Anda di halaman 1dari 6

ARTI DAN MAKNA GURINDAM 12

Pasal Pertama (1) harta nya maka, hidupnya tidak


Gurindam 12 Makna yang Barang siapa mengenal akhirat, akan terasa senang dan tenang.
terkandung dalam Pasal Tahulah ia dunia mudarat. Barang siapa meninggalkan haji,
Pertama “ Memberi nasihat Di dunia ini kita hanya hidup Tiadalah ia menyempurnakan
tentang agama (religius) ” sesaat, setelah kita wafat setiap janji.
manusia akan dimintakan Barang siapa meninggalkan haji
Barang siapa tiada memegang pertanggung jawabannya di Tiadalah ia menyempurnakan
agama, akhirat nanti. janji Orang yang tidak naik haji
Sekali-kali tiada boleh (apalagi jika ia mampu) tidak
dibilangkan nama. Pasal Kedua (2) menyempurnakan janjinya
Maksudnya adalah setiap Gurindam 12 Makna Yang sebagai orang Islam.
manusia harus memiliki agama Terkandung dalam PasaL
karena agama sangat penting Kedua “ menceritakan tentang Pasal Ketiga (3)
bagi kehidupan manusia, orang orang – orang yang Gurindam 12 Makna yang
yang tidak mempunyai agama meninggalkan Sembahyang, terkandung dalam Pasal Ketiga “
akan buta arah menjalankan Puasa, Zakat, dan Haji beserta tentang budi pekerti, yaitu
hidupnya. akibatnya" menahan kata-kata yang tidak
perlu dan makan seperlunya ”
Barang siapa mengenal yang Barang siapa mengenal yang
empat, tersebut, Apabila terpelihara mata,
Maka ia itulah orang yang Tahulah ia makna takut. Sedikitlah cita-cita.
ma’rifat Barang siapa mengenal yang Apabila terpelihara mata
Mengenal yang empat Maka tersebut Tahulah ia makna takut Sedikitlah cita-cita Mata harus di
yaitu orang yang ma’rifat Untuk Semakin seorang dekat dan pergunakan sebaik-baiknya
mencapai kesempurnaan mengetahui tentang agamanya jangan sampai kita meliahat apa
didalam menjalani hidup, pasti manusia tersebut akan yang dilarang oleh Allah SWT.
manusia harus mengenal empat takut dan orang tersebut harus
zat yang menjadikan manusia menjalani Perintah-perintah- Apabila terpelihara kuping,
mula-mula. 4 tersebut adalah Nya dan wajib kita laksanakan. Khabar yang jahat tiadaiah
syari’at, tarikat, hakikat dan damping.
makrifat. Barang siapa meninggalkan Apabila terpelihara kuping maka
sembahyang, khabar yang jahat tiadalah
Barang siapa mengenal Allah, Seperti rumah tiada bertiang. damping, Telinga harus
Suruh dan tegahnya tiada ia Barang siapa meninggalkan dijauhkan dari segala macam
menyalah. sembahyang Seperti rumah tiada bentuk gunjingan dan hasutan.
Orang yang mengenal Allah SWT, bertiang Orang yang tidak
harus melakukan perintah-Nya sembahyang bagaikan rumah Apabila terpelihara lidah,
dan menjauhi larangan-Nya, yang tidak mempunyai tiang, Niscaya dapat daripadanya
tidak akan melanggar shalat merupakan pegangan paedah.
aturannya. hidup. Apabila terpelihara lidah Niscaya
dapat daripadanya faedah Orang
Barang siapa mengenal diri, Barang siapa meninggalkan yang menjaga omongannya akan
Maka telah mengenal akan puasa, mendapatkan manfaat.
Tuhan yang bahri. Tidaklah mendapat dua termasa.
Barang siapa mengenal diri Barang siapa meninggalkan Bersungguh-sungguh engkau
Maka telah mengenal akan puasa Tidaklah mendapat dua memeliharakan tangan,
Tuhan yang bahri Orang yang termasa Orang yang Daripada segala berat dan
tidak beragama tidak akan meninggalkan ibadah puasa ringan.
memiliki identitas diri dan tidak akan kehilangan dunia dan Bersungguh-sungguh engkau
akan dekat dengan Allah SWT. akhirat, berarti Allah tidak akan memeliharakan tangan Daripada
menjaga orang itu. segala berat dan ringan Jangan
Barang siapa mengenal dunia, mengambil barang yang bukan
Tahulah ia barang yang hak kita.
Barang siapa meninggalkan
teperdaya.
zakat,
Kita dapat mengetahui Apabila perut terlalu penuh,
Tiadalah hartanya beroleh
kebesaran Allah lewat manusia, Keluarlah fi’il yang tiada
berkat.
makhluk ciptaan-Nya yang senonoh.
Barang siapa meninggalkan
paling sempurna. Manusia yang Apabila perut terlalu penuh
zakat Tiadalah hartanya beroleh
berorientasi pada kebahagiaan Keluarlah fi’il yang tidak
berkat Harta dari orang yang
atau hanya mencari kebahagiaan senonoh
tidak membayar zakat tidak
di dunia saja, sebenarnya ia akan
diridhai oleh Allah. Itupun jika di
tertipu dan menyadarinya Anggota tengah hendaklah ingat,
dunia hidupnya senang apabila
bahwa di dunia itu hanya sesaat. Di situlah banyak orang yang
tidak memberikan sebagian
hilang semangat
Nafsu harus dijaga supaya tidak itu pekung Orang yang pernah dan berbangsa dapat kita lihat
melakukan perbuatan yang berbohong, sedikit apa pun dari perilaku dan tutur katanya.
dilarang Anggota dustanya, akan terus tampak di
tengah.hendaklah ingat Di mata orang lain. Jika hendak mengenal orang
situlah banyak orang yang hilang yang berbahagia,
semangat Hidup harus dijalani Tanda orang yang amat celaka, Sangat memeliharakan yang sia-
penuh semangat. Aib dirinya tiada ia sangka. sia.
Hendaklah peliharakan kaki, Tanda orang yang amat celaka Jika hendak mengenal orang
Daripada berjaian yang Aib dirinya tiada ia sangka Orang yang berbahagia Sangat
membawa rugi. yang paling celaka adalah orang memeliharakan yang sia-sia
Hendaklah peliharakan kaki yang tidak menyadari Orang yang bahagia adalah
Daripada berjalan yang kesalahannya sendiri sampai orang yang berhemat dan tidak
membawa rugi Jangan harus dikatakan oleh orang lain. melakukan perbuatan yang sia-
merugikan diri dengan sia.
melakukan hal-hal yang mubajir Bakhil jangan diberi singgah,
dan maksiat. Melangkahlah Itulah perampok yang amat Jika hendak mengenal orang
dijalan yang benar dan di ridhoi. gagah. mulia,
Bakhil jangan diberi singgah Lihatlah kepada kelakuan dia.
Pasal keempat (4) Itulah perompak yang amat Jika hendak mengenal orang
Gurindam 12 Makna yang gagah Sifat pelit akan menguras mulia Lihatlah kepada kelakuan
terkandung dalam Pasal hartanya sendiri, berarti dengan dia Untuk mengetahui apakah
Keempat “tentang tabiat yang menjadi dermawan justru harta orang itu mulia maka lihatlah
mulia, yang muncul dari hati kita akan bertambah. sikapnya.
(nurani) dan akal pikiran
(budi) ” Barang siapa yang sudah besar, Jika hendak mengenal orang
Janganlah kelakuannya membuat yang berilmu,
Hati itu kerajaan di daiam tubuh, kasar. Bertanya dan belajar tiadalah
Jikalau zalim segala anggotapun Barang siapa yang sudah besar jemu.
rubuh. Janganlah kelakuannya membuat Jika hendak mengenal orang
Hati itu kerajaan di dalam tubuh kasar Jagalah setiap perbuatan yang berilmu Bertanya dan
Jikalau zalim segala anggota kita belajar tiadalah jemu Orang yang
tubuh pun rubuh Jagalah hati pandai tidak pernah jemu untuk
dari perbuatan yang di larang Barang siapa perkataan kotor, belajar dan memetik pelajaran
oleh agama. Mulutnya itu umpama ketor. dari hidupnya di dunia.
Barang siapa perkataan kotor
Apabila dengki sudah bertanah, Mulutnya itu umpama ketor Jika hendak mengenal orang
Datanglah daripadanya Kelakuan dan kata-kata yang berakal,
beberapa anak panah. hendaklah selalu halus dan Di dalam dunia mengambil bekal.
Apabila dengki sudah bertanah bersih. Jika hendak mengenal orang
Datanglah daripadanya yang berakal Di dalam dunia
beberapa anak panah Hati yang Di mana tahu salah diri, mengambil bekal Orang yang
dengki hanya akan merugikan Jika tidak orang lain yang berakal adalah orang yang teleh
diri sendiri. berperi. mempersipkan bekal waktu hidp
Di manakah salah diri Jika tidak di dunia ini
Mengumpat dan memuji orang lain yang berperi Jika kita
hendaklah pikir, berbuat kesalahan kita harus Jika hendak mengenal orang
Di situlah banyak orang yang minta maaf Pekerjaan takbur yang baik perangai,
tergelincir. jangan direpih Sebelum mati Lihat pada ketika bercampur
Mengumpat dam memuji didapat juga sepih Jangan dengan orang ramai.
hendaklah pikir Di situlah mengambil pekerjaan yang Jika hendak mengenal orang
banyak orang yang tergelincir haram. yang baik perangai Lihat pada
Berbicara harus dipikir supaya ketika bercampur dengan orang
tidak celaka karenanya. Pasal Kelima (5) ramai Jika ingin mengetahui sift
Gurindam 12 Makna yang baik dari seseorang maka
Pekerjaan marah jangan dibela, Terkandung dalam Pasak Kelima lihatlah saat di bergaul dengan
Nanti hilang akal di kepala. “ tentang pentingnya masyarakat.
Pekerjaan marah jangan dibela pendidikan dan memperluas
Nanti hilang akal di kepala pergaulan dengan kaum Pasal Keenam (6)
Amarah adalah perbuatan sia- terpelajar ” Gurindam 12 Makna Yang
sia, jaga lah amarah kita. Terkandung dalam Pasal
Jika hendak mengenai orang Keenam “ tentang pergaulan,
Jika sedikitpun berbuat bohong, berbangsa, yang menyarankan untuk
Boleh diumpamakan mulutnya Lihat kepada budi dan bahasa, mencari sahabat yang baik,
itu pekung. Jika hendak mengenal orang demikian pula guru sejati
Jika sedikitpun berbuat bohong berbangsa Lihat kepada budi yang dapat mengajarkan
Boleh diumpamakan mulutnya dan bahasa Orang yang mulia
mana yang baik dan buruk ” akan menimbulkan kekecewaan Lekaslah orang sekalian gusar.
yang mendalam saat sesuatu itu Apabila perkataan yang amat
Cahari olehmu akan sahabat, tidak seperti yang diharapkan. kasar Lekaslah orang sekalian
Yang boleh dijadikan obat. gusar Perkataan orang yang
Cahari olehmu akan sahabat Apabila kita kurang siasat, kasar membuat orang yang
Yang boleh dijadikan obat Itulah tanda pekerjaan hendak berada didekatnya resah
sahabat yang setia dan dapat sesat.
membantu kita Cahari olehmu Apabila kita kurang siasat Itulah Apabila pekerjaan yang amat
akan guru Yang boleh tahukan tanda pekerjaan hendak sesat benar,
tiap seteru. Setiap pekerjaan harus ada Tidak boleh orang berbuat honar.
persiapannya. Apabila pekerjaan yang amat
Cahari olehmu akan guru, benar Tidak boleh orang berbuat
Yang boleh tahukan tiap seteru. Apabila anak tidak dilatih, onar Orang yang benar jangan
Carilah guru yang serba tahu dan Jika besar bapanya letih. disalahkan (difitnah atau
tidak menyembunyikan hal-hal Apabila anak tidak dilatih Jika dikambinghitamkan).
buruk. besar bapanya letih Anak yang
tidak di didik semasa kecilnya Pasal Kedelapan (8)
Cahari olehmu akan isteri, akan menyebabkan saat anak itu Gurindam 12 Makna yang
Yang boleh dimenyerahkan diri. sudah tumbuh dewasa akan Terkandung dalam Pasal
Cahari olehmu akan isteri Yang membangkan orang tua. Kedelapan “ berisi nasihat agar
boleh menyerahkan diri Istri orang tidak percaya pada
yang patut diambil adalah istri Apabila banyak mencela orang, orang yang culas dan tidak
yang berbakti. Itulah tanda dirinya kurang. berprasangka buruk terhadap
Apabila banyak mencacat orang seseorang ”
Cahari olehmu akan kawan, Itulah tanda dirinya kurang
Pilih segala orang yang setiawan. Jangan suka menghina orang Barang siapa khianat akan
Cahari olehmu akan kawan Pilih lain dirinya,
segala orang yang setiawan. Apalagi kepada lainnya.
Apabila orang yang banyak tidur, Barang siapa khianat akan
Cahari olehmu akan ‘abdi, Sia-sia sahajalah umur. dirinya Apalagi kepada lainnya
Yang ada baik sedikit budi, Apabila orang yang banyak tidur Orang yang ingkar dan aniaya
Sia-sia sajalah umur Pergunakan terhadap dirinya sendiri tidak
Carilah teman yang setia diasaat lah waktu sebaik-baiknya dapat dipercaya
kita senang maupun susah
Cahari olehmu akan abdi Yang Apabila mendengar akan khabar, Kepada dirinya ia aniaya,
ada baik sedikit budi Pengikut, Menerimanya itu hendaklah Orang itu jangan engkau
pembantu, budak yang baik sabar. percaya.
untuk diambil adalah abdi yang Apabila mendengar akan kabar Kepada dirinya ia aniaya Orang
berbudi Menerimanya itu hendaklah itu jangan engkau percaya
sabar Jika menerima kabar duka jangan percaya terhadap orang
Pasal Ketujuh (7) atau kabar yang kurang yang suka menganiyaya orang
Gurindam 12 Makna yang menyenangkan maka kita harus lain
terkandung dalam Pasal sabar dan menerima dengan
Ketujuh “ berisi nasihat agar lapang dada Lidah yang suka membenarkan
orang tua membangun akhlak dirinya,
dan budi pekerti anak- Apabila menengar akan aduan, Daripada yang lain dapat
anaknya sejak kecil dengan Membicarakannya itu hendaklah kesalahannya.
sebaik mungkin. Jika tidak, cemburuan. Lidah suka membenarkan
kelak orang tua yang akan Apabila mendengar akan aduan dirinya Daripada yang lain dapat
repot sendiri” Membicarakannya itu hendaklah kesalahannya Jangan suka
cemburuan Jangan mudah menyalahkan orang lain, dan
Apabila banyak berkata-kata, terpengaruh akan omongan mengganggpa bahwa diri kita
Di situlah jalan masuk dusta. orang lain paling benar
Apabila banyak berkata-kata Di
situlah jalan masuk dusta Orang Apabila perkataan yang lemah- Daripada memuji diri hendaklah
yang banyak bicara lembut, sabar,
memperbesar kemungkinan Lekaslah segala orang mengikut. Biar dan pada orang datangnya
berdusta. Apabila perkataan yang lemah khabar.
lembut Lekaslah segala orang Daripada memuji diri hendaklah
Apabila banyak berlebih-lebihan mengikut Perkataan yang lemah- sabar Biar daripada orang
suka, lembut akan lebih didengar datangnya kabar Pujian tidak
Itulah landa hampirkan duka. orang daripada perkataan yang usah dibuat sendiri tapi
Apabila banyak berlebih-lebihan kasar tunggulah datangnya dari orang
suka Itu tanda hampirkan duka lain
Terlalu mengharapkan sesuatu Apabila perkataan yang amat
kasar, Orang yang suka menampakkan
jasa, pekerjaan yang di larang oleh Dengan bapa jangan durhaka,
Setengah daripada syirik allah swt, maka manusia Supaya Allah tidak murka.
mengaku kuasa. tersebut tidak dapat di katakan Dengan bapak jangan durhaka
Orang yang suka menampakkan manusia Kejahatan seorang Supaya Allah tidak murka Jangan
jasa Setengah daripadanya syirik perempuan tua Itulah iblis durharka terhadap bapa
mengaku kuasa Jangan punya penggawa Kejahatan
menginginkan imbalan dari seorang perempuan tua Dengan ibu hendaklah hormat,
setiap jasa yang telah kita bagaikan pimpinan setan Supaya badan dapat selamat.
perbuat
Dengan ibu hendaklah hormat
Kejahatan diri sembunyikan, Kepada segaia hamba-hamba Supaya badan dapat selamat
Kebaikan diri diamkan. raja, Setiap anak harus hormat dan
Kejahatan diri disembunyikan Di situlah syaitan tempatnya patuh terhadap ibunya karena
Kebajikan diri diamkan Sifat- manja. surga di telapak kaki ibu dan ibu
sifat jelek dalam diri kita jangan Kepada segala hamba-hamba mempertaruhkan nyawanya
ditampakkan, begitu pula raja Di situlah syaitan tempatnya untuk melahirkan anaknya
kebaikan-kebaikan yang telah manja Jangan engkau tergoda
kita perbuat akan kekayaan pada raja
Dengan anak janganlah lalai,
Keaiban orang jangan dibuka, Kebanyakan orang yang muda- Supaya boleh naik ke tengah
Keaiban diri hendaklah sangka. muda, balai.
Ke’aiban orang jangan dibuka Di situlah syaitan tempat Dengan anak janganlah lalai
Ke’aiban diri hendaklah sangka bergoda. Supaya boleh naik ke tengah
Jangan membuka aib atau Kebanyakan orang yang muda- balai Jagalah anak karena anak
keburukan dari orang lain, muda Di situlah syaitan tempat merupakan titipan tuhan
kesalahan diri sendiri harus bergoda Semasa muda jagalah
disadar iman kita jangan sampai tergoda Dengan kawan hendaklah adil,
oleh rayuan setan
Pasal ke Sembilan (9) Supaya tangannya jadi kapil.
Gurindam 12 Makna Yang Perkumpulan laki-laki dengan Dengan kawan hendaklah adil
Terkandung dalam Pasal perempuan, Supaya tangannya jadi kapil
Kesembilan “ berisi nasihat Di situlah syaitan punya jamuan. Bersikap adilah sesama teman
tentang moral pergaulan pria Perkumpulan laki-laki dengan
wanita dan tentang perempuan Di situlah syaitan Pasal ke-11 (sebelas)
pendidikan. Hendaknya dalam punya jamuan Jika terdapat Gurindam 12 Adapun mengenai
pergaulan antara pria wanita seorang lelaki dan seorang pemaknaan gurindam tersebut,
ada pengendalian diri dan perempuan maka disitu pulalah bait pertama “Hendaklah
setiap orang selalu rajin setan berada untuk menggangu berjasa kepada yang
beribadah agar kuat imannya iman orang tersebut sebangsa”

Adapun orang tua yang hemat, Hendaklah berjasa,
Tahu pekerjaan tak baik, tetapi Syaitan tak suka membuat Kepada yang sebangsa.
dikerjakan, sahabat Makna dari kalimat tersebut
Bukannya manusia yaituiah Adapun orang tua yang hemat adalah himbauan kepada
syaitan. Syaitan tak suka membuat manusia untuk selalu bisa
sahabat Orang yang semasa bermanfaat kepada sesama,
Tahu pekerjaan tak baik tetapi mudanya tidak menyia-nyiakan sebab dalam Islam memang
dikerjakan Bukannya manusia waktu dan selalu melangkah di sangat dianjurkan sekali untuk
yaitulah syaitan Manusia yang jalan allah swt, maka setan akan saling memberikan manfaat,
sudah mengetahui bahwa menjauhi orang tersebut seperti misalnya dalam sebuah
pekerjaan yang di larang oleh hadis, “seorang muslim adalah
allah swt, maka manusia Jika orang muda kuat berguru, saudara bagi orang islam yang
tersebut tidak dapat di katakan Dengan syaitan jadi berseteru. lain, yang tidak akan
manusia Kejahatan seorang Jika orang muda kuat berguru menganiayanya, tidak akan
perempuan tua Itulah iblis Dengan syaitan jadi berseteru membiarkannya (ataupun
punya penggawa. orang muda yang gemar belajar menyerahkannya kepada
dijauhi oleh setan. musuhnya). Barangsiapa
Kejahatan seorang perempuan menyampaikan hajat
tua, Pasal ke Sepuluh (10) (kepentingan) saudaranya, maka
Itulah iblis punya penggawa. Gurindam 12 Makna yang Allah akan mengabulkan hajat
Terkandung dalam Pasal orang itu. Barang siapa yang
Kesepuluh “ berisi nasihat memberikan kemudahan bagi
Tahu pekerjaan tak baik tetapi
keagamaan dan budi pekerti, seorang muslim yang sedang
dikerjakan Bukannya manusia
yaitu kewajiban anak untuk kesulitan, maka Allah akan
yaitulah syaitan Manusia yang
menghormati orang tuanya ” memberikan kemudahan
sudah mengetahui bahwa
padanya ketika kesulitan pada padamu, dan janganlah bangsa, optimalkan setiap
Hari Kiamat. Dan barangsiapa berkhianat (menipu) pada orang kemampuan yang kita punya
yang menutupi rahasia seorang yang menipumu” (HR. sehingga kita bisa
muslim, maka Allah akan Turmudzi) mengharumkan nama bangsa
menutupi baginya rahasianya Hendak jadi kepala Buang
pada Hari Kiamat.” (HR. Muslim). perangai yang cela Jadilah
Untuk makna dari bait kedua Hendak marah, pemimpin yang tidak
gurindam pasal kesebelas Dahulukan hujjah. mempunyai sikap tercela
Hendaklah memegang amanat
Hendaklah jadi kepala, Hendak marah dahulukan hajat Buanglah khianat Semoga
Buang perangai yang cela. Dalam sebuah hadis, riwayat bermanfaat,
“Hendaklah jadi kepala, buang Abu Daud disebutkan,
perangai yang cela” Sangat erat “Barangsiapa yang menahan Pasal ke Duabelas (12)
kaitannya dengan kemarahan, padahal dia sanggup Gurindam 12 Raja mufakat
kepemimpinan dalam Islam yang untuk melepaskan kemarahan dengan menteri Seperti kebun
sangat mengutamakan akhlak itu, maka Allah akan memenuhi berpagarkan duri
yang mulia. Bukankah Rasulullah hati orang itu berupa keamanan
memiliki sifat-sifat terbaik dan dan keimanan” (HR. Abu Daud) Raja mufakat dengan menteri,
jauh dari sifat yang tercela, yaitu Secara sederhana berati ini Seperti kebun berpagarkan duri.
Fathanah, Amanah, Shiddiq, dan sebuah nasehat bahwa marah itu Hubungan raja dengan menteri
Tabligh. Sehingga seorang adalah sesuatu yang tidak baik adalah saling menjaga satu sama
pemimpin (kepala) hendaklah dan dianjurkan untuk lain, dan harus bekerjasama
memiliki rasa tanggung jawab melaksanakan hajat misalnya Betul hati kepada raja Tanda jadi
dan menjauhi akhlak yang silaturrahim, bertadabur alam, sebarang kerja
tercela, “Kamu semua dalah rihlah ataupun yang sejenisnya
pemimpin, dan kamu semua untuk mengurangi rasa marah Betul hati kepada raja,
akan ditanya itu dan mensyukuri nikmat yang Tanda jadi sebarang kerja.
(bertanggungjawab) atas telah Allah berikan kepada Raja yang baik atau raja yang
pimpinannya. Maka imam adalah manusia. mendapat petunjuk dari Allah
pemimpin yang adalah raja yang adil terhadap
bertanggungjawab terhadap Hendak dimalui, rakyatnya Hukum adil atas
rakyatnya. Dan seorang suami Jangan memalui. rakyat Tanda raja beroleh inayat
adalah pemimpin terhadap
keluarganya dan akan ditanya Hukum ‘adil atas rakyat,
Bait yang kelima Hendak dimulai
tentang pimpinannya. Dan Tanda raja beroleh ‘inayat.
jangan melalui Maksud dari bait
seorang isteri adalah pemimpin Hukum harus didasari oleh hak
ini adalah bahwa sebagala
pada rumah tangga suaminya asasi manusia Kasihkan orang
sesuatu perlu awal untuk
maupun anak anaknya dan yang berilmu Tanda rahmat atas
dimulai
bertanggungjawab terhadap dirimu
pimpinannya. Seorang anak
Hendak ramai,
menjadi pemimpin terhadap Kasihkan orang yang berilmu,
Murahkan perangai.
ayahnya dan bertanggungjawab Tanda rahmat atas dirimu.
Hendak ramai, muliakan
terhadap apa yang telah Hormat akan orang yang pandai,
perangai Bait ini sangat
dipimpinnya.. Dan seorang Tanda mengenal kasa dan cindai.
berkaitan dengan akhlak yang
pelayan adalah pemimpin Orang yang berilmu akan
baik. Artinya jika seseorang
terhadap harta tuannya dan dikaruniai oleh Allah dan
ingin mendapatkan sesuatu
bertanggungjawaab atas dihormati orang lain Hormat
ataupun silaturrahimnya
pimpinannya. Maka kamu semua akan orang yang pandai Tanda
semakin dipermudah oleh Allah,
adalah pemimpin dan kamu mengenal kasa dan
maka salah satu jalannya adalah
semua adalah bertanggungjawab cindai Hormatilah setiap
dengan memperbaiki perangai
terhadap rakyat (hasil manusia Ingatkan dirinya mati
(tingkah laku/akhlak), “Tidak
pimpinannya, anak buahnya, Itulah asal berbuat bakti
ada sesuatu yang lebih
pekerjaanya)” (HR. Bukhari)
memperberat timbangan pahala
kebaikan (pada Hari Kiamat) Ingatkan dirinya mati,
Hendaklah memegang amanat, Itulah asal berbuat bakti.
kecuali budi pekerti (akhlak)
Buanglah khianat. Bila manusia mengingat
yang baik” (HR. Abu Daud)
kematiannya nanti, ia akan lebih
Hendaklah memegang amanat, “ berisi nasihat kepada para berbakti pada Allah Akhirat itu
buanglah khianat Dapat pemimpin agar menghindari terlalu nyata Kepada hati yang
direnungkan sebagai upaya agar tindakan yang tercela, berusaha tidak buta
menjadi orang yang terpercaya, melaksanakan amanat anak
sebagaimana dalam sebuah buah dalam tugasnya, serta tidak Akhirat itu terlalu nyata,
hadis, “Laksanakanlah berkhianat ” Hendaklah berjasa Kepada hati yang tidak buta.
amanat(kewajiban) pada orang Kepada yang sebangsa Orang yang tidak buta hatinya
yang mempercayakan diri Berjasalah bagi negara dan
tahu kalau akhirat itu benar-
benar ad

Anda mungkin juga menyukai