Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KELOMPOK

PRINSIP KERJA ALAT OPTIK

KELOMPOK 3

Raffly Pasya T Alifa Rustiyanti Fega Yudhistira Putri Mahsunah

SMA Negeri 2 Purwakarta


Tahun Ajaran 2018/2019
1. Mata

Tugas mata adalah untuk memfokuskan cahaya. Dengan mengikuti jalannya


cahaya saat melalui mata Anda kira-kira seperti di bawah ini. Penglihatan
melibatkan pengindraan dan memfokuskan cahaya dari manusia dan benda-
benda. Langkah-langkah yang terlibat adalah sebagai berikut:

 Pertama, cahaya melewati kornea mata. Kornea adalah bagian bening,


pelindung yang menutupi di bagian luar mata.
 Selanjutnya, cahaya melewati pupil. Pupil adalah pembukaan hitam di
mata yang memungkinkan cahaya masuk ke mata.

Setelah melewati ke dalam mata melalui pupil, cahaya melewati lensa. Lensa
mata bagian yang jernih, struktur melengkung. Seiring dengan kornea, lensa
membantu memfokuskan cahaya di belakang mata. Hal ini dapat digambarkan
seperti di bawah ini (Gambar di bawah).

Lensa harus membelokkan cahaya dari benda yang letaknya dekat lebih dari
lengkungan cahaya dari benda yang letaknya jauh. Lensa akan mengubah
bentuk untuk membelokkan cahaya dengan jumlah yang tepat sehingga dapat
menampilakn benda-benda dalam keadaan fokus.

Lensa memfokuskan cahaya pada retina, bagian belakang yang menutupi


bagian dalam mata. Retina memiliki sel fotoreseptor (cahaya pendeteksi) yang
disebut sel cone dan rod. Sel rod atau sel Batang dapat kita coba untuk melihat
dalam keadaan cahaya yang redup. Cone atau sel Kerucut untuk mendeteksi
warna cahaya yang berbeda.

Ketika cahaya menyentuh rod dan cone, hal itu menyebabkan perubahan
kimiawi. Perubahan kimiawi akan memulai impuls pada saraf. Impuls dari
saraf ke otak akan melalui saraf optik.

Otak akan mengolah masuk dari impuls saraf dan memberitahu Anda apa yang
Anda lihat.
2. Kacamata

Cara kerja dari kacamata adalah Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh
sistem lensa dan kornea pada retina lalu diteruskan ke lapisan serat saraf. Retina
berisi struktur indra cahaya yang sangat halus serta berfungsi untuk menerima dan
memancarkan informasi di sepanjang saraf optik. Bentuk lensa kristal dapat
dipengaruhi oleh otot siliari. Apabila mata difokuskan pada benda yang jauh otot
akan mengendur dan lensa berada pada jarak fokus yang maksimum terhadap
retina. Apabila benda didekatkan, otot siliari akan meningkatkan kelengkungan
lensa sehingga jarak fokus ke retina berkurang. Kemampuan menebal dan
menipisnya lensa mata disebut dengan daya akomodasi yang di sebabkan oleh otot
akomodasi mata. Hal ini sesuai dengan Tipler (1991).
Jika benda terlalu jauh, kemampuan lensa untuk menangkap bayangan
berkurang sehingga cahaya yang masuk tidak sampai ke retina. Namun,
bayangannya jatuh tepat di depan retina. Kelainan yang semacam ini disebut
rabun jauh ( miopi ) yaitu kecendrungan seseorang melihat dekat karena tidak
dapat melihat yang jauh (Tipler 1991). Rabun jauh dapat ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa cekung (-) yang bersifat mengumpulkan cahaya.
Dengan demikian, bayangan yang jatuh di depan retina dapat diteruskan oleh
lensa cekung sehingga dapat jatuh tepat di retina (Giancoli, 1991).
Jika benda terlalu dekat, kemampuan lensa untuk menangkap bayangan
berkurang sehingga bayangan jatuh di belakang retina (Tipler 1991). Kelainan ini
disebut juga rabun dekat ( hypermetropi ) yaitu kecendrungan seseorang melihat
benda yang jauh karena tidak dapat melihat benda yang terlalu dekat. Rabun dekat
dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa cembung (+) yang
bersifat menyebarkan cahaya. Dengan demikian, bayangan yang jatuh di belakang
retina dapat di sebarkan oleh lensa cembung sehingga bayangan jatuh tepat di
retina (Giancoli 2001).
Kelainan mata lainnya adalah astigmatisme . Kelainan ini disebabkan oleh
bentuk kornea yang tidak bulat lagi tetapi memiliki kelengkungan pembiasaan
kornea yang berbeda pada satu bidang dan bidang yang lainnya. Hal ini
menyebabkan kekaburan bayangan benda yang berupa titik menjadi garis pendek
(Pedrotti F & Pedrotti S 1993). Astigmatisme dapat diperbaiki dengan lensa
silindris.
3. Kamera

Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera


lewat lensa (Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui viewfinder), difokuskan
agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan
komponennya. Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya ini
diterjemahkan dan diubah menjadi informasi digital untuk kemudian disimpan
dalam media penyimpan.
Cahaya masuk ke dalam kamera melalui bagian yang disebut lensa. Cahaya
dipastikan hanya boleh melalui bagian lensa ini yang berupa lubang (berbentuk
lingkaran). Lubang ini ibarat jendela kamera ke dunia luar, dan jendela ini punya
ukuran lubang tertentu, persis saat kita membuka mata atau menutup mata.
Kamera sendiri juga memiliki komponen untuk mengatur kecepatan si lubang ini
membuka saat kita perintahkan. Dengan mengatur dua properties ini, intensitas
cahaya yang masuk ke kamera dapat diatur.
Lensa juga berfungsi untuk mengatur supaya cahaya secara tajam
difokuskan. Fokus adalah saat kita bisa melihat obyek pada visualisasi yang
terjelasnya, kebalikan dengan yang disebut blur. Kalau menyangkut cara kerja,
fokus adalah saat cahaya yang dilewatkan tepat jatuh ke bidang sensor kamera,
seperti setelah cahaya lewat kornea mata kita dan tepat jatuh di retina maka kita
bisa fokus melihat suatu obyek.
4. Kaca Pembesar

Permukaan kaca pembesar melengkung dan agak tebal di tengah. Hal ini
membuat cahaya membelok sebelum mencapai mata kita, sehingga benda-benda
di bawah kaca pembesar tampak lebih besar.
Kaca pembesar adalah lensa dengan cembung ganda, artinya kedua
permukaannya melengkung dan menonjol hingga bagian tengahnya lebih tebal.
Karena cahaya berjalan lebih lambat melalui kaca daripada melalui udara, maka
cahaya membelok saat masuk dan keluar dari kaca. Lengkungan kaca
membelokkan berkas cahaya ke berbagai arah hingga bertemu di pusat
penglihatan. Posisi benda terhadap pusat penglihatan akan mempengaruhi ukuran
penglihatan dan apakah benda itu tampak tegak lurus atau terbalik
5. Teleskop

Secara umum, sebuah teleskop memiliki 3 buah bagian penting, lensa


objektif sebagai pengumpul cahaya dari objek, tabung teleskop, dan lensa okuler
sebagai pemfokus cahaya yang dikumpulkan lensa objektif. Lensa okuler ini juga
biasa disebut sebagai eyepiece. Sebagaimana tampak pada gambar, cahaya yang
datang dari objek akan difokuskan di suatu titik di dalam tabung teleskop (5). Lalu
bayangan di titik ini akan menjadi objek bagi eyepiece dan akan
diperbesar/diperkuat sehingga kita akan melihat bintang menjadi lebih terang atau
bulan/planet menjadi lebih besar. Perbesaran bayangan sebuah teleskop dapat
dihitung dengan rumus: (panjang fokus objektif)/(panjang fokus okuler). Dalam
prakteknya, lensa objektif dan eyepiece dapat terdiri dari berbagai lensa baik itu
cembung, cekung, atau gabungan keduanya.
6. Teropong
Secara umum teropong terdiri atas dua buah lensa positif. Satu lensa
mengarah ke obyek dan disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke mata
dan disebut lensa okuler.
Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif
membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi
sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara
berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya.
Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang
teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.

A. Teropong Panggung

Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa


positif dan lensa negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus
sebagai okuler. Sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil.
Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa
obyektif membentuk bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini
akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan
dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.
B. Teropong Bintang

Awalnya teropong mendapatkan berkas cahaya dari benda luar angkasa


berupa sinar sejajar. Kemudian lensa objektif membentuk sebuah bayangan yang
bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik pada bidang fokus lensa objektif. Bayangan
yang dibentuk oleh lensa objektif ini kemudian menjadi benda bagi lensa okuler.

C. Teropong Bumi

Teropong bumi digunakan untk melihat benda-benda di permkaan bumi.


Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung yang masing-masing berperan seba
gai lensaobjektif, lensa pembalik, lensa okuler. Lensa pembalik
berfungsi membalik bayangan dari
L objektif agar teramati seperti keadaan aslinya oleh lensa oku
l e r   ( t i d a k   terbalik).
7. Mikroskop

Mikroskop memakai dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang


terletak di akrab mata (lensa bab atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang
terletak akrab dengan objek benda yang diamati (lensa bab bawah) disebut lensa
objektif. Hal yang perlu diingat yaitu fokus pada lensa obyektif lebih pendek dari
fokus pada lensa okuler (fob < fok).
Prinsip kerja atau cara kerja mikroskop secara sederhana yaitu lensa objektif
akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Bayangan benda oleh lensa objektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa
okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata.

Anda mungkin juga menyukai