Pendalaman Materi
LOMPAT JANGKIT
Lompat jangkit sering juga dikatakan dengan lompat jingkat atau lompat tiga
(triple jump),namun istilah resmi yang diperqunakan di Indonesia berdasarkan
buku peraturan perlombaan yang dikeluarkan oleh PB PASI adalah lompat
jangkit atau Hop Step Jump.
Lompat jangkit adalah suatu bentuk gerakan lompat yang merupakan rangkaian
urutan gerak yang dilakukan dengan berjingkat, melangkah dan melompat dalam
usaha untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Lompatan dalam lompat jangkit terdiri dari sebuah jingkat (Hop), sebuah
langkah (Step), dan sebuah lompat (Jump) yang dilakukan secara berurutan dan
terpadu. Sedangkan rangkaian urutan gerakan yang lengkap adalah dimulai dari
awalan, kemudian jingkat, melangkah dan diakhiri dengan melompat seperti
pada lompat jauh
Unsur-unsur pokok dalam lompat dengan lompat jauh dan lompat tinggi
perbedaannya adalah sebelum melakukan tolakan untuk melompat didahului
dengan melakukan tolakan untuk berjingkat dan melangkah.
Awalan lompat jangkit dilakukan dengan lari cepat, jarak awalan kurang lebih 40
meter, kecepatan lari saat awalan semakin dipercepat sampai saat bertolak.
Fase tolakan atau tumpuan pada lompat jangkit dibagi atas tiga tahapan, yaitu:
- Kaki tolak harus mendarat dengan aktif dan siap menendang, ayunkan paha
kaki bebas ke posisi horisontal.
- Untuk jingkat dilakukan panjang dan datar, tariklah kaki tolak ke depan atas
dan tarik kaki bebas ke bawah dan ke belakang.
(2) Tolakan pada waktu melangkah
- Bertolak dengan cepat, luruskan maka kaki, sendi lutut dan pinggang, ayunkan
paha kaki bebas ke posisi horisontal.
- Untuk lompat yang jauh, tahap melayang melibatkan teknik menggantung atau
teknik melangkah.
- Tarik tubuh ke depan bawah untuk mendarat, bawa kedua lengan ke depan.
Sikap mendarat pada lompat jangkit sama seperti pada lompat jauh. Adapun
teknik melakukan pendaratan lompat jangkit adalah sebagai berikut:
- Pada waktu mendarat kedua kaki diangkat atau dibawa ke depan lurus.
- Badan dibungkukkan ke depan dan kedua tangan dari atas dibawa ke depan.
- Berat badan dibawa ke depan supaya jangan terjatuh ke belakang. Kepala agak
tundukkan kedua tangan dibawa ke depan
(2) Tepat pada papan (balok) tumpuan, menolak sekuat-kuatnya dengan salah
satu kaki (misalnya kaki kanan),. mendarat dengan kaki kanan lagi, kaki kiri
terangkat lemas dengan lutut agak dibengkokkan.
(3) Pada saat kaki kanan mendarat di tanah, bersamaan dengan menolakkan kaki
kanan (yang baru mendarat) lagi ke atas depan; kaki kiri diayunkan dari
belakang kedepan-keatas kedepan untuk dilangkahkan, setelah kaki kiri
mendarat, kaki kanan tergantung dengan lutut agak dibengkokkan.
(4) Pada waktu akan mendarat, segera kedua kaki diangkat keatas depan lurus
kemudian mendarat pada kedua kaki dengan mengeper yaitu dengan cara badan
dibungkukkan. Kedua lutut ditekuk dan kedua tangan dibawa ke depan.
2. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam lompat jangkit
c. Awalan yang dipercepat pada saat akan menumpu pada balok tumpuan
g. Lompatan kedua (langkah) hanya pendek saja, tidak kelihatan adanya saat
melayang
e. Ketidakseimbangan kesamping
LEMPAR CAKRAM
Pada lempar cakram awalannya bukan dengan berlari akan tetapi dengan
putaran Sikap permulaan sebelum berputar dilakukan dengan cara :
Persyaratan bagi pelempar cakram hampir sama dengan penolak peluru yaitu
makin tinggi dan makin besar orangnya makin baik. Lengan pelempar makin
panjang makin baik juga demikian pula dengan tangannya. Disamping itu
pelempar harus memiliki kekuatan, kecepatan dan ketrampilan. Dalam lempar
cakram unsur kecepatan lebih menentukan dari pada unsur kekuatan
3. diameter bulatan logam ditengah: untuk putera dan puteri sama 5,5 cm
4. tebal bagian tengah untuk putera 4,5 cm dan untuk puteri 3.75 cm
5. tebal bagian tepi untuk putera dan puteri sama yaitu 1,2 cm
B. Lapangan
Cara memegang cakram bergantung dari lebarnya tangan, dan panjangnya jari-
jari Beberapa cara memegang cakram adalah sebagai berikut :
a. Bagi yang tangannya cukup besar / lebar cara memegang cakram adalah
dengan meletakkan tepi cakram pada lekuk pertama dan jari-jarinya. Jari-jari
sedikit renggang dengan jarak yang sama antara jari satu dengan lainnya. Cakram
melekat pada telapak tangan tepat pada titik berat cakram atau sedikit di
belakangnya. Makin panjang jarinya memegang cakram akan lebih mudah dan
cakram dapat dipegang erat-erat.
b. Cara memegang cakram untuk orang yang memiliki tangan lebar atau tangan
yang panjang dan besar adalah jarak antara jari-jari tidak sama semua, jari
telunjuk dan jari tengah menjadi satu. Maka kalau pada cara pertama,
pengerahan tekanan oleh jari-jari terbagi sama, pada cara kedua tekanan
terutama oleh kedua jari yang berhimpitan.
1) Fase awal
d) Bila cakram telah mencapai titik ayun terjauh dibelakang (tubuh berputar ke
kanan), maka gerak berputar dan gerak menyilang lingkaran dimulai.
e) Putaran dimulai dari bagian badan bawah, kaki kiri berputar membawa lutut
berputar dalam satu arah.
f) Pada saat yang sama mulailah gerak rotasi tubuh yang akan diikuti oleh lengan
dan cakramnya.
g) Sekarang gerak melintang lingkaran dimulai, kaki kanan pertama sekali
meninggalkan tanah dan kemudian kaki kiri mendorong ke arah' lemparan
sedang kaki kanan sedikit bengkok bergerak melengkung dalam lingkaran dari
kanan ke kiri dan ke tdepan.
j) Kaki kanan meneruskan gerak putarnya, sedang kaki yang lain segera datang
ditanah pada sol kaki dan sedikit ke kiri dari garis lemparan. lengan yang lain
dalam posisi setengah
2) Fase akhir
l) Tubuh masih sedang berputar dan condong kan, namun sejak kaki kiri
menyentuh tanah tungkai kiri hampir sepenuhnya diluruskan.
n) Sementara itu, lutut kanan dan pinggang terus berputar cepat kearah
lemparan, menarik badan bagian atas berputar bersamanya.
o) Pada saat ini lengan kiri mulai membuka kesamping dan lengan kanan diayun
dengan cepat dalam lengkungan lebar dan secara bersamaan ketika ditarik
sedikit ke atas.
3) Lemparan
b. Lengan kiri dan bahu memanjang dan menahan lengan kuat, sedangkan lengan
kanan dicambukkan melingkar dengan tankan bahu kanan dan selesainya
pelurusan kaki.
c. Akhirnya kaki kiri diayun ke belakang dan kaki-kakinya bertukar sama lain
dalam rangka tetap menjaga keseimbangan badan dalam lingkaran.
3. hal-hal yang harus dihidari
3. Dapatkan putaran yang besar antara tubuh bagian atas dan bawah