Anda di halaman 1dari 5

A.

Sebelum saya menjelaskan hubungan di antara kekuatan, institusi politik, dan sistem
politik, saya akan mengodentifikasi satusatu definisi yang terkait.
1. Kekuatan Politik
Kekuatan politik merupakanaktor-aktor politik maupun lembaga-lembaga yang
memainkan peranandalam kehidupan politik yang bertujuan untuk mempengaruhi
prosespengambilan keputusan politik. Kekuatan-kekuatan politik berperansebagai
penopang sistem politik melalui pengaruh terhadap pemerintahan. Kekuatan-kekuatan
politik suatu negara berbeda dengankekuatan politik negara lain, tergantung corak sistem
politik yangdigunakan. Secara lugas dapat dikatakan bahwa kekuatan politiktersentral di
fungsi input oleh infrastruktur, maka kekuatan politik ini dapatberupa kekuatan formal dan
non formal. Kekuatan politik Indonesiamerupakan suatu daya yang dimiliki oleh lembaga-
lembaga di Indonesiadalam bidang politik.

2. Institusi Politik
Kata institusi berasal dari bahasa Latin, Instituere yang memiliki makna sesuatu yang
diwujudkan atau dibangun. Ini berarti bahwa institusi adalah satu corak kegiatan atau aktivitas
manusia yang berwujud dan berkelanjutan. Istilah Institusi begitu populer di kalangan
sarjana sains politik, karana institusi menjadi pusat kepada segala tindak tanduk manusia.
Pandangan mengenai institusi dipelopori oleh ahli sosiologi yang kemudian istilah ini diadaptasi
dan digunakan oleh ahli sains politik untuk menjelaskan kegiatan politik.
Institusi politik wujud dari pada proses-proses sosial terutama yang mengatur susunan
masyarakat. Sekaligus ini menggambarkan bahwa kepentingan kelompok - kelompok
tertentu yang sentiasa dijaga dan dipertahankan oleh mereka melalui proses penyertaan dan
pelibatan politik. Institusi politik bukan saja menjelaskan ciri-ciri tingkahlaku pemegang
kuasa tetapi ia juga mempengaruhi bagaimana organisasi sosial dapat berinteraksi serta
dapat bertindak mempertahankan kepentingan mereka. Negara sebagai salah satu unsur
penting dari politik, maka Negara menjadi “rumah” bagi institusi politik. Pengelompokan
institusi utama politik terbagi dalam lembaga Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif

3. Sistem Politik
Istilah sistem politik berasal dari kata sistem dan politik. Sistem merupakan rangkaian
dari beberapa komponen dimana tiap komponen antara yang satu dengan yang lain
merupakan satu kesatuan. Tidak berfungsinya satu komponen dalam sistem tersebut akan
mengganggu jalannya sistem tersebut. Untari (2006) mengemukakan sistem adalah suatu

1
kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau
perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan
yang kompleks atau utuh.
Dari penjabaran penjelasan di atas dapat di pahami bahwa hubungan ketiga konsep itu
yakni kekuatan, institusi, serta sistem politik sangat berhubungan satu dengan yang lainnya
untuk menyempurnakan proses bekerjanya suatu sistem tatanan Negara itu sendiri. Ketiga
hal ini sangat berhbungan erat dan saling terhubung dalam menjalankan politik di
Indonesia. Fungsi dan kedudukan masing-masing juga memperngaruhi ke stabilan Negara.

B. Di lihat dari hubungan di atas menurut saya semua hal keterkaitan tidak ada yang lebih
dominan dalam hal menjalankan suatu tatanan Negara di Indonesia. Miasalnya intitusi
politik yang di isi dari beberapa lembaga seperti badan eksekutif, legislative,yudikatif
ketiga institusi itu tidak akan bisa memberi wewenang kalau tidak ada kekuatan politik tik
juga tidak bisa membikin kebijakan tanpa harus memperhitungkan dan melihat dari sistem
politik. Ketiga hubungan itu sangat erat, salig memiliki peran nya masingmasing dalam
menjalankan rota pemerintahan di Indonesia. Tidak ada dominan salah satu sebagai
ketimpangan sebelah sisi.
Dalam pembagiannya, kekuasaan lembaga negara didistribusikan kepada bagian-
bagiannya seperti tertera wacana diatas. 'uga ada beberapa organisasi yangmempengaruhi
dalam lembaga negara yaitu, partai politik dan kelompok kepentingan.Dalam menuju
tujuan negara setiap lembaga negara saling mengisi tugas dan fungsi agar
terjalin hubungan baik dan tercapainya tujuan Negara.

C. Skema dan Bagan tentang hubungan kekuatan politik, intitusi politik, serta sistem
politik.

2
Hubungan Antar Politik

Kekuatan Institusi Politik


Politik  Eksekutif Sistem Politik
 Legislate
 Yudikatif

TATAN DALAM MENJALANKAN


SISTEM POLITIK INDONESIA

Jadi, saya akan mejelaskan tatanan di dalam kekuatan politik, institusi politik, dan
juga sistem politik yang di jalankan di Negara Indonesia.
Dari skema di atas jelas hubungan antar politik di Indonesia saling berhubungan dan
tidak bisa hanya dominan di satu sisi instansi saja.
Dijelaskan bahwa untuk menentukan sistem politik, ada empat institusi utama dalam
sistem politik. Empat institusi utama sistem politik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Eksekutif; Eksekutif adalah kekuasaan yang menjalankan pemerintahan meliputi
presiden, perdana menteri, dan dewan. Fungsi utama kelembagaan yang disebut
Eksekutif adalah fungsi penerapan aturan (rule Application) yang diselenggarakan
oleh pemerintah dan birokrasi. Ramlan Surbakti menegaskan bahwa fungsi Rule

3
Application mencakup Pembuatan perincian, pedoman pelaksanaan dan penafsiran peraturan
Menurut hunt dan Colander fungsi pemerintahan terdiri dari 5 corak yaitu:
 memlihara tatanan internal dan keamanan eksternal.
 menjamin keadilan
 melindungi kebebasan individu
 mengatur tindakan individu
 memajukan kesejahteraan umum.
2. Legislatif; Legislatif adalah suatu lembaga yang terdiri atas orangorang yang
memegang jabatan melalui pemilu dan membuat keputusan. Fungsi utama
kelembagaan Legislatif adalah: Rule making, legislasi, Controlling/pengawasan
thd pelaksanaan kebijakan pemerintah , Budgeting penyusunan anggaran.
Sebagian besar pakar sependapat bahwa satu pemerintahan dapat disebut
demokratis, bila jaringan pembuatan keputusan melibatkan banyak unit politik,
dan prosesnya transparan hingga rakyat dapat mengontrol ataupun memasukkan
inisiatif baru lewat saluran yang disediakan oleh sistem politik, seperti Pemilu dan
referendum. Disamping fungsi tersebut, lembaga legislatif juga memiliki tugas
antaralain:
 Representasi
 Agregasi kepada Masyarakat
 Menerima dan menjaring aspirasi masyarakat
3. Yudikatif, Menurut Ramlan Surbakti, (1992:186)Lembaga yudikatuf memiliki
fungsi penghakiman peraturan, dibedakan menjadi:
* fungsi konservatif yaitu jaminan atas kepastian hukum dengan merapkan
peraturan yang ada MA
* mengunakan jurisprudensif dan progresif yaitu menciptakan peraturan baru
dengan melakukan interpretasi atas undang-undang dasar atau undang-undang
yang ada MK
Dari hal di atas dapat di pahami bahwa seluruh institusi yang bernanung di Indonesia
tidak akan bisa menjalankan seluruh tugas dan kewajibannya tanpa ada kekuatan politik
yang mendasari unsur pergerakan itu. Semua tu berjalankan karna adanya wewenang dan
hak di dalam kekuatan politik.
Hal ini setalah adanya institusi dan adanya power/kekuatan sebagai pergeraknya,
sebuah Negara harus memiliki sistem politik yang mana sistem ini memberikan gambaran

4
di suatu Negara memakai metode yang pas. Karna faktanya berbeda Negara maka beda
pula penggunaan sistem yang di pakai.
Dapat di simpulkan bahwa ketigas aspek ini menjadi roda di dalam sebuah
pemerintahan menjalankan politiknya.

SUMBER REFERENSI
Judi, Syarifuddin. Kekuatan-Kekuatan Politik Indonesia. 2016. Kencana;Jakarta.
https://www.researchgate.net/publication/
288670683_Kajian_Sistem_Politik_dan_Pemerintahan_di_Indonesia
https://www.academia.edu/9978822/PIP_INSTITUSI_POLITIK
https://www.academia.edu/10854014/
Tugas_Pribadi_Negara_dan_Institusi_Politik_A_Negara_dan_Institusi_Politik_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai