Anda di halaman 1dari 3

Siti Zahra Nur Az Shiva

1A/ Manajemen Informatika


Nim : E020323080
1. Jelaskan sejarah logika yang kamu ketahui !
2. Jelaskan pengertian logika !
3. Apakah kegunaan logika, jelaskan !
4. Sebutkan aliran aliran logika dan jelaskan !
5. Mengapa kita perlu mempelajari logika matematika, jelaskan !

Jawaban :
1. Abad Yunani Kuno
Zeno dari citium disebut dalam sejarah sebagai peletak batu pertama digunakannya
istilah logika. Gagasan Plato memberikan dasar pada perkembangan logika, yaitu
bertalian dengan ideogenesis, masalah penggunaan bahasa dalam fikiran.
Logika sebagai ilmu baru terwujud berkat karya Aristoteles dan kaum
Stoa mengembangkan logika proposisi dan bentuk bentuk berpikir sistematis. Pada
masa Yunani pemberi hukum tentang pemikiran yang paling popular adalah
Aristoteles. Karya-karya logis hasil pemikirannya disebut organon (sarana untuk
berpikir). Banyak bermunculan orang-orang yang menulis tentang logika setelah
Aristoteles, seperti Yohanes dari S. Thomas pada abad ke-16 menulis pengertian
tentang logika yaitu Curcus Philosopichus dan memberi tanggapan terhadap tulisan
Aristoteles. Di abad yang sama di Inggris, Francis Bacon dan di Itali, Galileo Galilei,
menulis banyak tentang pembuktian induktif dari eksperimen-eksperimen kejadian di
dunia dan menghasilkan hukum baru. Tetapi teori yang mereka hasilkan banyak
menentang teori Aristoteles, Galilei menggunakan metode eksperimental untuk dan
menentang ajaran-ajaran fisis dari Aristoteles. Sedangkan Bacon menentang teori
logika Aristoteles atau organon menjadi Novum Organon atau disebut juga logika
baru yang dasarnya bukan atas prinsip-prinsip umum tetapi gejala-gejala nyata atau
fenomena. Setelah itu semua teori logika Aristoteles hampir di lupakan, meskipun
masih diakui oleh beberapa orang seperti Leibnitz tetapi mengganti namanya menjadi
logika formalistis. Pada masa Islam, banyak bermunculan filsuf yang menyalin karya
Aristoteles ke dalam bahasa Arab. Seperti Johana bin Patk yang menyalin buku
Aristoteles ke bahasa Arab menjadi Manqulatu-Assyarat li Aristu sekitar abad ke-18.
Lalu ada juga Ibnu Sikkit Jacub Al-Nahwi (1803-859 M) memberi komentar terhadap
teori Aristoteles dan membuat buku berjudul Ishlah-Manthiqi, penyalinan ini tidak
dilarang oleh kaum gereja. Ada juga Ishalk bin Hunain yang menyalin karya
Aristoteles ke bahasa Arab menjadi Manqurat-li Aristu dan Kitabu Aristhathalis-
Armanias, semua penyalinan itu hanya berbentuk bagian-bagian saja sehingga kurang
menyeluruh dan tidak dapat dipahami secara komperhensif. Tetapi ada filsuf Arab
yang menyalinnya secara menyeluruh, yaitu Al-Farabi (873-950 M) karena ia
memahami bahasa Yunani Tua (Greek). Ia menghasilkan empat karya dibidang
logika, yaitu, Kutubul Manthiqil-Tsamaniyat (memberika komentar 7 bagian teori
Aristoteles), Muqaddamal Isaguji Allati Wadha’a Purpurius, Risalat Fil-Manthiqi, al-
qaula fi syaraitti-yaqini (membahas syarat-syarat kontradiksi Aristoteles), dan Risalat
Fil-Qias, fushulun yahtajju ilaiha fi-shina’atil (membahas tentang silogisme dan
persyaratan hukum Aristoteles). Pada abad ke-14, logika ditentang oleh buku yang di
buat oleh Ahmad Ibnu Tsiniah yang membuat buku tentang ketangkasan pendukung
keimanan menangkis logika Yunani, dan bahkan dikeluarkan hukum haram untuk
mempelajari logika. Perkembangan logika semakin redup di abad ke-15, dan mulai
muncul lagi di abad ke-20 beberapa tulisan tentang logika karya Ibnu Khaldun, Al
Duwani, dan Al Akhadari. Nama logika pertama kali muncul pada Filsuf Cicero (abad
ke-1 sebelum Masehi) tetapi dalam arti “seni berdebat”. Alexander Aphrodisias
(sekitar permulaan abad ke-3 sesudah Masehi) adalah orang pertama yang
mempergunakan kata ‘logika’ dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya
pemikiran kita.

2. Secara etimologis, istilah “logika” berasal dari bahasa Yunani, “logos”, yang berarti
kata, ucapan, pikiran atau bisa juga mengandung arti ilmu pengetahuan. Logika
berasal dari bahasa Latin logos yang berarti “perkataan”. Istilah logos secara
etimologis sebenarnya diturunkan dari kata sifat logike: “Pikiran” atau “kata”. Logos
yang digunakan dengan beberapa arti seperti ucapan, bahasa, kata, pengertian, pikiran,
akal budi, dan ilmu. Pengertinan logika dalam kamus munjid disebut sebagai hukum
yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam berpikir. Logika merupakan ilmu
yang mengajarkan aktivitas akal atau berpikir sebagai objek material, sedangkan
bentuk dan hukum berpikir merupakan objek formal dari logika. Dalam arti luas,
logika merupakan suatu metode dan prinsip yang dapat memisahkan secara tegas
antara penalaran yang benar dengan penalaran yang salah. Logika adalah suatu cara
yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran dan mencegah kesesatan berpikir.

3. Ilmu logika yang bertujuan membimbing manusia ke arah berpikir benar, logis, dan
sistemtis mempunyai manfaat yang banyak. Diantarnya, dapat membuat daya fikir
menjadi lebih tajam dan berkembang, membuat seseorang berpikir efektif dan efisien,
meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif dll. Logika
adalah alat untuk memperjelas dan mengevaluasi penalaran serta bisa dibuat jalan dari
premis menuju kesimpulan. Logika mempelajari bentuk-bentuk penalaran yang
seperti contoh matematika, memasak, fisika, etika, hukum dll. Logika memiliki peran
yang sangat penting dalam pengembangan pengetahuan serta pengkajian-pengkajian
pengetahuan tertentu. Sebagai sebuah ilmu pengetahuan ia menjadi dasar yang
menentukan pemikiran agar lurus, tepat dan sehat. Sebab fungsi logika menyelidiki,
merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang ditepati.

4. Manusia belajar logika sejak jaman Yunani Kuno. Aristoteles (384 - 322 SM) adalah
seorang filsuf yang mengembangkan logika pada jaman itu, yang pada waktu itu
dikenal dengan sebutan logika tradisional.
Terdapat 5 aliran besar dalam logika, yaitu :
1. Aliran Logika Tradisional Logika ditafsirkan sebagai suatu kumpulan aturan
praktis yang menjadi petunjuk pemikiran.
2. Aliran Logika Metafisis Susunan pikiran itu dianggap kenyataan, sehingga logika
dianggap seperti metafisika. Tugas pokok logika adalahmenafsirkan pikiran sebagai
suatu tahap dari struktur kenyataan. Sebab itu untuk mengetahui kenyataan, orang
harus belajar logika lebih dahulu.
3. Aliran Logika Epistemologis Dipelopori oleh Francis Herbert Bradley (1846 -
1924) dan Bernard Bosanquet (1848 - 1923). Untuk dapat mencapai pengetahuan
yang memadai, pikiran logis dan perasaan harus digabung. Demikian juga untuk
mencapai kebenaran, logika harus dihubungkan dengan seluruh pengetahuan lainnya.
4. Aliran Logika Instrumentalis (Aliran Logika Pragmatis) Dipelopori oleh John
Dewey (1859 - 1952). Logika dianggap sebagai alat (instrumen) untuk memecahkan
masalah.
5. Aliran Logika Simbolis
olehLeibniz,BooledanDeMorgan.Aliraninisangatmenekankanpenggunaanbahasasimb
oluntuk mempelajari secara terinci, bagaimana akal harus bekerja. Metode-metode
dalam mengembangkanmatematika banyak digunakan oleh aliran ini, sehingga aliran
ini berkembang sangat teknis dan ilmiah serta bercorak matematika, yang kemudian
disebut Logika Matematika (Mathematical Logic). G.W. Leibniz (1646 - 1716)
dianggap sebagai matematikawan pertama yang mempelajari Logika Simbolik.
5. Logika adalah bagian dari matematika, tetapi pada saat yang sama juga merupakan
bahasa matematika. Logika simbolik adalah ilmu tentang penyimpuln yang sah
(absah), Khususnya yang dikembangkan dengan penggunaan metode metode
matematika dan dengan bantuan simbol simbol khusus sehingga memungkinkan
seseorang menghindarkan makna ganda dari bahasa sehari hari. Logika matematika
membuat penalaran lrbih tearah dan jelas tetapi secara konsep masih mengikuti ilmu
logika sudah ada sebelumnya. Kelebihan lain dalam mempelajari logika adalah dapat
bisa memperoleh nilai nilai bersifat praktis. Konsep logika matematika penting karena
diperlukan pada pembelajaran materi lain dalam matematika dan kehidupan sehari
hari. Logika matematika akan memberikan landasan tentang bagaimana cara
mengambil kesimpulan. Hal paling penting dalam mempelajari logika matematika
adalah kemampuan dalam mengambil dan menentukan kesimpulan mana yang benar
atau salah. Logika Matematika supaya dapat berpikir kritis, runtut, dan rasional.
Apabila kamu sudah menguasai materi ini dengan baik, proses berpikir kamu akan
menjadi lebih objektif sehingga bisa mengurangi kesalahan saat mengambil
keputusan.

Anda mungkin juga menyukai