Anda di halaman 1dari 2

Ilmu Politik

Kata politik berasal dari bahasa Yunani polis yang artinya negara-kota. Dalam negara
kota pada zaman Yunani, orang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
kesejahteraan (kebaikan, menurut Aristoteles) dalam hidupnya. Politik juga diartikan sebagai
cara untuk mencapai tujuan beserta prosesnya. Ketika manusia mencoba untuk menentukan
posisinya dalam masyarakat, berusaha meraih kesejahteraan pribadi melalui sumber daya
yang ada, atau berupaya memengaruhi orang lain agar menerima pandangannya, mereka
sibuk dengan kegiatan yang dinamakan politik.

Politik tidak hanya terjadi pada sistem pemerintahan, namun politik juga terjadi pada
organisasi formal, badan usaha, organisasi keagamaan, kelompok, bahkan pada unit keluarga.
Politik adalah suatu jaringan interaksi antar manusia dengan kekuasaan diperoleh, ditransfer,
dan digunakan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, kita sering mendengar kata
kekuasaan dan politik, kedua kata ini sering dihubungkan satu sama lain. Namun, untuk
memahami tentang apa itu kekuasaan dan politik, serta apa hubungan di antara keduanya,
memerlukan pembahasan yang luas dan terperinci.

Ciri ciri sistem politik

Dalam sistem politik juga terdapat beberapa ciri. Untuk lebih jelasnya berikut adalah ciri-
ciri dari sistem politik menurut David Easton yang dikutip dari buku Sistem Politik
Indonesia: Pemahaman Secara Teoritik dan Empirik karya Drs. Beddy Iriawan Maksudi, M.
Si.

1. Sistem politik memiliki unit dan batasan

Untuk bisa menjalankan suatu sistem politik diperlukan unit dengan proses bahu-
membahu. Contoh unit yang bisa menggerakkan suatu sistem politik adalah seperti legislatif,
eksekutif, yudikatif, partai politik, lembaga masyarakat sipil dan lain sebagainya.

2. Memiliki input dan output didalamnya

Dalam sistem politik juga terdapat input dan output di dalamnya. Input sendiri merupakan
masukan dari masyarakat yang nantinya ditujukan pada sistem politik. Bentuk input dari
masyarakat ini biasanya adalah berupa dukungan dan tuntutan.

Secara sederhana dukungan bisa diartikan sebagai sebuah usaha dari masyarakat untuk
bisa mendukung suatu sistem politik agar bisa berjalan dengan baik secara terus-menerus.

Sedangkan untuk output sendiri merupakan suatu hasil kerja dari sistem politik yang
berasal dari input masyarakat atau dukungan maupun tuntutan dari masyarakat. Output bisa
dibedakan menjadi dua bagian yaitu keputusan dan tindakan yang kebanyakan akan
dilakukan oleh pemerintah.

Keputusan tersebut juga merupakan implementasi dari setiap tuntutan dan dukungan yang
ada. Sedangkan tindakan adalah penerapan yang dilakukan oleh pemerintah sesuai dengan
hasil putusan yang telah dibuat.
3. Memiliki tempat Diferensiasi
Ciri yang berikutnya dari sistem politik adalah adanya tingkat diferensiasi.
Diferensiasi juga bisa disebut sebagai pembedaan pemisah kerja. Hal ini karena tidak
memungkinkan satu lembaga bisa menyelesaikan seluruh masalah yang ada.
Maka dari itu diperlukan diferensiasi dalam sistem politik agar semua bisa berjalan
dengan lancar sekaligus dapat terselesaikan dengan tepat.

Tujuan Ilmu Politik

Adanya politik tentunya juga memiliki tujuan-tujuan tertentu yang harus dicapai. Dilihat
secara umum ada beberapa tujuan politik seperti yang dijelaskan di bawah ini.

1. Politik bisa digunakan untuk mengupayakan suatu kekuasaan yang ada di masyarakat dan
pemerintah bisa diproses, dikelola dan diterapkan sesuai dengan norma maupun hukum
yang ada.
2. Politik bisa digunakan untuk membuat suatu kekuasaan yang ada di masyarakat dan
pemerintah dapat memperoleh, mengenal dan menerapkan demokrasi secara menyeluruh.
3. Terakhir, politik bisa digunakan untuk menerapkan dan mengelola politik yang ada di
masyarakat dan pemerintah sesuai dengan kerangka guna mempertahankan prinsip
negara.

Sekarang sudah jelas bahwa politik adalah cara untuk mencapai kesepakatan dengan pihak
lain yang berkaitan dengan kekuasaan dan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai