NIM : 8121201434
MATA KULIAH : Perbandingan Sistem Pemerintahan
DOSEN PEMBINA : Dr. Agus Subagyo, S. IP., M.Si
2. Menurut David Eaton, sistem politik adalah sistem interaksi dalam setiap masyarakat
didalamnya dibuat alokasi yang mengikat atau bersifat otoritatif diimplementasikan
(Varma, 1992). Eaton memandang kehidupan politik sebagai suatu sistem yang terdiri
dari aktivitas yang saling berkaitan. Aktivitas itu menemukan hubungan – hubungan
atau ikatan sistematiknya dari kenyataan bahwa aktivitas itu memperngaruhi
bagaimana keputusan otoritatif dirumuskan dan dilaksanakan. Bila kehidupan politik
dipandang sebagai suatu sistem aktivitas, maka dijumpai suatu konsekuensi tertentu
dari cara melakukan analisis mengenai operasi suatu sistem.
Tuntutan
Dukungan
Umpan balik
Lingkungan Lingkungan
4.. Budaya politik menurut Gabriel Almond adalah suatu konsep yang terdiri dari
sikap, keyakinan, nilai nilai, dan keterampilan yang sedang berlaku bagi seluruh
anggota masyarakat termasuk pola kecenderungan khusus serta pola – pola kebiasaan
yang terdapat pada kelompok dalam masyarakat.
Sedangkan pengertian budaya politik Indonesia menurut Clifford Geertz adalah
a. Budaya politik abangan, yaitu budaya politik yang menekankan aspek-aspek
animisme, termasuk para petani.
b. Budaya politik santri, adalah yaitu politik yang menekankan aspek-aspek
keagamaan, khususnya agama islam. Pekerjaan mereka biasanya pedagang. Masa
lalu mereka berafiliasi pada NU dan Masyumi. Sekarang pada PKS, PKB, PPP.
.
c. Budaya politik Priyayi, yaitu budaya politik masyarakat yang menekankan
keluhuran tradisi, masyarakat priyayi adalah masyarakat kelas atas atau kelompok
aristokrat dan birokrat seperti para pegawai pemerintah, pada masa lalu mereka
berafiliasi dengan partai PNI dan sekarang pada partai golkar.
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya politik, yaitu:
a) Tingkat pendidikan; semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat suatu negara,
budaya politiknya akan cenderung lebih santun dan liberal.
b) Tingkat ekonomi, selama tingkat ekonomi masyarakat belum tinggi, budaya
politiknya cenderung radikal, dan partisipasi tinggi. sealiknya pada masyarakat
dengan ekonomi mapan, tingkat partisipasi politik cenderung rendah.
c) Reformasi politik; budaya politik yang baru dapat dibangun lewat reformasi
politik, bisa bersifat revolusioner seperti budaya politik di indonesia yang lebih
terbuka dan partisipasi masyarakat tinggi pasca reformasi politik.
d) Supremasi hukum; selama tidak ada supremasi hukum, masyarakat akan
cenderung apatis dan memandang politik sebagai kebohongan semata.
e) Media komunikasi yang independen; keberadaan media yang independen
mendorong terciptanya budaya politik yang terbuka dan dinamis.
5. Teori sistem menurut Almond adalah totalitas interaksi antar unit-unit yang ada di
dalamnya. Interaksi tersebut tidak hanya sebatas pada lembaga-lembaga (aktor-aktor) politik
formal melainkan pula informal. Teori Elit dalam politik adalah sebuah teori politik yang
memandang Elit sebagai aktor politik inti di setiap masyarakat yang terstruktur secara
hirarkis. Dengan demikian Elitisme (paham tentang adanya kaum elit) berarti cara yang
berguna untuk mengidentifikasi dan mempromosikan aneka kondisi yang menguatkan
efektivitas Elit. Hukum besi oligarki adalah kondisi partai dikuasai oleh golongan
atau segelintir orang yang memiliki keinginan khusus untuk menguasai rakyat, golongan
ini bisa terdapatdari luar partai, misalnya kaum konglomerat yang menyuguhkan
investasi terhadap kader partai sebagai calon pilihan rakyat yang “katanya”
demokratis itu.
Perbandingan sistem pemerintahan Amerika Serikat, Korea Selatan dan Indonesia
a. Bentuk negara Amerika Serikat adalah republik federal dengan 50 negara bagian,
yaitu 49 negara bagian dan satu distrik. Sistem pemerintahannya adalah presidensial
sehingga presiden menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan. UUD AS
merupakan alat/instrumen utama bagi pemerintah dan sebagai kekuasaan hukum
tertinggi. Selama 200 tahun, UUD tersebut telah menuntut proses perubahan berbagai
lembaga pemerintahan dan menjadi dasar stabilitas politik dan bidang-bidang yang
lain, seperti ekonomi, sosial, dan kebebasan individu. Sistem politik Amerika Serikat
meliputi badan legislatif, eksekutif, yudikatif, dan sistem check and balance. 1)
Legislatif Badan legislatif Amerika Serikat dinamakan Congress dan memiliki dua
kamar, yaitu Senat dan House of Representative. Teori politik dan politik praktis
menghasilkan senat Amerika Serikat yang beranggotakan 100 orang yang berasal dari
50 negara bagian. Setiap negara bagian diwakili oleh dua orang senator yang dipilih
melalui pemilihan secara langsung. Dengan kata lain, senat merupakan lembaga
perwakilan negara bagian. Adapun House of Representative adalah merupakan
lembaga perwakilan rakyat semacam DPR RI. Senat dan House of Representative
memiliki kekuasaan untuk membuat undang-undang, menetapkan APBN, dan
mengawasi jalannya pemerintahan. 2) Eksekutif Kekuasaan eksekutif dipegang dan
dijalankan presiden yang dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri. Kekuasaan
presiden adalah sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Selain memegang
kekuasaan dalam pemerintahan, presiden Amerika Serikat juga memiliki kekuasaan
yang lain, yaitu menjadi pemimpin tertinggi militer, memilih pejabat eksekutif dan
para hakim, memveto rancangan undang-undang yang telah disetujui oleh badan
legislatif, memberi atau menolak grasi, dan mengadakan hubungan luar negeri. 3)
Yudikatif Kekuasaan yudikatif dipegang dan dijalankan oleh Supreme Court
(Mahkamah Agung) serta lembaga-lembaga peradilan di bawahnya. Lembaga yang
kedudukannya di bawah Supreme Court adalah peradilan negara bagian yang ada di
setiap negara bagian. Pengadilan distrik merupakan peradilan terendah dan ada pula
hakim keliling yang memiliki tugas untuk mendengarkan segala keluhan yang ada di
pengadilan distrik. 4) Check and balance Fungsi sistem ini adalah sebagai berikut. a)
Rakyat memilih presiden untuk memimpin pemerintahan yang akan menjalankan
public policy. b) Di dalam Congress terdapat dua kamar, yaitu House of
Representative (DPR) yang dipilih oleh rakyat secara nasional menurut sistem distrik
dan senat yang dipilih oleh negara bagian sehingga setiap keputusan yang diambil
oleh Congress harus mendapatkan persetujuan dari senat dan House of
Representative. c) Undang-undang yang dibuat oleh Congress harus memperoleh
persetujuan dari presiden. Ini menunjukkan bahwa presiden ikut serta dalam urusan
legislatif. d) Undang-undang yang tidak memperoleh persetujuan dari presiden tidak
dapat diundangkan, artinya terjadi veto presiden terhadap rancangan undang-undang.
Dalam hal ini, presiden harus memberikan alasannya. e) Meskipun presiden dipilih
secara langsung oleh rakyat, tetapi bila presiden melanggar undang-undang dan hak
asasi manusia ataupun melakukan suatu kejahatan besar, maka Congress berhak untuk
memberhentikan (memecat) presiden. f) Presiden dalam memilih dan mengangkat
para menteri atau anggota kabinet harus mendapat persetujuan dari 2/3 anggota senat.
g) Dalam mengangkat Jaksa Agung, presiden harus mendapat persetujuan dari 2/3
anggota senat. h) Mahkamah Agung memiliki kewajiban untuk meneliti undang-
undang yang dibuat oleh Congress.
b. Politik Republik Korea atau Politik Korea Selatan berbentuk republik demokrasi
perwakilan presidensial, Presiden adalah kepala negara, dan menganut negara sistem
multi-partai. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh pemerintah. Kekuasaan legislatif
dipegang oleh pemerintah dan Majelis Nasional. Kekuasaan yudisial bersifat sendiri
dan tidak bergantung kepada eksekutif dan legislatif dan terdiri atas Mahkamah
Agung, pengadilan banding, dan Mahkamah Konstitusi. Sejak tahun 1948, konstitusi
atau UUD Republik Korea telah diamandemen sebanyak lima kali, masing-masing
amandemen menandakan berdirinya pemerintahan republik baru. Saat ini, Republik
Keenam dimulai dengan amandemen konstitusi pada tahun 1987.
c. Sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial.
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945
Sistem ketatanegaraan yang kepala pemerintahannya adalah Presiden dinamakan
sistem presidensial . Presiden memegang kekuasaan tertinggi negara di bawah
pengawasan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dalam pelaksanaan sistem
pemerintahan ini, terdapat beberapa perubahan pokok-pokok sistem pemerintahan
Indonesia, sebelum dan sesudah Amandemen UUD 1945.