DISUSUN OLEH:
ANGGA DWI PRASETYO
G0009014
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri
jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda
awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.
Gerakan peregangan:
a. Menekuk tangan kanan menyamping ke kiri dengan ditahan
menggunakan tangan kanan dan kemudian sebaliknya dengan hitungan
tertentu.
b. Tangan kanan ditekuk di belakang kepala kemudian ditekan
menggunakan tangan kiri dan kemudian sebaliknya dengan hitungan
tertentu.
c. Meregangkan/menarik kedua tangan ke atas dalam suatu hitungan
tertentu.
d. Menekuk telapak tangan kanan ke atas dan ke bawah dengan hitungan
tertentu serta demikian jugan dengan tangan kiri.
3. Peregangan pinggang dan perut untuk meregangkan otot seratus,
rectus abdominis, latisimus dorsi, eksternal oblique, dan tendinous
inscription.
a. M. subclavius
Origo: ujung bagian medial iga I bagian tulang
Insersio: permukaan bawah clavicula sepanjang sulcus subclavius
b. M. pectoralis minor
Origo: costae II-V
Insersio: processus coracoideus
c. M. serratus anterior
Origo: costae I-VIII
Insersio: margo vertebralis scapulae
d. M. pectoralis major
Origo: pars clavicularis pada extrimitas sternalis claviculae, pars sternalis
pada sternum dan rawan iga I-VI, pars abdominalis pada vagina m. recti
abdominis
Insersio: crista tuberculi major.
Gerakan peregangan:
a. Mencondongkan badan ke depan hingga mencium lutut dan sebaliknya
ke belakang dengan suatu hitungan tertentu,
b. Mencondongkan badan ke samping kanan dan ke samping kiri dengan
hitungan tertentu.
c. Memutar badan ke kanan dan kiri dengan hitungan tertentu.
d. Peregangan perut dengan menegakkan badan seperti pada gambar di
bawah ini:
4. Peregangan tungkai dan kaki untuk meregangkan otot hamstring,
gluteus, semitendinosus, gracilis, gastrocnemius, peroneus, dan vastus.
a. M. gluteus maximus
Origo: Ala ossis ilium, permukaan belakang os sacrum dan os coccygis,
lig. Sacroiliaca posteriora, lig. Sacrotuberosum.
Insersio: 2/3 bagian atas pada tractus iliobiatis, 1/3 bagian bawah pada
tuberositas glutea femoris.
b. M. gastrocnimius
Origo: caput mediale: epicondylus medialis femoris, caput laterale:
epicondylus lateralis femoris.
Insersio: tuber calcanei dengan perantaraan tendo calcanei (achillei).
Gerakan peregangan:
1) Menekuk lutut ke atas dan ditempelkan ke dada dengan ditahan
mengguanakan kedua tangan secara bergantian dengan hitunganb
tertentu.
2) Menekuk kaki ke belakang dengan ditahan menggunakan tangan
dalam hitungan tertentu.
3) Dalam posisi start jongkok lari dalam hitungan tertentu dengan
bergantian kaki kanan dan kiri sebagai tumpuan.
4) Mendorong kaki ke depan dan ditahan dalam hitungan tertentu secara
bergantian kaki kanan dan kiri.
5) Kaki dalam posisi jongkok menggunakan hitungan tertentu.
Stretching yang Tidak Boleh Dilakukan
Lompat Tinggi