A. Latar belakang
Masa remaja dapat dikatakan sebagai masa peralihan dari satu tahap ke
tahap berikutnya. Masa remaja merupakan masa dimana individu berintegrasi
dengan masyarakat, dimana ia tidak lagi merasa dibawah orang yang lebih tua
melainkan ia berada pada tingkat yang sama, atau paling tidak sejajar. Masa
remaja juga merupakan masa dimana aspek intelektual berkembang pesat.
Sebenarnya remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, maksudnya ialah mereka
sudah bukan golongan anak-anak namun belum dapat diterima sepenuhnya untuk
masuk golongan orang dewasa. Remaja berada diantara anak dan orang dewasa.
Oleh sebab itu, remaja dikenal sebagai fase mencari jati diri atau fase topan dan
badai.
B. Pengertian etika
Membahas mengenai etika terhadap remaja maka penting bagi kita untuk
mengetahui apa saja hal mendasar dalam etika nya. Hal mendasar tersebut
berupa :
Dalam islam juga mengajarkan bagaimana tata cara beretika yang baik,
diantaranya yaitu :
Jika bergaul dengan orang lain syarat yang paling penting adalah
mencoba mendukung orang lain, dan memperhatikan masalahnya dengan simpati.
Dalam percakapan, kita harus dapat memilih kata-kata yang tepat yaitu kita harus
mencoba untuk memastikan bahwa kita menyampaikan makna yang kita
maksudkan. Segala kesalahpahaman sering kali dapat dihindari jika kita berhati-
hati dalam memilih kata-kata yang tepat. Selain memilih kata yang tepat, bahasa
tubuh juga sangat diperlukan, aspek bahasa tubuh yang paling penting adalah
kontak mata karena hampir tidak mungkin untuk bergaul dengan seseorang jika
kita tidak menatap mereka. Kita harus menatap mata orang ketika berbicara
kepada mereka untuk menunjukkan minat dan keramahan kita. Tetapi kita juga
harus menghindari agar tidak menatap dengan tajam dan terus menerus.
2. Mendengarkan
Surat An-Nahl Ayat 78
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur.
Az zumar ayat 10
Qul yaa 'ibaadil laziina aamanut taquu Rabbakum; lillaziina ahsanuu fii
haazihid dunyaa hasanah; wa ardul laahi waasi'ah; innamaa yuwaffas saabiruuna
ajrahum bighayri hisab.
Artinya:
Keramah-tamahan sangat bergantung pada rasa percaya diri dan jika kita
dapat mengeluarkan sisi yang terbaik pada diri orang lain, kita juga akan
mengembangkan sisi terbaik pada diri kita sendiri. Kita harus berusaha sekuat
tenaga agar tidak membuat orang lain merasa bersalah, tidak dikasihi atau juga
terhina.
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, "Janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua,
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik
kepada manusia, laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat." Tetapi kemudian
kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu
(masih menjadi) pembangkang.
Dengan membicarakan hal-hal yang menimbulkan kesenangan dalam hati
orang lain, kita lebih berhasil menggunakan dan membina persahabatan.
5. Bersikap jujur.
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar. niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan
mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-
Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
Jika dalam pergaulan mampu melakukan hal sederhana seperti ini dalam
sehari-hari, maka pergaulan akan terjalin dengan baik dan harmonis.
Kesimpulan