Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN KELOMPOK 7

FILSAFAT ILMU
“LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU”

DOSEN PENGAMPU :

MUHAMMAD MUSAFIR, S.Pd., M.Pd

OLEH :

NAMA : SASNAWATI
NPM : 032001221
KELAS :K

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2023
LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

1. Logika Sebagai Esensi Dari Filsafat


Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat). Ilmu
pengetahuan mempunyai arti yang luas dan yang sempit. Di dalam bahasa asing
dipergunakan istilah-istilah seperti : Science (bahasa Inggris), Wissenschaft (Jerman),
Wetensekap. Kata-kata itu ada persamaannya dengan istilah ilmu pengetahuan tetapi
tidak selalu sama.Wissenschaft dan scienza dipakai dalam arti yang luas dan meliputi apa
yang di dalam bahasa Jerman disebut Naturwissenschaften (ilmu pengetahuan alam,
untuk pengetahuan fisika) dan Geisteswissenschaften. Science di Inggris mempunyai arti
yang lebih sempit, yaitu apa yang di dalam bahasa Jerman disebut Naturwissenschaften.
Kalau kita membaca literatur Inggris, kita harus memperhatikan arti yang lebih sempit
yang diberi istilah science.
Logika adalah suatu cabang filsafat yang membahas tentang aturan-aturan, asas-
sasa, hukum-hukum dan metode atau prosedur dalam mencapai pengetahuan secara
rasional dan benar, juga merupakan suatu cara untuk mendapatkan suatu pengetahuan
dengan menggunakan akal pikiran, kata dan bahasa yang dilakukan secara sistematis.
Logika dapat disistematisasikan menjadi beberapa golongan hal tersebut tergantung dari
perspektif mana kita melihatnya dilihat dari kualitasnya logika dapat dibedakan menjadi
dua yakni logika naturalis (logika alamiah) dan logika artifisialis (logika ilmiah).
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang berpikir,
merasa, bersikap, dan bertindak. Sikap dan tindakannya yang bersumber pada
pengetahuan yang didapatkan melalui kegiatan merasa atau berpikir. Penalaran
menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir. Penalaran
merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa
pengetahuan. Jadi penalaran merupakan salah satu atau proses dalam berpikir yang
menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk menarik sebuah kesimpulan untuk
mendapatkan pengetahuan baru.
Adapun menurut para ahli, pengertian logika dalam filsafat ilmu yaitu sebagai
berikut :
a. Aristoteles
Aristoteles mengungkapkan logika adalah ajaran mengenai berpikir secara ilmiah
membahas wujud pikiran itu sendiri dan hukum yang mengendalikan pikiran.
Perbincangan lebih lanjut terkait filsuf klasik, Aristoteles juga bisa Grameds
temukan melalui buku Logika Kritis Filsuf Klasik.
b. William Alston
William Alston menjabarkan logika adalah pengkajian atau studi terkait
penyimpulan secara cermat upaya untuk memutuskan segala ukuran guna memilah
penyimpulan mana yang sah dan mana yang tidak sah.
c. Soekadijo
Soekadijo berpendapat bahwa logika adalah suatu teknik atau cara yang memang
diciptakan atau dibuat untuk meneliti ketepatan manusia dalam menalar.
d. Louis O. Kattsoff
Kattsoff memahami bahwa logika adalah ilmu pengetahuan terkait penyimpulan
yang sejajar atau lurus. Logika menjabarkan mengenai aturan-aturan dan cara guna
mencapai suatu kesimpulan, setelah didahului oleh suatu perangkat bernama premis
atau asumsi.

2. Manfaat Logika dalam Pengembangan Ilmu


Logika memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan pengetahuan
serta pengkajian-pengkajian pengetahuan tertentu. Sebagai sebuah ilmu pengetahuan ia
menjadi dasar yang menentukan pemikiran agar lurus, tepat dan sehat. Sebab fungsi
logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang ditepati. Logika
merupakan ilmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti agar dapat berfikir
valid menurut aturan yang berlaku. Ini dikarenakan, Penalaran ilmiah menghendaki
pembuktian kebenaran secara terpadu. Antara kebenaran rasional dan factual ataupun
deduktif dan induktif yang keduanya menggunakan hipotesa sebagai jembatan
penghubungnya. Baik deduktif dan induktif bukan tanpa cacat, karenanya perlu sebuah
identifikasi lebih jauh, guna mencapai suatu metode penalaran ilmiah yang mengamini
pembuktian terpadu, antara rasional dan kebenaran factual.
Adapun beberapa manfaat logika dalam pengembangan ilmu yaitu sebagai
berikut :
a. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional,
kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.
b. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
Menambah kecerdasa dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan
mandiri.
c. Meningkatkan cinta akan keberanian dan menghindari kekeliruan kesesatan.
d. Menjaga kita supaya selalu berfikir benar.
e. Efektif dalam berfikir ataupun berargumentasi.
f. Berfikir sistematis sesuai aturan-aturan berfikir benar.
g. Sebagai ilmu alat dalam mempelajari ilmu apapun, termasuk filsafat.

3. Macam-Macam Logika

Terdapat beberapa jenis atau macam logika jika dilihat dari beberapa sudut
pandang tertentu. Menurut The Liang Gie dalam Adib (2015: 102- 104) jenis-jenis logika
adalah sebagai berikut.
a. Logika dalam pengertian sempit dan luas
Dalam arti sempit logika dipakai searti dengan logika deduktif atau logika formal.
Sedangkan dalam arti luas, pemakaiannya mencakup kesimpulan-kesimpulan dari
berbagai bukti dan tentang bagaimana sistem penjelasan disusun dalam ilmu alam
serta meliputi pula pembahasan mengenai logika itu sendiri.
b. Logika Deduktif dan Induktif
Logika deduktif adalah cara berpikir dengan menggunakan premis-premis dari fakta
yang bersifat umum ke khusus yang menjadi kesimpulannya. Sementara itu, logika
induktif merupakan cara berpikir yang berdasarkan fakta-fakta yang bersifat (khusus)
terlebih dahulu dipakai untuk penarikan kesimpulan (umum).
c. Logika Formal (Minor) dan Material (Mayor)
Logika Formal atau disebut juga Logika Minor mempelajari asas, aturan atau hukum-
hukum berfikir yang harus ditaati, agar orang dapat berpikir dengan benar dan
mencapai kebenaran. Sedangkan Logika Material atau Mayor mempelajari langsung
pekerjaan akal serta menilai hasil-hasil logika formal dan mengujinya dengan
kenyataan praktis yang sesungguhnya, mempelajari sumber-sumber dan asalnya
pengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, dan akhirnya
merumuskan metode ilmu pengetahuan itu.
d. Logika Murni dan Terapan
Logika Murni merupakan pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku
umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan-pernyataan dengan tanpa
mempersoalkan arti khusus dalam sesuatu cabang ilmu dari istilah pernyataan yang
dimaksud. Logika Terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap
cabang ilmu, bidang-bidang filsafat, dan juga dalam pembicaraan yang menggunakan
bahasa sehari-hari.
e. Logika Filsafati dan Matematik
Logika Filsafati merupakan ragam logika yang mempunyai hubungan erat dengan
pembahasan dalam bidang filsafat, seperti logika kewajiban dengan etika atau logika
arti dengan metafisika. Sedangkan Logika Matematik menelaah penalaran yang benar
dengan menggunakan metode matematik serta bentuk lambang yang khusus dan
cermat untuk menghindarkan makna ganda.

Anda mungkin juga menyukai