Anda di halaman 1dari 2

Nama : Astrid Rika Siwi

Nim : E1011201076

Prodi : Ilmu Administrasi Publik

Matkul : Filsafat Ilmu

Dosen Pengampuh : DR. Hj. Fatmawati, M.Si

Resume Hakekat logika.

Logika berasal dari bahasa latin yaitu logos yang berarti “perkataan”. Istilah logos
secara etimologis berasal dari kata sifat yaitu logike yang berarti “pikiran” atau “kata”.
Sedangkan dalam bahsa arabnya adalah Mantiq yang berasal dari kata kerja Nataqa yang
berarti “berkata” atau “berucap”. Jika dilihat dari segi etimologis, logika berasal dari bahasa
yunani yaitu logos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata
dan dinyatakan dalam bahasa. Arti logika adalah hasil pertimbangan akal pikiran yang
diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.

Logika merupakan suatu ilmu tentang dasar dan metode untuk berpikir secara benar.
Metode-metode dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam membedakan penalaran yang tepat
dari penalaran yang tidak tepat. Dengan menekankan pengetahuan tentang metode-metode
dan prinsip-prinsip. Pengetahuan mengenai metode-metode dan prinsip-prinsip berpikir harus
dimiliki bila orang tersebut ingin melatih kemampuannya dalam berpikir, sebaliknya orang
tersebut hanya bisa mengembangkan keterampilannya dalam berpikir bila ia sudah menguasai
metode-metode dan prinsip-prinsip berpikir.

Manusia merupakan makhluk yang sempurna karena memiliki akal pikiran yang
mempunyai kemampuan menalar yang berarti mampu berpikir secara logis dan analitis.
Berpikir Logis adalah berpikir secara nalar (logika) dan bisa dibuktikan kebenarannya.
Logika diperlukan dalam kehidupan manusia agar terdapat pemikiran yang mampu
membuktikan suatu pernyataan atau ucapan yang dikeluarkan. Jenis-jenis logika dari segi
kualitas yaitu :

1. Logika Artifisialis (Ilmiah) merupakan logika yang berisi susunan hukum-hukum,


patokan-patokan dan rumus-rumus berpikir lurus. (Mundiri, 2006).
2. Logika Naturalis (Alamih) merupakan kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan
akal bawaan manusia. (Mundiri, 2006).

Syarat-syarat dalam berfikir logika yaitu :

1. Dapat dibuktikan dengan hukum-hukum dan aturan norma yang berlaku.


2. Sesuai dengan fakta.
3. Sesuai dengan ilmu pengetahuan ilmiah sebagai rujukan/keahlian.

Logika adalah suatu cabang filsafat yang membahas mengenai aturan, asas, hukum,
metode atau prosedur dalam mencapai pengetahuan secara rasional dan benar. Logika
menurut pendapat Aristoteles (384-322 SM) yaitu logika dapat melatih kita untuk dapat
membedakan pemikiran yang tepat, lurus, benar dari yang salah. Ia memaknai logika sebagai
sebuah ilmu tentang hukum-hukum berpikir guna memelihara jalan pikiran dari setiap
kekeliruan. Logika pada waktu itu disebut dengan nama analitika dan dialektika.

Menurut Mukhtar latif, dalam buku orientasi ke arah filsafat ilmu logika adalah kajian
dalam proses penalaran yang bertolak dari penerapan prinsip berpikir dalam suatu penalaran
yang tepat yang digunakan dalam membedakan yang baik dan yang benar dari penalaran
yang buruk dan salah. Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran dimana tiap-
tiap jenis penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing. Penalaran
menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan
perasan. Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu
dalam menemukan kebenaran.

Logika juga sering disebut sebagai “jembatan penghubung” antar filsafat dan ilmu. Yang
berarti teori tentang penyimpulan yang sah. Penyimpulan yang sah ini sesuai dengan
pertimbangan akal dan runtut sehingga mampu dilacak kembali yang sekaligus benar. Logika
juga bisa didefinisikan sebagai teori penyimpulan yang berlandasan pada suatu konsep yang
bisa dinyatakan dalam bentuk kata, istilah maupun himpunan. Kebenaran logika tidak dapat
ditemukan dan diuji secara empiris, tetapi kebenaran diuji secara akal.

Obyek logika menurut Muhammad Zainuddin, terdiri dari :

1. Obyek materiil adalah penalaran atau cara berpikir.


2. Obyek formal adalah hukum, prinsip dan asas.
3. Produk : produk berpikir (konsep, proposisi yang diekspresikan dalam bentuk
ungkapan lisan/tulisan/isyarat)

Anda mungkin juga menyukai