Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS BIOMEKANIKA

LOMPATAN LOMPAT GALAH

Dosen pengampu:

Dr. Sulaiman, M.Pd.

Disusun Oleh:

Chamalia Arfiani (6101419161)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2021
PEMBAHASAN

Lompat galah telah ada sejak abad ke-16, bahkan ada bukti yang memperlihatkan
bahwa olahraga aerobik ini telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Di dunia modern, lompat
galah juga telah ada di Jerman sejak tahun 1850-an. Kala itu, asosiasi gimnastik
memasukkannya dalam rangkaian kontesLompat galah adalah slah satu cabang atletik dari
cabang lompat, lompat galah bisa disebut juga sebagai lompat tinggi, karena dalam
penilaiannya adalah seberapa tinggi atlet mampu melewati garis atau mistar menggunakam
bantuan galah

Tujuan dari lompat ini (adalah memenangkan pertandingan dengan melewati mistar
atau pembatas dengan cara melakukan lompatan. Pengertian lain mengatakan, lompat galah
adalah suatu event dimana seseorang melakukan lompat tinggi yang dibantu menggunakan
galah atau tongkat yang panjang dan fleksibel.
A. GAYA INTERNAL DAN EKSTERNAL LOMPATAN LOMPAT GALAH
Ada dua factor yang mempengaruhi lompatan yaitu faktor internal dan ekstrenal, yang
mana faktor internal antara lain adalah Bentuk tubuh yang ideal, berat badan, tinggi
tubuh, panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan, kekuatan otot
perut, kekuatan otot pinggang, sedangkan faktor eksternal adalah gaya gravitasi,
gayadorong udara, kostum, alat perlengkapan ( sepatu,galah).
Faktor-faktor internal biasanya akan berhubungan dengan morphologi
seseorang, yang mana morphologi memiliki hubungan dengan karakter olahraga
seseorang, orang yang memiliki tinggi badan lebih akan lebih sesuai dengan
olahraga tertentu, begitu juga dengan berat badan.
Dihubungkan dengan tipe tubuh, maka orang yang tergolong mesomorphy dan
mesomesomorphy lebih tangkas dari ectomorphy dan endomorphy sehingga
olahraga lompat galah didominasi oleh atlet dengan somatotipe mesomorphy dan
mesomesomorphy. Teknik dasar melayang diudara ini juga penting untuk dikuasai
agar tubuh tidak mengenai tiang mistar serta dapat mendarat dengan posisi yang
baik sehingga tidak menimbulkan cedera.
Panjang tungkai diperlukan dalam olahraga sepakbola, karena atlet lompat
galah yang mempunyai tungkai panjang memiliki busur sebaran yang lebih
panjang dibandingkan dengan yang memiliki tungkai pendek pada derajat sudut
yang sama, sehingga ayunan kaki menjadi lebih lebar.

B. HUKUM KESETIMBANGAN
Hukum kesetimbangan I
Berbunyi "Tubuh selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari titik berat
tubuh jatuh dalam bidang tumpunya" Pada sat galah menancap di di lubang dan
atlet akan melakukan melayang disitulah hukum kesetimbangan berlku dimana
titik proyeksi tubuh jatuh pada ujung galah yang menancap pada lubang.
A. .Gerak yang berlaku Gerak lurus
Yaitu pada sat melakukan awalan berupa lari dengan jarak dan lintasan yang urus
sebelum melakukan gerakan menancapkan galah.
B. Gerak vertical
Yaitu pada sat melakukan gerakan melayang di udara setelah menancapkan galah ke
lubang atlet akan menempuh jarak vertikal mistar yang telah ditentukan.
C. Gerak jatuh bebas
Yaitu pada saat melakukan Teknik mendarat ke matras para atlet cabang olahraga
lompat galah akan memposisikan dirinya terlentang seperti orang tidur hal ini
dipengaruhi gaya gravitasi bumi. Hukum Newton yang berlaku
Hukum Newton IlI
F. Aksi = F. Reaksi
C. PENGUNGKIT/TUAS
Dalam hal ini cabang olahraga lompat galah menggunakan prinsip pengungkit
untuk membantu melakukan lompatan dan melawati mistar dengan ketinggian
yang sudah ditentukan. Prinsip yang digunakan dalam cabang olahraga ini adalah
pengungkit jenis ke-3 dimana dalam hal ini lengn gaya berada diantara lengan
sumbu dan lengan beban. Lihatlah gambar berikut ini

Gambar diatas menunjukan bahwa cabang olahraga lompat galah menggunakan


prinsip kerja tuas jenis ke-3 yaitu ujung galah yang ditancapkan berfungsi sebagai
titik sumbu

D. GAYA SENTRIFUNGAL
Pada cabang olahraga lompat galah menggunakan gaya sentri fugal dikarenakan
untuk mencapai titik tertinggi agar dapat melewati mistar yang ditentukan yaitu
dengan menolakan badan untuk bergerak menjauhi sump rotasi.

E. MOMENT GAYA (TORSI)


Cabang olahraga lompat galah juga menggunakan moment gaya untuk dapat
bergerak berotasi yaitu dengan memperbesar jari-jari dan gata yang diberikan agar
pada saat melakukan lompatan dengan galah untuk melewati mistar yaitu dengan
jari-jarinya diperbesar.
F. ANALISIS BIOMEKANIKA LOMPATAN

-Teknik Awalan

a. Lakukan awalan sesuai kemampuan, umumnya sekitar 25 - 35 meter. Dalam


melakukan awalan tidak perlu tergesa-gesa. Lakukan secara bertahap serta diikuti
gerakan freewheeling sebelum menancapkan galah.
b. Galah dipegang dengan erat dan galah tidak boleh bergerak ketika sedang
berlari.
d. Pandangan fokus pada mistar. Posisi galah lurus ke arah depan dengan ujung
depan galah diangkat setinggi ujung galah melebihi kepala. Rendahkan galah
secara bertahap, lalu tusk ujung galah pada lubang yang telah disiapkan oleh juri
dan tusuklah menggunakan ujung galah bagian depan.

- Teknik Menancapkan dan Bertemu


Galah ditancapkan dengan cara mejulurkan kedua tangan ke depan bawah, hal
tersebut bertujuan untuk memasukkan galah ke lubang penancap yang telah
disediakan oleh panitia. Ketika hendak menancapkan ke lubang sebelumnya galah
diturunkan secara bertahap bukan langsung menancapkannya secara tegak lurus.
Ketika ujung galah telah menyentuh lubang, maka geser posisi tangan kiri agak ke
arah tangan kanan dengan terus menggenggan Selanjutnya angkat kedua lengan ke
atas bersamaan dengan kaki kanan, Khususnya untuk bagian paha, angkat ke
depan arah atas.
-Tekuklah tungkai bawah secara rileks. kaki kiri yang digunakan sebagai titik
tumpu haruslah kuat, cepat dan menghentak penuh energi, hingga lutut posisinya
menjadi lurus.
-Untuk mendapatkan titik tumpu yang kuat, latihlah secara rutin, jaga kesehatan
dan terus teteap fokus. Perlu diketahui menggeser genggaman tangan kiri menuju
tangan kanan memiliki tujuan agar kekuatan kedua tangan sinergi dan seirama,
sehingga memudahkan ketika memposisikan atau memutar badan sat anda akan
melewati mistar.
-Namun terdapat cara lain yaitu dengan tidak perlu menggeser tangan, apalagi jika
menggunkan galah yang terbuat dari bahan fiber glass.
- Ketika kaki yang menjadi tumpuan (kaki kiri) sudah tidak menyentuh tanah lagi
dan kedua lengan dalam keadaan lurus, sehingga posisi tubuh hanya bergelantung
dengan galah saja, maka tetap fokuskan pandangan ke atas, hanya pada mistar
saja.

Berayun dan Bergelantung


-Setelah semua kaki tidak lagi memijak di tanah maka luruskan kedua lengan di
atas kepala dan angkatlah paha pada kaki kanan ke atas depan dan kaki kiri
menyusul mengikuti kaki kanan, maka pada posisi inilah galah benar-benar dalam
keadaan posisi optimal.
-Pada saat itu juga posisi kedua kaki sudah terayun melebihi kepala.
-Dorong badan ke arah atas, di ikuti dengan memutar badan ke arah kiri dengan
tumpuan tangan yang tetap berada di galah pada saat kaki benar-benar sudah
terayun dengan benar ke atas mistar

-Tarikan dan Putaran (Pull & Turn)


Gerakan menarik atau pulling dimulai ketika pusat dari gaya berat tubuh si
pelompat berada dekat galah. Pada tahap ini, energi mulai dilepaskan yaitu dengan
meluruskan kembali. Gerakan ini dilakukan mengikuti fase pasif yaitu ketika
tubuh menggelantung, yaitu ketika pelompat menunggu terlepasnya tubuh.
Tarikan
dilakukan searah dengan sumbu galah.
-Gerakan putaran dilakukan yaitu dengan menarik tangan yang posisinya di atas
ke arah pinggul dan bukan ke arah dada. Kedua kaki tetap diangkat secara teak
lurus ketika gerakan menarik dan berputar.

-Push-Off dan Melewati Mistar


Gerakan melentigkan diri (push off) adalah gerakan lanjutan dari gerakan menarik
tadi.
-Pada gerakan melenting ini galah harus membentuk sudut 85-90 derajat.
Sebelum pelompat melepaskan pegangannya dari galah, lakukanlah putaran
melingkar mistar dengan cara menjatuhkan kedua kaki sedikit, dan dengan reaksi
dari gaya dorong tubuh terhadap galah.
-Jika gaya dorong melampui tarikan ke bawah oleh kedua kaki, maka sipelompat
akan terus melambung tinggi setelah galah dilepaskan.

-Teknik Pendaratan
Prinsip pendaratan pada lompat galah dengan lompat tinggi adalah sama, yaitu
bertujuan agar badan tidak merasa sakit atau cedera. Cara yang baik ketika
melakukan pendaratan yaitu
-dengan memposisikan kaki tetap lurus. Meski faktanya banyak pelompat yang
melakukan pendaratan dengan dengan posisi duduk atau dengan sikap tidur
terlentang.
Dalam hal ini sebenarnya tergantung dengan keseimbangan pelompat
ketika melakukan pendaratan. Untuk mengantisipasi kecelakaan biasanya panitia
menyediakan spons pada areal pendaratan, namun jika ternyata pasir maka anda
harus
henar-benar fokus ketika melakukan pendaratan.

Anda mungkin juga menyukai