Anda di halaman 1dari 6

Pantun

Pulau Bintan di Selat Melaka


Tempat berkampung anak Melayu
Kalau iman melekat didada
Tak kan canggung kehilir- kehulu

Pulau Bintan di Selat Melaka


Tempat berhimpun perahu nelayan
Kalau iman melekat didada
Sifat penyantun, laku pun sopan

Pantun Jenaka

Jalan-jalan ke lembangan
jalana gugurudukan
pidato kapanjangan
perut saya kukurubukan

Dulu delman
Sekarang dokar
Dulu teman
Sekarang pacar

Buah mangga buah kedongdong


buah nanas buah apel
buah manggis buah duren
itulah nama" buah buahan.

Gurindam

PASAL I#
Barang Siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
=> Maksudnya adalah setiap manusia harus memiliki agama karena agama sangat penting bagi
kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai agama akan buta arah menjalankan hidupnya

Barang siapa mengenal yang empat,


maka ia itulah orang ma'rifat
=> 4 zat yang menjadikan manusia mula-mula adalah syariat, tarikat, hakikat dan ma'rifat. jika
tahu tentang itu, maka dia juga akan mengenal tuhannya.
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
=> orang yang bertaqwa kepada Allah, akan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya

Barang siapa mengenal diri,


maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
=> orang yang mengenal dirinya sendiri, maka ia mengenal Tuhan dan kekuasaanNya

Barang siapa mengenal dunia,


tahulah ia barang terpedaya
=> orang yang mengetahui kebahagiaan di dunia, pasti mengerti bahwa itu hanya tipu daya

Barang siapa mengenal akhirat,


tahulah ia dunia melarat
=> orang yang mengerti akan kehidupan akhirat, ia tau bahwa kehidupan di dunia hanya
sementara dan fana dibandingkan kehidupan di akhirat

PASAL 2#
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
=> orang yang taat kepada Allah, pasti takut dengan larangan Allah dan menjalankan
perintahNya

Barang siapa meninggalkan sembahyang,


seperti rumah tiada bertiang.
=> orang yang tidak sembahyang, maka hidupnya pasti runtuh

Barang siapa meninggalkan puasa


tidaklah mendapat dua temasya.
=> orang yang meninggalkan puasa, hidupnya pun sia-sia dan Allah tidak akan menjaganya di
dunia maupun akhirat

Barang siapa meninggalkan zakat


tiadalah hartanya beroleh berkat.
=> orang yang tidak berzakat, hartanya tidak bermanfaat

Barang siapa meninggalkan haji,


tiadalah ia menyempurnakan janji.
=> orang yang mampu pergi haji namun tidak menjalankannya, maka ia telah ingkar janji dengan
agamanya sendiri (Islam)

PASAL 3#
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
=> orang yang tidak menjaga hawa nafsu, akan rugi
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
=> jaga telinga untuk mendengar pembicaraan yang baik saja, jangan hiraukan pembicaraan
yang tidak penting dan jahat

Apabila terpelihara lidah,


nescaya dapat daripadanya faedah.
=> menjaga setiap ucapan agar memperoleh kebaikan

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,


daripada segala berat dan ringan.
=> berhati-hati dalam berbuat sesuatu

Apabila perut terlalu penuh,


keluarlah fi'il yang tiada senonoh.
=> sesuatu yang berlebihan, akhirnya pasti buruk

Anggota tengah hendaklah ingat,


di situlah banyak orang yang hilang semangat
=> jika ingin mencapai sesuatu jangan setengah-setengah

Hendaklah peliharakan kaki,


daripada berjalan yang membawa rugi.
=> hati-hati dalam melangkah atau mengambil suatu keputusan.

PASAL 4#
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalai zalim segala anggota pun roboh
=> hati yang jahat dapat membawa kesengsaraan

Apabila dengki sudah bertanah,


datanglah daripadanya beberapa anak panah
=> Rasa iri dan dengki akan mendapat penderitaan

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,


di situlah banyak orang yang tergelincir
=> berpikir dahulu dalam berbuat, agat tidak melakukan perbuatan yang salah.

Pekerjaan marah jangan dibela,


nanti hilang akal di kepala
=> orang yang melakukan sesuatu dengan emosi, tidak akan bisa berpikir dengan baik

Jika sedikitpun berbuat bohong,


boleh diumpamakan mulutnya itu pekong
=> orang yang berbohong akan menerima akibat dari kebohongannya
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka
=> orang yang tidak menyadari aibnya sendiri adalah orang yang celaka

Bakhil jangan diberi singgah,


itupun perampok yang amat gagah.
=> sifat buruk janganlah dipelihara, hendaknya dirubah

Barang siapa yang sudah besar,


janganlah kelakuannya membuat kasar.
=> orang yang memiliki kuasa janganlah berlaku sewenang-wenang

Barang siapa perkataan kotor,


mulutnya itu umpama ketur.
=> orang yang berkata tidak baik, akan mendapat predikat yang buruk

Di mana tahu salah diri,


jika tidak orang lain yang berperi.
=> mengetahui kesalahan diri sendiri dari penilaian orang lain

PASAL 5#
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.
=> orang yang baik bisa dilihat dari etikanya

Jika hendak mengenal orang berbahagia,


sangat memeliharakan yang sia-sia
=> orang yang berbahagia, tidak menyia-nyiakan apapun

Jika hendak mengenal orang mulia,


lihatlah kepada kelakuan dia.
=> orang yang mulia itu, apabila ia berkelakuan baik

Jika hendak mengenal orang berilmu,


bertanya dan belajar tiadalah jemu.
=> orang yang berilmu adalah orang yang tidak putus asa dan selalu berusaha mencari ilmu

Jika hendak mengenal orang yang berakal,


di dalam dunia mengambil bekal
=> orang yang berakal, akan mengumpulkan bekal/pahala untuk di akhirat

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,


lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
=> orang yang baik dilihat dari cara ia berinteraksi dengan orang lain.
Syair

Contoh Syair Pendidikan dan Maknanya


Contoh 1:
(1) Dengarlah wahai anakanda
Rajinlah belajar sepanjang masa
Ilmu tiada pernah habis dieja
sebagai bekal sepanjang usia

(2) Dengan ilmu engkau terjaga


Dari suramnya waktu dan masa
Cemerlang akan senantiasa
Menyinari dirimu di masa dewasa

(Karya Gina Hayana)

Contoh 2:
(1) Inilah syair tentang hardiknas,
jangan dibaca hati yang panas,
untuk pengingat supaya awas,
bukannya pujian supaya puas.

(2) Sekarang dunia sangatlah maju.


janganlah sampai kita tertipu,
kualitas rendah dibanding lalu,
tak pernah bergerak dititik itu.

(3) Pendidikan sudah dibuat pilar,


agar menjadi bangsa nan besar,
tapi masalahnya tak kelar-kelar,
bak benang kusut berpusar-pusar.

(Karya Agus Purnomo)

(1) Pergi ke sekolah jangan malas


Belajar yang rajin di dalam kelas
Jaga sikapmu jangan culas
Agar hati tiada keras

(2) Sekolah tempat mencari ilmu


Luruskan niat dan itikadmu
Belajar giat tekun selalu
Agar baik masa depanmu
(3) Hormati olehmu para guru
Agar berkah turun padamu
Ilmu mudah masuk ke kalbu
Pertanda baik hati dan jiwamu

(4) Hargai kawan serta sahabat


Tanda hidup bermufakat
Agar diri menjadi hebat
Terhormat serta bermartabat

(5) Jangan sombong jangan takabur


Segala anugerah sudah diatur
Banyaklah engkau bersyukur
Iman di dada semakin subur

(Karya Gina Hayana)

Anda mungkin juga menyukai