Anda di halaman 1dari 28

LOGIKA FILSAFAT

MUHAMAD FAHMI FADILLAH


27.0495
F7
Pendahuluan
1. Latar Belakang
 Logika tidak mempelajari cara berpikir dari semua ragamnya, tetapi pemikiran dalam
bentuk yang paling sehat dan praktis. Logika menyelidiki, menyaring dan menilai
pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan mendapatkan kebenaran,
terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan. Logika merumuskan serta
menerapkan hukum-hukum dan patokan-patokan yang harus ditaati agar manusia
dapat berpikir benar, efisien dan teratur.
  Banyak permasalah dihadapan kita yang dapat kita cari solusinya dengan cara
menggunakan logika. Tetapi tidak semua masalah dapat kita selesaikan dengan
menggunakan logika.Apaka sah jika semua permasalahan dalam hidup ini kita
selesaikan dengan menggunakan logika?
Dengan demikian kami menggangkat logika sebagai bahan bahasan dalam makalah ini.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah
bagaimana logika dalam filsafat ?

3. Tujuan
Dengan harapan mampu menjadi bahan bacaan yang menambah ilmu
dan mengandung daya positif.
 
Pembahasan
• Pengertian Logika
 Logika berasal dari kata Yunani Kuno yaitu (Logos) yang artinya hasil
pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam
bahasa. Secara singkat, logika berarti ilmu, kecakapan atau alat untuk berpikir
lurus.  Sebagai ilmu, logika disebut sebagai logika Epiteme (Latin:logika
scientia) yaitu logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan rasional atau
ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir
lurus, tepat dan teratur. Ilmu disini mengacu pada kecakapan rasional untuk
mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk
mewujudkan pengetahuan kedalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan
tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal. Oleh karena itu logika terkait
erat dengan hal-hal seperti pengertian, putusan, penyimpulan, silogisme.
• Macam-macam Logika
Dalam filsafat logika terdapat didalamnya banyak sekali materi yang
disajikan. Yang salah satunya adalah tentang logika, dan logika
sendiri terdapat  juga macam-macamnya yaitu :
Logika Alamiah
Logika Ilmiah
 Logika sentensial
Logika silogisme
• Hal-hal yang Di Perhatikan Dalam Berpikir Logika.
Dalam berpikir logika digunakan untuk berpikir baik, yakni berpikir
benar, logis dan dialektis, juga dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu.
 Untuk itu di Dalam berpikir logika ada juga hal-hal yang harus
diperhatikan diantaranya tiga hal yakni:
Aturan Cara Berpikir yang Benar.
  Klasifikasi.
Aturan Defenisi
• Kegunaan Logika
bahwa kegunaan logika adalah sebagai berikut:
• Membantu setiap orang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap,              
      
• Tertib, metodis, dan koheren atau untuk menjaga kita supaya selalu berpikir benar.
• Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
• Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
• Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas   sistematis.   
                      
• Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir kekeliruan serta
kesesatan.
• Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
• Sebagai ilmu alat dalam mempelajari ilmu apapun, termasuk filsafat.
• Hukum Dasar Logika
Ada tiga hukum dasar dalam logika, diantaranya :
1. Hukum Identitas
2. Hukum kontradiksi.
3. Hukum tiada jalan tengah. (the law of excluded middle).
• ASAS-ASAS PEMIKIRAN, CARA MENDAPATKAN KEBENARAN, DAN
PEMBAGIAN LOGIKA
Asas-Asas Pemikiran
Asas identitas
  Asas kontradiksi
Asas penolakan kemungkinan ketiga
Cara Mendapatkan Kebenaran
Ada dua cara untuk mendapatkan kebenaran yaitu : melalui metode
induksi dan metode deduksi .
Pembagian Logika

1.  Logika Tradisional adalah logika Aristoteles dan logika daripada


logokus yang lebih, tetapi masih mengikuti system loigika aristoteles.
2.  Logika Modern tumbuh dan dimulai dari abad XIII, mulai abad ini
ditemukan sistem baru, metode baru yang berlainan dengan system
logika Aristoteles. Saatnya dimulai sejak Raymundus
lulus manemukan metode baru logika yang disebut Ars magna.
• Sejarah Logika
Logika dimulai sejak Thales (624 SM - 548 SM), filsuf Yunani pertama yang meninggalkan segala
dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk
memecahkan rahasia alam semesta.Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang
berarti prinsip atau asas utama alam semesta.Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif.
     Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut logica
scientica.Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air
adalah arkhe alam semesta dengan alasan bahwa air adalah jiwa segala sesuatu. Sejak saat
Thales sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah mulai dikembangkan. Kaum Sofis
beserta Plato (427 SM-347 SM) juga telah merintis dan memberikan saran-saran dalam bidang
ini. Pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan analitica , yang secara khusus meneliti
berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisiyang benar, dan dialektika yang secara
khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan
kebenarannya. Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme.
 Selanjutnya logika mengalami masa dekadensi yang panjang.Logika menjadi sangat dangkal dan sederhana
sekali. Pada masa itu digunakan buku-buku logika seperti Isagoge dari Porphirius, Fonts Scientie dari John
Damascenus, buku-buku komentar logika dari Bothius, dan sistematika logika dari Thomas Aquinas. Semua
berangkat dan mengembangkan logika Aristoteles.
 
     Pada abad XIII sampai dengan abad XV muncul Petrus Hispanus, Roger Bacon, Raymundus Lullus, Wilhelm
Ocham menyusun logika yang sangat berbeda dengan logika Aristoteles yang kemudian kita kenal sebagai
logika modern. Raymundus Lullus mengembangkan metoda Ars Magna, semacam aljabar pengertian dengan
maksud membuktikan kebenaran - kebenaran tertinggi. Francis Bacon mengembangkan metoda induktif
dalam bukunya Novum Organum Scientiarum .W.Leibniz menyusun logika aljabar untuk menyederhanakan
pekerjaan akal serta memberi kepastian.Emanuel Kant menemukan Logika Transendental yaitu logika yang
menyelediki bentuk-bentuk pemikiran yang mengatasi batas pengalaman.Selain itu George Boole (yang
mengembangkan aljabar Boolean), Bertrand Russel, dan G. Frege tercatat sebagai tokoh-tokoh yang berjasa
dalam mengembangkan Logika Modern. Pada abad 9 hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti De
Interpretatione,Eisagoge oleh Porphyus dan karya Boethius masih digunakan. Thomas Aquinas 1224-
1274 dan kawan-kawannya berusaha mengadakan sistematisasi logika.
• Sebagai salah satu cabang filsafat, maka logika dapat dibagi menjadi 
   Logika dalam sempit ialah digunakan sama arti sempit istilah termasud searti dengan logika deduktif
atau logika formal.
 Logika dalam arti luas ialah mencakup perbincangan yang sistematis mengenai pencapai kesimpulan-
kesimpulan dari berbagai bukti dan tentang bagaimana sistem-sistem penjelasan disusun dalam ilmu
alam termasuk didalamnya pembahasan tentang logika itu sendiri.
 Logika Induktif  adalah logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang benar yang berawal dari hal
khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi atau kemungkinan
 Logika material mempelajari lansung pekerjaan akal, serta menilai hasil-hasil logika formal dan
mengujinya dengan kenyataan-kenyataan praktis yang sesungguhnya.
 Logika murni yang merupakan pengetahuan yang mengenai asas-asas dan aturan-aturan logika yang,
berlaku umumpada semua segi dan bagian dari pernyataan-pernyataan dengan tanpa mempersoalkan
arti khusus dalam suatu cabang ilmu dari istilah yang di pakai dalam pernyataan-pernyataan yang
dimaksud.
 Logika terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu, bidang-
bidang filsafat dan juga dalam pembicaraan yang mempergunakan bahasa sehari-sehari.
 Logika filsafati dapat dipandang sebagai suatu ragam atau bagian logika yang berkaitan dengan
pembahasan-pembahasan dalam bidang filsafat.
 Logika matematik merupakan suatu bentuk logika yang mengkaji penalaran yang benar dan
mengunakan metode-metode matematik sserta bentuk lambang-lambang yang khusus dan
cermat untuk menghindari makna ganda atau kekaburan yang terdapat dalam bahasa biasa.
• Tokoh Logika Dan Pemikirannya
1. Aristoteles
2. Raymundus Lullus
3. Leibniz
4. John Stuart Mill
5. Thales
6. Poespoprojo
7. Olson
8. Marx dan Engels
9. Euklides
10. Hegel
11. Petrus Hispanus
12. Francis Bacon
13. Cristian Wolff
14. Marx dan Engels
15. Theoprastus
16. Al-Farabi
17. John Venn
• Logika Sebagai Cabang Filsafat
Logika sebagai cabang filsafat adalah cabang filsafat tentang
berpikir.Logika membicarakan tentang aturan-aturan berpikir agar
dengan aturan-aturan tersebut dapat mengambil kesimpulan yang
benar. Dengan mengetahui cara atau aturan-aturan tersebut dapat
menghindarkan diri dari kesalahan dalam mengambil keputusan.
Menurut Louis O. Kattsoff, logika membicarakan teknik-teknik untuk
memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu dan
kadang-kadang logika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang
penarikan kesimpulan.
Logika bisa menjadi suatu upaya untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan seperti : Adakah metode yang dapat digunakan untuk
meneliti kekeliruan pendapat? Apakah yang dimaksud pendapat yang
benar?Apa yang membedakan antara alasan yang benar dengan
alasan yang salah? Filsafat logika ini merupakan cabang yang timbul
dari persoalan tentang penyimpulan
• Logika sebagai Esensi Filsafat

 Permasalahan yang selama ini dihadapi oleh pada filusuf menurut


Russell adalahkarena para filusuf terkadang terlalu berlebihan dan
selalu berusaha untukNmencapai sesuatu yang terbaik.Walaupun
keadaan ini tidak mungkin bisa dicapai karena para filusuf yang ada
selama ini kurang tepat melihat permasalahan filsafat dan metode-
metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan filsafat.
Menurut Russell permasalahan-permasalahan filsafat dan metode-
metode filsafat selama ini tidak mudah untuk dipahami atau
dirumuskan oleh sekolah-sekolah yang ada, banyak permasalahan-
permasalahan tradisionalyang belum dapat dipecahkan oleh
pengetahuan yang sekarang ada.Bahkan ada beberapa permasalahan
yang sudah mulai di tinggalkan namun sebenarnya masih bisa
dipecahkan melalui metode-metode yang tepat dengan tingkat
pengetahuan yang lebih maju.
Dalam merumuskan permasalahan ini, Russell menoba membaginya
ke dalam 3 tipe besar yaitu tipe pertama disebut sebagai tipe
tradisional klasik yang diwakili oleh pemikiran Kant dan Hegel, periode
ini menekankan pada kecenderungan untuk mengadopsi pemecahan
permasalahan yang terjadi sekarang dengan metode-metode dan
hasil-hasil yang telah dicapai pada masa Plato dan lainnya.Tipe kedua
adalah Evolusionisme, yang dimulai dari pemikiran Darwin hingga
Herbert Spencer.Namun pada perkembangan selanjutnya didominasi
oleh pemikiran William James dan M Bergson.Dan Tipe Ketiga adalah
yang disebut Logika Atomisme, yang melihat filsafat melalui metode
kritis matematika.
Pada tipe Tradisional Klasik perhatian utamanya adalah para filusuf
Yunani yang menekankan pada rasio sebagai perhatian
utamanya.Metode deduksi apriori digunakan dalam tipe ini untuk
mengkaji fenomena yang ada.semua realita adalah suatu kesatuan
dan tidak ada perubahan. Sense yang ada dalam dunia merupakan
ilusi.Keganjilan dari hasil yang diperoleh oleh para filusuf tidak
membuat mereka merasa cemas karena bagi mereka rasio merupakan
satu-satunya keabsahan yang sahih.
Logika, matematika, fisika hilang dalam tipe ini disebabkan karena
mereka terlalu statis.Apa yang nyata adalah sesuatu yang mendesak
dan bergerak menuju pada satu tujuan. Terdapat 2 kritik terhadap hal
ini, diantaranya, pertama, kebenaran tidak mengikuti apa yang telah
dihasilkan ilmu pengetahuan yang selalu memperhatikan fakta yang
mengalami evolusi. Kedua, motif dan kepentingan di inspirasikan oleh
praktek-praktek eklusif.
Pada awalnya Russell sudah mulai menampakkan penyerangan pada
idealismedengan memihak pada akal sehat (common sense) dan Ia
lebih menekankan pada analisis logis. Namun setelah buku ini
dikeluarkan maka Russell sudah mulai beralih dari common sense ke
pada ilmu pengetahuan, maksudnya adalah dalam berfilsafat atau
dalam memecahkan permasalahan filsafat harus mengacu pada ilmu
pengetahuan yang ketat dan kritis.
• Logika dilihat dari waktunya
Tradisional
Modern
• Logika dilihat dari obyeknya
Formal
Material
•Unsur-unsur Logika:
 
1. Pemikiran manusia sesungguhnya terdiri atas tiga unsur. Unsur yang pertama adalah pengertian-pengertian.
Kemudian pengertianpengertian
  disusun sedemikian rupa sehingga menjadi keputusankeputusan. Akhirnya, keputusan-keputusan itu disusun
sedemikian
rupa menjadi penyimpulan-penyimpulan.
2. Pengertian¸ menangkap kenyataan tentang sesuatu sebagaimana adanya; artinya menangkap sesuatu tanpa
mengakui atau mengingkarinya.
 Pekerjaan pikiran di sini adalah mengerti kenyataan, sertamembentuk pengertian-pengertian atas dasar
pengetahuan indera;misalnya kenyataan akan adanya: ‘jual-beli’, ‘mobil’, ‘mahal’, dan seterusnya.
3. Keputusan, memberikan keputusan, artinya menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian
lainnya atau memungkiri hubungan itu. Misalnya adanya hubungan antara ‘harga mobil’ (jumlah yang harus
dibayar) dengan keadaan keuangan seseorang, yang karena hubungan itu kemudian disebut ‘mahal’. Keputusan
itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan ‘mobil itu mahal’; pernyataan ini dalam logikadisebut ‘putusan’.
4. Penyimpulan, menghubungkan keputusan-keputusan sedemikian rupa, sehingga dari satu keputusan atau lebih, akhirnya sampai
pada suatu kesimpulan. Atas dasar ‘putusan’ pada point kedua, maka seseorang dapat menyimpulkan, misalnya ‘saya itu tidak
jadi membeli mobil itu’.
5. Jalan pikiran seperti diuraikan di atas tidak mesti diungkapkan dalam bentuk kata-kata, meskipun tetap ada dalam
pemikiranseseorang. Tetapi dalam berpikir tersebut, seseorang mesti mempergunakan kata tertentu, yang disebut pengertian atau
konsep. Apabila apa yang dipikirkan itu hendak diberitahukan kepada orang lain, maka isi pikiran itu harus dilahirkan dalam
bentuk kata-kata (bahasa), term (istilah), atau tanda yang lain (Poespoprojo, 2011: 1415).
  6. Pemikiran, penalaran, atau penyimpulan, adalah suatu penjelasan, yang menunjukkan kaitan atau hubungan antara dua hal atau
lebih, yang atas dasar alas an-alasan tertentu dan dengan langkah-langkah tertentu sampai pada suatu kesimpulan. Misalnya
a. Kalimat berita atau putusan. Hubungan antara dua hal diucapkan secara positif: ‘ini adalah demikian’ atau ‘ini tidak demikian’.
‘Pohon-pohon tumbang’, ‘gunung Merapi tidak meletus’.
b. Hubungan sebab akibat: ‘ini demikian karena…’. ‘Pohon-pohon tumbang karena ada angin putting beliung’.
c. Hubungan maksud tujuan: ‘ini demikian untuk…’. ‘Pohon-pohon ditebang untuk pelebaran jalan’.
d. Hubungan bersyarat: ‘kalau begitu, maka itu bagitu’. ‘Kalau orang membangun jalan di sana, maka pohon-pohon perlu ditebang’.
Penutup
• Kesimpulan
Dalam filsafat logika terdapat juga didalamnya terdapat banyak sekali materi yang disajikan. Yang salah satunya
adalah tentang logika, dan logika sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu : logika Alamiah dan logika ilmiah.
Dan Di Dalam berpikir logika ada juga hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya tiga hal yakni: Aturan Cara Berpikir
yang Benar, Klasifikasi, Aturan Defenisi.
Dan Logika mepunyai beberapa kegunaan diantaranya yaitu membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan
teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan, Dan untuk keperluan penalaran yang betul tidak
saja dapat menangani perbincangan-perbincangan yang rumit dalam suatu bidang ilmu dan  juga mempunyai
penerapan.

•  Saran 
Sebagai penyusun, kami merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon
kritik dan saran dari pembaca. Agar kami dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.
 

Anda mungkin juga menyukai