Panjang langkah: dalam berjalan, panjang langkah menjadi tolak ukur utama, apakah
panjang langkah anak sudah maksimal atau belum.
Kaki tumpu: apakah kaki tumpu merentang secara penuh.
Lengan: apakah posisi lengan sudah mengayun dengan seirama dengan posisi kaki,
maksudnya apabila kaki kiri melangkah kedepan berarti lengan kanan berada didepan
badan, begitu juga sebaliknya apabila kaki kanan melangkah kedepan berarti lengan kiri
berada didepan badan
Posisi badan/tongok: posisi badan lurus tidak terlalu condong kedepan ataupun ke
belakang.
4. dalam lompat jangkiat ada beberapa hal yang harus dihindari seperti melakukan pendaratan
dengan tumit, dan kaku; take-off yang kurang sempurna; gerakan badan yang pendek,
mendadak, dan menyilang tubuh ; serta badan condong terlalu jau kedepan.
Sementara itu, tindakan yang harus dilakukan yaitu mendarat dengan seluruh telapak kaki dan
rileks, melakukan dorongan kedepan dan keatas, gerak lengan secara luas namun tetap
terkoordinir dan posisi togok dijaga selalu tegak. Dengan mengetahui hal tersebut, berbagai
kesalahan umum dalam lompat jangkit yaitu;
langkah dalam Run-up(awalan) tersendat- sendat, Run-up tidak teratur.
Posisi tubuh terlalu miring ke belakang saat take off.
Gerak berjingkat terlalu tinggi dan jauh. Pelompat “tenggelam “ pada akhir gerak dan
tidak memiliki daya gerak untuk melangkah dan melompat.
Kaki yang melompat dibiarkan menggantung atau menarik saat berjingkat.
Mendarat pada ujung jari kaki pada akhir gerak jingkat atau langkah . selain itu
pendaratan yang seperti ini dapat menimbulkan rasa sakit.
Gerakan tangan pada setiap lompatan salah dan sembarangan.
Langkah sangat pendek dan tidak ada gerakan untuk menambah jarak.
Lompatan menjadi lemah dan pendek setelah fase berjingkat dan melangkah.
Kesalahan-kesalahan tersebut dapat diminimalisir atau kalau bisa di tiadakan dengan
melakukan latihan-latihan setiap hari secara rutin.