Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu cabang ilmu soaial yang mempelajari fenomena sosial yang berhubungan
dengan kerja sama dan dinamika manusia dalam mencapai tujuan ialah ilmu Administrasi.
Ilmu administrasi tergolong ke dalam ilmu praktika (applied science) dari ilmu-ilmu sosial
karena kemanfaatannya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalilnya
diterapkan untuk meningkatkan kehidupan.

Administrasi Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen
penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta
hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik, manajemen publik,
administrasi pembangunan, tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara negara.

Ilmu pengetahuan lahir untuk keperluan memenuhi segenap kebutuhan manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok masyarakat bangsa.oleh karena itu,
cabang-cabang ilmu pengetahuan pun tumbuh berkembang sesuai tingkat kebutuhan dan
peradaban masyarakat bangsa. Ilmu administrasi publik termasuk dalam ilmu sosial. Ilmu
sosial merupakan ilmu yang mengklasifikasikan dan menginterprestasikan fenomena sosial.
Permasalahan yang dihadapi administrasi publik bersifat multidimensi sehingga menuntut
administrasi publik untuk menjalin hubungan dalam arti meminta atau memanfaatkan
bantuan dari berbagai cabang disiplin ilmu lain.

Hubungan administras dengan cabang-cabang ilmu yang lain membuat administrasi


menjadi studi yang bersifat multidisiplin, memanfaatkan aneka macam model yang disajikan
berbagai cabang disipliin ilmu lain untuk pemecahan masalah yang dihadapi, terdorong untuk
melakukan pendekatan-pendekatan terpadu sehingga sehingga dapat menentukan langkah
pemecahan yang tepat atau menentukan skala prioritas dalam penanganan suatu masalah.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan administrasi?
b. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu antropologi?
c. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu ekonomi?
d. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu hukum?
e. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu geografi?
f. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu sejarah?
g. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu statistik?
h. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu agama?
i. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu etnologi?
j. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu politik?
k. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu seni?
l. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu psikologi?
m. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu sosiologi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini yaitu :
a. Untuk memenuhi nilai dan tugas Ilmu Administrasi Negara.
b. Untuk menambah wawasan mengenai ilmu administrasi negara
beserta hubungannya dengan ilmu-ilmu lainnya.

1.4 Metode Penulisan


Dalam penulisan makalah ini, penulis mencari informasi di internet
dan metode pustaka.

1.5 Manfaat Penulisan


Hasil karya tulis ini diharapkan dapat menambah wawasan
pembaca terutama dalam mempelajari ilmu administrasi negara dengan
ilmu-ilmu lainnya yang mempunyai hubungan dengan administrasi
negara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi
Secara etimologis, administrasi berasal dari bahasa Latin ad dan ministrare,
yang berarti “membantu, melayani, atau memenuhi”, serta administratio yang berarti
“pemberian bantuan, pemeliharaan, pelaksanaan, pimpinan dan pemerintahan,
pengelolaan”.
Menurut Sondang P. Siagian, administrasi didefenisikan sebagai keseluruhan
proses kerjasama antara dua manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Unsur-unsur administrasi menurut Soepardi yaitu mencakup kerjasama, kelompok,
tujuan, kegiatan dan efisiensi/efektivitas.

B. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Antropologi


Antropologi berasal dari kata antropo “manusia” dan logos “ilmu”.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia baik secara phisik
ataupun budayanya. Bagaimana kita berperilaku adalah suatu fungsi dalam
kebudayaan kita dan hal ini merupakan sumbangan para ahli antropologi untuk bidang
administrasi. Seperti kita ketahui bersama, perbedaan – perbadaan kebudayaan ada
didalam bangsa juga antarbangsa. Ada perbedaan dalam asas penilaian, sikap-sikap
dan norma-norma dalam penerimaan perilaku. Sistem penilaian yang bersifat individu
yang merupakan prioritas terhadap apa yang penting akan mempengaruhi sikap kita
dan juga perilaku kita dalam kerja.
Antropologi, yang sebagaimana diketahui mempelajari tindak-tanduk individu
dalam masyarakat. Telah berulang kali ditekankan bahwa manusia merupakan unsur
terpenting didalam suatu organisasi dalam rangka usaha pencapaian tujuan. Jika
demikian halnya secara logis jelas terlihat adanya persamaan objek kedua ilmu
pengetahuan ini, hanya approach dan metode analisis yang berbeda.
Hubungan administrasi dengan ilmu antropologi:
a. Ilmu admisnistrasi pada umumnya akan mempelajari hal-hal yang hampir
sama dengan masalah-masalah yang dikaji dalam ilmu ekonomi. Misalnya saja
tentang agraria yang dibahas dalam administrasi, masalah ini dapat dikaji
dengan penelitian berdasarkan metode-metode antropologi.
b. ilmu antropologi mempelajari budaya yang ada di dalam suatu masyarakat.
Dengan demikian, budaya di dalam masyarakat tersebut akan mempengaruhi
sistem administrasi negara. Misalnya, masyarakat di negara maju, di mana
lebih mengutamakan budaya profesionalisme. Budaya profesional ini akan
turut mempengaruhi sistem administrasi negara sehingga para aparat di
dalamnya menganut budaya profesional.
c. Antropologi mempelajari tentang budaya maka, dapat ditarik kesimpulan jika
dikaitkan dengan administrasi yaitu, bagaimana sebuah implementasi dari
ilmu administrasi beradaptasi dengan keadaan kebudayaan sekitar.

3
C. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Ekonomi
Ekonomi berasal dari kata Yunani oikos yang berarti "keluarga, rumah
tangga" dan nomos, atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan
sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga". Menurut seorang
ahli ekonomi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), ilmu ekonomi atau
ekonomi politik (politicale conomy) adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan
yang dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup atau melibatkan transaksi-
transaksi pertukaran antarmanusia.
Ilmu Ekonomi, suatu ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang selalu
tidak terbatas dengan alat-alat pemuasan yang selalu terbatas. Administrasi pun
bergerak atas prinsip yang sama karena tujuan organisasi pada hakikatnya tidak
terbatas sedangkan sumber-sumber yang tersedia atau mungkin tersedia selalu
terbatas. Ditinjau dari segi tujuan dan alat ini, antara ilmu ekonomi dan ilmu
administrasi berbeda hanya ditinjau dari segi objeknya saja.
Hubungan administrasi negara dengan ilmu ekonomi yaitu efisiensi
merupakan tujuan administrasi Negara. Efisiensi dapat dicapai dengan cooperation
(kerjasama) dan competition (kompetisi). Dalam ilmu ekonomi dikemukakan bahwa
dalam memenuhi kebutuhannya, manusia selalu berkompetisi dan membutuhkan
kerjasama.
Berdasarkan definisi-definisi ilmu administrasi Negara, bahwa administrasi negara
berfungsi melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi dalam suatu
otoritas/pemerintahan agar terwujud efisiensi dalam tata kelola perekonomian.
Sedangkan keadaan ekonomi suatu negara menunjukkan indikator keberhasilan
penerapan administrasi Negara oleh pemerintah Negara tersebut.
Administrasi Negara juga bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum.
Kesejahteraan umum sangat berkaitan dengan ekonomi. Bagaimana manusia
berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhannya dengan sumber daya/alat pemuas
kebutuhan yang terbatas.
Pada hakekatnya administrasi Negara berarti keterlibatan Negara dalam
masyarakat. Orientasi administrasi Negara adalah non-profit. Di sini terlihat bahwa
pelaku administrasi Negara berusaha menciptakan pengaturan agar suatu lembaga
non-profit oriented mampu menciptakan kemakmuran pada masyarakat tanpa
menghasilkan kerugian bagi lembaga itu sendiri, contohnya Puskesmas dan Kantor
Pos. Kesinergian ilmu ekonomi dan ilmu administrasi Negara sangat berperan di sini.
Hubungan antara ilmu ekonomi dan ilmu administrasi Negara juga terjadi
dalam penyusunan anggaran belanja suatu Negara. Di Indonesia disebut APBN
(Anggaran Pembiayaan dan Belanja Negara). Administrasi Negara berperan sebagai
pengambil kebijakan dalam rancangan dan persetujuan APBN. Begitu pula
sebaliknya, ilmu ekonomi menentukan para alat administrasi Negara dalam
menentukan APBN karena APBN harus dibuat berdasarkan keadaan ekonomi Negara
dan kebutuhan-kebutuhan Negara, mulai skala prioritas kecil sampai besar.
Antara Ilmu Administrasi dengan Ilmu Ekonomi juga memperlihatkan
hubungan yang sangat etar, saling melengkapi dan bahkan kadang – kadang sering

4
overloping (tumpang tindih) antara yang satu dengan yang lain. Administrasi bisa
menjadi alat ekonomi untuk mencapai sasaran yang diinginkan dan sebaliknya,
ekonomi dapat digunakan sebagai alat administrasi sehingga tercapainya tujuan yang
direncanakan. seorang pemimpin bisa memberikan solusi bagi masyarakatnya dalam
mengatur management publik dalam hal ini kebutuhan masyarakat akan barang dan
jasa, karena peran pemerintah tak lepas dari yang namanya penstabil perekonomian
negara.

D. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Hukum


Ilmu hukum dalam perpustakaan hukum dikenal dengan nama “Jurisprudence”
yang berasal dari kata “Jus”, Juris” yang artinya hukum atau hak. “Prudence” berarti
melihat kedepan atau mempunyai keahlian, dan arti umum dari Jurisprudence adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum.
Ilmu hukum, yaitu suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari norma-
norma dan kaidah-kaidah yang hidup di dalam masyarakat. Kelangsungan hidup yang
teratur serta perkembangan yang dinamis dari administrasi, hanya dapat dijamin apabila
ia taat pada hukum tertulis atau tidak tertulis yang berlaku. Ilmu hukum yang
mempelajari norma-norma dan kaidah-kaidah hidup di dalammasyarakat memberi input
yang besar dalam perkembangan studi administrasi. Salah satucabang ilmu hukum yang
mempererat huubungan antara administrasi dengan ilmu hukum ialah dalam disiplin
ilmu Hukum administrasi Negara.

Hukum Administrasi Negara itu merupakan hukum khusus hukum tentang


organisasi negara dan hukum perdata sebagai hukum umum. Pandangan ini
mempunyai dua asas yaitu pertama, negara dan badan hukum publik lainnya dapat
menggunakan peraturan-peraturan dari hukum perdata, seperti peraturan-peraturan
dari hukum perjanjian. Kedua, adalah asas Lex Specialis derogaat Lex generalis,
artinya bahwa hukum khusus mengesampingkan hukum umum, yaitu bahwa apabila
suatu peristiwa hukum diatur baik oleh Hukum Administrasi Negara maupun oleh
hukum Perdata, maka peristiwa itu diselesaikan berdasarkan Hukum Administrasi
negara sebagai hukum khusus, tidak diselesaikan berdasarkan hukum perdata sebagai
hukum umum. Terjadinya hubungan antara Hukum Administrasi Negara dengan
Hukum Perdata apabila :
1) saat atau waktu terjadinya adopsi atau pengangkatan kaidah hukum perdata
menjadi kaidah hukum Administrasi Negara.
2) Badan Administrasi negara melakukan perbuatan-perbuatan yang dikuasasi oleh
hukum perdata .
3) Suatu kasus dikuasai oleh hukum perdata dan hukum administrasi negara maka
kasus itu diselesaikan berdasarkan ketentuan-ketentuan Hukum Administrasi Negara.

5
E. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Geografi
Faktor-faktor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategi (strategic
frontier), desakan penduduk (population pressures), daerah kepulauan (sphere of
influence), dan lain-lain sangat mempengaruhi administrasi negara. Kendati seluruh
faktor-faktor tersebut di atas adalah faktor-faktor yang terdapat dalam ilmu bumi.
Karenanya terdapat hubungan yang erat pula antara Ilmu Administrasi Negara dengan
Ilmu Bumi karena pengaruh dimaksud ditujukan pada Ilmu Administrasi Negara
terutama ekologinya.
Sebagai contoh dari pengaruh-pengaruh tersebut adalah sebagai berikut. Untuk
menentukan apakah disuatu negara itu harus diciptakan sentralisasi atau
dessentralisasi, yang perlu diperhatikan adalah dari faktor-faktortersebut dibawah ini.
1) Negara kepulauan karena terpisah-pisah maka untuk efisiensi kerja, dalam
administrasi negara sebaiknya dilaksanakan desentralisasi.
2) Negara kontinental mudah dilaksanakan pengawasan dan relatif lebih mudah
pula transportasi maka dalam administrasi negara sebaiknya dilaksanakan
sentralisasi.
3) Negara yang penduduknya homogen cenderung untuk melaksanakan
sentralisasi, sedangkan yang penduduknya heterogen cenderung untuk
melaksanakan desentralisasi.

F. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Sejarah


Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti
rPohon. Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon
silsilah. Dalam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau
keturunan seseorang. Kata Sejarah yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung
dalam bahasa Yunani yaitu Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai. Sedangkan
dalam bahasa Inggris, History yaitu masa lampau umat manusia dan dalam bahasa
Jerman,      Moh. Yamin, mengatakan bahwa: sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan
yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwayang dapat dibuktikan dengan
kenyataan.Sedangkan Administrasi secara luas dan sempit adalah Proses kerja sama
dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama dan atau suatu
kegiatan catat mencatat,surat menyurat, pembukuan, pengetikan dll.

Jadi, hubungan antara administrasi dengan sejarah begitu erat kaitanya,


sebab administrasi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu,hal ini yang
menyebabkan adanaya perubahan dalam administtrasi dari zaman dahulu sampai
sekarang. Dan telah mebuktikan bahwa perubahan administrasi pada zaman dahulu
itulah yang di sebut sejarah perkembangan administrasi dan sesuai dengan
pengertian sejarah sebagai suatu kejadian yang terjadi pada masa lalu’.

  Sejarah, yaitu  suatu ilmu yang menyelidiki keseluruhan dari tindakan-


tindakan manusia di masa-masa yang lalu.

6
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang
merakit perkembangan administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh
administrasi negara sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah
yang telah dilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk administrasi yang
dahulu. Administrasi modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan
publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk mewujudkan kemakmuran
dan melayani kepentingan umum.Karena itu, administrasi negara tidak dipandang
sebagai administrasi “of the public”,tetapi sebaliknya adalah administrasi “for the
public”.

G. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Statistik


Statistik adalah dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta umumnya
berbentuk angka-angka yang disusun dalam table atau diagram yang menyatakan atau
menggambarkan suatu persoalan. Statistika adalah ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan cara-cara pengumpulan fakta ,pengolahan serta
penganalisaannya , penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup
beralasan berdasarkan penganalisaan yang dilakukan.Adapun kaitannya dengan
administrasi negara yang merupakan suatu proses kerja sama yang melliputi
kegiatan catat-mecatat, surat-menyurat , pembukuan dan pengetikan sehingga
adanya kaitan antara statistic dengan administrasi yakni, seperti yang jelaskan di
atas bahwa administrasi adalah suatu proses kerja sama yang di lakukan oleh
dua orang atau lebih dalam kegiatan catat-mencatat, surat-menyurat,pembukuan
dan pengetikan yang membutuhkan adanya data-data yang sesuai dengan fakta
serta data yang ada pada administrasi yang berbentuk angka-angka dan di
lakuakan penganalisaan pada data yang telah di peroleh.Jadi antara statistic dan
administrasi adanaya hubungan atau kaitanya satu sama lain yang menyebabkan
administrasi dan statistic saling membutuhkan untuk menjadi data akurat dan
dapat diproses.

H. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Agama


Administrasi adalah suatu kegiatan kerja sama antara dua orang atau lebih
yang dilakukan secara rasional untuk mencapai tujuan tertentu yg positif.
Administrasi atau dikenal sekarang adalah administrasi publik atau public
adminstration adalah suatu proses mengelola kepentingan-kepentingan atau masalah
masyarakat/publik. Proses ini mencakup 3 hal mendasar : formulasi
(perumusan/pembuatan) kebijakan, implementasi (pelaksanaan) kebijakan, dan
evaluasi (penilaian) terhadap perumusan dan pelaksanaan kebijakan tersebut
dilapangan.

Formulasi menghasilkan norma-norma atau aturan yang harus dilaksanakan


atau diimplementasikan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk juga si pembuat
kebijakan. Isi dari kebijakan yang dibuat ini tentunya akan menuntun kepada
kemajuan sosial dan menjaga tata tertib masyarakat kalau ia merujuk pada kebenaran,
keadilan, dan nilai-nilai lainnya. Karena itu proses administrasi itu sangat erat dengan
7
nilai dimana konsekuensinya proses administrasi selalu menuntut
pertanggungjawaban etis (etika). Etika yang biasanya sangat mempengaruhi adalah
agama. Dalam agama banyak sekali norma-norma dan nilai yg harus dipatuhi.

Menurut Geertz, agama adalah "sebuah simbol yang berlaku untuk


menetapkan suasana hati dan motivasi-motivasi yg kuat, yang meresap, dan yang
tahan lama dalam diri manusia dengan merumuskan konsep-konsep mengenai suatu
tatanan umum eksistensi dan membungkus. Jadi ada 5 poin penting menurut Geertz
yaitu:
(1) Agama itu simbol yg berlaku,
(2) Tujuannya menetapkan suanana hati dan motivasi-motivasi yg kuat,
(3) caranya merumuskan konsep-konsep mengenai suatu tatanan umum eksistensi,
(4) kemudian konsep tersebut dibungkus dengan pancaran faktualitas,
(5) akibatnya suasana hati dan motivasi-motivasi itu tampak khas dan nyata.

Berdasarkan definisi tersebut agama itu bukan sesuatu yang hanya imajinasi yang
tidak nyata, tetapi merupakan suatu aturan kerja yang harus dikerjakan. Dengan
demikian agama itu sesuatu yang harus dipraktekkan bukan untuk kita-kita aja tapi
juga kehidupan bersama, termasuk administrasi publik.

I. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Etnologi


Etnologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar suku bangsa dalam
kebudayaanya dan merupakan penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan
hasilnya yaitu organisasi sosial. Etnologi juga merupakan ilmu pengetahuan
mengenai struktur dan proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. Selain itu juga
mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termsuk perubahan-perubahan sosial.

Etnologi, yaitu ilmu yang mempelajari sifat, kebudayaan dan adat istiadat
suatu bangsa. Perlu pula diketahui oleh ahli administrasi terutama mereka yang
berkecimpung dalam kegiatan internasional (baik di bidang kenegaraan maupun di
bidang perniagaan). Sasarannya ialah untuk mengetahui sifat-sifat, kepribadian,
kelemahan-kelemahan, dan temperamen bangsa lain itu karena dengan mengetahui
hal-hal tersebut sifatnya untuk menggerakkan mereka akan menjadi lebih mudah.

Mengenai tanggapan terhadap ilmu administrasi publik, bagi para ahli


antropologi gejala-gejala yang timbul adalah pelayanan dari satu kelompok orang
yang menyelenggarakan publik terhadap berbagai kelompok rakyat banyak yang
diam dilayani, dipandang sebagai suatu penataan masyarakat. Dalam hal ini perlu
dilihat sejauh mana para administrator mampu mengadakan teknik pendekatan
masyarakat. Sebaliknya, juga perlu dilihat sejauh mana yang diperintah bersedia
dipimpin, diurus dan diatur dalam perhubungan antaramanusia dalam masyarakat
negara.

8
J. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Politik
Ilmu Politik, yaitu suatu ilmu yang mempelajari percaturan kekuatan dan
kekuasaan dalam masyarakat. Pada dasarnya administrasi adalah “policy execution”.
Dengan demikian administrasi harus meletakkan dirinya kapada politik karena yang
satu merupakan kontinuasi dari yang lain.

Hubungannya ada 4 yaitu :

1. Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karena
secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi.

2. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi


negarasebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara
dipandangsebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem
pemerintahan.

3. Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan koreksi


terhadap buruknya karakter pemerintah

Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara


dikombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-
manajerial, dan orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-
psikologis.
Administrasi negara dapat menempati tempat di jantung gerakan demokratisasi
politik, asal memenuhi paling tidak tiga persyaratan :
a. mampu melakukan perencanaan strategis yang menyeluruh seperti yang
dilakukan di Taiwan seperti yang dikemukakan Sun dan Gargan.
b. mempunyai struktur organisasi yang tidak terlalu hirarkis dan parokial seperti
yang dikemukakan O’Toole.
c. membebaskan diri dari pendekatan dan kultur militeristik dalam melakukan
pelayanan publik. Mengenai perencanaan strategis, Indonesia mempunyai
pengalaman dan institusi perencanaan seperti Bappenas di tingkat pusat, dan
Bappeda di tingkat daerah.
Salah satu konsep Ilmu Politik adalah negara, dan negara merupakan objek
studi bagi Ilmu Administrasi Negara yang memandang bahwa negara adalah
organisasi modern yang membutuhkan sistem administrasi (pengorganisasian) secara
profesional demi mengatur kehidupan masyarakat agar menjadi lebih baik. berbagai
solusi cerdas sebagai upaya memecahkan persoalan masyarakat digodok agar dapat
dirumuskan serangkaian alternatif kebijakan yang dapat dipilih oleh para policy maker
melalui proses politik yang sudah dijelaskan dalam bagan di atas. Serangkaian
alternatif kebijakan tersebutlah yang kita kenal dengan nama Kebijakan Publik yang
dalam teknis pelaksanaannya, Ilmu Administrasi Negaralah yang berperan sangat
penting.
Ahli-ahli ilmu politik memberikan sumbangan dalam pengalokasian
kekuasaan dan wewenang, juga penyusunan konflik. Pandangan mereka yang paling

9
diperhatikan adalah tentang bagaimana seseorang memanipulasi kekuasaan (to
manipulate power) untuk kepentingan diri sendiri. Semakin banyak kita belajar
tentang politik (politics), kekuasaan (power) dan konflik (conflict) merupakan realitas
dalam aktivitas organisasi. Hubungan antara keduanya sangat erat sekali bahkan
sangan sulit dibedakan, sebab kebanyakan apa yang dilakukan administrasi negara
dimulai dengan konsep-konsep ilmu Politik. Namun ada perbedaan administrasi
negara yang dapat kita lihat disini adalah Ilmu politik merupakan teori dan pihak lain
sebagai suatu penerapan (praktek).

Ilmu politik memberikan sumbangan objektif dari sisi teori dan prakteknya,
salah satunya bagaimana pengalokasian wewenang, politik dan penyusunan konflik,
hal ini lah yang memberikan sumbangan pemahaman teori dalam ilmu administrasi
untuk menelaah lebih dalam realitas sebuah organisasi. Dalam sisi prakteknya bisa
kita lihat pada bagaimana suatu birokrasi dan metode metode yang diberlakukan pada
suatu adminstrasi dalam suatu pemerintahan, dari kedua hal tersebut ilmu administrasi
bisa kita artikan bahwa ilmu administrasi memiliki essensial dengan ilmu hukum.

K. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Seni


Administrasi sebagai ilmu (Science) atau ilmu terapan, karena
kemanfaatannya dapat dirasakan apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalil
diterapkan untuk meningkatkan mutu pelbagai kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara. Sedangkan administrasi sebagai seni (Art) merupakan karya seseorang yang
dipraktekkannya dengan baik yang diperolehnya dari pengalaman tanpa sebelumnya
mempelajari teori-teori administrasi. la berhasil dan sukses melaksanakan tugasnya
tanpa memperoleh pendidikan tentang teori-teori dan asas-asas yang berkenaan
dengan administrasi. Walaupun demikian ia memperoleh kemahiran di dalam bidang
administrasi berdasarkan pengalaman di dalam melaksanakan tugasnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Administrasi itu sebagai Ilmu dan juga sebagai Seni.
Administrasi merupakan seni yang memerlukan bakat, dan Administrasi juga
merupakan ilmu yang memerlukan pengetahuan ataupun pengalaman.

L. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Psikologi


Sedemikian sempurnanya manusia diciptakan oleh Allah SWT, sehingga
selain jasmani di lengkapi pula dengan jiwa. Jiwa inilah yang memiliki emosi
dalam berbagai rasa ( taste) .

Jiwa adalah daya hidup rohani yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak
dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior).
Karena jiwa tersebut tidak kelihatan maka yang di pelajari adalah gejala jiwa, yaitu
apa yang keligatan dan dirasakan berupa tingkah laku sehari-hari.

Perbedaan-perbedaan individu yang tidak begitu mudah di ukur tetapi


sering merupakan karakteristik-karateristik, atau sifat-sifat individu yang mudah

10
terlihat yaitu apa yang mudah terlihat,yaitu apa yang kita namakan watak( character )
dan kepribadian ( personality ) .
Mempelajari watak dan kepribadian setiap orang berarti mempelajari
berbagai jenis watak kepribadian manusia yang multikompleks ragamnya. Douglas
Mac Gregor dalam teori X dan Ynya membagi manusia, atau jenis manusia yang
perlu di dorong dan jenis manusia yag berinisiatif.
Dengan kajian ilmu jiwa ( psikologi) seperti ini membuat kemajuan
administrasi Negara semakin mapan karena akan dapat lebih mengetahui bagaimana
memotivasi seorang bawahan. Misalnya seorang yang tidak memiliki kemauan
bekerja apabila tidak ada yang membimbing adalah kelompok yang tidak mempunyai
inisiatif. Menurut teori X, mereka adalah kelompok yang perlu system komando.
Oleh karena itu, para admistraror Negara dapat memotivasinya dengan
briefing walaupun akan mealkukan one way traffic . sebaliknya, mereka yang
termasuk kelompok teori Y maka inisiatifnya perlu didukung dengan cara para
administrator Negara memberikan keleluasaan berkarya.

M. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Sosiologi


Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam
kelompok-kelompok (Rouck dan Warren ) merupakan penelitian secara ilmiah
terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi social ( William F. Ogburn
dan Meyer F. Nimkoff )
Sosiologi juga merupakan ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan
proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil ( J.A.A. Van Doorn dan C.J
Lemmers ) . ilmu kemasyarakatan ini juga ilmu yang mempelajari struktur social dan
proses social, termasuk perubahan- perubahan social ( Selo Soermardjan soermardi ).
Tanggapan para ahli sosiologi terhadap Ilmu Administrasi Negara adalah
gejala-gejala yang timbul dalam pelayanan dari satu kelompok orang yang
menyelenggarakan public terhadap berbagai kelompok rakyat banyak yang diam
di layani , di pandang sebagai usaha penataan masyarakat.
Dalam hal ini perlu dilihat bahwa sejauh mana para administrator mampu
dalam mengadaan teknik pendekatan masyarakat. Sebaliknya juga perlu di lihat
sejauh mana yang di perintah ( rakyat ) bersedia di pimpin, di urus , dan di atur
dalam perhubungan antarmanusia dalam masyrakat Negara.
Jadi dalam hal ini pemerintah juga di anggap salah satu dari beberapa
kelompok manusia. Hanya bedanya pemerintah merupakan kelompok masyarakat
yang memiliki kekuasaan untuk mengatur dan memerintah.
Kekuasaan ini dapat di jumpai [ada interaksi social antarmanusia ataupun
antar kelompok, Karena mempunyai beberapa unsure pokok, yaitu :
1. Adanya rasa takut,
2. Adanya pemujaan
3. Adanya rasa cinta, dan
4. Adanya kepercayaan

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Ilmu administrasi merupakan phenomena masyarakat modern dengan objek
materialnya adalah manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yang
mengandung banyak sifat ilmu social dalam metode studinya, sehingga ilmu administrasi
tergolong sebagai salah satu cabang ilmu sosial, seperti halnya dengan ilmu politik, ilmu
hokum, ilmu ekonomi, ilmu sosiologi, ilmu sejarah, ilmu jiwa social, dan sebagainya.

Atmosudirdjo (1962:28) mengemukakan bahwa, ilmu pengetahuan dibagi kedalam ilmu


pengetahuan teoretik (pure sciences) dan ilmu pengetahuan praktika (applied science), dan
ilmu administrasi tergolong dalam ilmu-ilmu pengetahuan praktika. Ilmu pengetahuan
praktika dibagi lagi menurut sistematika Djojodigoeno dal;am golongan ilmu-ilmu
pengetahuan normatika dan ilmu-ilmu pengetahuan teleologis. Normatif ialah aspek-aspek
mengenai factor manusia, hubungan antar manusia, jiwa, moril,disiplin, dan sebagainya.
Teleologis atau teknis ialah aspek administrasi dari sarana yang bukan manusia, misalnya:
penganggran belanja, administrasi keuangan, kearsipan, pengembangan metode kerja,
klasifikasi jabatan dan sebagainya.

Siagian (1985:21) mengemukakan bahwa dari garis perkembangan ilmu pengetahuan itu
sejak zaman Yunani Kuno hingga sekarang semuanya disebut filsafat . Dari Filsafat itu
sehingga timbul tiga cabang yaitu:

1.    Ilmu-ilmu eksakta, seperti ilmu Kimia, Matematika, Fisika, dan lain sebagainya.

2.    Ilmu-ilmu Sosial, seperti: Ilmu Hukum, Ekonomi, Ilmu Politik, dan sebagainya.

3.    Humaniora seperti: music, seni tari, seni rupa, sastra, dan lain-lain.

Ilmu administrasi terlgolong ke dalam ilmu-ilmu sosial/ilmu terapan manfaatnya hanya ada
apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan
perikehidupan manusia.

3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami hubungan
administrasi dengan ilmu-ilmu lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. PT Gramedia. Jakarta. 2008.


P. Siagian, Sondang. Filsafat Administrasi. PT Bumi Aksara. Jakarta. 2011.
S.H, Soeroso. Pengantar Ilmu Hukum. Sinar Grafika. Jakarta. 2006.
Surie, H.G. Ilmu Administrasi Negara, suatu bacaan pengantar. PT. Gramedia.
Jakarta. 1986.
Syafiie, Inu Kencana. Sistem Administrasi Negara. Bumi Aksara. 2003 .
Syafri, Wirman. Studi tentang Administrasi Publik. Erlangga. Jatinangor. 2012.
Thoha, Miftah. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Kencana. Jakarta. 2008.
Tri Prasetya, Joko. Ilmu Budaya Dasar. Rineka Cipta. Jakarta. 2009.
http://riaaci.blogspot.com/2012/09/letak-ilmu-administrasi-pada-ilmu-umum.html

http://rssonals22.blogspot.com/2012/03/hubungan-hukum-administrasi-negara.html

http://www.wikipedia.org

http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20100920210835AAHWMoG

http://www.slideshare.net/jemskatiga/hubungan-adm-dengan-ilmu-lain

http://4naldo.wordpress.com/2011/06/03/hubungan-ilmu-antropologi-dengan-ilmu-
administrasi-negara/

http://kerajaan-semut.blogspot.com/2010/03/hubungan-ilmu-administrasi-publik.html

http://wiklev-gm.blogspot.com/2012/05/hubungan-administrasi-publik-dan-
agama.html

13

Anda mungkin juga menyukai