Anda di halaman 1dari 15

GURINDAM 12 adalah puisi lama karya Raja Ali Haji, seorang sastrawan dan Pahlawan

Nasional dari Pulau penyengat Provinsi Kepulauan Riau (gurindam 12)

PASAL I#
Barang Siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
=> Maksudnya adalah setiap manusia harus memiliki agama karena agama sangat
penting bagi kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai agama akan buta arah
menjalankan hidupnya

Barang siapa mengenal yang empat,


maka ia itulah orang ma'rifat
=> 4 zat yang menjadikan manusia mula-mula adalah syariat, tarikat, hakikat dan
ma'rifat. jika tahu tentang itu, maka dia juga akan mengenal tuhannya.

Barang siapa mengenal Allah,


suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
=> orang yang bertaqwa kepada Allah, akan menjalankan perintahnya dan menjauhi
larangannya

Barang siapa mengenal diri,


maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
=> orang yang mengenal dirinya sendiri, maka ia mengenal Tuhan dan kekuasaanNya

Barang siapa mengenal dunia,


tahulah ia barang terpedaya
=> orang yang mengetahui kebahagiaan di dunia, pasti mengerti bahwa itu hanya tipu
daya

Barang siapa mengenal akhirat,


tahulah ia dunia melarat
=> orang yang mengerti akan kehidupan akhirat, ia tau bahwa kehidupan di dunia
hanya sementara dan fana dibandingkan kehidupan di akhirat

PASAL 2#
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
=> orang yang taat kepada Allah, pasti takut dengan larangan Allah dan menjalankan
perintahNya

Barang siapa meninggalkan sembahyang,


seperti rumah tiada bertiang.
=> orang yang tidak sembahyang, maka hidupnya pasti runtuh

Barang siapa meninggalkan puasa


tidaklah mendapat dua temasya.
=> orang yang meninggalkan puasa, hidupnya pun sia-sia dan Allah tidak akan
menjaganya di dunia maupun akhirat

Barang siapa meninggalkan zakat


tiadalah hartanya beroleh berkat.
=> orang yang tidak berzakat, hartanya tidak bermanfaat

Barang siapa meninggalkan haji,


tiadalah ia menyempurnakan janji.
=> orang yang mampu pergi haji namun tidak menjalankannya, maka ia telah ingkar
janji dengan agamanya sendiri (Islam)

PASAL 3#
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
=> orang yang tidak menjaga hawa nafsu, akan rugi

Apabila terpelihara kuping,


khabar yang jahat tiadalah damping.
=> jaga telinga untuk mendengar pembicaraan yang baik saja, jangan hiraukan
pembicaraan yang tidak penting dan jahat

Apabila terpelihara lidah,


nescaya dapat daripadanya faedah.
=> menjaga setiap ucapan agar memperoleh kebaikan

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,


daripada segala berat dan ringan.
=> berhati-hati dalam berbuat sesuatu

Apabila perut terlalu penuh,


keluarlah fi'il yang tiada senonoh.
=> sesuatu yang berlebihan, akhirnya pasti buruk

Anggota tengah hendaklah ingat,


di situlah banyak orang yang hilang semangat
=> jika ingin mencapai sesuatu jangan setengah-setengah

Hendaklah peliharakan kaki,


daripada berjalan yang membawa rugi.
=> hati-hati dalam melangkah atau mengambil suatu keputusan.
PASAL 4#
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalai zalim segala anggota pun roboh
=> hati yang jahat dapat membawa kesengsaraan

Apabila dengki sudah bertanah,


datanglah daripadanya beberapa anak panah
=> Rasa iri dan dengki akan mendapat penderitaan

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,


di situlah banyak orang yang tergelincir
=> berpikir dahulu dalam berbuat, agat tidak melakukan perbuatan yang salah.

Pekerjaan marah jangan dibela,


nanti hilang akal di kepala
=> orang yang melakukan sesuatu dengan emosi, tidak akan bisa berpikir dengan
baik

Jika sedikitpun berbuat bohong,


boleh diumpamakan mulutnya itu pekong
=> orang yang berbohong akan menerima akibat dari kebohongannya

Tanda orang yang amat celaka,


aib dirinya tiada ia sangka
=> orang yang tidak menyadari aibnya sendiri adalah orang yang celaka

Bakhil jangan diberi singgah,


itupun perampok yang amat gagah.
=> sifat buruk janganlah dipelihara, hendaknya dirubah

Barang siapa yang sudah besar,


janganlah kelakuannya membuat kasar.
=> orang yang memiliki kuasa janganlah berlaku sewenang-wenang

Barang siapa perkataan kotor,


mulutnya itu umpama ketur.
=> orang yang berkata tidak baik, akan mendapat predikat yang buruk

Di mana tahu salah diri,


jika tidak orang lain yang berperi.
=> mengetahui kesalahan diri sendiri dari penilaian orang lain

PASAL 5#
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.
=> orang yang baik bisa dilihat dari etikanya

Jika hendak mengenal orang berbahagia,


sangat memeliharakan yang sia-sia
=> orang yang berbahagia, tidak menyia-nyiakan apapun

Jika hendak mengenal orang mulia,


lihatlah kepada kelakuan dia.
=> orang yang mulia itu, apabila ia berkelakuan baik

Jika hendak mengenal orang berilmu,


bertanya dan belajar tiadalah jemu.
=> orang yang berilmu adalah orang yang tidak putus asa dan selalu berusaha
mencari ilmu

Jika hendak mengenal orang yang berakal,


di dalam dunia mengambil bekal
=> orang yang berakal, akan mengumpulkan bekal/pahala untuk di akhirat

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,


lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
=> orang yang baik dilihat dari cara ia berinteraksi dengan orang lain.

PASAL 6#
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
=> carilah sahabat yang selalu ada dalam situasi apapun

Cahari olehmu akan guru,


yang boleh tahukan tiap seteru
=> carilah seorang guru / orang yang berpengalaman untuk membimbing kita

Cahari olehmu akan isteri,


yang boleh menyerahkan diri.
=> carilah pasangan yang baik dan rela berkorban
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
=> carilah teman yang setia dan tidak berkhianat

Cahari olehmu akan abdi,


yang ada baik sedikit budi.
=> carilah seseorang yang memiliki budi pekerti baik

PASAL 7#

Apabila banyak berkata-kata,


di situlah jalan masuk dusta.
=> orang yang banyak bicara, lebih banyak berkata dusta

Apabila banyak berlebih-lebihan suka,


itulah tanda hampir duka
=> orang yang suka berlebih-lebihan dapat mendatangkan petaka

Apabila kita kurang siasat,


itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
=> berhati-hati dalam melakukan pekerjaan dan persiapkan dahulu secara matang

Apabila anak tidak dilatih,


jika besar bapaknya letih
=> anak yang tidak dibimbing dengan baik sejak kecil, saat besar akan melawan orang
tuanya

Apabila banyak mencela orang


itulah tanda dirinya kurang
=> orang yang suka mencela orang lain, tidak menyadari kekurangan dirinya sendiri

Apabila orang banyak tidur,


sia-sia sahajalah umur
=> orang yang banyak tidur, hidupnya sia-sia

Apabila mendengar akan khabar,


menerimanya itu hendaklah sabar
=> menghadapi sesuatu hal hendaknya dengan penuh kesabaran

Apabila mendengar akan aduan,


membicarakannya itulah hendaklah cemburuan
=> apabila ada yang membicarakan keburukan seseorang, lebih baik hiraukan

Apabila perkataan lemah-lembut,


lekaslah segala orang mengikut
=> ikuti perilaku yang baik
Apabila perkataan yang amat kasar,
lekaslah orang sekalian gusar
=> jauhi perilaku yang buruk

Apabila pekerjaan yang amat benar,


tidak boleh orang berbuat onar
=>jangan mengacau jika ada orang yang hendak berbuat baik

PASAL 8#
Barang siapa khianat akan dirinya,
apalagi kepada lainnya.
=> jika kita membohongi diri sendiri sama saja dengan membohongi orang lain

Kepada dirinya ia aniaya,


orang itu jangan engkau percaya
=> jangan percaya orang yang menghancurkan dirinya sendiri

Lidah yang suka membenarkan dirinya,


daripada yang lain dapat kesalahannya
=> orang yang berbohong untuk menutupi kesalahan dan menganggap dirinya lebih
benar dibandingkan orang lain

Daripada memuji diri hendaklah sabar,


biar pada orang datangnya khabar
=> jika ingin mendapatkan sesuatu yang baik hendaklah sabar

orang yang suka menampakkan jasa,


setengah daripada syirik mengaku kuasa
=> tidak baik memamerkan jasa yang telah kita lakukan

Kejahatan diri disembunyikan,


kebaikan diri didiamkan.
=> menutupi sisi negatif dari diri sendiri dan hanya menunjukkan sisi positif dari diri
kita

Keaiban orang jangan suka dibuka,


keaiban diri hendaklah sangka.
=> menyadari kesalahan diri sendiri daripada membuka aib orang lain

PASAL 9#
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan,
bukannya manusia yaitulah syaitan.
=>orang yang tahu bahwa yang dia lakukan itu tidak benar, tetapi tetap ia lakukan itu
sama saja dengan syaitan

Kejahatan seorang perempuan tua,


itulah iblis punya penggawa
=> orang jahat adalah pengikut iblis

Kepada segala hamba-hamba raja,


di situlah syaitan tempatnya manja
=>syaitan suka kepada orang yang malas

Kebanyakan orang yang muda-muda,


di situlah syaitan tempat berkuda
=> masa-masa muda penuh dengan godaan yang dapat menjerumuskan diri sendiri

Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,


di situlah syaitan punya jamuan
=>jika laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim berduaan, maka akan
menimbulkan dosa

Adapun orang tua yang hemat,


syaitan tak suka membuat sahabat
=> syaitan tidak suka dengan orang yang hemat

Jika orang muda kuat berguru,


dengan syaitan jadi berseteru
=> orang yang rajin menuntut ilmu adalah musuhnya syaitan

PASAL 10#
Dengan bapa jangan durhaka,
supaya Allah tidak murka
=> harus patuh terhadap orang tua, agar mendapat ridha dari Allah Swt

Dengan Ibu hendaklah hormat,


supaya badan dapat selamat
=> hormatilah ibumu agar selamat dunia akhirat

Dengan anak janganlah lalai,


supaya boleh naik ke tengah balai.
=> jika ingin memiliki anak yang sukses, bimbinglah dengan baik sejak dini
Dengan isteri dan gundik janganlah alpa,
supaya kemaluan jangan menerpa.
=>

Dengan kawan hendaklah adil,


supaya tangannya jadi kafill
=> berbuatlah adil kepada siapapun

PASAL 11#
Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
=> saling membantu dan berbakti kepada bangsa dan negara

Hendaklah jadi kepala,


buang perangai yang cela.
=> jadilah pemimpin yang baik

Hendaklah memegang amanat,


buanglah khianat.
=> jalankan tugas dengan penuh tanggung jawab

Hendak marah,
dahulukan hajat.
=> menahan emosi dalam mencapai keinginan

Hendak dimulai,
jangan melalui.
=> jangan pernah menunda-nunda sesuatu

Hendak ramai,
murahkan perangai.
=> berbuatlah baik jika ingin memiliki banyak teman

PASAL 12#
Raja mufakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri
=> jika kita bekerjasama akan menjadi satu kesatuan yang kuat
Betul hati kepada raja
tanda jadi sebarang kerja
=> orang yang selalu mematuhi perintah pemimpin

Hukum adil atas rakyat,


tanda raja beroleh inayat.
=> pemimpin harus menegakkan dan menegaskan keadilan

Kasihkan orang yang berilmu,


tanda rahmat atas dirimu
=> orang yang berilmu, hidupnya akan dimudahkan dan memperoleh rahmat

Hormat akan orang yang pandai,


tanda mengenal kasa dan cindai
=> berteman dengan orang pandai, akan mengetahui sesuatu yang baik

Ingatkan dirinya mati,


itulah asal berbuat bakti
=> melakukan hal yang baik sebelum kita mati

Akhirat itu terlalu nyata,


kepada hati yang tidak buta.
=> orang yang hatinya sadar dan mengerti agama, yakin bahwa akhirat itu ada.
read more..
You might also like:
Novel Laskar Pelangi
(Andrea Hirata)
Cerita dari sebuah daerah di Belitung, yakni di SD Muhammadiyah. Saat itu menjadi saat
yang menegangkan bagi anak-anak yang ingin bersekolah di SD Muhammadiyah.
Kesembilan murid yakni, Ikal, Lintang, Sahara, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani
tengah gelisah lantaran SD Muhammadiyah akan ditutup jika murid yang bersekolah tidak
genap menjadi 10. Mereka semua sangat cemas. SD Muhammadiyah adalah SD islam
tertua di Belitung, sehingga jika ditutup juga akan kasihan pada keluarga tidak mampu yang
ingin menyekolahkan anak-anak mereka. Di sinilah anak-anak yang kurang beruntung dari
segi materi ini berada.
Saat semua tengah gelisah datanglah Harun, seorang yang keterbelakangan mental. Ia
menyelamatkan ke sembilan temannya yang ingin bersekolah serta menyelmatkan
berdirinya SD Muhammadiyah tersebut. Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari
penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka
yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh
guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas
yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman
cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang
pergi dari rumahnya ke sekolah.
Semua kejadian tersebut sangat menghiasi kehidupan kesepuluh anak yang
mengatasnamakan diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Bu Mus yang meupakan guru
terbaik yang mereka milikilah yang telah memberikan nama tersebut untuk mereka. Karena
bu Mus tahu mereka semua sangat menyukai pelangi. Saat susah maupun senang mereka
lalui dalam kelas yang menurut cerita pada malam harinya kelas tersebut sebagai kandang
bagi hewan ternak. Di SD Muhammadiyah itulah Ikal dan kawan-kawannya memiliki
segudang kenangan yang menarik.
Seperti saat kisah percintaan antara Ikal dan A Ling. Awalnya Ikal disuruholeh Bu Mus untuk
membeli kapur di tokoh milik keluarga A Ling. Ia jatuh cinta pada kuku A Ling yang indah. Ia
tidak pernah menjumpai kuku seindah itu. Kemudian ia tahu bahwa pemilik kuku yang indah
tersebut adalah A Ling, Ikal pun jatuh cinta padanya. Namun, pertemuan mereka harus di
akhiri lantaran A Ling pindah untuk menemani bibinya yang sendiri.
Kejadian tentang Mahar yang akhirnya mnemukan ide untuk perlombaan semacam
karnaval. Mahar menemukan sebuah ide untuk menari dalam acara tersebut. Mereka para
laskar pelangi menari sperti orang kesetanan, hal tersebut dikarenakan kalung yang mereka
kenakan dari buah yang langkah dan hanya ada di Balitong, merupakan tanaman yang
membuat seluruh badan gatal. Alhasil mereka pun menari layaknya orang yang tengah
kesurupan. Namun berkat semua itu akhirnya SD Muhammadiyah dapat memenagkan
perlombaan tersebut.
Namun, pada uatu ketika datanglah Flo, seorang anak yang kaya pindahan ari SD PN, ia
masuk dalam kehidupan laskar pelangi. Sejak kedatangan Flo di SD Muhammadiyah
tersebut yang membawa pengaruh buruk bagi teman-temannya terutama Mahar, yang
duduk satu bangku dengan Flo. Sejak kedatangan anak tersebut nilai Mahar seringkali jatuh
dan jelek sehingga membuat bu Mus marah dan kecewa.
Hari-hari mereka selalu dihiasi dengan canda dan tawa maupun tangis. Namun di balik
semua kecerian mereka, ada seorang murid yang benama Lintang yakni anggota laskar
pelangi yang perjuangannnya terhadap pendidikan perlu di acungi jempol. Ia rela
menempuh jarak 80 km untuk pulang dan pergi dari rumahnya ke sekolah hanya untuk agar
ia bisa belajar. Ia tidak pernah mengeluh meski saat perjalanan menuju sekolahnya ia harus
melewati sebuah danau yang terdapat buaya di dalamnya. Lintang merupakan murid yang
sangat cerdas. Terbukti saat ia, Ikal, dan juga Sahara tengah berada pada sebuah
perlombaan cerdas cermat. Ikal dapat menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru
sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dengan jawabannya yang membuat ia
memenangkan lomba cerdas cermat.
Namun sayang, semua kisah indah laskar pelangi harus diakhiri dengan perpisahan seorang
Lintang yang sangat jenius tersebut. Lintangdan awan-kawan membuktikan bahwa bukan
karena fasilitas yang menunjang yang akhirnya dapat membuat seseorang sukses maupun
pintar, namun kemauan dan kerja keraslah yang dapat mengabulkan setiap impian.
Beberapa hari kemudian, setelah perlombaan tersebut Lintang tidak masuk sekolah dan
akhirnya mereka kawan-kawan Lintang dan juga bu Mus mendapatkan surat dari Lintang
yang isinya, Lintang tidak dapat melnjutkan sekolahnya kembali karena ayahnya meninggal
dunia. Tentu saja hal tersebut menjadi sebuah kesedihan yang mendalam bagi anggota
laskar pelangi.
Beberapa tahun kemudian, saat mereka telah beranjak dewasa, mereka semua banyak
mendapat pengalaman yang berharga dari setiap cerita di SD Muhammadiyah. Tentang
sebuah persahabatan, ketulusan yang diperlihatkan dan diajarkan oleh bu Muslimah, serta
sebuah mimpi yang harus mereka wujudkan. Ikal akhirnya bersekolah di Paris, sedangkan
Mahar dan teman-teman lainnya menjadi seseorang yang dapat membanggakan Belitung.

Kritik

11 Dalam novel Laskar Pelangi ini novelnya terlalu panjang sehingga para pembaca akan
merasakn cepat bosan dan terlalu hambar,sebaiknya novel ini diceritakan lebih ringkas lagi
agar para pembaca tidak terlalu bosan dengan membaca novel ini.
22 Dalam novel ini tokohnya terlalu datar tidak ada perubahan tokok sehingga membuat
bosan bagi pembaca,sebaiknya ada perubahan dalam penokohanya.
33 Novel ini membuat para pembacanya mendapat sedikit kesulitan karena adanya Bahasa
Melayu, adanya ungkapan dan khiasan dalam kalimat membuat cerita ini sedikit terasa sulit.

Esai
1.Walupun terdapat beberapa kritik yang tidak mendukung novel ini,menurut saya novel ini
mempunyai tema yang bagus, memuat tentang pendidikan.Selain itu novel ini dapat
membangkitkan kita agar tidak mudah putus asa jika ingin meraih mimpi. Mengajarkan kita
agar baik terhadap teman sesama dan mau untuk saling membantu.
Sinopsis :

Dewa dan Ra, menjalin hubungan kasih sejak duduk di bangku kuliah, dan tinggal

selangkah lagi menuju gerbang pernikahan. Namun satu kekhilafan Dewa bersama Anita,

rekan kerjanya yang memang telah lama jatuh hati padanya, membuat rencana indah itu

harus buyar selamanya, dan Dewa terpaksa menikahi Anita yang hamil akibat kekhilafan

tersebut.

Sementara itu, dalam perjalanannya di Beijing, Asma bertemu dan berkenalan dengan

Zhongwen, pemuda yang sangat terkesan dengan kisah cinta sejati Ahei – Ashima, dan

ngotot memanggil Asma dengan Ashima, karena menurutnya keduanya memiliki kemiripan

wajah.

Lewat pertemanannya dengan Asma, Zhongwen banyak mendapat pencerahan tentang

Islam, dan hidayah akhirnya menuntunnya menjadi muallaf, meski sebagai konsekuensinya,

Zhongwen terusir dari keluarga. Bagi Zhongwen, pengorbanannya itu belum seberapa

dibandingkan apa yang dilakukan Mushab bin Umar, sahabat Rasulullah yang rela

melepaskan harta, kedudukan dan kehormatannya saat berhijrah pada agama Islam, dan

mati syahid saat berperang melawan kaum musyrikin dalam kondisi kedua tangannya putus

ditebas lawan.

Musibah kemudian menimpa Asma, saat ia divonis menderita APS. Penyakit yang

berhubungan dengan pengentalan darah, yang membuatnya harus mengalami kesakitan

luar biasa, serangan stroke, sulit bergerak bahkan nyaris buta. Penyakit itu juga

membuatnya sangat tidak dianjurkan untuk hamil dan melahirkan.

Di sisi lain, Zhongwen yang mulai merasa jatuh cinta dengan Asma, berusaha keras untuk

mencari dan menemukan Asma yang mendadak hilang berita. Sementara itu Dewa tak juga

berhasil melepaskan bayang-bayang Ra dari kehidupan rumah tangganya, pun sampai

Anita nekad berusaha bunuh diri dan anak mereka lahir, Dewa tetap gagal menerima

kenyataan dan menyayangi Anita sebagai istri secara layak.


Berhasilkah Zhongwen menemukan Asma? Akankah cintanya luntur saat mengetahui

kondisi Asma? Akankah pula kebahagiaan atau duka yang bertubi-tubi terus mendera

kehidupan Asma? Bagaimana pula dengan rumah tangga Dewa dan Anita?

Cinta, pengkhianatan, kesetiaan, pengorbanan dan keteguhan hati. Inilah makna yang

terangkum dalam novel karya salah satu penulis wanita kaliber tanah air ini. Makna Cinta

terwakilkan oleh impian keempat tokohnya : Dewa, Ra/Asma, Zhongwen dan Anita.

Pengkhianatan pula terwakilkan oleh sosok Dewa, kesetiaan dan pengorbanan oleh sosok

Zhongwen, dan kesabaran serta keteguhan hati oleh sosok Ra sekaligus Asma.

Kualitas Asma Nadia kembali dibuktikan lewat novel ini. Novel yang sebagian kisahnya akan

mengajak pembaca menelusuri keindahan dan sisi historis kota Beijing serta mengenang

perjuangan shahabiyah sebagai sisipan kisah yang bermakna.

Jalinan kisah antara Dewa-Ra-Anita, sedikit banyak mengembalikan ingatan saya pada

novel Istana Kedua karya Asma, yang juga berbicara tentang pengkhianatan. Untungnya,

kisah kesetiaan dan pengorbanan yang menyentuh dari sosok Zhongwen, dan kesabaran

yang menggugah dari sosok Asma saat menghadapi derita akibat penyakitnya, cukup

berhasil membuat novel ini tidak menjelma semacam episode berikutnya dari Istana Kedua

ataupun dua novel yang berangkat dari premis yang sama.

Salah satu keunggulan mbak Asma dalam bertutur, yang sulit saya temukan pada karya-

karya penulis manapun, adalah menghadirkan diksi yang mudah dicerna tetapi seakan-akan

memiliki tenaga dalam yang luar biasa. Sehingga sulit rasanya untuk mengabaikan satu

kalimat pun dan sulit pula untuk melupakan jalinan kisahnya usai menuntaskannya meski

telah melalui masa berhari-hari. Puisi indah dan bermakna yang menjadi pembuka setiap

bab turut memberi nilai plus sebagai ornamen cantik untuk novel ini. Dan tentu saja, pesan-

pesan moral dan religius yang tersebar di sepanjang cerita, menjadi elemen penting lain

yang meningkatkan bobot novel ini lebih dari sekadar novel cinta biasa, meskipun dalam
penyampaiannya, mbak Asma masih menggunakan cara yang dominan eksplisit. Detil

tentang penyakit APS juga turut memberi informasi penting pada pembaca awam.

Dengan sederet kelebihan tersebut, bukan berarti saya tak menyimpan harapan lain

terhadap karya Asma Nadia. Di sini, saya ingin menganalogikan dengan lagu Kaulah

Segalanya dan sang penyanyinya Ruth Sahanaya. Ketika Ruth menyanyikan lagu tsb

belasan tahun silam,it sounded good. Saat Ruth menyanyikannya sekarang, it sounds good

to, even better. Karena pengalaman dan vokal Ruth yang tentunya jauh lebih matang. Tapi,

untuk penyanyi sekaliber Ruth Sahanaya, boleh dong, kalau sekarang saya request lagu

lain selain Kaulah Segalanya atau yang segenre dengan itu?

Begitu pulalah halnya dengan mbak Asma Nadia. Melihat pada jam terbang, pengalaman,

pengetahuan dan segudang prestasi yang beliau miliki, saya sangat berharap mbak Asma

mau mengeksplorasi tema dan cara bertutur yang lebih variatif di luar konflik pengkhianatan

cinta dan rumah tangga, juga penyampaian pesan yang meminimalisasi cara eksplisit.

Memang, hal seputar pengkhianatan cinta dan kehadiran orang ketiga masih menjadi

penyebab utama perpecahan rumah tangga dalam masyarakat kita dewasa ini, bahkan

jumlahnya pun terus meningkat, dan tak ada yang salah dengan konsistensi mbak Asma

dalam mengangkat tema-tema ini baik dalam karya fiksi maupun antologi non fiksinya.

Namun saya tetap menantikan 'gebrakan' Asma untuk membuktikan kualitasnya dalam

tema-tema yang lain pula.

Satu hal teknis dalam novel ini, secara berulang-ulang Asma menggunakan sebutan

pemuda tampan, pemuda jangkung, wanita cantik, wanita bertubuh besar, dalam hampir

semua babnya untuk mendeskripsikan fisik tokohnya. Saya teringat dengan kritik mas Ijul

untuk novel duet perdana saya yang juga melakukan repetisi sejenis. Tanpa bermaksud

membela diri, sebagai novel perdana, tentunya hal tsb menjadi masukan sangat berarti buat

saya. Jadi, saat menemukan hal serupa terjadi dalam novel karya penulis dengan torehan

prestasi yang butuh empat halaman buku untuk merangkumnya, jujur saja, saya nggak

berani mengkritik, hanya mau bilang, kalau saya berulang kali dibuat tersenyum-senyum

saat menemukan repetisi dimaksud :)


Saya juga jadi teringat dengan kata pengantar dalam salah satu novel Kang Abik, bahwa

seolah-olah ada malaikat penjaga untuk karya-karya Kang Abik. Ini membuat novel beliau

selalu berhasil meraih simpati dan apresiasi massa 'berkat' nilai-nilai kebaikannya yang

sarat meski secara kekhasan dan teknis, menurut saya Kang Abik tergolong tidak terlalu

spesifik.

Hal serupa juga saya temukan dalam karya-karya mbak Asma. Nilai-nilai kebaikan dalam

karya seorang Asma Nadia, menurut saya, mampu membuat beberapa gangguan teknis

dalam penulisannya pun, memudar dengan sendirinya.

Bagi anda yang menginginkan sajian novel cinta dengan bumbu-bumbu bergizi berupa nilai-

nilai religius dan informatif, maka novel yang satu ini berikut nama besar penulisnya, sudah

menjadi satu paket lengkap untuk sebuah jaminan mutu dan stempel recommended.

Judul : Assalamualaikum Beijing

Penulis : Asma Nadia

Penerbit : Nourabooks

Terbit : Oktober 2013

Jenis : Fiksi Islami

ISBN : 9786021606155

Anda mungkin juga menyukai