Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AKBAR SUDIRMAN

NIM : 083 204 015


KELAS :A
JURUSAN : KEPELATIHAN
FAKULTAS : FIK

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Di bawah ini akan di bahas tentang teknik-
teknik dalam melakukan gerakan-gerakan yang termasuk dalam cabang olahraga atletik.

1. Teknik-teknik Lari Sprint :


a) Angkatan lutut lurus
b) Kaki menengadah ke atas
c) Posisi kaki saat lari ( bola kaki ) lari sprint ¼ kaki
d) Posisi badan condong ke depan
e) Ayunan siku harusmelebihi lipatan celana dengan sudut ± 135º
f) Sudut siku ± 45º
g) Kepalan jari mengayun setinggi dagu dengan ayunan menyilang badan.
h) Pandangan ke depan

2. Teknik-teknik Lompat Jauh :

a) Awalan
Untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan melompat, awalan itu harus
dilakukan dengan secepat-cepatnya serta jangan merubah langkah pada saat akan
melompat. Jarak awalan biasanya 30 - 50 meter.

b) Tolakan
Menolak sekuat-kuatnya pada papan tolakan dengan kaki terkuat ke atas ( tinggi
dan ke depan ). Langakah terakhir saat tungkai melakukan tolakan, sebaiknya langkah
agak panjang dengan posisi badan agak di rendahkan ke belakang. Sudut lompat kira-
kira ± 45º.

c) Sikap badan di udara


Badan harus diusahakan melayang selama mungkin di udara serta dalam keadaan
seimbang.

d) Sikap badan pada waktu jatuh / mendarat


Si pelompat harus mengusahakan jatuh / mendarat dengan cara menjulurkan kaki
kedepan sejauh mungkin kemudian mendarat dengan baik. Jangan sampai jatuhnya
badan atau tangan ke belakang karena dapat merugikan.
3. Teknik-teknik Lompat Tinggi :
Secara umum ada beberapa teknik yang harus diperhatikan pada lompat tinggi, antara
lain :
 Memperpanjang langkah akhir dan merendahkan titik pusat gravitasi.
 Bertolak dan angkat beban secara vertical dengan gerakan lengan yang benar.
 Ayunan kaki bebas tinggi-tinggi.
 Tekuk kaki pendek pada saat di angkat ke atas.
 Rendahkan kepala dan bahu pada saat melampaui batas.
 Buka ke luar dengan kaki penolak untuk melampaui mistar lompat.

a) Gaya gunting ( scissors )


Si pelompat mengambil awalan dari tengah.
Bila si pelompat pada saat akan melompat, memakai tumpukan kaki kiri ( bila ayunan
kaki kanan ), maka pada waktu mendarat ( jatuhnya ) kaki kiri lagi.
Di udara badan berputar ke kanan mendarat dengan kaki kiri badan menghadap
kembali ke tempat awalan tadi.

b) Gaya guling sisi ( western roll )


Pada gaya ini sama dengan gaya gunting yaitu tumpuan kaki kiri jatuhnya pun
kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnya pun kaki kanan lagi. Yang membedakan
awalannya, bukan dari tengah tetapi di samping.

c) Gaya guling ( stradle )


Si pelompat mengambil awalan dari samping antara 3,5,7,9 langkah ; tergantung pada
ketinggiannya yang penting di dalam mengambil awalan itu langkahnya ganjil.
Pada saat akan melompat, langkah yang terakhir panjang.
Menumpu/ menolak dengan kaki kiri/ kanan, maka ayunan kaki kanan/ kiri ke depan.
Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan di
atas mistar itu telungkup. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala tunduk.
Pada waktu jatuh / mendarat yang pertama kali kena adalah kaki kanan dengan tangan
kanan bila tumpuan memadai kaki kiri, lalu berguling. Bergulingnya yaitu menyusur
punggung tangan dan berakhir pada bahu serta dilakukannya dengan cepat.

d) Gaya fosbury flop


 Awalan
Awalan harus dilakukan dengan cepat dan menikung / agak melingkar,
dengan langkah untuk awalan tersebut kira-kira 7-9 langkah.
 Tolakan
Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainnya, yakni
harus kuat / keras dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu
mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan memakai kaki kanan, maka awalan
harus dilakukan dari sebelah kiri mestar. Pada waktu menolakkan kaki bersamaan
dengan ayunan kedua tangan ke atas di samping kepala, dimana badan melompat ke
atas dan membuat putaran 180º dan dilakukan secara bersama-sama atau serentak.
 Sikap badan di atas mistar
Hendaknya sikap badan di atas mistar terlentang dengan kedua kaki
tergantung lemas dagu agak ditarik ke dekat dada serta punggung berada di atas
mistar merupakan busur yang melenting.
 Cara mendarat
Mendarat pada karet busa ( ukuran 5 × 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih )
yang di atasnya ditutup dengan matras yang tebalnya sekitar 10-20 cm, dan yang
mendarat pertama kali adalah punggung dan bagian belakang kepala.

4. Teknik-teknik Tolak Peluru :


a) Cara memegang
Peluru itu pegangnya bukan dengan telapak tangan akan tetapi berada pada ± ¼
pada telapak tangan sedangkan jari-jari yang lain terbuka melingkup peluru tersebut. Ibu
jari dan kelingking menjaga agar peluru itu, tidak tergelincir ke luar atau ke dalam.
 Peluru diletakkan diruas jari ketiga, jari manis dan jari telunjuk dirapatkan.
 Peluru diletakkan diruas jari ketiga, jari kelingking agak masuk.
 Peluru diletakkan diruas jari ketiga, semua jari tangan dibuka.
b) Peluru diletakkan di bawah telinga dekat rahang
c) Gaya dalam tolak peluru :
 Gaya menyamping dengan menggunakan sudut putaran 90º.
 Gaya membelakangi medan dengan sudut putaran 180º yang ditemukan oleh “Obleng”.
 Gaya memutar dengan sudut putaran 360º.
 Gaya salto atau guling dan merupakan gaya baru dan belum dibukukan.

Anda mungkin juga menyukai