Gerakan bergantung dan berayun pada palang tunggal termasuk dalam jenis senam
ketangkasan. Lantas bagaimana cara melakukan gerakan bergantung dan berayun pada
palang tunggal?
Aktivitas mengangkat tubuh disebut pull-up. Gerakan ini umumnya dilakukan dengan
menggunakan alat bantu berupa palang tunggal atau horizontal bar.
Dikutip dari modul pembelajaran Bugar dan Sehat: Olahraga dan Rekreasi Paket B
Setara SMP/MTs (2017) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, gerakan
bergantung dan berayun pada palang tunggal termasuk dalam bentuk latihan daya
tahan dan kekuatan.Adapun, tujuan gerakan bergantung dan berayun pada palang
tunggal adalah untuk mengukur kekuatan dan melatih daya tahan otot lengan serta
bahu.Gerakan bergantung dan berayun sebaiknya dilakukan pada palang tunggal.
Jika tidak ada, gerakan ini juga bisa dilakukan pada dahan pohon yang kuat.Dalam
pelaksanaannya, gerakan bergantung dan berayun membutuhkan kekuatan otot
lengan dan bahu.Gerakan bergantung dan berayun pada palang tunggal memiliki
manfaat untuk melatih kekuatan otot-otot bagian atas.
Berikut adalah cara melakukan gerakan berayun dan berayun pada palang tunggal.
1. Sikap awal berdiri di bawah palang tunggal.
2. Meloncatlah sendiri atau dibantu teman untuk bergantung pada palang tunggal.
3. Perhatikan jarak tangan saat bergantung pada palang tunggal. Jarak kedua tangan
selebar bahu, posisi telapak tangan menghadap ke arah kepala, dan kedua lengan lurus.
4. Apabila posisi sudah menangkap palang dengan kedua tangan maka tahan posisi
tersebut selama beberapa saat dengan posisi kedua kaki lurus dan tubuh juga lurus. Posisi
ini disebut sebagai gerakan bergantung.
5. Gerakkanlah kedua kaki secara pelan-pelan dengan cara mengayunkan ke depan dan ke
belakang.
B. Teknik Tolakan
Tolakan dilakukan ketika badan sudah mendekati mistar. Cara melakukannya adalah
sebagai berikut.
1. Gunakanlah kaki terkuat sebagai tolakan untuk melompat.
2. Langkah terakhir lebih lebar dengan sikap badan ikut mendorong mengangkat kaki.
Hal ini untuk menghasilkan tolakan yang maksimal.
3. Pada langkah terakhir disertai dengan gerakan mengayunkan kaki (yang tidak
digunakan sebagai tolakan/tumpuan) ke atas.
4. Saat satu kaki mengayun ke atas dan kaki tumpu lepas dari tanah, ayunan kaki lebih
tinggi dari kepala dan melewati mistar lebih dulu dari anggota badan yang lain.
5. Usahakan agar lengan kiri tidak menyentuh mistar.
3. Tangan, kepala, dan perut diusahakan satu garis atau sejajar ketika di atas mistar.
D. Teknik Mendarat
Dalam lompat tinggi termasuk gaya straddle, proses pendaratan dilakukan dengan
menggunakan punggung. Hal ini dilakukan agar atlet tidak mengalami cedera.
Namun, apabila tempat pendaratan terbuat dari bak pasir (bukan matras),
pendaratan bisa dilakukan dengan menggunakan kaki kanan dibantu oleh kedua
tangan.