Anda di halaman 1dari 11

ARTI DAN SEJARAH ILMU LOGIKA

A. Landasan Teori

Kata “logika” sering terdengar dalam percakapan sehari-hari, biasanya dalam arti “menurut akal”, seperti
kalau orang berkata “langkah yang diambilnya itu logis” atau “menurut logikanya ia harus marah”. Akan
tetapi logika sebagai istilah berarti metode atau tehnik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan
penalaran, maka untuk memahami apakah logika itu? Orang harus mempunyai pengertian yang jelas
tentang arti ilmu logika. Selain itu, untuk mendapatkan kejelasan tentang asal mula logika itu sendiri
diperlukan pengetahuan tentang sejarah munculnya ilmu logika yang tidak dapat dilepaskan dari upaya
para ahli pikir Yunani.

Ilmu logika sangat diperlukan dalam kehidupan sehar-hari karena logika mempunyai banyak manfaat,
diantaranya : dapat membuat orang mampu membedakan berfikir yang benar dan terhindar dari
kesimpulan yang salah. Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam penerapan ilmu logika,
diperlukan pengetahuan tentang pembagian ilmu logika yang menurut The Liang Gie(1980) logika
terbagi menjadi lima bagian1 : logika makna luas dan sempit, logika deduktif dan indukti, logika formal
dan material, logika murni dan terapan, logika filsafati dan logika matematik.

B. Arti Logika

logika berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Logos (perkataan atau sabda), istilah lain yang
digunakan adalah ilmu mantiq (kata Arab) yang diambil dari kata kerja “nataqo” yang berarti berkata.
Dalam bahasa sehari-hari kita sering mendengar ungkapan yang serupa seperti ucapan seseorang
“alasannya tidak logis” dan sebaginya. Yang dimaksud dengan logis adalah masuk akal dan sebaliknya
tidak logis berarti tidak masuk akal. Dalam buku Logic and lagoange of ducation, mantiq disebut sebagai
penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode-metode berfikir yang benar. Sedangkan dalam kamus

Munjid disebut sebagai “hukum yang memelihara hati nurani seseorang dari kesalahan dalam berfikir”.
Prof. Thaib Thahir a. Mu’tin membatasi dengan “ilmu untuk menggerakkan pikiran kepada jalan yang
lurus dalam memperoleh suatu kebenaran”. Sedangkan menurut Irving M. mengatakan “logika adalah
ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang
benar dan penalaran yang salah

Kata logika pertama kali digunakan oleh Zeno dari Citium, kaum Shopis, Socrates dan Plato harus dicatat
sebagai perintis lahirnya ilmu logika. Ilmu logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aristoteles, theoprostos dan
kaum stoa.

Aristoteles meninggalkan enam buku yang oleh murid-muridnya diberi nama “Organom”. Buku tersebut
antara lain categoriae (mengenai pengertian-pengertian), De Interpretatiae (mengenai keputusan-
keputusan), analitica priora (tentang silogisme), analitica posteriroa (mengenai pembuktian), topika
(mengenai perdebatan) dan De Sophisticis Elenchis (mengenai kesalahan-kesalahan berfikir)2.
C. Sejarah Logika

Awal mula lahirnya ilmu logika tidak lepas dari pemikiran para ahli Yunani. Ahli pikir yang mempelopori
logika adalah Aristoteles (304-322 SM) yang termasuk guru terbesar di dunia sampai dengan saat ini3.
Buah tangan Aristoteles bukan hanya dalam ilmu logika tetapi juga dalam berbagai ilmu baik ilmu sosial
maupun ilmu alam. Perkembangan ilmu logika setelah masa Aristoteles banyak dilanjutkan oleh para
muridnya yang diantaranya adalah Theoprastos dan Porphyrius.

Disamping jasa para muridnya tersebut, perkembangan logika mengalami suatu kendala. Pada tahun 325
M telah berlangsung sidang gereja pertama di dunia yaitu di Micae yang salah satu keputusan yang
diambil adalah membatasi pelajaran ilmu logika antara yang boleh dan yang di larang. Dengan adanya
larangan tersebut, buku logika yang terlarang di terjemahkan oleh Boethius (480-524 M ) ke dalam
bahasa latin yang akhirnya Boethius di hukum mati. Sejak saat itulah pelajaran logika di barat mengalami
kematian pemikiran.

Perkembangan ilmu logika pada zaman Islam berawal pada abad ke – 7 didaerah Arab. Logika dipelajari
secara meriah dalam kalangan luas setelah adanya penerjemahan ilmu-ilmu yunani kedalam dunia arab
pada abad II Hijriah. Dalam hal ini timbullah berbagai pendapat dikalangan para ulama’. Ibnu Salih dan
imam nawawi menghukumi haram mempelajari ilmu logika sampai mendalam dan Al-Ghozali
menganjurkan dan menganggap baik. Sedangkan jumhurul ulama’ membolehkan bagi orang-orang yang
cukup akalnya dan kokoh imannya4. Dalam hal ini muncullah pemikir-pemikir handal seperti Al-Kindi, Al-
Farabi, Al-Ghozali, dan lain-lain. Dan dalam buku filsafat islam ada tokoh islam yang bernama Ikhwan Al-
Syafa’ yang juga menganggap penting ilmu logika , beliau mengatakan bahwa mengenai lapangan filsafat
itu ada empat macam, yaitu matematika, logika, fisika, dan ilmu ketuhanan. Ilmu logika disalin kedalam
bahasa Arab dengan nama “Ilmu Mantiq” yang berasal dari kata “Nathaqo” yang berarti berfikir.
Penyalinan pertama dilakukan oleh Yohana bin Patrik (815 M) lalu disusul oleh para penulis lainnya.

Penyalinan istilah-istilah logika kedalam bahasa Arab masih belum sempurna, kemudian disempurnakan
oleh Al-Farabi yang tidak mengalami perubahan sampai sekarang yang tercatat dalam ke empat bukunya,
yaitu :

- Kutubul Manthiqil Tsamaniya

- Nuqaddamat Isaguji Allati Wadha “Aha”

- Risalat Fil Qiyasih

- Risalat Fil Mantiqi

Pada abad XIII sampai dengan abad XV muncullah logika modern yang berbeda sekali dengan metode
Aristoteles. Dan pada abad XIX logika di pandang sebagai sekedar peristiwa psikologis dan metodis.

D. Pembagian Ilmu Logika

Menurut The Liang Gie (1980), logika dapat digolongkan menjadi lima macam yaitu :
1. logika makna luas dan logika makna sempit

Logika dalam arti sempit searti dengan logika deduktif, sedangkan logika dalam arti yang lebih luas,
pemakaiannya mencakup kesimpulan dari berbagai bukti dan bagaimana sistem-sistem penjelasan
disusun dalam ilmu alam serta meliputi pembahasan mengenai logika itu sendiri.

2. logika deduktif dan logika induktif

logika deduktif merupakan suatu penalaran yang menurunkan kesimpulan sebagai keharusan dari
pangkal pikirnya sehingga bersifat betul menurut bentuknya saja, sedangkan logika induktif mempelajari
asas penalaran yang betul dari sejumlah sesuatu yang khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang
bersifaat “boleh jadi”5.

3. logika formal dan logika material

logika formal mempelajari asas, aturan atau hukum-hukum berfikir yang harus di taati untuk mencapai
suatu kebenaran, sedangkan logika material mempelajari langsung pekerjaan akal serta menilai hasil-
hasil logika formal dan mengujinya dengan kenyataan yang sesungguhnya.

4. logika murni dan logika terapan

logika murni merupakan suatu pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku umum pada
semua segi dan bagian dari pernyataan tanpa mempersoalkan arti khusus dalam suatu cabang ilmu dari
istilah yang dipakai dalam pernyataan yang dimkasud. Adapun logika terapan merupakan pengetahuan
logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu, filsafat dan dalam pembicaraan sehari-hari.

5. logika filsafati dan logika matematik

logika filsafati merupakan bagian logika yang masih berhubungan erat dengan pembahasan dibidang
flsafat misalnya : logika kewajiban dengan etika atau logika arti dengan metafisika. Adapun logika
matematik merupakan suatu ragam logika yang menelaah penalaran yang benar dengan menggunakan
metode matematik serta bentuk lambang yang khusus dan cermat untuk menghindari makna ganda
yang terdapat dalam bahasa sehari-hari.

E. Fungsi dan Manfaat Ilmu Logika

Dengan belajar ilmu logika kita dapat mengambil beberapa fungsi, diantaranya : membantu setiap orang
untuk berfikir secara rasional, kritis, tepat dan tertib, selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan
berfikir secara cermat, obyektif, tajam dan mandiri.

Disamping ada beberapa fungsi tadi, ilmu logika juga memberikan manfaat teoretis dan praktis. Dari segi
teoretis logika dapat mengajarkan tentang berfikir yang seharusnya bukan membicarakan tentang
berfikir sebagaimana adanya dalam ilmu-ilmu positif (fisika, psikologi dan sebagainya). Dari segi praktis
logika dapat menjadikan akal semakin tajam dan kritis dalam imajinasi logis. Manfaat yang paling asasi
dalam mempelajari ilmu logika adalah dapat membuat orang mampu membedakan berfikir yang benar
dan dapat menghasilkan kesimpulan yang benar dan terhindar dari kesimpulan yang salah.
F. Analisi Kritis.

Kebenaran logika terbatas pada akal sedangkan akal terpaku atas panca indera sehingga tidak sedikit
orang yang terjebak pada hal tersebut. Dengan demikian perlu adanya pemahaman yang lebih
mendalam tentang ilmu logika.

Menurut penulis, selain belajar ilmu logika, sebagai seorang muslim kita perlu mempelajari dasar-dasar
aqidah (Al Qur’an dan Hadits) secara matang terlebih dahulu agar terhindar dari kekhawatiran adanya
suatu kesalahpahaman, karena ilmu logika berhubungan dengan akal pikiran kita yang mana dalam
akidah Islam terdapat sesuatu hal yang ghaib yang tidak dapat dijangkau oleh akal kita.

ARTI DAN SEJARAH ILMU LOGIKA

A. Pengertian Ilmu Filsafat

Pengertian filsafat secara umum adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan suatu
pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman
ilmiah. Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode dan sistem. Namun
filsafat berbeda dari ilmu-ilmu pengetahuan kehidupan lainnya oleh karena memiliki obyek tersendiri
yang sangat luas.

Sebagai contoh, dalam ilmu psikologi mempelajari tingkah laku kehidupan manusia, namun dalam ilmu
filsafat tidak terbatas pada salah satu bidang kehidupan saja, melainkan memberikan suatu pandangan
hidup yang menyeluruh yaitu tentang hakiki hidup yang sebenarnya. Pandangan hidup tersebut
merupakan hasil pemikiran yang disusun secara sistematis menurut hukum-hukum logika.

Seorang yang berfilsafat (filsuf) akan mengambil apa yang telah ditangkap dalam pengalaman hidup
maupun pengalaman ilmiah kemudiaan memandangnya di bawah suatu horizon yang lebih luas, yakni
sebagai unsur kehidupan manusia yang menyeluruh.

B. Sejarah Singkat Filsafat

Filsafat sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Sebelum istilah filsafat (philosophy) pertama kali digunakan
oleh Socrates, ada sekelompok orang yang menyebut dirinya kaum sophis (Sophist) yang artinya para
cendekiawan. Kaum sophis menjadikan persepsi manusia sebagai ukuran kebenaran, hakikat dengan
menggunakan pandangan atau dalil yang keliru dalam kesimpulannya.

Oleh sebab itu Socrates melarang orang menyebut dirinya seorang sophis (cendekiawan) dan menyebut
dirinya seorang filosof (philosophos) yaitu seorang filosofi yaitu pencinta kebijaksanaan, pencinta
kebenaran untuk menggantikan istilah sophistes karena menggunakan penalaran yang salah. Kemudian
Plato menanamkan filsafat sebagai suatu ilmu pengetahuan tentang kegiatan jiwa manusia.

C. Pengertian Filsafat Menurut Bahasa

Kata filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab falsafah yang secara
etimologi berasal dari bahasa Yunani Philosophia. Philosophia merupakan kata majemuk yang terdiri dari
dua kata, yaitu Philo (philia) dan Sophia. Philo berarti cinta namun dalam arti yang luas yaitu keinginan
akan sesuatu dan oleh karena itu kemudian berusaha mencapai yang keinginan tersebut. Sophia artinya
pengetahuan (kebijaksanaan) yang secara mendalam artinya pandai.

Dengan demikian pengertian filsafat menurut bahasa Indonesia adalah keinginan yang mendalam untuk
mendapat pengetahuan, atau keinginan yang mendalam untuk menjadi bijaksana. Kata filsafat memiliki
padanan kata yaitu filosofi yang diserap dari bahasa Belanda.

Dalam bahasa Yunani orang yang berfilsafat disebut Philosophos atau Failasuf dalam bahasa Arab.
Sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut filsuf atau filosof yaitu orang yang mencintai pengetahuan
dan menjadikan pengetahuan sebagai usaha dan tujuan hidupnya, atau dengan perkataan lain orang
yang mengabdikan kepada pengetahuan untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai
suatu kehidupan.

D. Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli

Pengertian filsafat menurut menurut para ahli memiliki perbedaan dalam mendefinisikan filsafat yang
disebabkan oleh berbedaan konotasi filsafat dan keyakinan hidup yang dianut mereka. Perbedaan
pendapat muncul juga dikarenakan perkembangan filsafat itu sendiri sehingga akhirnya menyebabkan
beberapa ilmu pengetahuan memisahkan diri dari ilmu filsafat.

Berikut beberapa pengertian filsafat menurut menurut para ahli yang memiliki pengertian jauh lebih luas
dibandingkan dengan pengertian menurut bahasa.

Cicero ( (106 – 43 SM ) Filsafat adalah seni kehidupan sebagai ibu dari semua seni.
Aristoteles (384 – 322 SM) Filsafat adalah memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas segala
benda.

Plato (427 – 347 SM) Filsafat itu adalah tidaklah lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN LOGIKA

1. Logika Sebagai Cabang Filsafat

Filsafat adalah kegiatan/hasil pemikiran/permenungan yang menyelidiki sekaligus mendasari segala


sesuatu yang berfokus pada makna dibalik kenyataan atau teori yang ada untuk disusun dalam sebuah
system pengetahuan rasional.

Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk
memasarkan pikiran- pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang
mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.

Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku
dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap
sebagai cabang matematika.

Logika sebagai cabang filsafat adalah cabang filsafat tentang berpikir. Logika membicarakan tentang
aturan-aturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut dapat mengambil kesimpulan yang benar.
Dengan mengetahui cara atau aturan-aturan tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan dalam
mengambil keputusan. Menurut Louis O. Kattsoff, logika membicarakan teknik-teknik untuk memperoleh
kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu dan kadang-kadang logika didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan tentang penarikan kesimpulan.

Logika bisa menjadi suatu upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Adakah metode yang
dapat digunakan untuk meneliti kekeliruan pendapat? Apakah yang dimaksud pendapat yang benar? Apa
yang membedakan antara alasan yang benar dengan alasan yang salah? Filsafat logika ini merupakan
cabang yang timbul dari persoalan tentang penyimpulan.

2. Macam-Macam Logika

a) Logika Alamiah

Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum
dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Kemampuan
logika alamiah manusia ada sejak lahir. Dan dapat disimpulkan pula bahwa logika alamiah ini sifatnya
masih murni.

b) Logika Ilmiah

Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus
yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika
ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika
ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi. Sasaran dari logika
ilmiah ini adalah untuk memperhalus dan mempertajam pikiran dan akal budi.

3. Kegunaan Logika

Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan
menghindari kekeliruan. Dalam segala aktivitas berpikir dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas
prinsip ini. Logika menyampaikan kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan
keyakinan seseoranng, karena itu ia mendidik manusia bersikap obyektif, tegas, dan berani, suatu sikap
yang dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat. Selain hubungannya erat dengan filsafat dan
matematik, logika dewasa ini juga telah mengembangkan berbagai metode logis (logical methods) yang
banyak sekali pemakaiannya dalam ilmu-ilmu, sebagai misal metode yang umumnya pertama dipakai
oleh suatu ilmu.

Selain itu logika modern (terutama logika perlambang) dengan berbagai pengertian yang cermat,
lambang yang abstrak dan aturan-aturan yang diformalkan untuk keperluan penalaran yang betul tidak
saja dapat menangani perbincangan-perbincangan yang rumit dalam suatu bidang ilmu, melainkan
ternyata juga mempunyai penerapan. Misalnya dalam penyusunan program komputer dan pengaturan
arus listrik, yang tidak bersangkutan dengan argumen.

Pengertian ilmu logika secara umum adalah ilmu yang mempelajari aturan-aturan berpikir benar. Jadi
dalam logika kita mempelajari bagaimana sistematika atau aturan-aturan berpikir benar. Subjek inti ilmu
logika adalah definisi dan argumentasi. Yang selanjutnya dikembangkan dalam bentuk silogisme.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kegunaan logika adalah sebagai berikut:

· Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus,
tetap, tertib, metodis dan koheren.

· Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.

· Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.

· Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas
sistematis.

· Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan


serta kesesatan.
· Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.

· Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa Jawa ).

· Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut
pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.

Karena yang dipelajari dalam ilmu logika hanyalah berupa aturan-aturan berpikir benar maka tidak
otomatis seseorang yang belajar logika akan menjadi orang yang selalu benar dalam berpikir. Itu semua
tergantung seperti apa dia menerapkan aturan-aturan berpikir itu, disiplin atau tidak dalam
menggunakan aturan-aturan itu, sering berlatih, dan tentu saja punya tekad dalam kebenaran.

Kegunaan dari kita belajar logika adalah daya analisis kita semakin bertambah dan dimana apabila ada
suatu masalah, kita dapat mengambil keputusan dengan benar. Disamping itu belajar logika juga sangat
bermanfaat dalam manajemen waktu, dan juga logika merupakan dasar ilmu psikologi yang paling
mendasar. Intinya dengan belajar logika kemampuan berpikir dan daya analisis kita semakin
berkembanghakekatnya yang sebenarnya.

Thomas Hobbes (1588 – 1679) Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menerangkan perhubungan hasil
dan sebab atau sebab dari hasilnya, dan oleh karena itu senantiasa adalah suatu perubahan.

Johann Gotlich Fickte (1762-1814) Filsafat merupakan ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum, yang jadi
dasar segala ilmu. Filsafat membicarakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari
kebenaran dari seluruh kenyataan.

Imanuel Kant ( 1724 – 1804) Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari
segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika agama dan
antropologi.

Paul Nartorp (1854 – 1924) Filsafat sebagai ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan
manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya.

Harold H. Titus (1979) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam
yang biasanya diterima secara tidak kritis.

Pengertian filsafat menurut beberapa tokoh di Indonesia

Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang
tetap tidak berubah, yang disebut hakekat.
Driyakarya: filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan
berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan.

Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala
sesuatu yang dipermasalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.

Hasbullah Bakry: Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana
sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.

Prof. Dr. Ismaun, M.Pd.: Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya
secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal
untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran
yang sejati.

Prof. Mr.Mumahamd Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui
kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN LOGIKA

1. Logika Sebagai Cabang Filsafat

Filsafat adalah kegiatan/hasil pemikiran/permenungan yang menyelidiki sekaligus mendasari segala


sesuatu yang berfokus pada makna dibalik kenyataan atau teori yang ada untuk disusun dalam sebuah
system pengetahuan rasional.

Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk
memasarkan pikiran- pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang
mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.

Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku
dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap
sebagai cabang matematika.
Logika sebagai cabang filsafat adalah cabang filsafat tentang berpikir. Logika membicarakan tentang
aturan-aturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut dapat mengambil kesimpulan yang benar.
Dengan mengetahui cara atau aturan-aturan tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan dalam
mengambil keputusan. Menurut Louis O. Kattsoff, logika membicarakan teknik-teknik untuk memperoleh
kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu dan kadang-kadang logika didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan tentang penarikan kesimpulan.

Logika bisa menjadi suatu upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Adakah metode yang
dapat digunakan untuk meneliti kekeliruan pendapat? Apakah yang dimaksud pendapat yang benar? Apa
yang membedakan antara alasan yang benar dengan alasan yang salah? Filsafat logika ini merupakan
cabang yang timbul dari persoalan tentang penyimpulan.

2. Macam-Macam Logika

a) Logika Alamiah

Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum
dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Kemampuan
logika alamiah manusia ada sejak lahir. Dan dapat disimpulkan pula bahwa logika alamiah ini sifatnya
masih murni.

b) Logika Ilmiah

Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus
yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika
ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika
ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi. Sasaran dari logika
ilmiah ini adalah untuk memperhalus dan mempertajam pikiran dan akal budi.

3. Kegunaan Logika

Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan
menghindari kekeliruan. Dalam segala aktivitas berpikir dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas
prinsip ini. Logika menyampaikan kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan
keyakinan seseoranng, karena itu ia mendidik manusia bersikap obyektif, tegas, dan berani, suatu sikap
yang dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat. Selain hubungannya erat dengan filsafat dan
matematik, logika dewasa ini juga telah mengembangkan berbagai metode logis (logical methods) yang
banyak sekali pemakaiannya dalam ilmu-ilmu, sebagai misal metode yang umumnya pertama dipakai
oleh suatu ilmu.

Selain itu logika modern (terutama logika perlambang) dengan berbagai pengertian yang cermat,
lambang yang abstrak dan aturan-aturan yang diformalkan untuk keperluan penalaran yang betul tidak
saja dapat menangani perbincangan-perbincangan yang rumit dalam suatu bidang ilmu, melainkan
ternyata juga mempunyai penerapan. Misalnya dalam penyusunan program komputer dan pengaturan
arus listrik, yang tidak bersangkutan dengan argumen.
Pengertian ilmu logika secara umum adalah ilmu yang mempelajari aturan-aturan berpikir benar. Jadi
dalam logika kita mempelajari bagaimana sistematika atau aturan-aturan berpikir benar. Subjek inti ilmu
logika adalah definisi dan argumentasi. Yang selanjutnya dikembangkan dalam bentuk silogisme.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kegunaan logika adalah sebagai berikut:

· Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus,
tetap, tertib, metodis dan koheren.

· Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.

· Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.

· Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas
sistematis.

· Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan


serta kesesatan.

· Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.

· Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa Jawa ).

· Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut
pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.

Karena yang dipelajari dalam ilmu logika hanyalah berupa aturan-aturan berpikir benar maka tidak
otomatis seseorang yang belajar logika akan menjadi orang yang selalu benar dalam berpikir. Itu semua
tergantung seperti apa dia menerapkan aturan-aturan berpikir itu, disiplin atau tidak dalam
menggunakan aturan-aturan itu, sering berlatih, dan tentu saja punya tekad dalam kebenaran.

Kegunaan dari kita belajar logika adalah daya analisis kita semakin bertambah dan dimana apabila ada
suatu masalah, kita dapat mengambil keputusan dengan benar. Disamping itu belajar logika juga sangat
bermanfaat dalam manajemen waktu, dan juga logika merupakan dasar ilmu psikologi yang paling
mendasar. Intinya dengan belajar logika kemampuan berpikir dan daya analisis kita semakin
berkembang.

Anda mungkin juga menyukai