Dosen pengampu:
Disusun Oleh:
Lompat galah telah ada sejak abad ke-16, bahkan ada bukti yang memperlihatkan
bahwa olahraga aerobik ini telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Di dunia modern, lompat
galah juga telah ada di Jerman sejak tahun 1850-an. Kala itu, asosiasi gimnastik
memasukkannya dalam rangkaian kontesLompat galah adalah slah satu cabang atletik dari
cabang lompat, lompat galah bisa disebut juga sebagai lompat tinggi, karena dalam
penilaiannya adalah seberapa tinggi atlet mampu melewati garis atau mistar menggunakam
bantuan galah
Tujuan dari lompat ini (adalah memenangkan pertandingan dengan melewati mistar
atau pembatas dengan cara melakukan lompatan. Pengertian lain mengatakan, lompat galah
adalah suatu event dimana seseorang melakukan lompat tinggi yang dibantu menggunakan
galah atau tongkat yang panjang dan fleksibel.
A. GAYA INTERNAL DAN EKSTERNAL LOMPATAN LOMPAT GALAH
Ada dua factor yang mempengaruhi lompatan yaitu faktor internal dan ekstrenal, yang
mana faktor internal antara lain adalah Bentuk tubuh yang ideal, berat badan, tinggi
tubuh, panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan, kekuatan otot
perut, kekuatan otot pinggang, sedangkan faktor eksternal adalah gaya gravitasi,
gayadorong udara, kostum, alat perlengkapan ( sepatu,galah).
Faktor-faktor internal biasanya akan berhubungan dengan morphologi
seseorang, yang mana morphologi memiliki hubungan dengan karakter olahraga
seseorang, orang yang memiliki tinggi badan lebih akan lebih sesuai dengan
olahraga tertentu, begitu juga dengan berat badan.
Dihubungkan dengan tipe tubuh, maka orang yang tergolong mesomorphy dan
mesomesomorphy lebih tangkas dari ectomorphy dan endomorphy sehingga
olahraga lompat galah didominasi oleh atlet dengan somatotipe mesomorphy dan
mesomesomorphy. Teknik dasar melayang diudara ini juga penting untuk dikuasai
agar tubuh tidak mengenai tiang mistar serta dapat mendarat dengan posisi yang
baik sehingga tidak menimbulkan cedera.
Panjang tungkai diperlukan dalam olahraga sepakbola, karena atlet lompat
galah yang mempunyai tungkai panjang memiliki busur sebaran yang lebih
panjang dibandingkan dengan yang memiliki tungkai pendek pada derajat sudut
yang sama, sehingga ayunan kaki menjadi lebih lebar.
B. HUKUM KESETIMBANGAN
Hukum kesetimbangan I
Berbunyi "Tubuh selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari titik berat
tubuh jatuh dalam bidang tumpunya" Pada sat galah menancap di di lubang dan
atlet akan melakukan melayang disitulah hukum kesetimbangan berlku dimana
titik proyeksi tubuh jatuh pada ujung galah yang menancap pada lubang.
A. .Gerak yang berlaku Gerak lurus
Yaitu pada sat melakukan awalan berupa lari dengan jarak dan lintasan yang urus
sebelum melakukan gerakan menancapkan galah.
B. Gerak vertical
Yaitu pada sat melakukan gerakan melayang di udara setelah menancapkan galah ke
lubang atlet akan menempuh jarak vertikal mistar yang telah ditentukan.
C. Gerak jatuh bebas
Yaitu pada saat melakukan Teknik mendarat ke matras para atlet cabang olahraga
lompat galah akan memposisikan dirinya terlentang seperti orang tidur hal ini
dipengaruhi gaya gravitasi bumi. Hukum Newton yang berlaku
Hukum Newton IlI
F. Aksi = F. Reaksi
C. PENGUNGKIT/TUAS
Dalam hal ini cabang olahraga lompat galah menggunakan prinsip pengungkit
untuk membantu melakukan lompatan dan melawati mistar dengan ketinggian
yang sudah ditentukan. Prinsip yang digunakan dalam cabang olahraga ini adalah
pengungkit jenis ke-3 dimana dalam hal ini lengn gaya berada diantara lengan
sumbu dan lengan beban. Lihatlah gambar berikut ini
D. GAYA SENTRIFUNGAL
Pada cabang olahraga lompat galah menggunakan gaya sentri fugal dikarenakan
untuk mencapai titik tertinggi agar dapat melewati mistar yang ditentukan yaitu
dengan menolakan badan untuk bergerak menjauhi sump rotasi.
-Teknik Awalan
-Teknik Pendaratan
Prinsip pendaratan pada lompat galah dengan lompat tinggi adalah sama, yaitu
bertujuan agar badan tidak merasa sakit atau cedera. Cara yang baik ketika
melakukan pendaratan yaitu
-dengan memposisikan kaki tetap lurus. Meski faktanya banyak pelompat yang
melakukan pendaratan dengan dengan posisi duduk atau dengan sikap tidur
terlentang.
Dalam hal ini sebenarnya tergantung dengan keseimbangan pelompat
ketika melakukan pendaratan. Untuk mengantisipasi kecelakaan biasanya panitia
menyediakan spons pada areal pendaratan, namun jika ternyata pasir maka anda
harus
henar-benar fokus ketika melakukan pendaratan.