Anda di halaman 1dari 5

Teknik Dasar Lompat Jangkit

(Awalan, Tolakan, Pendaratan)

Teknik Dasar Lompat Jangkit (Awalan, Tolakan, Pendaratan) - Lompat


jangkit yang disebut juga lompat tiga adalah nomor lompat yang melibatkan tiga
gerakan yang dilakukan secara berurutan dan menjadi satu kesatuan. Ketiga
gerakan tersebut yaitu jingkat (hop), langkah (step), dan lompat (jump). Akhir
gerakan adalah mendarat di kotak berisi pasir seperti pada lompat jauh. Lompat
jangkit membutuhkan kecepatan dan kelenturan. Jadi, selain seorang sprinter yang
handal, atlet lompat jangkit juga harus memiliki kekuatan otot dan kelenturan.

1. Sejarah Lompat Jangkit


Istilah “Atletik” berasal dari kata Yunani “Atlon” yang berarti “Berlomba”
atau “Bertanding”. Arti selengkapnya adalah pancalomba atau perlombaan
yang terdiri dari lima nomor.
Di abad XIX merupakan masa menggeloranya kembali semangat
berolahraga di kalangan masyarakat luas termasuk berkembangnya olahraga
Atletik. Perkumpulan-perkumpulan Atletik mulai terbentuk. Adapun
perlombaan-perlombaan Atletik mulai banyak diperlombakan dan
diselenggarakan.
Pada tahun 1960 perkumpulan Atletik yang pertama di selenggarakan
di Amerika tepatnya di Sanfransisco dengan nama Olimpiade Club. Kejuaraan
atletik di Amerika di selenggaraka pada tahun 1960 oleh: New York Atletik
Club. Setelah itu sering kali diadakan perlombaan di amerika serikat dengan
Negara-negara eropa. Pada tahun 1880 di Inggris berdiri istilah Amateur
Atletik Board. Tahun 1887 di New Salan berdiri New Zealand Atletik Amateur
Assosation. Tahun 1899 di Belgia berdiri Lique royale belge’d Atletisme, dan
di Canada berdiri Canadian Track and Field Asosiation.tahun 1895 Africa
Selatan berdiri South Africant Amateur Atletic Union. Dan di Swedia berdiri
SouthAfricant Amateur Atletic Union. Dan di Swedia berdiri Swenska Fri
Idrotta Forbunder. Perlombaan-perlombaan kejuaraan atletik telah saring di
selenggarakan. Demikian perlombaan atas Negara belum ada peraturan
perlombaan menentukan pemenang.
Baru pada tanggal 17 Juli yaitu setelah selesainya perlombaan atletik
pada olympiade modern V di Stockholm. Tokoh-tokoh atletik dari 17 negara
yang mengikuti olypiade dari Amerika Serikat ,Australia ,Inggris ,Inggris,
Jerman ,Swedia ,Yunani berdiskusi untuk membentuk suatu badan
internasional yang kan membuat peraturan perlombaan atletik yang lengkap.
Badan tersebut didirikan dengan nama Internasional Amateur Atletik
Federation (IAAF) terpilih sebagai ketua adalah Kristina Helestrom kedua-
duanya dari Swedia. Peraturan-peraturan tehnis untuk perlombaan
Internasional yang pertama di sahkan pada congress yang ke tahun 1914 di
Lyon Ferancis. Sejak terbentuknya IAAF ini ppenyelenggaraan perlombaan
atletik makin baik terutama dalam segi pengorganisasian.
Ukuran untuk Lapangan dari awal lari sampai balok tumpuan ± 45m,
dari balok tumpuan sampai bak lompatan ± 13m, bak lompat panjang 8m,
lebar 2,75m. kedalaman bak lompat ± 10-20cm.

2. Teknik Dasar Lompat Jangkit


Secara garis besar ada tiga fase gerakan pada lompat jangkit, yaitu awalan,
tolakan, dan pendaratan. Namun, tolakan ini meliputi tiga hal, yaitu tolakan untuk
berjingkat, tolakan untuk melangkah, dan tolakan untuk melompat. Berikut ini
diuraikan langkah-langkah sebagai panduan untuk kalian dalam melakukan lompat
jangkit.

a. Awalan
Jarak lintasan untuk melaksanakan awalan tidak kurang dari 45 meter.
Berikut ini cara melakukan awalan pada lompat jangkit.
1) Lari awalan bervariasi, bergantung pada kemampuan masingmasing siswa.
2) Percepatlah lari awalan sedikit demi sedikit sebelum bertolak.
3) Turunkan pinggang sedikit pada satu langkah akhir awalan.

b. Tolakan
Tolakan kaki harus kuat dan dijaga agar tidak mengurangi kecepatan
gerak ke depan. Tiga teknik tolakan berikut ini harus kalian pelajari sehingga
kalian dapat menguasai gerakan lompat jangkit secara keseluruhan.

1) Tolakan sebelum berjingkat

 Pilihlah kaki terkuat untuk bertolak, lalu mendarat dengan aktif


dan siap melakukan dorongan kaki ke depan. Ayunkan paha kaki
yang satunya keposisi horizontal.
 Lakukan tolakan ke depan dan ke atas.
 Tariklah kaki yang bertolak ke arah depan - atas, sedangkan kaki
satunya ditarik ke arah bawah - belakang (gerakan jingkat).

2) Tolakan sebelum melangkah

 Lakukan tolakan dengan cepat dengan salah satu kaki, dimana


posisi mata kaki, sendi lutut dan pinggang diluruskan. Paha kaki
satunya diayunkan ke posisi horizontal.
 Gerak langkah akan diikuti oleh gerak lompat. Oleh karena itu,
posisi bertolak ketika gerak langkah dipertahankan untuk
selanjutnya melakukan lompat. Caranya, luruskan kaki yang tidak
untuk bertolak ke arah depan dan bawah.

3) Tolakan sebelum melompat


 Lakukan tolakan dengan cepat, paha kaki yang tidak untuk
bertolak diayunkan ke posisi horizontal.
 Ketika fase melayang melibatkan teknik menggantung atau
teknik melangkah. Ini untuk lompat yang jauh.
 Tariklah posisi badan ke arah depan - bawah sebagai persiapan
mendarat, tariklah lengan ke depan.

c. Pendaratan
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mendarat
pada lompat jangkit.
 Mengangkat kedua kaki lurus ke depan.
 Membungkukkan badan ke depan dan memindahkan kedua lengan
dari atas ke depan
 Ketika mendarat, kedua kaki mengeper, yaitu kedua lutut agak
ditekuk.
 Memindahkan badan ke depan, kepala ditundukkan dan kedua lengan
dibawa ke depan.

3. Kesalahan Umum dalam Lompat Jangkit

Dalam lompat jangkit ada beberapa hal yang harus dihindari dan yang harus
dilakukan. Tindakan yang harus dihindari adalah melakukan pendaratan dengan
tumit dan kaku; take off yang kurang sempurna; gerakan badan yang pendek,
mendadak, dan menyilang tubuh; serta badan condong terlalu jauh ke depan.
Sementara itu, tindakan yang harus dilakukan antara lain mendarat dengan
seluruh telapak kaki dan rileks, melakukan dorongan ke depan dan ke atas, gerak
lengan secara luas namun tetap terkoordinir, dan posisi togok dijaga selalu tegak.
Dengan mengetahui hal-hal tersebut, berbagai kesalahan dalam lompat jangkit,
seperti yang ditunjukkan oleh Tabel, dapat diminimalisasi.

No Kesalahan-kesalahan Perbaikan
Berlatih run-up dan memperkirakan penempatan
Langkah dalam run-up (awalan) tersendat-
1 tanda jarak pada run-up.
sendat. Run-up tidak teratur.

Berlatih run-up dan take-off, serta mengusahakan


take off yang cepat dan datar. Kaki yang
melakukan take off agak ditekuk, badan
Posisi tubuh terlalu miring ke belakang saat
2 ditegakkan, dan pandangan ke depan.
take off.
Berkonsentrasi pada lintasan yang rendah dan
datar.

Gerak berjingkat terlalu tinggi dan jauh.


Pelompat “tenggelam” pada akhir gerak dan Berlatih lompatan, jingkat, dan langkah memantul
3 tidak memiliki daya gerak untuk melangkah dengan posisi tubuh tegak atau agak dimiringkan
dan melompat ke depan pada saat take off.

Urutan gerakan adalah memantul, melompat, dan


Kaki yang melompat dibiarkan menggantung melangkah, menekankan pada gerak paha kaki
4
atau menarik saat berjingkat. yang melompat ke depan dan atas.

Pendaratan ditekankan dengan telapak kaki yang


datar. Melakukan gerakan mencakar dengan kaki
Mendarat pada ujung jari kaki pada akhir
“menarik” permukaan ke belakang dengan kaki
5 gerak jingkat atau langkah. Selain itu,
yang menopang pada akhir gerak jingkat atau
pendaratan menimbulkan rasa sakit.
lompatan.

Lompat jangkit diulangi dari posisi berdiri, dengan


penekanan pada ayunan tangan yang kuat pada
Gerakan tangan pada setiap lompatan salah
6 saat take off ketiga lompatan. Pilihlah gerakan
dan sembarangan
tangan bergantian atau ganda.

Berlatih lompatan berulang dengan tekanan pada


Langkah sangat pendek dan tidak ada gerakan tangan dan kaki yang kuat. Caranya,
7
gerakan untuk menambah jarak paha digerakkan ke depan atas hingga posisi
horizontal.

Berlatih urutan berjingkat dan melangkah, dengan


Lompatan menjadi lemah dan pendek
8 menggunakan run-up pendek. Tekankan pada
setelah fase berjingkat dan melangkah.
kesinambungan kecepatan horizontal.

Anda mungkin juga menyukai