Anda di halaman 1dari 10

Lompat Indah

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai
arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap
sehat. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui
olahraga dapat dibentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta mempunyai
kepribadian, disiplin, sportifitas yang tinggi sehingga pada akhirnya akan terbentuk
manusia yang berkualitas. Suatu kenyataan yang bisa diamati dalam dunia olahraga,
menunjukkan kecenderungan adanya peningkatan prestasi olahraga yang pesat dari
waktu kewaktu baik ditingkat daerah, nasional maupun internasional. Hal ini dapat
dilihat dari pemecahan- pemecahan rekor yang terus dilakukan pada cabang olahraga
tertentu, penampilan tehnik yang efektif dan efisien dengan ditunjang oleh kondisi fisik
yang baik.

Dengan adanya kecendrungan prestasi yang meningkat, maka untuk berpartisipasi dan
bersaing antar atlet dalam kegiatan olahraga prestasi harus dikembangkan kualitas fisik,
tehnik, psikologi dan sosial yang dituntut oleh cabang olahraga tertentu. Oleh karena itu
melalui pengembangan dan pembinaan di masyarakat, olahraga wajib diajarkan di
sekolah-sekolah dari sekolah tingkat dasar, sekolah tingkat pertama sampai dengan
sekolah tingkat menengah.

Pengertian Melompat

1. A.    Jenis-Jenis/Macam-Macam Gerakan Dasar Melompat


2. B.     Gerakan Dasar Melompat pada Nomor Lompat
 

BAB II
PEMBAHASAN

1. C.    Pengertian Melompat
Lompat adalah mendorong tubuh dengan daya tolakan dari kaki menggunakan 1 atau 2
kaki.

Melompat dan berlari hampir sama penjelasannya, walau dalam praktek terlihat jelas
perbedaannya, perbedaan antara melompat dan berlari adalah :

–        berlari, daya tolakan sebagian besar mengarah ke depan dan jeda layang di udara
tidak terlalu lama juga tidak terlalu tinggi
–        melompat, daya tolakan dapat ke depan, atas, belakang dan jeda layang di udara
lebih lama juga lebih tinggi. Melompat biasanya terdapat proses menekukkan sendi
daerah engsel dan lutut yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan berlari.

1. D.    Jenis-Jenis/Macam-Macam Gerakan Dasar Melompat


Program pengembangan kemampuan jasmani melalui bentuk-bentuk gerakan dasar
melompat pada kela- kelas permulaan SD, selain untuk memberikan pengalaman
bagaimana cara jatuh atau cara mendarat yang benar, juga untuk menanamkan
keberanian pada anak-anak.

Bagi anak-anak kelas permulaan SD, latihan gerakan dasar melompat dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya adalah

1)  Melompat tanpa awalan

a.   Tolakan dengan dua kaki (Loncat)

– Sikap Permulaan :

Berdiri tegak, kedua kaki rapat atau agak rapat, kedua tangan disamping
badan. Gerakannya :

Sambil membengkokkan lutut kedepan, kedua tangan diayunkan kebelakang, badan


agak dicondongkan kedepan, tumit diangkat. Kemudian sambil menolakkan kedua kaki
keatas kedepan, kedua tangan diayunkan dari belakang kedepan keatas melewati
samping badan. Pada waktu mendarat/jatuh pada kedua kaki lutut ditekuk supaya
mengeper, kedua tangan kedepan, berat badan agak kedepan atau pada kedua ujung
kaki. Dan pandangan diarahkan kedepan.

b.   Tolakan dengan satu kaki


 

–  Sikap Permulaan :

Berdiri dengan salah satu kaki didepan (Kiri) lurus, kaki yang lainnya (Kanan)
dibelakang, dengan lutut agak ditekuk kedepan. Kedua tangan kebelakang, berat badan
berada pada kaki kanan.

–  Gerakannya :

Bersamaan dengan mengayunkan kaki kanan keatas kedepan, kaki kiri ditolakkan
keatas kedepan menyusul kaki kanan, kedua tangan diayunkan dari belakang kedepan
keatas melalui samping badan. Pada waktu badan melayang diudara, kedua kaki
dirapatkan, jatuh atau mendarat pada kedua kaki (Ujung kaki) dengan lutut ditekuk
badan mengeper, kedua tangan kedepan, berat badan agak kedepan atau pada kedua
ujung kaki.

2)   Melompat dengan awalan

Gerakan dasar melompat dengan memakai awalan cara melakukannya sama seperti
pada melompat tanpa awalan, hanya sebelum melakukan tolakan didahului dengan lari
dulu beberapa langkah (3,5,7 langkah atau lari secepatnya, sesuai dengan tingkat
kemampuan anak.) tepat pada batas melakukan lompatan, baru anak melakukan
tolakan dengan dua kaki atau dengan satu kaki sesuai dengan tugas yang harus
dilakukanbya. Yang diperhatikan antara lain adalah:

1. Pelaksanaan latihan melompat harus dilakukan pada bak lompatan yang berisi pasir yang gembur atau
lunak, agar tidak membahayakan bagi anak-anak. Kecuali bila hanya sekadar melompat saja untuk
melihat cara melompat dan jatuhnya, dapat dilakukan pada tempat yang lunak. Jangan sekali-kali
dilakukan pada tempat yang keras.
2. Pada waktu latihan gerakan melompat berlangsung, guru harus mengawasi dan siap sedia, bila ada
kecelakaan dapat dengan cara cepat dan tepat memberikan pertolongan, serta tepat pada waktunya.
3. Segera betulkan bila ada anak melakukan kesalahan.
4. Apabila anak-anak telah benar-benar menguasai keseimbangan di udara cara jatuh/mendarat yang
benar, coba berikan berbagai variasi dan kombinasi di dalam melakukan lompatan.
5. Gambar:
 

1. E.     Gerakan Dasar Melompat pada Nomor Lompat


2. 1.      Lompat jauh
 

Yang menjadi tujuan dari lompat jauh adalah pencapain jarak lompatan yang sejauh
jauhnya. Maka untuk mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu si pelompat
harus memahami unsur – unsure pokok pada lompat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam awalan :

a)      Awalan, yaitu untuk mendapat kecepatan pada waktu akan mellompat. Awalan itu
harus dilakukan dengan secepat – cepatnya serta jangan mengubah langkah pada saat
akan melompat. Jarak awalan biasanya 30 – 50 meter.

b)      Tolakan, yaitu menolak sekuat _ kuatnya pada papan tolakan dengan kaki terkuat
ke atas(tinggi dan kedepan).

c)      Sikap badan diudara, yaitu harus diusahakan badan melayang Selama mungkin
dan diusahakan badan tetap seimbang. Sikap badan pada waktu jatuh/mendarat, yaitu
sipelompat harus mengusahakan jatuh/mendaray dengan sebaik – baiknyajangan
sampai jatuhnya badan atau lengan ke belakang, karena akan merugikan.mendaratlah
dengan kedua kaki dan lengan kedepan.

d)  Macam – macam gaya yang umum digunakan :

1. gaya jongkok atau Truck (kauer)

2. gaya berjalan diudara atau Lauf (walking/running in the air)

3. gaya menggantung atau melenting atau schnepper/hang.

e)   Hal – hal yang perlu dihindari :

1. Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.

2. Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.

3. Badan miring jauh kedepan atau kebelakang.

4. Fase yang tidak seimbang.

5. Gerak kaki yang premature.

6. Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan.

7. Satu kaki turun mendahului kaki lain pada darat.

f)   Hal – hal yang harus diperhatikan/dilakukan


1. pelihara kecepatan sampai saat menolak
2. capailah dorongan yang cepat dan dinamis dan balok tumpuan.
3. Rubahlah sedikit posisi lari, baertujuan mencapai posisi lebih tegak.
4. Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik
5. Capailah jangkuan gerak yang baik.
6. Gerak akhir agar dibuwat lebih kuat dengan menggunakan lebih besar daya kepadanya.
7. Latihan gerakan pendaratan.
8. Kuasai gerak yang betul dari lengan dan kaki dalam meluruakan dan membengkokkan.
 

1. 2.      Lompat tinggi
 

Tujuan dari lompat tinggi agar dapat mencapai lompatan yang setinggi – tingginya. Pada
lompat tinggi sama halnya dengan lompat jauh, yaitu memerlukan :

a)      Awalan biasanya ancang – ancang itu di  langkah, 5 langkah dan 7 langkah dan
sebagainya, sertaØpergunakan 3 langkah yang terakhir panjang dan berat badan
dibelakang.

b)      Sikap badan saat berada di atas mistar.

Sikap badan saat waktu jatuh dan mendarat.

c)      Macam macam gaya pada lompat tinggi

1. gaya Gunting (Scissors)


Gaya gunting ini beleh dikatakan gaya Swenney, sebab pada waktu sebelumnya (yang
lalu) masih digunakan gaya jongkok.Terjadi pada tahun 1880 – permulaan abad ke 20.
maka antara tahun 1896 swenny mengubahnya dari gaya jongkok itu menjadi gaya
gunting. Karena gaya jongkok kurang ekonomis.

1. gaya guling sisi (Western Roll)


Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan
bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, bdari tengah tapi dari
samping.

1. Gaya Guling (Straddle)


 

–        Pelompat mengambil awalan dari samping atara 3, 5, 7, 9, langkah: Tergantung


ketinggian yang pentung dalam mengambi awalan langkahnya ganjil.

–        Pada saat akan melompat langkah yang terkhir panjang.


Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/kanan kedepan. Setelah kaki
ayun itu melewati mistar cepat badan balikkan, hingga sikap badan diatas mistar
telungkup.pantat usahaka lebih tinggi dari keoala, jadi kepala tunduk.
–        Pada waktu mendarat atau jatuh yang  kali kena adalah kaki kanan dan tangan
kanan bila tumpuanØppertama menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur
punggung tangan dan berakhir pada bahu dan berkhir dengan cepat.

1. Gaya Fosbury Flop


 

Awalan,haus dilakukan dengan cepat dan menikung/agak melingkar,dengan langkah


untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.
Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainnya. Yakni
harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh
badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kana, maka tolaka harus dilakukan disebelah
kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping
kepala, maka badan melompat keaas dan membuwat putaran 180 derajat dan dilakukan
bersama – sama.
Sikap badan diatas mistar, Hendaknya  diatas mistar terlentang dengan kedua kaki
tergantungØsikap badan lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung
berada diatas mistar merupakan busur yang melenting.
Cara mendarat, mendarat pada  dengan ukuran(ukuran 5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm
lebih)Økaret busa dan di atasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan yang
mendarat pertama kali adalah punggumg dan bagian belakang kepala.

d)  Hal – hal yang perlu diperhatikan :

1. Lari awalan yang terlalu cepat


2. Meluruskan kaki penolak terlalu jauh kedepan.
3. Gerak kombinasi kaki yang tidak sempurna.
4. Badan condong mendekati mistar.
5. Posisi tangan pada mistar terlalu tinggi.
6. Melewati mistar dalam posisi duduk.
7. Membuat lengkung badan terlalu awal.
8. Gerak terlambat dari gaerk angkat kaki akhir.
 

1. Hal – hal yang harus di utamakan :


2. Lari awalan dengan kecepatan yang terkontrol.
3. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak.
4. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar.
5. Usahakan angkat vertikan pada saat take off/pada saat kaki bertolak meninggalkan tanah.
6. Doronnglah bahu dan lengan keatas pada saat take off.
7. Lengkungkan punggung di atas mistar.
8. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalm dari lutut kaki ayun (bebas).
9. Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkung

3.      Lompat jangkit
 

jump (kadang-kadang disebut sebagai hop, langkah dan melompat atau melompat,
lompat dan melompat) adalah sebuah trek dan lapangan olahraga, mirip dengan lompat
jauh, tetapi melibatkan sebuah “hop, langkah dan melompat” rutin, dimana pesaing
berjalan menyusuri jalur dan melakukan lompatan, satu langkah dan kemudian
melompat ke dalam lubang pasir.

Triple jump memiliki asal-usul di Olimpiade Kuno dan telah menjadi peristiwa Olimpiade
modern sejak Olimpiade ‘berdirinya pada tahun 1896.

Saat ini pria dan wanita pemegang rekor dunia Jonathan Edwards dari Britania Raya,
dengan melompat dari 18,29 meter (60,0 kaki), dan Inessa Kravets dari Ukraina,
dengan lompatan 15,5 meter (51 kaki).

b)  Teknik

Atlet sprint menyusuri landasan pacu hingga mencapai tanda lepas landas, dari yang
melompat diukur. Lepas landas adalah papan tanda yang biasanya diterapkan sebagai
sepotong kayu fisik atau materi serupa yang tertanam di landasan pacu, atau sebuah
persegi panjang landasan pacu dilukis di permukaan. Dalam kejuaraan modern sepotong
plastik, tape, atau model tanah liat yang melekat pada papan untuk merekam atlet
overstepping atau “menggaruk” tanda, ditetapkan oleh tepi trailing board.People tidak
menggunakan menyukai triple melompat. Ada tiga fase triple melompat, diartikulasikan
dalam peristiwa asli nama: “hop” fase, “langkah” fase, dan “melompat” fase. Ketiga fase
dijalankan dalam satu urutan yang berkesinambungan. The hop dimulai dengan atlet
melompat dari tanda di atas / nya kaki lepas landas, dan berakhir tumit mendarat di
landasan pertama dengan kaki lepas landas. Tampaknya tidak siap menjadi lebih dari
sebuah “bersepeda” gerakan. Tujuannya adalah untuk melompat keluar sebagai lawan
atas. Dalam langkah, atlet segera melompat dengan kaki lepas landas dan mendarat di
landasan pacu dengan lawan kaki. Tujuan dari langkah ini adalah untuk menutupi
landasan pacu sebanyak mungkin sehingga satu adalah sebagai dekat dengan lubang
mungkin untuk fase berikutnya. Langkah ini diikuti oleh melompat, di mana atlet
melompat dari yang sama kaki non-lepas landas dan mendarat di sebuah lubang yang
penuh pasir. Lompatan fase ini sangat mirip dengan melompat jump.Long panjang adalah
peristiwa lapangan yang berbeda. Dalam proses lompat jauh, seorang atlet harus
menyerang dengan tanda / nya melepas kaki membawa kaki lawan bengkok dan lurus
ke atas; kedua kaki harus datang di depan atlet saat mendarat di dalam lubang yang
penuh pasir. Setiap tahap tiga harus melompat semakin tinggi. Namun, dalam kedua
peristiwa jika atlet itu lepas landas tanah kaki di depan papan itu, atlet pelanggaran.
Sebuah “busuk”, juga dikenal sebagai “nol” atau terlewat melompat, terjadi ketika
seorang pelompat tanda oversteps lepas landas, rindu lubang seluruhnya, tidak
menggunakan urutan yang benar kaki sepanjang fase, atau tidak melakukan usaha di
jatah jumlah waktu (biasanya sekitar satu menit). Ketika seorang jumper “goresan,”
pejabat yang duduk akan menaikkan bendera merah dan jumper yang “di dek,” atau di
samping, bersiap untuk melompat. Untuk merekam sebuah “awal,” kamera video
biasanya digunakan untuk menghindari kebingungan dan tidak adil panggilan.
 

4.  Lompat galah

a)   Pengertian lompat galah


lompat tinggi galah merupakan Suatu lompatan yang dilakukan dengan bantuan galah
untuk mencapai tujuan lompatan yang setinggi-tingginya

1. Teknik lompat galah


Ada beberapa teknik yang harus dilakukan seorang pelompat dalam lompat tinggi galah
ini. Mari kita perhatikan bersama-sama penjelasan berikut;

a)      Awalan, yang dilakukan pertama mengambil ancang-ancang untuk berlari posisi
tubuh harus dikontrol untuk melakukan gerakan menancapkan galah dan menumpu
dengan tepat.

Teknik Awalan; Awalan jaraknya harus panjang, supaya dapat mencapai kecepatan
maksimum ketika menumpu. Saat berlari usahakan konsisten dan prima yg bertujuan
atlet dapat mengontrol posisi tubuhnya dari proses menancapkan galah dan menginjak
titik tumpu dengan tepat. Galah harus dipegang yang kuat, dan yang perlu diperhatikan
cara memegang jarak yang cukup lebar, untuk memperoleh tumpuan yang baik.

b)      Gerakan menancapkan Galah

Tekhnik menancap galah yang pertama adalah dalam proses menancapkan galah
hendaknya langsung ke arah depan dan atas, jangan menggeserkan galah di tanah.
Sedikit kalaupun terpaksa supaya kedua tangan terpisah pada jarak yang cukup lebar.

Tancapkan galah setelah jarak 3 langkah sebelum menumpu dengan menggunakan


ujung galah. Galah menancap sejajar garis lurus sehingga ujungnya terletak dibawah
kepala atlet pada saat start untuk tumpuan. 
Kecepatan sangat penting ketika melentingkan galah, Selanjutnya posisi badan
hendaknya langsung mengarah bagian belakang dari parit pendaratan. Kaki yang akan
digunakan menumpu hendaknya diletakkan tepat di bawah garis tegak lurus yang ditarik
mulai dari tangan yang paling atas.

Sebelum melentingkan galah gerakan yang harus dilakukan ialah; gerakan push-pull
yaitu gerakan menekan (pushing) galah dengan tangan yang terletak lebih rendah,
sementara tangan yang atas menarik ujung galah ke bawah. Gerakan pull-swing adalah
gerakan menarik dengan tangan yang di atas, sementara tubuh berayun ke depan, di
belakang tangan bawah yang menekuk. Kedua gerakan ini harus dilakukan dengan
benar, sehngga pusat gaya berat tubuh tetap berada di belakang

c)      Berayun dan menggelantung

Gerakan ini bertujuan untuk menambah kelentingan dan untuk menyimpan lebih banyak
tenaga potensial di dalam galah. Dengan posisi tubuh pelompat yang benar akan didapat
posisi yang paling baik untuk mengangkat tubuh ke atas, saat tenaga yang disimpan
waktu menggantung dikeluarkan lagi segera untuk melewati mistar.

 
 

d)     Tarikan dan Putaran (pull & turn)

Gerakan pulling (menarik) dimulai ketika pusat dari gaya berat tubuh si pelompat berada
dekat galah. Mulailah energi dilepaskan yaitu dengan gerakan meluruskan kembali.
Gerakan ini mengikuti fase pasif relatif setelah tubuh menggelantung, ketika si pelompat
menunggu terlepasnya tubuh. Tarikan lurus searah sumbu galah. Putaran tubuh
diperoleh dengan gerakan tangan atas yang mulai menarik kearah pinggul dan bukan
kearah dada. Kedua kaki tetap diangkat tegak lurus, sewaktu dilakukan gerakan menarik
dan berputar.

e)      Push –off dan melintasi mistar

Gerakan push-off (melentingkan diri) dimulai segera setelah tarikan tangan yang diatas,
mencapai posisi dekat pada pinggul. Gerakan ini sebetulnya lanjutan dari gerakan
menarik tadi. Pada permulaan dari gerakan melenting ini, galah harus membentuk
sebesa 85 – 90º. Sebelum pelompat melepaskan tanganya, lakukanlah putaran
melingkar mistar dengan cara menjatuhkan kedua kaki sedikit, dan denga reaksi dari
daya dorong tubuh terhadap galah. Jika daya dorong ke atas melampaui taikan ke bawa
oleh kedua kaki, pusat gaya berat si pelompat akan terus melambung tinggi setelah
galah dilepaskan.

BAB III

PENUTUP

1. A.    Kesimpulan
Lompat adalah mendorong tubuh dengan daya tolakan dari kaki menggunakan 1 atau 2
kaki.

Melompat dan berlari hampir sama penjelasannya, walau dalam praktek terlihat jelas
perbedaannya, perbedaan antara melompat dan berlari adalah :

–          berlari, daya tolakan sebagian besar mengarah ke depan dan jeda layang di
udara tidak terlalu lama juga tidak terlalu tinggi
–          melompat, daya tolakan dapat ke depan, atas, belakang dan jeda layang di
udara lebih lama juga lebih tinggi. Melompat biasanya terdapat proses menekukkan
sendi daerah engsel dan lutut yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan berlari.

NAMA : OLIVIA PRASASTI

KELAS : X IIS 4

NO. Abs : 32

Anda mungkin juga menyukai