0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan2 halaman
1. Gaya gunting melibatkan melompat dari satu kaki sambil mengayunkan kaki lainnya melewati mistar.
2. Gaya guling sisi melibatkan melompat dari sisi mistar sambil memutar tubuh melewati mistar dalam posisi terlentang.
3. Gaya guling perut mirip gaya guling sisi tetapi dengan kepala tidak lebih rendah dari pinggul saat melewati mistar.
1. Gaya gunting melibatkan melompat dari satu kaki sambil mengayunkan kaki lainnya melewati mistar.
2. Gaya guling sisi melibatkan melompat dari sisi mistar sambil memutar tubuh melewati mistar dalam posisi terlentang.
3. Gaya guling perut mirip gaya guling sisi tetapi dengan kepala tidak lebih rendah dari pinggul saat melewati mistar.
1. Gaya gunting melibatkan melompat dari satu kaki sambil mengayunkan kaki lainnya melewati mistar.
2. Gaya guling sisi melibatkan melompat dari sisi mistar sambil memutar tubuh melewati mistar dalam posisi terlentang.
3. Gaya guling perut mirip gaya guling sisi tetapi dengan kepala tidak lebih rendah dari pinggul saat melewati mistar.
sebagaimana dinamai sebagai gaya gunting, posisi kaki yang melompat, mengayun dan melewati mistar tampak seolah-olah seperti gerakan gunting. Gaya gunting diawali dengan lompatan yang berasal dari tolakan kaki terkuat dan dilanjutkan dengan ayunan kaki satunya ketika tubuh mendekati mistar sehingga akhirnya kedua kaki dan seluruh tubuh bisa lolos melewati mistar pada ketinggian tertentu. Adapun cara melakukan gaya gunting adalah sebagai berikut: a. Pelompat mengambil awalan dari samping kiri atau kanan sesuai kaki terkuat yang nanti digunakan untuk tolakan. b. Pada saat kaki yang dekat mistar diayun mencapai ketinggian maksimum, kaki yang melakukan tolakan diangkat lurus ke depan atas untuk melewati mistar. c. Saat kaki yang diayun sudah menurun melewati mistar dan badan hampir tegak, serta mistar berada di bawah pinggul, kaki tolak mendarat dengan badan menghadap ke samping. 2. Gaya guling sisi ( western roll) sebuah gaya dimana ketika atlet melompat, ia melakukannya dari sisi samping mistar, mengangkat tubuhnya dan memposisikannya sedemikian rupa hingga melayang terlentang diudara, lalu memutar tubuh hingga melewati mistar. Cara melakukan gaya guling sisi: a. Awalan dari samping atau serong sekitar 35-40 derajat sesuai kaki terkuat untuk melakukan tolakan. b. Kaki bebas di ayun kedepan atas menyilang mistar. Melayang diatas mistar sikap badan miring dan sejajar dengan mistar. c. Saat itu pula kepala segera diturunkan, sehingga posisi kepala lebih rendah dari pinggul, lalu berguling meluncur kebawah. d. saat diatas mistar posisi badan tidak sejajar dengan mistar, tetapi kepala, badan dan kedua lengan melintasi mistar terlebih dahulu terus menukik kebawah seperti menyelam, sehingga gaya ini disebut juga "dive western". e. Pendaratan dengan salah satu tangan dan kaki tumpu hampir bersamaan, atau dengan kedua tangan terlebih dahulu terus berguling. 3. Gaya guling perut (straddle) Gaya straddle ini sedikit mirip dengan gaya guling sisi atau bisa dibilang sebagai penyempurnaan gaya guling sisi yang mana dalam gaya ini posisi kepala tak lagi menjadi lebih rendah dari pinggul.cara melakukannya yaitu : a. Pelompat mengambil awalan dari samping, awalan antara 35 derajat sampai 45 derajat. Jarak awalan tergantung si pelompat itu sendiri. Tiga langkah terakhir harus lebih panjang dan lebih cepat. b. Melakukan tolakan dengan kaki yang terdekat pada mistar sekuat-kuatnya ke atas, dibantu dengan ayunan kaki belakang (kaki ayun) ke depan atas dan dibantu oleh ayunan kedua tangan ke belakang atas. c. Setelah kaki ayun mencapai ketinggian maksimum, segera lewatkan di atas mistar. Lengan hendaknya jangan sampai menyentuh mistar. Setelah kaki ayun melewati mistar, segera badan diputar ke kiri/kanan dengan kepala mendahului melewati mistar. Putarkan badan sehingga dada dan perut menghadap ke bawah pada saat di atas mistar. Kaki yang digunakan untuk menolak segera lututnya dilipat ke samping agak ke atas dan agak ke belakang. Lengan satunya harus ke bawah dengan santai. d. Jika kaki kanan yang digunakan untuk kaki ayun, maka yang mendarat pertama kali pada matras adalah kaki kanan dan tangan kanan secara bersama-sama. Kemudian berguling ke samping ke depan dengan badan dibulatkan dan bertumpu pada bahu sebelah kanan. Begitu juga sebaliknya 4. Gaya membelakangi (flop) Pada gaya flop, atlet berputar setelah melompat, sehingga memberi dorongan tambahan ke atas. Dengan demikian, titik pusat badan melewati palang. Atlet mendarat dengan punggung di matras. Cara melakukan lompat tinggi gaya flop: a. Awalan langkah panjang dan cepat, dengan posisi sikap tegak. Kaki tolakan adalah kaki dominan atau yang bisa digunakan untuk menumpu. Jarak antara kaki tolakan dengan mistar kira-kira 22-35 cm. Dimulai dengan melakukan awalan, jalan, lari, melangkah. Kemudian kaki menekan untuk melewati ketinggian mistar. Sudut awalan, dari tempat tolakan ketempat permulaan melakukan awalan, kira-kira 45-50 derajat. Langkah dari tempat awalan ketempat tolakan harus cepat. b. Tolakan, gerakan kaki tumpu yang kokoh dan pada saat menolak gunakan salah satu kaki dengan posisi badan agak condong kebelakang. Setelah melakukan tolakan, kaki diluruskan, kedua tangan selalu berada disamping untuk menjaga keseimbangan. c. Sikap badan diatas mistar, lentingan pinggang sehingga benar-benar sejajar punggung dengan mistar. Kedua kaki semula berada dibawah badan, tetapi saat badan melewati mistar kedua kaki harus cepat diangkat, seiring dengan posisi badan yang turun kepermukaan matras. d. Mendarat jatuh seluruh anggota badan dari mulai punggung, kedua kaki hingga lengan pada matras, jatuhan harus dalam posisi terlentang.