Marilah bersama-sama memanjatkan puji dan syukur atas nikmat yang telah
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Pada pokok bahasan ini, kalian
akan mempelajari Bab Tiga dari buku ini. Setelah mempelajari bab sebelumnya,
tentu pengetahuan dan pemahaman kalian semakin meningkat. Hal tersebut
tentu saja harus diikuti pula oleh sikap dan perilaku yang semakin baik.
Pada bab ini kalian akan diajak untuk menyelami kewenangan lembaga-
lembaga negara berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu menganalisis
kewenangan lembaga-lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Coba kalian amati gambar 3.1.
Sumber: www.primaironline.com
Gambar 3.1 Gedung MPR/DPR merupakan gedung tempat bekerja dan berkumpulnya wakil
rakyat untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
1.Suprastruktur
Sistem politik Indonesia merupakan sebuah kajian politik yang
menarik untuk dipelajari. Sistem politik, terbentuk dari dua pengertian
yaitu sistem dan politik. Menurut Pamudji, sistem adalah suatu kebulatan
atau keseluruh- an yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau
perpaduan hal- hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan
atau keseluruhan yang kompleks dan utuh. Selanjutnya, menurut Rusadi
Kantaprawira, sistem diartikan sebagai suatu kesatuan yang terbentuk
dari beberapa unsur atau elemen. Unsur, komponen atau bagian yang
banyak tersebut berada dalam keterikatan yang kait-mengait dan
fungsional. Dengan demikian dari kedua pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan dari unsur-unsur
pembentuknya baik yang berupa input (masukan) ataupun output (hasil)
yang terdapat dalam lingkungan dan di antara unsur-unsur tersebut
terjalin suatu hubungan yang fungsional.
76Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Secara etimologis kata politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang
berarti kota yang berstatus negara kota. Dalam bahasa Arab, istilah
politik diartikan sebagai siyasah yang berarti strategi. Dari pengertian
sistem dan politik beberapa ahli mendefinisikan tentang sistem politik,
di antaranya adalah sebagai berikut.
a. David Easton, menyatakan bahwa sistem politik merupakan
seperangkat interaksi yang diabstraksi dari seluruh perilaku sosial,
melalui nilai-nilai yang dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat.
b. Robert A. Dahl menyimpulkan bahwa sistem politik mencakup
dua hal yaitu pola yang tetap dari hubungan antarmanusia,
kemudian melibatkan seseuatu yang luas tentang kekuasaan, aturan
dan kewenangan.
c. Jack C. Plano, mengartikan sistem Info Kewarganegaraan
politik sebagai pola hubungan
Secara umum ciri-ciri sistem
masyarakat yang dibentuk politik antara lain adalah
berdasarkan keputusan-keputusan sebagai berikut.
yang sah dan dilaksanakan dalam 1. Memiliki tujuan.
2. Mempunyai komponen-
lingkungan masyarakat tersebut. komponen.
d. Rusadi Kantaprawira, berpendapat 3. Tiap komponen memiliki
fungsi-fungsi yang berbeda.
bahwa sistem politik merupakan
4. Adanya interaksi antara
berbagai macam kegiatan dan komponen satu dengan
proses dari struktur dan fungsi yang lainnya.
5. Adanya mekanisme kerja
yang bekerja dalam suatu unit (pengaturan struktur kerja
dan dalam sistem politik).
kesatuan yang berupa negara 6. Adanya kekuasaan,
kekuasaan untuk mengatur
atau masyarakat. komponen dalam sistem
atau di luar sistem. Tiap
Dari berbagai rumusan di atas, komponen memiliki
secara umum sistem politik dapat kekuasaan, namun
tingkatannya berbeda-beda.
diartikan sebagai keseluruhan
7. Adanya kebudayaan politik
kegiatan politik di dalam negara (terdapat prinsip-prinsip dan
atau masyarakat yang mana pemikiran) sebagai tolok
ukur dalam pengembangan
kegiatan tersebut berupa proses sistem tersebut.
alokasi nilai- nilai dasar kepada
masyarakat dan menunjukkan pola
hubungan yang
fungsional di antara kegiatan-kegiatan politik tersebut.
78Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
2.Infrastruktur
Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik
dalam masyarakat yang turut berpartisipasi secara aktif. Kelompok-
kelompok tersebut dapat berperan menjadi pelaku politik tidak formal
untuk turut serta dalam membentuk kebijaksanaan negara. Infrastruktur
politik di Indonesia meliputi keseluruhan kebutuhan yang diperlukan
dalam bidang politik dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas yang
berkaitan dengan proses pemerintahan negara.
Pada dasarnya organisasi-organisasi yang tidak termasuk dalam
birokrasi pemerintahan merupakan kekuatan infrastruktur politik.
Dengan kata lain setiap organisasi non-pemerintah termasuk kekuatan
infrastruktur politik. Di Indonesia banyak sekali organisasi atau kelompok
yang menjadi kekuatan infrastruktur politik, akan tetapi jika
diklasifikasikan terdapat empat kekuatan sebagai berikut.
Coba kalian tuliskan peranan organisasi atau kelompok yang menjadi kekuatan
infrastruktur politik dalam sistem politik Indonesia
Tabel 3.1
Peranan Organisasi Infrastruktur
1. Partai Politik
2. Kelompok Kepentingan
80Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
No. Organisasi Infrastruktur Contoh Peranannya
3. Kelompok Penekan
Secara garis besar berdasarkan UUD 1945 tugas dan wewenang lembaga
negara yang merupakan kekuatan suprastruktur politik di Indonesia adalah
sebagai berikut.
82Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
2.Presiden
a. Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam
satu pasangan calon (Pasal 6 A ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
b. Syarat menjadi presiden diatur lebih lanjut dalam UUD NRI Tahun 1945
Pasal 6 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945.
c. Kekuasaan presiden menurut UUD NRI Tahun 1945.
1) Membuat Undang-Undang bersama DPR (Pasal 5 ayat (1)
dan Pasal 20)
2) Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 (2))
3) Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, laut dan udara
(Pasal 10)
4) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan
negara lain atas persetujuan DPR (Pasal 11)
5) Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)
6) Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan
pertimbangan DPR (Pasal 13)
7) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan MA (Pasal 14 ayat (1))
8) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan
DPR (Pasal 14 ayat (2))
9) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15)
10)Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberikan
pertimbangan dan nasihat kepada presiden (Pasal 16)
11)Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (Pasal 17)
12)Mengajukan RUU APBN (Pasal 23)
84Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
5) Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran
Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24C ayat (2)
UUD NRI Tahun 1945).
b. Mahkamah Konstitusi beranggotakan sembilan orang, 3 anggota
diajukan MA, 3 anggota diajukan DPR dan tiga anggota diajukan
Presiden.
Tabel 3.2
Sistem Pemerintahan Republik Indonesia
86Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Pada praktiknya, tata kelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk
pengelolaan negara dan masyarakat yang bersandar pada kepentingan
rakyat. Pemerintah dan masyarakat duduk bersama untuk membicarakan
masalah- masalah yang dihadapi bersama dan sekaligus merencanakan
bersama tentang sesuatu yang hendak dilakukan dan dikerjakan di masa
mendatang.
Menurut Laode Ida (2002), tatakelola pemerintahan yang baik memiliki
sejumlah ciri dan karakteristik sebagai berikut.
a. Terwujudnya interaksi yang baik antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat, terutama bekerja sama dalam pengaturan kehidupan sosial
politik dan sosio-ekonomi.
b. Komunikasi, adanya jaringan multisistem (pemerintah, swasta, dan
masyarakat) yang melakukan sinergi untuk menghasilkan output yang
berkualitas.
c. Proses penguatan diri sendiri (self enforcing process), ada upaya untuk
mendirikan pemerintah (self governing) dalam mengatasi kekacauan dalam
kondisi lingkungan dan dinamika masyarakat yang tinggi.
d. Keseimbangan kekuatan (balance of force), dalam rangka mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), ketiga
elemen yang ada menciptakan dinamika, kesatuan dalam kompleksitas,
harmoni, dan kerja sama.
e. Independensi, yakni menciptakan saling ketergantungan yang dinamis
antara pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui koordinasi dan fasilitasi.
Salah satu wujud tata pemerintahan yang baik yaitu adanya citra pemerintahan
yang demokratis. Pemerintahan yang demokratis merupakan landasan terciptanya
tata pemerintahan yang baik. Pemerintahan yang demokratis menjalankan
tata pemerintahan secara terbuka terhadap kritik dan kontrol dari rakyat.
Carilah di internet atau sumber lain bersama kelompok kalian tentang ciri-ciri tata
kelola pemerintah yang baik.
88Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Tabel 3.3
Ciri-Ciri Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
2. Komunikatif
4. Keseimbangan Kekuatan
5. Independensi
90Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
13. Menjunjung tinggi demokrasi, hak asasi manusia, keadilan dan persamaan.
14. Mengawasi jalannya pemerintahan agar tertata dengan baik.
15. Memiliki wawasan kebangsaan, sikap dan perilaku yang mencerminkan
cinta tanah air.
Sumber: www.metrotvnews.com
Gambar 3.5 Salah satu bentuk kegiatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik adalah
ikut serta memilih dalan pemilihan umum.
92Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
3) Peraturan yang berlaku khusus di lingkungan setempat, seperti peraturan
RT-RW, Peraturan Desa dan sebagainya.
4) Norma-norma sosial yang berlaku.
Nah, carilah di internet atau sumber lain bersama anggota kelompok kalian
tentang contoh partisipasi masyarakat dalam sistem politik Indonesia sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku.
Tabel 3.4
Contoh Partisipasi Masyarakat dalam Sistem Politik
1. Sekolah
2. Keluarga
3. Masyarakat
Refleksi
94Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Rangkuman
1.Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada
bab ini adalah suprastruktur, infrastruktur, lembaga negara, sistem politik,
impeachment, dan pemerintah.
2.Intisari Materi
Materi Bab 3 ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Sistem politik dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan politik di
dalam negara atau masyarakat berupa proses alokasi nilai-nilai dasar
kepada masyarakat dan menunjukkan pola hubungan yang fungsional di
antara kegiatan-kegiatan politik tersebut.
b. Suprastruktur politik merupakan gambaran pemerintah dalam arti luas
yang terdiri atas lembaga-lembaga negara yang tugas dan peranannya
di- atur dalam konstitusi negara atau peraturan perundang-undangan
lainnya.
c. Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam
masyarakat yang turut berpartisipasi secara aktif. Kelompok-kelompok
tersebut tersebut dapat berperan menjadi pelaku politik tidak formal untuk
turut serta dalam membentuk kebijakan negara.
d. Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk pengelolaan
negara dan masyarakat yang bersandar pada stakeholders. Pemerintah dan
mayarakat duduk bersama untuk membicarakan masalah-masalah yang
dihadapi bersama dan sekaligus merencanakan bersama apa yang mau
dilakukan dan hendak dikerjakan di masa mendatang.
Nah, coba sekarang kalian amati diri masing-masing, apakah perilaku kalian
telah mencerminkan warga negara yang baik atau belum? Mari berbuat jujur
dengan mengisi daftar perilaku di bawah ini dengan membubuhkan tanda
ceklis (√) pada kolom sebagai berikut.
a. Sl (selalu), apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
b. Sr (sering), apabila sering melakukan sesuai dengan pernyataan dan
kadang- kadang tidak melakukan.
c. Kd (kadang-kadang), apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan.
d. TP (tidak pernah), apabila tidak pernah melakukan.
Mengikuti kegiatan
5.
ekstrakurikuler.
96Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
No. Contoh Perilaku Sl Sr Kd TP Alasan
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang untuk mengunjungi kepala
dusun/kepala desa/ketua RT/ketua RW di daerah kalian.
2. Buatlah dokumentasi foto tentang tempat kepala dusun/kepala desa/ketua
RT/ketua RW melaksanakan tugasnya.
3. Lakukanlah wawancara tentang tugas, hak, dan kewajibannya sebagai
kepala dusun/kepala desa/ketua RT/ketua RW.
4. Buatlah dalam bentuk laporan tertulis disertai foto kepala dusun/kepala desa/
ketua RT/ketua RW.
5. Apabila sudah selesai segera kumpulkan kepada guru dan informasikan
nilai yang kalian peroleh kepada orang tua masing-masing sebagai
bentuk pertanggungjawaban kalian.