Ilmu Politik, yaitu suatu ilmu yang mempelajari percaturan kekuatan dan kekuasaan
dalam masyarakat. Pada dasarnya administrasi adalah “policy execution”. Dengan
demikian administrasi harus meletakkan dirinya kapada politik karena yang satu
merupakan kontinuasi dari yang lain. Hubungannya ada 4 yaitu:
1. Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama,
karena secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi.
2. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi negara
sebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara
dipandang sebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari
sistem pemerintahan.
3. Munculnya dikotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan
gerakan koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah. Dalam
perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi
negara dikombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal
dengan orientasi politik-manajerial, dan orientasi sosio-psikologis
yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-psikologis
4. Administrasi negara dapat menempati tempat di jantung gerakan
demokratisasi politik, asal memenuhi paling tidak tiga persyaratan:
a. Mampu melakukan perencanaan strategis yang menyeluruh seperti yang
dilakukan di Taiwan seperti yang dikemukakan Sun dan Gargan.
b. Mempunyai struktur organisasi yang tidak terlalu hirarkis dan parokial
seperti yang dikemukakan O’Toole.
c. Membebaskan diri dari pendekatan dan kulturmiliteristik dalam melakukan
pelayanan publik. Mengenai perencanaan strategis, Indonesia mempunyai
pengalaman dan institusi perencanaan seperti Bappenas di tingkat pusat,
dan Bappeda di tingkat daerah.
CONTOH HUBUNGAN ILMU ADMINISTRASI
PUBLIK DENGAN ILMU POLITIK