlob Frege (1848 - 1925)

Lalu Chares Sanders Peirce (1839-1914), seorang filsuf Amerika Serikat yang pernah mengajar di
Johns Hopkins University,melengkapi logika simbolik dengan karya-karya tulisnya. Ia
memperkenalkan dalil Peirce (Peirce's Law) yang menafsirkan logika selaku teori umum mengenai
tanda (general theory of signs)

Puncak kejayaan logika simbolik terjadi pada tahun 1910-1913 dengan terbitnya Principia
Mathematica tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead (1861 - 1914) dan
Bertrand Arthur William Russel (1872 - 1970).

Logika simbolik lalu diteruskan oleh Ludwig Wittgenstein (1889-1951), Rudolf Carnap (1891-1970),
Kurt Godel (1906-1978), dan lain-lain.

Logika sebagai matematika murni


Logika masuk ke dalam kategori matematika murni karena matematika adalah logika yang
tersistematisasi. Matematika adalah pendekatan logika kepada metode ilmu ukur yang
menggunakan tanda-tanda atau simbol-simbol matematik (logika simbolik). Logika
tersistematisasi dikenalkan oleh dua orang dokter medis, Galenus (130-201 M) dan Sextus
Empiricus (sekitar 200 M) yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri.

Puncak logika simbolik terjadi pada tahun 1910-1913 dengan terbitnya Principia Mathematica tiga
jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead (1861 - 1914) dan Bertrand Arthur
William Russel (1872 - 1970).

Kegunaan logika
1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus,
tetap, tertib, metodis dan koheren.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
4. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas
sistematis
5. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,
kekeliruan, serta kesesatan.
6. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
7. Terhindar dari klenik, tahayul, atau kepercayaan turun-temurun (bahasa Jawa: gugon-tuhon)
8. Apabila sudah mampu berpikir rasional, kritis, lurus, metodis dan analitis sebagaimana tersebut
pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.

Macam-macam logika

Logika alamiah

Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum
dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subjektif.

5 dari 6 30/03/2020 10.16


Logika - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Logika

Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir. Logika ini bisa dipelajari dengan memberi
contoh penerapan dalam kehidupan nyata.

Logika ilmiah

Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu
khusus yang merumuskan asas-asas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat
pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih
mudah, dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling
tidak, dikurangi.

Lihat pula
Konsistensi (logika)

Referensi
1. ^ Jan Hendrik Rapar. 1996. Pengantar Logika. Asas-asas penalaran sistematis. (http://www.ka
nisiusmedia.com/product/detail/027248) Yogyakarta: Penerbit Kanisius. ISBN 979-497-676-8
2. ^ Alex Lanur OFM. 1983. Logika, Selayang Pandang. (http://books.google.co.id/books?id=aMc
3pvqBpO4C&pg=PA1&lpg=PA1&dq=%22Alex+Lanur%22+%22Logika%22+Selayang+Pandan
g+Kanisius&source=bl&ots=f4vpdy47cx&sig=Q7ftXshZe1FmLvL3QXyuB78ER0g&hl=en&sa=X
&ei=cXVwU5_YDYSQrQem9IC4DQ&redir_esc=y#v=onepage&q=%22Alex%20Lanur%22%2
0%22Logika%22%20Selayang%20Pandang%20Kanisius&f=false) Yogyakarta: Penerbit
Kanisius. ISBN 979-413-124-5

Pranala luar
(Inggris) Critical Thinking and Reasoning Skills Help (http://www.education.com/study-help/arti
cle/critical-thinking-reasoning-skills/)
(Inggris) Basic Reasoning Skills (http://education.purduecal.edu/Vockell/EdPsyBook/Edpsy7/ed
psy7_reasoning.htm)
(Inggris) Reasoning Skills (http://www.csun.edu/~vceed002/ref/reasoning/index.htm)
(Inggris) How to Improve Reasoning Skills (https://www.wikihow.com/Improve-Reasoning-Skill
s)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Logika&oldid=15932874"

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

6 dari 6 30/03/2020 10.16

Anda mungkin juga menyukai