Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila sebagai dasar negara merupakan pondasi awal dari terbentuknya
suatu sistem politik konstitusi di Negara Indonesia. Tatanan kehidupan politik yang
beradab dan demokratis harus dimulai dan dikonstruksikan dalam konstitusi. Dalam
kehidupan ekonomi yang sehat dan mendorong kearah terciptanya kepastian hukum
keadilan dan kemakmuran rakyat harus dimulai pula dari konstitusi. Kehidupan sosial
budaya yang harmoni dan pembentukan masyarakat madani harus termaktub dalam
setiap huruf perubahan konstitusi. Dengan tujuan untuk melindungi dan memberi rasa
aman terhadap seluruh masyarakat Indonesia1.
Konstitusi (bahasa latin: constitutio) dalam negara adalah sebuah norma
sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan Negara, biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Dalam kasus bentukan negara, konstitusi
memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk
secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar
politik. Prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur,
wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya, konstitusi merujuk
pada penjaminan hak kepada warga masyarakat. Istilah konstitusi dapat diterapkan
kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
Bila di lihat berdasarkan bentuknya konstitusi dibagi menjadi 2, yaitu
Konstitusi tertulis dan Konstitusi tidak tertulis. Konstitusi Tertulis biasanya
termaktub dalam satu dokument. Namun ada juga beberapa dokument disusun oleh
majelis terpilih dengan sengaja bertujuan untuk kemaslahatan atau mungkin juga
bekerja tetap sebagai badan legislative dan bisa juga menyebarluaskan keputusan raja
atau diktator. Sedangkan Konstitusi Tidak Tertulis biasanya muncul dari adat dan

1
Kaelan, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta, 2010, hlm. 21

1
kebiasaan masyarakat dan itu masih di pertahankan dan masih dianggap sebagai dasar
atau kerangka utama dalam menciptakan suatu undang undang.
Politik merupakan bermacam-macam kegiatan yang menyangkut proses
penentuan tujuan-tujuan dari sistem negara dan upaya-upaya dalam mewujudkan
tujuan itu, pengambilan keputusan (decisionmaking) mengenai seleksi antara
beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah
ditentukan. Untuk melaksanakan tujuan itu diperlukan kebijakan-kebijakan umum
(public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau alokasi dari
sumber-sumber yang ada.
Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara
melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum
(public policies) yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber-
sumber yang ada. Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan
dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusi
atau alokasi sumber daya.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk memberikan arah bagi jalannya suatu penelitian maka terlebih dahulu
perlu dirumuskan hal – hal yang akan menjadi permasalahan dalam penelitian. Maka
saya membuat rumusan masalah, yakni :
1. Bagaimana pengertian dari sistem politik ?
2. Bagaimana kedukukan Pancasila dalam sistem politik Indonesia ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah agar pembaca dapat memahami lebih dalam
mengenai pengertian dari system politik dan kedudukan pancasila dalam system
politik Indonesia. Selain itu makalah ini juga dapat digunakan sebagai referensi atau
pertimbangan dalam menyelesaikan suatu masalah.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini ialah agar pembaca dapat memahami lebih dalam
mengenai pengertian dari system politik dan kedudukan pancasila dalam system

2
politik Indonesia. Selain itu, manfaat yang didapat bagi penulis ialah penulis dapat
lebih menguasai isi dari materi yang dibuat. Makalah ini juga dapat digunakan
sebagai referensi atau bahan pertimbangan di dalam menyelesaikan suatu masalah.

3
BAB II
SISTEM POLITIK DI INDONESIA

2.1 Pengertian Sistem Politik


Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan
terorganisasi. Sedangkan Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya
Negara Kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan
dalam Negara/ kehidupan Negara.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain:
kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik,
proses politik dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang
partai politik. Namun yang akan kita bahas kali ini yaitu system politik.
Menurut Samuel H. Bear dalam bukunya Pattrn of Goverment, bahwa sistem
politik memiliki empat variabel atau elemen penting, meliputi:
1. Kekuasaan : Sebagai cara cara untuk mencapai hakl yang di inginkan
antara lain membagi sumbe-sumber diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
2. Kepentingan : Sebagai tujuan-tujuan yang di kejar oleh pelaku-pelaku
atau kelompok politik.
3. Kebijakan (Policy) : Sebagai hasil dari intiraksi antara kekuasaan dan
kepentingan, biasanya dalam bentuk peraturan perundang-undangan.
4. Budaya politik (politycal culture) : Sebagai orientasi subyektif dari
individu terhadap sisitem politik yang menyangkut nilai-nilai politik,
sistem kepercayaan dan sikap emosional.
Sedangkan menurut Dr.Yanuarius Koli Bau,Msi meyatakan bahwa elemen-
elemen dalam sistem politik meliputi:
1. Inputs (Masukan) : yang terdiri dari kebutuhan (Demands), tuntutan,
dukungan (suport) dan bahkan sikap masa bodoh (apathy). Inputs atau masukan
selalu bekenaan dengan hal-hal yang membuat sistem politik itu berjalan, seperti

4
yang berhubungan dengan kegiatan mengidentifikasi kepentingan dan melakukan
seleksi kepemimpinan dengan substansinya berupa tuntutan, dukungan, atau sikap
masa bodoh. Dukungan dapat berupa pajak, ketenagakerjaan, undang-undang atau
peraturan, kesediaan memilih atau dipilih dan keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan
politik pada umumnya. Semua inputs dapat di lakukan secara individu, organisasi
massa, partai politik, maupun media komunikasi massa dengan cara penyampaian
yang bermacam-macam sesuai dengan situasi kondusi dan kebutuhan, seperti melalui
demonstrasi, debat politik, diskusi atau seminar politik, serta cara-cara lainnya.
Fungsi inputs terdiri dari : sosialisasi politik, rekrutmen politik, artikulasi
(menyatakan kepentingan), agresi (memadukan), kepentingan, dan komunikasi
politik. Dalam sistem politik, inputs ini diolah dan diubah menjadi outputs, berupa
keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan yang mengikat dari pemerintah
sehingga menimbulkan pengaruh terhadap sistem itu sendiri maupun terhadap
linkungan di mana sistem itu berada.
2. Authoritative decision making activities or agencies (kegiatan–kegiatan
atau lembaga-lembaga pembuat keputusan politik yang bersifat sah dan mengikat ) :
elemen ini merupakan pusat proses politik (mesin politik formal), karena elemen
inilah yang melakukan sejumlah kegiatan pembuatan keputusan-keputusan yang sah
mengikat. Menurut teori Trias Polityca dari Montesquieu, lembaga yang terlibat
dalam sistem politik ini meliputi lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Sedangkan menurut Gabriel Almond, lembaga itu meliputi lemabga yang membuat
keputusan pilitik dan lembaga yang membuat keputusan politik dan lembaga yang
menjalankan keputusan.
3. Outputs (Keluaran) : yang berupa ganjaran (rewardes) dan deprivasi
(deprivationa) yang berupa pembatasan, pengingkaran, pengurangan, pengikatan dan
pelarangan, serta berupa kebijakan atau keputusan politik. Fungsi Outputs adalah
pembuatan peraturan (rule making), pelaksaan peraturan (rule application) dan
penyelesaian koflik (settlement of diputes). Ganjaran dan deprivasi dapat
menimbulkan inputs baru, baik berupa dukungan atau penerangan, karena tidak

5
semua ganjaran atau deprivasi dapat memuaskan semua pihak.
4. Feedbeck (Umpan Balik) : merupakan satu elemen-elemen dalam
sebuah sistem politik, sekaligus juga antara sistem politik dengan sistem yang lain
yang berada diluar sistem politik. Dukungan, pengaruh, tekanan, serta protes dari
rakyat merupakan masukan yang sangat dibutuhkan bagi proses politik lebih lanjut
dalam sebuah sistem politik, terutama oleh pihak eksekutif.
5. Environment (Lingkungan) : yang terdiri dari berbagai sistem lain yang
mempengaruhi sistem politik dan sekaligus juga dipengaruhi oleh sistem politik.
Hubungan saling mempengaruhi ini sangat relatif dan dinamis baik berupa
lingkungan fisik maupun non fisik. Dan dapat dipastikan bahwa tidak ada satu sistem
politikpun yang terlepas dari hubungan saling mempengaruhi ini.
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan,
dasar-dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada
dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik
biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan.
Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat
dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang
kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat dan
prinsip yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk
mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan
cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara
dan hubungan Negara dengan Negara. Namun, sistem politik menurut Rusadi
Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan
dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu
proses yang langggeng2.
Adapun beberapa contoh sistem politik yang diambil dari berbagai negara,
sebagai berikut:
2
Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, LP3ES, Jakarta, 2006, hlm. 28

6
a) Sistem Politik Di Negara Komunis
Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milik pribadi,
peniadaan hak-hak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka,
tidak adanya oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan
kebebasan berpendapat.
b) Sistem Politik Di Negara Liberal
Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok;
pembatasan kekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum;
pertukaran gagasan yang bebas; sistem pemerintahan yang transparan yang
didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas.
c) Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia
Sistem Politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur dan kelembagaan
yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di
Indonesia adalah :
1. Ide kedaulatan rakyat.
2. Negara berdasarkan atas hukum.
3. Bentuk Republik.
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi.
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab.
6. Sistem Perwakilan.
7. Sistem pemerintahan presidentil.
Peran serta masyarakat dalam politik juga ternyata sangatlah penting yaitu
terciptanya masyarakat politik yang Kritis Partisipatif, yaitu dengan meningkatnya
respon masyarakat terhadap kebijakan pemerintah, adanya partisipasi rakyat dalam
mendukung atau menolak suatu kebijakan politik dan meningkatnya partisipasi rakyat
dalam berbagai kegiatan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan kelompok-
kelompok penekan.

2.3 Pengertian Demokrasi

7
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintah politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau
melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Demokrasi berasal dari bahasa Yunani
(dēmokratía) “kekuasaan rakyat”, yang dibentuk dari kata (dêmos) “rakyat” dan
(Kratos) “kekuasaan”3.

Sistem pemerintahan Demokrasi adalah sistem pemerintahan suatu negara


yang kekuasaannya mutlak di tentukan oleh rakyat atau melalui perwakilan rakyat.
Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk
pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di
tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya
mendefinisikan demokrasi sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat”. Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan
rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam
mengatur kebijakan pemerintahan. Melalui demokrasi, keputusan yang diambil
berdasarkan suara terbanyak.

Dengan adanya sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani,
kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi
memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyat, namun pada masa awal
terbentuknya belum semua orang dapat mengemukakan pendapat mereka melainkan
hanya laki-laki saja. Sementara itu, wanita, budak, orang asing dan penduduk yang
orang tuanya bukan orang setempat tidak memiliki hak untuk itu.

Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara


demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan
membentuk masyarakat sosialis. Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan,
dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang dan berarti juga otonomi atau

3
Marijan Kacung, Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca-Orde Baru,
Kencana, Jakarta, 2010, hlm. 94

8
kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya sesuai dengan
apa yang dia inginkan. Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang
mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi hak tersebut harus
dihormati dan diberikan peluang serta pertolongan untuk mencapai hal tersebut.

Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi, yaitu demokrasi langsung dan
demokrasi perwakilan4. Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi
dimana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu
keputusan. Dalam sistem ini setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih
suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan
politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan pada masa awal
terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan yang
harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya. Di era modern
sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar
dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit. Selain
itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern
cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik
negara. Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui
pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi
mereka.
2.3 Sistem Demokrasi Pancasila Di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang menganut sistem yang memperbolehkan
banyak partai politik yang berpartisipasi dalam pemilihan umum, sehingga diperlukan
pemahaman tentang pengertian sistem politik Indonesia. Untuk memahami hal
tersebut, hal ini dapat dimulai dengan pengertian dari dasar-dasarnya. Dengan
demikian, sistem merupakan sebuah kebulatan atau keseluruhan yang kompleks
untuk membentuk suatu yang dapat terorganisir dengan baik. Dengan kata lain,
adanya kerjasama dari berbagai pihak yang berkaitan satu sama lain. Sebagai

4
Marijan Kacung, ibid, hlm. 116

9
contohnya, pemerintah pusat yang membentuk sinergis yang baik dengan pemerintah
daerah akan membentuk sistem pemerintahan yang solid.Selain itu, politik dalam
pengertian sistem politik Indonesia dapat diartikan dengan hubungan yang terjalin
antara orang-orang yang nantinya membentuk aturan, kewenangan, dan kemudian
kekuasaan. Namun demikian, politik dapat pula diartikan menjadi kebijakan,
kewenangan, dan kekuatan pemerintah dalam mengatur negaranya. Dengan begitu,
politik akan bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat. Lebih lanjut
lagi, politik dalam kaitannya dengan berbangsa dan bernegara adalah suatu interaksi
yang terjalin antara masyarakat dan pemerintah untuk menjalakan suatu proses
penciptaan kebijakan di wilayah tertentu.
Dari penjelasan sistem dan politik tersebut, pengertian sistem politik
Indonesia dapat ditelaah sebagai berikut.

 Definisi sistem politik Indonesia adalah kegiatan-kegiatan yang


diselenggarakan berdasarkan fungsi dan struktur untuk menjalankan
suatu proses di dalam suatu masyarakat atau negara. Dari beberapa
tokoh menyebutkan bahwa sistem politik di Indonesia adalah
bagaimana cara pemimpin pemerintahan mengatur negara.
 Pengertian sistem politik Indonesia yang lain menyebutkan bahwa
mekanisme yang menunjukkan hubungan antara masyarakat dengan
pemerintahan. Dengan demikian, sistem politik Indonesia dipandang
seluruh kegiatan dalam kontek negara Indonesia dengan
mengutamakan membentuk, mewujudkan tujuan, mengambil
keputusan, menyeleksi, dan memutuskan skala prioritasnya.
Dengan pengertian sistem politik Indonesia seperti di atas, maka sistem
demokrasi Pancasila merupakan sistem yang dianut Indonesia pada masa sekarang
ini. Sistem politik ini pada dasarnya menjungjung nilai-nilai luhur yang berada dalam
artian Pancasila. Sistem ini juga merujuk pada prosedur, prinsip, dan kelembagaan
yang dinilai secara demokratis. Adapun prinsip-prinsipnya antara lain kekuasaan

10
leglislatif, eksekutif, dan yudikatif, negara yang berdasarkan hukum, serta jaminan
kebebasan individu dengan batas-batas tertentu.
Demokrasi memang dinilai sebagai sistem pemerintahan yang paling sering
dianut oleh negara di dunia. Namun demikian, demokrasi memiliki cabang-cabang
yang lebih spesifik. Hal ini pun dinilai sama dengan pengertian sistem pemerintahan
Indonesia. Ada baiknya jika pengertiannya dimulai dari sistem, lalu kemudian politik,
dan sistem politik. Dengan demikian, sistem politik Indonesia merupakan suatu
kesatuan yang dibentuk untuk menjalankan suatu negara. Lebih jauh lagi, Indonesia
menganut sistem demokrasi Pancasila yang berpegang pada nilai-nilai luhur Pancasila
sebagai dasar pengertian sistem politik Indonesia.
Sistem adalah suatu keutuhan, keseluruhan, kebulatan suatu bagian menjadi
himpunan yang komplek dan terorganisir. Sebuah sistem bekerja secara bersama dan
menyeluruh agar dapat berfungsi optimal. Jika salah satu bagian tidak bisa bekerja
sama maka keseluruhan sistem akan terganggu. Politik merupakan interaksi
pemerintah dengan takyat dalam rangka membuat kebijakan terbaik untuk
kepentingan seluruh rakyatnya.
Dari pengertian sistem dan politik tersebut maka, Sistem Politik Indonesia
adalah keseluruhan kegiatan(termasuk pendapat, prinsip, penentuan tujuan, upaya
mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, skala prioritas, dll) yang terorganisir
dalan negara Indonesia untuk mengatur pemerintahan dan mempertahankan
kekuasaan demi kepentingan umum dan kemaslahatan rakyat.
Kemudian untuk mewujudkan semua tujuan Sistem Politik di Indonesia
membutuhkan suprastruktur dan infrastruktur yang baik. Mereka adalah lembaga
negara(Presiden dan Wakil Presiden, MPR, DPR, DPD< MA, MK, KY dan lembaga
lainnya) sebagai kekuatan utama dan didukung oleh partai politik, organisasi
masyarakat, media komunikasi politik, pers, untuk menyalurkan aspirasi masyarakat
agar kebijakan pemerintah sesuai dengan hati rakyat.
Sistem Politik Demokrasi Pancasila merupakan sistem politik yang diterapkan
di Indonesia saat ini. Sistem ini mengambil nilai-nilai luhur dari pancasila. Semua

11
kegiatan yang telah dijelaskan diatas berpedoman pada pancasila dan dilaksanakan
dengan demokratis. Prinsip Sistem Politik Demokrasi Pancasila:
1. pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berdasarkan hukum
2. Pemerintah berdasarkan konstitusi
3. Jaminan kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
4. pemerintahan yang bertanggung jawab
5. Pemilu langsung dan multipartai

BAB III
KEDUDUKAN PANCASILA DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA

12
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu Bangsa
Indonesia. Hal ini menandakan bahwa, begitu besar pengaruh pancasila terhadap
Bangsa dan Negara Indonesia.Warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau
pelaku politik bukan sekedar objek politik. Pembangunan politik harus dapat
meningkatkan harkat dan martabat manusia dengan didasari oleh Pancasila. Sistem
politik di Indonesia harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat.
Kekuasaan tersebut ialah dari rakyat ,oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik
Negara Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik
demokrasi bukan otoriter, berdasarkan hal tersebut sistem politik di Indonesia harus
dikembangkan atas asas kerakyatan (sila IV Pancasila). Pengembangan selanjutnya
adalah sistem politik didasarkan pada asas-asas moral dari pada sila-sila dasar negara
yaitu Pancasila5. Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia
dikembangkan atas moral Ketuhanan, moral Kemanusiaan, moral Persatuan, moral
Kerakyatan, dan moral Keadilan. Perilaku politik, baik dari warga negara maupun
penyelenggaraan negara dikembangkan atas dasar moral dari Pancasila sehingga
menghasilkan perilaku politik yang santun dan bermoral.
Kedudukan Pancasila dalam politik hukum Indonesia, dimana Pancasila
dipandang sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang mempunyai kajian filsafat
yang sangat luas, baik dari sejarah maupun pembentukan hukum yang harus
mencerminkan nilai-nilai luhur pada setiap sila dari Pancasila. Landasan sumber nilai
bagi politik Indonesia adalah sebagaimana yang terkandung dalam deklarasi Bangsa
Indonesia yaitu pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi “ maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara
Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
Berkedaulatan Rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang

5
Marijan Kacung, ibid, hlm. 167

13
Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Jika dikaitkan dengan makna alinea II tentang cita-cita negara dan
kemerdekaan yaitu demokrasi (bebas, bersatu, berdaulat, adil) dan kemakmuran
(makmur) , dasar politik ini menunjukan bahwa bentuk dan bangunan kehidupan
masyarakat yang bersatu (sila III) , demokrasi (sila IV), berkeadilan dan
berkemakmuran (V) serta, negara yang memiliki dasar-dasar moral Ketuhanan dan
Kemanusiaan.
Nilai demokrasi politik sebagaimana terkandung dalam Pancasila sebagai
pondasi bangunan negara. Prinsip-prinsip demokrasi politik tersebut bila mana kita
kembalikan pada nilai dasarnya yang terkandung dalam Pancasila maka kedaulatan
tertinggi negara adalah di tangan rakyat. Rakyat merupakan asal mula kekuatan
negara. Pancasila juga merupakan etika politik, karena etika politik Indonesia
tertanam dalam jiwa Pancasila. Seperti tujuan etika politik yaitu menumbuhkan
suasana politik yang demokratis bercirikan keterbukaan, rasa tanggung jawab,
tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan,
menjunjung tinggi hak asasi manusia, merupakan cerminan implementasi nilai sila-
sila dari dasar negara Indonesia yaitu Pancasila dalam bidang politik 6. Oleh karena itu
Pancasila sangat penting sebagai dasar pijakan dalam kehidupan politik Indonesia.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
6
Mahfud MD, ibid, hlm. 101

14
1. Sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam
struktur politik dalam hubungan satu sama lain yanh menunjukan suatu proses
yang langsung memandang dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa
yang akan datang). Sistem pemerintahan Demokrasi adalah sistem
pemerintahan suatu negara yang kekuasaannya mutlak di tentukan oleh rakyat
atau melalui perwakilan rakyat. Sistem inilah yang diterapkan oleh Indonesia,
untuk menciptakan Negara yang sejahtera bagi rakyatnya. Dimana dengan
sistem ini kekuasaan terbesar dipegang oleh rakyat, sehingga pemerintah tidak
dapat menggunakan kekuasaan dengan sewenang-wenang.
2. Kedudukan Pancasila dalam politik hukum Indonesia, dimana Pancasila
dipandang sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang mempunyai kajian
filsafat yang sangat luas, baik dari sejarah maupun pembentukan hukum yang
harus mencerminkan nilai-nilai luhur pada setiap sila dari Pancasila. Sistem
politik Negara Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah
sistem politik demokrasi bukan otoriter, berdasarkan hal tersebut sistem
politik di Indonesia harus dikembangkan atas asas kerakyatan (sila IV
Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan pada
asas-asas moral dari pada sila-sila dasar negara yaitu Pancasila. Oleh karena
itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral
Ketuhanan, moral Kemanusiaan, moral Persatuan, moral Kerakyatan, dan
moral Keadilan. Perilaku politik, baik dari warga negara maupun
penyelenggaraan negara dikembangkan atas dasar moral dari Pancasila
sehingga menghasilkan perilaku politik yang santun dan bermoral.

4.2 Daftar Pustaka


Kaelan, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta, 2010
Moh. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, LP3ES, Jakarta, 2006

15
Marijan Kacung, Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca-Orde Baru,
Kencana, Jakarta, 2010

16

Anda mungkin juga menyukai