Anda di halaman 1dari 8

PERBEDAAN SISTEM POLITIK INDONESIA DENGAN SINGAPURA

Kharis Ardika Putra (2040510032)

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem adalah Suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau
teroganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang
membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau utuh. Sistem juga
dapat diartikan sebagai kerjasama suatu kelompok yang saling berkaitan secara
utuh, apabila suatu bagian terganggu maka bagian yang lain akan merasakan
kendalanya. Namun, apabila terjadi kerjasama maka akan tercipta hubungan yang
sinergis yang kuat. Pemerintah Indonesia adalah suatu contoh sistem, anak
cabangnya adalah sistem peerintah daerah, kemudian seterusnya sampai sistem
pemerintahan desa dan kelurahan. Politik dalam bahasa arabnya disebut “sitasyah”
yang kemudian diterjemahkan menjadi siasat, atau dalam bahasa inggrisnya
“politics”. Asal mula kata politik itu sendiri berasal dari kata “polis” yang berarti
negara kota, dengan politik berarti ada hubungan khusus antara manusia yang
hidup bersama, dalam hubungan itu timbul aturan, kewenangan dan akhirnya
kekuasaan. Tetapi politik juga dapat dikatakan sebagai kebijaksanaan, kekuatan,
dan kekuasaan pemerintah.
Politik adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dan
dapat dikatakan sebagai seni, disebut sebagai seni karena banyak beberapa para
politikus yang tanpa pendidikan ilmu politik tetapi mampu berkiat memiliki bakat
yang dibawa sejak lahir dari naluri sanubarinya sehingga dengan kharismatik
menjalankan roda politik pemerintahan. Dapat disimpulkan bahwa politik adalah
interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan
kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat
yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Sistem politik adalah berbagai macam
kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang bekerja dalam suatu unit atau
kesatuan (masyarakat atau negara).
Ada beberapa definisi mengenai sistem politik, diantaranya Menurut Rober
A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan – hubungan antara
manusia yang melibatkan sampai dengan tingkat tertentu, control, pengaruh,
kekuasaan, ataupun wewenang.
Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme seperangkat
fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang
menunjukan suatu proses yang langsung memandang dimensi waktu (melampaui
masa kini dan masa yang akan datang).
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diketahui bahwa sistem politik
yang ada di Negara Indonesia dan Singapura memiliki perbedaan. Maka disini
telah jelas mengenai tujuan dari maslah tersebut, yaitu untuk mengetahui apa saja
perbandingan mengenai sitem politik yang ada di Negara Indonesia dan juga
Singapura.
C. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Yang dimaksud metode deskriptif adalah metode yang dilakukan untuk
mengetahui gambaran, keadaan, suatu hal dengan cara mendeskripsikan secara
detail berdasarkan fakta yang ada.

PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Pengertian Sistem Politik
Makna sistem politik dapat juga dipahami dengan menguraikan atau
menjabarkan setiap kata yang membentuk istilah sistem politik sehingga
sejauh mungkin dapat diterima oleh umum. Pembahasan dengan cara tersebut
dapat dilihat dalam perspektif linguistik dan terminologisnya. Sistem dapat
diartikan sebagai kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur atau
komponen. Unsur setiap komponen itu saling berhubungan secara struktural
dan fungsional, ada keterikatan dalam mencapai tujuan utama. Masing-masing
kohesif sehingga eksistensinya selalu utuh dan totalitasnya terjaga.
Dilihat dari segi bentuknya, pengertian sistem, di samping dapat
diterapkan pada hal yang bersifat immaterial juga dapat diterapkan pada hal
yang material. Untuk yang bersifat im material, penguraian atau penentuan
modelnya berfungsi sebagai alat analisis dan merupakan daya imajinasi serta
abstraksi peninjau yang bersangkutan.
Secara terminologi pengertian sisem menurut Awad (1979: 4), sistem
adalah sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan
berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan tertentu.
Adapun kata politik berasal dari bahasa Yunani polis yang artinya
negara-kota. Dalam negara kota pada zaman Yunani, orang saling berinteraksi
satu sama lain untuk mencapai kesejahteraan (kebaikan, menurut Aristoteles)
dalam hidupnya. Ketika manusia mencoba untuk menentukan posisinya dalam
masyarakat, berusaha meraih kesejahteraan pribadi melalui sumber daya yang
ada, atau berupaya memengaruhi orang lain agar menerima pandangannya,
mereka sibuk dengan kegiatan yang dinamakan politik.
2. Sistem Politik Indonesia
Sistem politik Indonesia adalah seperangkat interaksi yang
diabstraksikan dari totalitas perilaku sosial melalui nilai-nilai yang disebarkan
kepada masyarakat dan negara Indonesia. Dengan pengertian tersebut
lingkungan intramasyarakat akan memengaruhi sistem politik Indonesia, di
antaranya adalahlandasan ro haniah bangsa, falsafah negara, doktrin politik,
ideologi politik, dan sistem nilai.
Banyak faktor yang dapat memengaruhi sistem politik Indonesia, di
antaranya faktor lingkungan, sosial budaya, dan kondisi ekonomi suatu
negara. Pengaruh tersebut membentuk perilaku politik dalam masyarakat dan
negara, baik pemegang kekuasaan maupun yang dikuasai dan dikendalikan
oleh kekuasaan yang ada. Oleh karena itu, David Easton mengatakan bahwa
sistem politik adalah kehidupan politik yang merupakan sistem interaksi yang
ditentukan oleh fakta yang berhubungan dengan penyebaran nilai-nilai secara
otoritatif dalam masyarakat.
3. Sistem Politik Singapura
Sistem pemerintahan Singapura adalah sistem demokrasi parlementer
dengan model westminder. Bentuk negara Singapura adalah parlementer
demokratis perwakilan republik. Kepala negara Singapura adalah Presiden.
Pemerintahan dijalankan kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri sebagai
kepala pemerintahan. Singapura menjalankan sistem multi partai. Kekuasaan
eksekutif dilaksanakan oleh kabinet. Kabinet memiliki kewenangan
mengendalikan pemerintahan dan bertanggung jawab secara kolektif kepada
Parlemen. Seperti kebanyakan negara di dunia saat ini, terdapat tiga cabang
terpisah dari kekuasaan pemerintahan yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Namun, hal tersebut tidak berarti bahwa ada pemisahan kekuasaan di
Singapura.
B. Analisis
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan
berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan
umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan,
pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Sistem politik
Indonesia dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan mencapai tujuan
nasional maka harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Dalam
menyelenggarkan politik negara, yaitu keseluruhan penyelenggaraan politik
dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala kemampuan aparatur negara
serta segenap daya dan dana demi tercapainya tujuan nasional dan terlaksananya
tugas negara sebagaimana yang ditetapkan dalam UUD 1945.
Sebagai suatu sistem, sistem politik terdiri atas berbagai sub sistem antara
lain sistem kepartaian, sistem pemilihan umum, sistem budaya politik dan sistem
peradaban politik lainnya. Dalam eksistensinya sistem politik akan terus
berkembang sesuai dengan perkembangan tugas dan fungsi pemerintahan serta
perubahan dan perkembangan yang ada dalam faktor lingkungan. Politik adalah
semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara
( termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan
keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang
dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik
sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat atau
Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-
Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD
1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung,
Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan
membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum. Badan
yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok
kepentingan (Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media
Komunikasi Politik, Tokoh Politik (Political Figure), dan pranata politik lainnya
adalah merupakan infrastruktur politik, melalui badanbadan inilah masyarakat
dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam
proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakat diharapkan
keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat. Di
Indonesia, sistem politik yang dianut adalah sistem politik demokrasi pancasila
yakni sistem politik yang didasarkan pada nilai-nilai luhur, prinsip, prosedur dan
kelembagaan yang demokratis.
Sistem Politik Singapura menganut sistem pemerintahan parlementer
dimana perdana menteri bersama para menteri baik secara bersama - sama
ataupun sendiri - sendiri bertanggung jawab kepada parlemen. Selama ini yang
terjadi di Singapura, kabinet dibentuk berdasarkan pada kekuatan yang ada di
dalam parlemen. Sehingga para anggota kabinet secara keseluruhan
mencerminkan kekuatan yang ada di dalam parlemen. Parlemen di Singapura bisa
menjatuhkan kabinet setiap saat, demikian juga sebaliknya, atas presiden
Singapura juga bisa membubarkan parlemen dan memerintahkan untuk diadakan
pemilihan umum. Presiden melakukan itu atas dasar saran dari perdana menteri.
Karena kabinet merupakan cerminan dari kekuatan parlemen, maka masa jabatan
kabinet tidak bisa ditentukan dengan pasti. Selian itu, kedudukan kepala negara di
Singapura tidak dapat diganggu gugat namun kepala negara tetap diminta
pertanggungjawabannya atas pelaksanaan jalannya pemerintahan. Selama ini
pemerintah Singapura sangat concern terhadap kesejahteraan warganya. Dengan
pendapatan perkapita yang tinggi serta sistem pemerintahan yang memihak
kepada warga negaranya membuat Singapura menjadi negara favorit tujuan para
pekerja urban yang datang dari berbagai penjuru dunia sehingga saat ini penduduk
Singapura didominasi oleh kaum pendatang dengan berbagai latar belakang
pekerjaan. Apalagi sikap pemerintah Singapura yang tidak sembarangan
melakukan kerjasama ekstradisi dengan negara lain membuat negara ini layaknya
surga bagi para buron di banyak negara.
Membicarakan sistem politik sebuah negara, pasti erat kaitannya dengan
sistem pemerintahan. Begitupun dengan sistem politik Singapura. Ketika
membicarakan sistem politik negara tertentu, berbagai aroma berbau aturan-
aturan pemerintahan pasti mengiringi. Melekat erat bagai dua sisi mata uang. Hal
tersebut menjadi wajar mengingat para pelaku pemerintahan adalah mereka yang
juga berpolitik. Sistem Politik Singapura pada akhirnya menjadi “kendaraan”
yang digunakan siapapun untuk duduk di bangku pemerintahan. Jadi, sangatlah
wajar jika pada akhirnya sistem politik memiliki nama lain sebagai sistem
pemerintahan. Sebuah negara bekas jajahan memiliki kecenderungan untuk
mengadopsi sistem politik atau sistem pemerintahan yang sama dengan negara
yang menjajah. Begitupun dengan sistem politik Singapura. Dalam sistem politik
Singapura, perdana menteri adalah pemegang kekuasaan pemerintahan. Sama
persis dengan apa yang terjadi pada sistem pemerintahan Inggris. Perdana menteri
ini terpilih karena kedudukannya sebagai ketua partai politik yang mempunyai
anggota parlemen terbanyak. Sementara posisi presiden, hanyalah simbolis
kenegaraan. Dalam hal ini, sistem politik Singapura memiliki perbedaan dengan
Inggris. Tentu saja, karena di Inggris, simbol negara dipegang oleh Ratu. Sama
dengan peran Ratu di negara Inggris, presiden dalam sistem politik Singapura,
secara historis disebut sebagai jabatan seremonial. Sebuah jabatan yang sifatnya
mendekati formalitas. Namun, presiden di Singapura bukan lantas tidak memiliki
hak. Presiden di Singapura diberi kehormatan sebagai pemegang keputusan kunci
di negara ini. Konstitusi dalam sistem politik singapura yang berdasarkan sistem
Westminster ini tidak jauh berbeda dengan Inggris karena memang Singapura
adalah bekas jajahan Inggris. Sejak merdeka hingga sekarang, parlemen
Singapura oleh Partai Aksi Rakyat (PAP).
KESIMPULAN
1. Hasil
Dari hasil pembahasan diatas penulis menyimpulkan sietem politik
Indonesia dan sistem politik singapura berbeda, Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensil sedangkan singapura menganut sistem parlementer,
dalam sistem pemerintahannya Indonesia terdiri dari multi partai sehingga
terlihat demokratis sedangkan singapura sistem pemerintahannya terdiri dari
satu partai sehingga terlihat otoriter. Ideologi indonesia dan ideologi singapura
pun berbeda, bila indonesia berdasarkan nilai – nilai budaya bangsa yang
luhur, yang kita sebut dengan Ideologi Pancasila, sedangkan ideologi
Singapura cenderung adaptasi dari sistem kolonial inggris karena singapura
bekas jajahan inggris.

2. Saran
Saran saya Indonesia harus mengikuti sistem politik Singapura yaitu
parlementer, dimana hanya ada satu partai sehingga bisa lebih tegas dalam
pengambilan keputusan. Mengapa? Karna jika tidak demikian banyak oknum
yang kekuasaan atau wewenangnya lebih banyak atau lebih kuat akan
melawan maka dari itu saya menyarankan agar Indonesia lebih tegas dalam
sistem politiknya untuk menekan para oknum yang seenaknya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

http://rezkarezka.wordpress.com/2012/06/19/budaya-politik-negara-maju-singapura-
budaya-politik-indonesia/)

Anggara, Sahya. Sistem politik indonesia. Bandung: CV pustaka setia. 2013

Anda mungkin juga menyukai