Anda di halaman 1dari 5

Gerak Dasar dan Gaya Lompat Tinggi

Di susun oleh :
Ailin Nuhaaya

(03)

Haninditha Alifa Nisa

(12)

Achmad Maulana Rinaldy (28)

SMA Negeri 2 Magelang


Tahun Pelajaran 2014/2015

PENGERTIAN
Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan melompat dengan melewati
tiang mistar. Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk
memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian
tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter, sedangkan panjang mistar
minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik. Lompat tinggi dilakukan
tanpa bantun alat.

GERAK DASAR
1. Awalan
Tahap pertama awalan ditandai dengan adanya pengubahan posisi badan dari condong
ke depan menjadi tegak, yang berikutnya menjadi condong ke belakang dengan titik
berat badan agak direndahkan untuk memperoleh pelencangan tungkai tolak dan
ayunan kaki ayun yang lebih panjang pada waktu menolak. Perendahan titik berat
badan dilakukan dengan cara melebarkan langkah dan membengkokkan lutut pada
setiap langkah lari irama awalan. Tahap lari irama awalan ini dimulai pada langkah
yang kedua atau ketiga sebelum menolak.
Tujuan awalan dalam lompat tinggi antara lain :
o menciptakan arah gerak horizontal yang optimal, yang bisa diubah ke dalam
kecepatan tolakan vertikal
o mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan melalui irama awalan
o mempersiapkan diri untuk memperoleh sudut lepas landas yang akan
menguntungkan dalam melampaui mistar.
2. Tolakan
Tahap menolak ditandai oleh jejak tumit kaki tolak pada titik tolakan yang jaraknya
kira2 80cm. Dari garis di antara kedua tiang mistar. Pada thap ini kecondongan badan
ke belakang terlihat jelas, dengan sudut kecondongan tersebut kira-kira antra 100-120
derajat. Tungkai dan tubuh bagian atas garis yang hampir lurus. dari posisi itu,
selanjutnya telapak kaki tolak membuat gerak guling dari mulai tumit sampai ujung
kaki.
Tujuan tolakan dalam lompat tinggi adalah :
o mengubah arah gerak horizontal ke arah gerak vertikal yang agak curam
o mengembangkan kecepatan menolak pada sudut lintasan titik berat badan
yang optimal
o memperoleh saat-saat untuk memutar yang diperlukan pada tahap melewati
mistar.
3. Melewati Mistar
Setelah menolak, tubuh bergerak ke atas dan dan terjadi pengubahan posisi tubuh dari
yang hampir vertikal ke posisi horizontal untuk dapat melewati mistar. Sementara itu
terjadi putaran pada poros bahu dan panggul sambil bergerak menuju ke arah mistar
dengan sikap badan yang agak pasif dan mengendur.
Tujuan melewati mistar dalam lompat tinggi adalah :
o membawa titik berat badan sedikit mungkin pada mistar tanpa menyentuh atau
menjatuhkannnya.
o membawa bagian-bagian dari tubuh melewati mistar dengan nyaman tanpa
menyentuh atau menjatuhkannya.
o menciptakan kondisi agar pendaratan dapat dilakukan dengan selamat.

GAYA LOMPAT TINGGI


Sama seperti lompat jauh, di dalam cabang atletik lompat tinggi dikenal juga beberapa gaya
yang didasarkan pada gaya sang atlit saat ia bergerak melayang di udara. Untuk dapat mempraktekan
gaya-gaya dalam lompat tinggi dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Gaya Gunting atau eastern form
Untuk dapat melakukan lompat tinggi Gaya Gunting ini cukup mudah yaitu sebagai berikut.

Pelompat mengambil awalan dari tengah.


Melompat dengan bertumpu menggunakan kaki yang terdekat dengan mistar. Jika bertumpu
dengan kaki kiri, maka pada saat mendarat dengan kaki kiri terlebih dahulu.
Di udara, badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke
tempat awalan tadi.

2. Gaya Guling Perut atau Straddle


Gaya Guling Perut yaitu sebuah gaya yang dimulai dengan cara menikung dengan cepat. Tujuan
awalan pada gaya ini adalah untuk mempersiapkan tolakan, mempersiapkan sudut lepas landas serta
menciptakan arah horizontal yang kemudian akan diubah menjadi kecepatan bertikal atau ke atas.
Pada proses tolakannya, gaya ini menekankan pada penggunaan 1 kaki yang paling kuat. Adapun
tujuan tolakan pada gaya ini adalah untuk memperoleh saat tepat memutar untuk bisa melewati mistar,
untuk merubah gerak datar atau horizontal menjadi arah atas atau vertikal.
Rangkaian gerakan dalam lompat tinggi gaya guling perut terdiri dari awalan, tolakan, sikap badan
ketika berada di atas mistar, dan mendarat. Untuk lebih jelasnya dapat dijekaskan sebagai berikut :
a. Awalan

berlari dengan kecepatan yang disesuaikan,


awalan dari samping kira-kira bersudut 30/40 dengan tiang lompat,
berlari agak serong dari mistar.

b. Tolakan

bertumpu dengan kaki yang terdekat dengan mistar.


sesaat akan bertumpu, badan merebah sedikit atau condong ke belakang,
kaki tumpu menolak ke atas, sehingga lutut lurus dan kedua lengan diayun ke depan atas.
kaki yang lain diayunkan dengan kuat, lurus ke depan atas,

c. Sikap badan di atas mistar

tidur telungkup terus ber guling, serta badan dan kepala diturun kan,
pada saat badan mulai turun, lutut segera diluruskan ke belakang.

d. Mendarat
Bila menggunakan tumpuan kaki kiri maka mendarat dengan kaki kanan terlebih dahulu. Dilanjutkan
dengan gerakan berguling.

3. Gaya Flop
Cara melewati mistar dengan gaya ini merupakan kebalikan dari gaya straddle. Lompatan
straddle berguling di atas mistar dengan perut menghadap ke bawah (ke arah mistar). Lompatan flop
melewati mistar dengan punggung yang menghadap ke bawah.
Rangkaian gerakan dasar lompat tinggi gaya flop yaitu:
a.Awalan
Berbeda dengan straddle, awalan pada flop arahnya dari depan, dilakukan dengan sangat cepat,
dengan cara sedikit melingkar atau menikung, dan tegak lurus menghadap letak mistar. Awalan dari
depan menuju tiang sandaran mistar sebelah kanan (bila bertumpu pada kaki kiri). Pada langkahlangkah terakhir mengubah arah serong ke kiri, tidak lagi tegak lurus pada mistar.
b. Tolakan
Gerakan saat menolak yaitu:

jika bertumpu dengan kaki kanan, kaki kanan menumpu dengan kuat,
kaki kiri diangkat dengan lutut ditekuk sambil memutar badan ke arah awalan,
badan membelakangi mistar,
disusul dengan gerakan melintang melewati mistar dengan punggung melengkung.

c. Sikap badan di atas mistar


Sikap badan di atas mistar merupakan gaya dalam lompat tinggi. Sikap badan gaya flop adalah:

kepala paling dulu melewati mistar,


diikuti dengan badan yang telentang,
punggung menghadap mistar.
setelah mencapai titik ketinggian maksimal dan pantat melewati mistar, kedua kaki diayun ke
atas untuk dapat melewati mistar seluruhnya.
Dagu ditarik ke bagian dada dan punggung atlit diusahakan ada di atas mistar dengan
menyerupai busur yang melintang.

d. Mendarat
Anggota tubuh yang mendarat terlebih dahulu adalah punggung. Sikap tubuh telentang saat mendarat.
Oleh karenanya, gaya lompat tinggi ini hanya mungkin dilakukan di atas busa. Jangan mencoba gaya
flop di bak pasir.

PERALATAN
a.Mistar
Mistar dapat dibuat dari metal atau kayu, berbentuk bulat atau segitiga dengan diameter minimum 25
mm dan maksimum 30 mm, dengan permukaan yang datar / rata pada kedua ujung yang berguna
untuk meletakkannya pada papan penopang. Panjang mistar minimal 3,64 m dan maksimal 4,00 m,
berat maksimal 2,2 kg.
b. Lintasan awalan dan tempat tolakan kaki
Panjangnya awalan tidak terbatas, dan minimal panjangnya 5 m

c. Tiang penopang
Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asalkan kokoh, cukup tinggi, mudah memasang /
menaikkan mistar dengan 5 atau 10 cm
d. Tempat mendarat Tempat mendarat minimal 4 x 5 m, dapat ditutup dengan matras lompat atau
karet busa pengalas lompatan

Anda mungkin juga menyukai