Anda di halaman 1dari 4

Nama : Astrid Rika Siwi

Nim : E1011201076
Matkul : Perbandingan Administrasi Negara Reg A
Dosen Pengampu : Dr. H. Martoyo, MA & Kasdi Tri Aryada, S.A.P.,M.A.P

RESUME
Buku Perbandingan Administrasi Negara oleh Sahya Anggara, terbitan Cv Pustaka
Setia 2012

Bab 1 Dasar-Dasar Perbandingan Administrasi Negara


A. Pengertian Perbandingan Administrasi Negara
Perbandingan administrasi negara terbagi menjadi tiga konsep, yaitu kata perbandingan,
administrasi dan negara. Perbandingan artinya melakukan penilaian terhadap dua hal yang
sama pada objek tertentu atau menyamakan dan membedakan dua objek atau lebih.
Administrasi adalah sebagai suatu proses pengorganisasian tugas-tugas dan kegiatan dari
berbagai tingkatan dan jenis pekerjaan secara sistemik dalam organisasi. Sehingga
adminnistrasi negara adalah keseluruhan penyelenggaraan kekuasaan pemerintah negara
dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala kemampuan aparatur negara serta
segenap dana dan daya untuk terciptanya tujuan dan terlaksananya tugas negara.
Perbandingan tersebut bertujuan untuk membandingkan pola-pola administrasi dari
berbagai sudut pandang. Perbandingan administrasi negara mengkaji perbandingan seperti
yang pertama, dilihat dari segi kronologisnya, dalam hal perbandingan yang diadakan
terhadap 2 sistem Administrasi Negara (atau lebih) di dalam suatu negara atau lingkungan
kebudayaan yang sama pada periode atau dimensi waktu yang berbeda (berlainan), misalnya
dapat dibandingkan Administrasi Negara Indonesia pada zaman Hindia Belanda dengan
zaman Republik Indonesia; zaman Jepang dengan zaman Republik Indonesia. Kedua, dilihat
dari institusional-nya (sistem administrasi yang berproses pada 2 atau lebih institusi yang
berbeda, yang berada dalam satu lingkungan kebudayaan yang sama. Misalnya,
diperbandingkan antara sistem administrasi sipil dengan sistem administrasi militer di negara
Indonesia. Terakhir ketiga, ditinjau dari silang budayanya, Hal itu karena setiap negara
mempunyai kebudayaan berbeda yang memengaruhi pola penyelenggaraan negaranya
masing-masing. Misalnya membandingkan administrasi negara Indoneia dengan Malaysia.
Meskipun kedua negara tersebut satu rumpun dan tetangga dekat, pola penyelenggaraan
negaranya sangat berbeda karena kebudayaan masing-masing pun berbeda). Kecenderungan
penafsiran tersebut akan menunjukkan hubungan perbandingan administrasi negara dengan
studi administrasi negara karena sasaran perbandingan administrasi negara adalah sistem
administrasi negara dengan basis komparatif.
B. Fungsi Ilmu Perbandingan Administrasi Negara

1. Memberikan penjelasan mengenai hasil analisis perbandingan berfungsi menjelaskan


berbagai kelebihan dan kekurangan suatu sistem pengelolaan administrasi negara,
sehingga masing-masing negara dapat saling bertukar pikiran dan memperbaiki
kelemahan-kelemahannya.
2. Menjadi salah satu metode dalam penelitian di bidang administrasi negara.
3. Memberikan tolak ukur dan penilaianan pengelolaan administrasi negara dan sebagai
pemecahan masalah untuk berbagai persoalan.
4. Dapat dijadikan sebagai landasan teoretis oleh ilmu lain.
5. Meningkatkan kualitas administrasi negara. Hasil perbandingan akan menambahkan
ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi negara.
Fungsi perbandingan administrasi akan mendorong ke arah perbaikan berdasarkan hasil
analisis dan studi perbandingan. dengan kombinasi akan lebih besar memberikan manfaatnya
untuk diterapkan pada proses penyelenggaraan negara ataupun pemerintah yang lebih
modern, lebih baik, lebih murah, lebih tepat waktu, dan lebih berhasil guna. Hasil dari
kombinasi tersebut akan meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
C. Kegunaan mempelajari perbandingan administrasi negara
Mencari perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam administrasi negara, mencari dan
menemukan sistem administrasi negara yang paling efektif dalam mencapai tujuan bernegara,
mencari dan menemukan sistem yang paling tepat untuk digunakan dalam menjalankan
kebijaksanaan negara, memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang kebaikan dan
kebutuhan administrasi negara, mencari metode guna memperbaiki kesalahan atau kelemahan
dalam administrsi negara, mencari alat analisis, dan memperoleh bahan-bahan guna
kepentingan studi lebih lanjut.
D. Tujuan ilmu perbandingan administrasi negara
Menurut Damarhadi (1989: 5), tujuan utama ilmu perbandingan administrasi adalah
mengambil manfaat dari sistem yang dimiliki oleh negara lain, kemudian mengombinasikan
dengan sistem yang kita miliki, dan menerapkannya dalam kehidupan bernegara.
E. Perkembangan perbandingan administrasi negara
Tahun 1947 dinyatakan sebagai tahun lahirnya Administrasi Perbandingan tetapi masih
merupakan bagian dari ilmu pemerintahan, dari tahun itu merupakan titik mula usaha untuk
membuka mata pikiran dan memantapkan keyakinan tentang perlunya studi Perbandingan
Administrasi Negara. Tahun 1952 usaha pengembangan studi tersebut berlanjut dengan
diselenggarakannya konferensi Princeton sebagai suatu usaha untuk mendudukkan
Administrasi Negara Perbandingan sebagai suatu disiplin ilmu.
Objek kajian perbandingan administrasi negara mencakup : administrasi tingkat daerah
provinsi; administrasi tingkat kabupaten dan kota; administrasi tingkat pusat; administrasi
negara tingkat nasional; administrasi negara tingkat regional; administrasi negara tingkat
internasional; administrasi negara di negara-negara Asia Tenggara; administrasi negara di
negara Barat dan Timur.
Ilmu perbandingan administrasi negara merupakan cabang dari ilmu administrasi negara.
Ilmu administrasi negara merupakan cabang dari ilmu administrasi. Ilmu administrasi
merupakan cabang dari ilmu-ilmu sosial.
Bab 2
“Pendekatan Perbandingan Administrasi Negara”
Pendekatan administrasi negara adalah salah satu pendekatan yang digunakan dalam ilmu
administrassi negara. Pendekatan yang diterapkan dalam perbandingan administrasi negara
yaitu :
1. Pendekatan Filosofis
Liberalisme adalah salah satu paham ideologi yang banyak diterapkan di negara-negara
Barat. Liberalisme berjuang merebut dan meraih kebebasan hakikatnya yang merupakan hak-
hak asasi manusia. Dalam administrasi negara, tidak ada pendidikan agama yang dilakukan
oleh administrasi negara. Keyakinan kepada Tuhan, ajaran agama, dan paham-paham yang
dibentuk oleh filsafat tidak diurus oleh negara, tetapi secara terbuka diserahkan sepenuhnya
oleh masyarakat.
Dalam komunisme, semua hak milik atas alat-alat produksi dihapuskan. Kebebasan
individu dan hak-hak asasi manusia tidak diakui, dan agama-agama dilenyapkan. Tujuan
administrasi negara komunis adalah negara yang aman, tertib, adil, sejahtera, yang hanya
terwujud apabila hak milik perseorangan sudah tidak ada, agama sudah lenyap, hak asasi
sudah binasa, dan hukum-hukum baru menggantikan hukum-hukum lama, baik hukum
perdata maupun hukum publik.
Pendekatan ini berusaha membandingkan sistem administrasi negara berdasarkan landasan
filosofis dan ideologis yang dianut negara.
2. Pendekatan Politis
Pendekatan yang menekankan pada fungsi-fungsi politik dalam bernegara. Fungsi politik
yang dikaji meliputi : proses pergantian kekuasaan dan hubungan antar individu, hubungan
individu dengan negara, hubungan antar kelompok, hubungan kelompok dan negara dll
misalnya Arab Saudi dan Inggris secara politis memiliki perbedaan dalam proses
pergantian kekuasaan meskipun sama-sama menganut sistem monarki. Arab Saudi menganut
sistem monarki absolut sedangkan Inggris menganut sistem monarki konstitusional.
3. Pendekatan Sistemik
Pendekatan yang mengkaji seluru komponen administrasi negara, yang meliputi proses
penyelenggaraan negara, kerja sama berbagai lembaga negara dan pencapaian tujuan
bernegara (termasuk pembuatan kebijakan publik). Seluru komponen administrasi sebagai
totalitas yang berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi, sehingga apabila salah
satu komponen terganggu maka komponen lain juga akan terganggu.
Pendekatan sistem dalam administrasi negara meliputi seluruh komponen administrasi
sebagai totalitas yang berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi, sehingga
apabila salah satu komponen terganggu maka komponen lain juga akan terganggu.
4. Pendekatan Administratif dan Konstitusi
Pendekatan administrasi adalah pendekatan dengan menggunakan teknik administrasi,
yang terdiri atas meramalkan, perencanaan, mengorganisir yang disebut mekanik manajemen,
sedangkan memerintahkan, mengkoordinir, berkomunikasi, dan mengendalikan disebut
dinamis manajemen.
Pada perencanaan negara dasar-dasar harus berpedoman pada undang-undang yang
berlaku. Konstitusi negara menjadi penerang administrasi negara, karena tanpa konstitusi,
administrasi negara akan kacau. Setiap perencanaan negara harus diajukan pada badan
perewakilan politik untuk disahkan. Lembaga politik akan mempertimbangkan berbagai hal
yang termuat dalam perencanaan negara, terutama menyangkut kepentingan masyarakat.

5. Pendekatan Nomotetis dan Ideografik


Pendekatan nomotesis adalah pendekatan yang hanya memperhatikan perumusan hukum
dan preposisi ilmu. Pendekatan ideografis menekankan perhatian pada keadaan yang unik,
seperti pemerintahan tertentu, kasus tertentu dan organisasi tertertentu.
6. Pendekatan Ekologis
Pendekatan ekologis dalam administrasi negara merupakan pendekatan yang dikaitkan
dengan lingkungan tempat atau wilayah yang diduduki negara. Dalam hubungannya, faktor-
faktor lingkungan dipilih yang relevan dengan sistem administrasi negar
7. Pendekatan Perilaku
Pendekatan yang beraitan dengan kebudayaan suatu negara, kebudayaan sosial dan seluru
faktor yang terikat didalamnya misalnya keyakinan agama.

Ketujuah pendekatan tersebut bersifat integral, yaitu saling berkaitan satu dengan yang
lainnya, meskipun dalam melakukan kajiannya, digunakan secara parsial. pendekatan filsafat
juga dapat dikaitkan dengan pendekatan lainnya, mengingat satu sama lain saling
memengaruhi. Pemisahan pendekatan hanya untuk memudahkan penelaahan. Pendekatan
perilaku merupakan pendekatan yang paling kompleks karena manusia tidak terbatas
perilakunya. Perubahan perilaku berkaitan dengan situasi dan kondisi yang dialami oleh
warga negara dan negara itu sendiri. Bahkan perilaku berkaitan dengan ekonomi, sosial,
budaya, pendidikan, agama, politik, ideologi, dan hukum.

Anda mungkin juga menyukai