Anda di halaman 1dari 17

Gurindam dilihat dari isi pesannya ada gurindam nasihat,

gurindam pendidikan, gurindam cinta, gurindam agama, Berlangganan


gurindam motivasi, gurindam budi pekerti, guindam Santai Saja
moral, gurindam lingkungan hidup, gurindam sahabat,
gurindam 12 dan lain sebagainya. Masukkan alamat e-
mail anda untuk
Dari sekian tema gurindam tersebut, yang paling terkenal berlangganan artikel
SantaiSaja.net
adalah gurindam dua belas (12) yang dikarang oleh Raja
Ali Haji pada tahun 1847. Gurindam karya Raja Ali haji Alamat E-mail
tersebut dinamakan gurindam 12 karena terdiri atas 12
fasal yang berisi nasihat dan petunjuk menuju hidup yang Berlangganan
diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Selain itu, gurindam 12 juga berisi pelajaran dasar ilmu


tasawuf tentang mengenal ‘yang empat’; yaitu syariat,
tarikat, hakikat dan makrifat.

Gurindam 12 pertama kali diterbitkan pada tahun 1854


dalam Tijdschrft  van het Bataviaasch Genootschap No. II,
Batavia. Gurindam 12 awalnya berbahasa Arab, kemudian
oleh Elisa Netscher diterjemahkan ke dalam bahasa
Belanda.

Rekomendasi bacaan: Pengertian, Ciri-ciri dan Contoh


Gurindam dari Berbagai Tema

Berikut isi gurindam 12 berserta maknanya,

Fasal 1
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama

Maksudnya setiap orang harus beragama karena


agama sangat penting baginya, orang yang tidak
beragama akan buta arah dalam menjalankan
hidupnya.


Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang ma’rifat

Untuk mencapai kesempurnaan di dalam


kehidupan, manusia harus mengenal empat hal.
Empat hal tersebut adalah syariat, tarikat, hakikat
dan makrifat.

Barang siapa mengenal Allah,


Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah

Orang yang mengenal Allah SWT, pastinya ia


menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.

Barang siapa mengenal diri,


Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

Orang yang memahami penciptaan dirinya, maka


ia telah mengenal Penciptanya.

Barang siapa mengenal dunia,


Tahulah ia barang yang terpedaya

Orang yang mengetahui bahwa dunia itu fana, ia


akan berhati-hati menjalani kehidupan, ia tahu
bahw dunia hanyalah tempat tipu daya.

Barang siapa mengenal akhirat,


Tahulah ia dunia mudharat

Orang yang menyakini adanya akhirat, pasti ia


juga yakin bahwa dunia tempatnya
kemudharatan. 
Fasal 2
Barang siapa mengenal yang tersebut,
Tahulah ia makna takut

Seorang yang meyakini hal-hal di atas (Allah,


penciptaan diri, agama, dunia dan akhirat), ia
akan semakin takut jika melanggar aturan-Nya.

Barang siapa meninggalkan sembahyang,


Seperti rumah tiada bertiang

Perumpamaan orang yang meninggalkan shalat


seperti rumah tanpa tiang, karena sejatinya
shalat adalah tiangnya agama.

Barang siapa meninggalkan puasa,


Tidaklah mendapat dua termasa

Orang yang meninggalkan puasa wajib akan


kehilangan kenikmatan kehidupan dunia dan
akhirat.

Barang siapa meninggalkan zakat,


Tiadalah hartanya beroleh berkat

Orang yang tidak mau membayar zakat, hartanya


tidak akan mendapat keberkahan. baik di dunia
terlebih di akhirat.

Barang siapa meninggalkan haji,


Tiadalah ia menyempurnakan janji


Orang yang tidak melaksanakan ibadah haji, ia
akan mudah menginkari janji yang ia buat.

Fasal 3
Apabila terpelihara mata,
Sedikitlah cita-cita

Kita harus mempergunakan mata dengan sebaik-


baiknya, jangan sampai menggunakannya untuk
melihat yang dilarang Allah SWT.

Apabila terpelihara kuping,


Khabar yang jahat tiadalah damping

Telinga arus dijauhkan dari segala dosa


pendengaran, seperti gunjingan, hasutan, gosip
serta dosa pendengarana lainnya.

Apabila terpelihara lidah,


Niscaya dapat daripadanya faedah

Orang yang senantiasa menjaga bicaranya, ia


akan memperoleh banyak manfaat.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,


Daripada segala berat dan ringan

Berusahalah menjaga tangan dari perbuatan sia-


sia dan dilarang agama.

Apabila perut terlalu penuh,


Keluarlah fi’il yang tiada senonoh

Jangan makan terlalu kenyang, karena hal itu
akan menyebabkan berbuat yang tidak baik.

Anggota tengah hendaklah ingat,


Di situlah banyak orang yang hilang semangat

Jagalah angota tubuh yang tengah (kemaluan), 


karena itu yang menyebabkan banyak orang
kehilangan semangat hidup (jika terlanjur
melakukan zina).

Hendaklah peliharakan kaki,


Daripada berjalan yang membawa rugi

Langkahkah kakimu ke tempat-tempat yang


diridhai Allah, jika tidak maka akan menyebabkan
kerugian.

Fasal 4
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalau zalim segala anggota pun rubuh

Hati merupakan pusat kendali semua anggota


tubuh, jika ia melakukan kezaliman akan
menyebabkan kerugian semua anggora tubuh.

Apabila dengki sudah bertanah,


Datanglah daripadanya beberapa anak panah

Hati yang dengki akan merugikan diri sendiri.

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,


Di situlah banyak orang yang tergelincir

berhati-hatilah dalam berbicara, banyak yang
tergelincir hanya karena salah bicara.

Pekerjaan marah jangan dibela,


Nanti hilang akal di kepala

Jangan memperturutkan amarah, ia dapat


menghilangkan akal sehat.

Jika sedikitpun berbuat bohong,


Boleh diumpamakan mulutnya itu pekong

Orang yang sudah terbiasa berbohong, jika


berbicara pasti ada unsur kebohongannya
meskipun sedikit.

Tanda orang yang amat celaka,


Aib dirinya tiada ia sangka

Orang yang celaka adalah orang yang tidak


menyadari kesalahannya sendiri.

Bakhil jangan diberi singgah,


Itulah perampok yang amat gagah

Jangan memelihara sifat kikir dan bakhil, justru


sifat itu yang akan menguras habis hartanya.

Barang siapa yang sudah besar,


Janganlah kelakuannya membuat kasar

Jangan sampai dengan bertambahnya usia,


menjadikanmu bertambah kasar. Milikilah sikap

bijaksana dalam setiap perbuatan.

Barang siapa perkataan kotor,


Mulutnya itu umpama ketor

Perkataan yang kita keluarkan hendaklah


terhindar dari perkataan kotor.

Di mana tahu salah diri,


Jika tidak orang lain yang berperi

Setiap kesalahan yang kita perbuat, kita harus


meminta maaf kepada orang yang kita dhalimi.

Pekerjaan takbur jangan direpih


Sebelum mati didapat juga sepih

Jangan mengambil pekerjaan yang dilarang


agama.

Fasal 5
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
Lihat kepada budi dan bahasa

Kita dapat mengenal suatu bangsa dari perilaku


dan bahasanya.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,


Sangat memeliharakan yang sia-sia

Orang yang bahagia adalah orang yang


meninggalkan perbuatan tidak berguna dan sia-
sia. 
Jika hendak mengenal orang mulia,
Lihatlah kepada kelakuan dia

Orang yang mulia dan terhormat bisa dilihat dari


sikap dan perilakunya.

Jika hendak mengenal orang yang berilmu,


Bertanya dan belajar tiadalah jemu

Orang yang berilmu tidak akan pernah bosan


belajar dan mengambil pelajaran dari
kehidupannya.

Jika hendak mengenal orang yang berakal,


Di dalam dunia mengambil bekal

Orang yang berakal telah mempersiapkan


bekalnya di dunia, untuk menjalani kehidupannya
di akhirat.

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,


Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

Jika ingin melihat orang yang berbudi luhur,


lihatlah ketika ia bergaul dengan orang lain.

Fasal 6
Cahari olehmu akan sahabat,
Yang boleh dijadikan obat

Carilah sahabat setia yang mau membantu kita


dalam setiap kondisi.

Cahari olehmu akan guru,
Yang boleh tahukan tiap seteru

Carilah guru bijaksana, yang bisa tidak


menyembungikan ilmunya dan dapat
mendamaikan orang yang berseteru.

Cahari olehmu akan isteri,


Yang boleh menyerahkan diri

Carilah sitri yang selalu berbakti kepada suami.

Cahari olehmu akan kawan,


Pilih segala orang yang setiawan

Carilah teman yang setia, baik di saat kita senang


maupun susah.

Cahari olehmu akan abdi,


Yang ada baik sedikit budi

Carilah pengikut/pembantu yang memiliki budi


pekerti luhur.

Fasal 7
Apabila banyak berkata-kata,
Di situlah jalan masuk dusta

Orang yang banyak bicaranya, akan mudah


melakukan kebohongan.

Apabila banyak berlebih-lebihan suka,


Itulah tanda hampirkan duka 
Apabila terlalu mengharapkan sesuatu, akan
menimbulkan kekecewaan saat sesuatu tersebut
tidak didapat.

Apabila kita kurang siasat,


Itulah tanda pekerjaan hendak sesat

Setiap perkerjaan harus memiliki strategi dan


persiapannya.

Apabila anak tidak dilatih,


Jika besar bapanya letih

Jika anak tidak dididik dengan benar, ketika besar


akan membangkang dan menyusahkan orang
tuanya.

Apabila banyak mencela orang,


Itulah tanda dirinya kurang

Orang yang sering menghina orang lain, pertanda


dia merasa kurang sempurna.

Apabila orang yang banyak tidur,


Sia-sia sajalah umur

Jangan menyia-nyiakan umur dengan perbuatan


yang tidak bermanfaat.

Apabila mendengar akan khabar,


Menerimanya itu hendaklah sabar


Bila mendengar kabar duka atau kurang
menyenangkan, hendaklah sabar dan menerima
dengan lapang dada.

Apabila mendengar akan aduan,


Membicarakannya itu hendaklah cemburuan

Jangan mudah terpengaruh dengan omongan


orang lain.

Apabila perkataan yang lemah lembut,


Lekaslah segala orang mengikut

Perkataan yang lemah lembut akan mudah


diterima dan didengar orang lain.

Apabila perkataan yang amat kasar,


Lekaslah orang sekalian gusar

Perkataan yang kasar membuat orang yang


mendengarnya tidak nyaman dan resah.

Apabila pekerjaan yang amat benar,


Tidak boleh orang berbuat onar

Orang yang baik tidak boleh difitnah.

Fasal 8
Barang siapa khianat akan dirinya,
Apalagi kepada lainnya


Orang yang mempunyai sifat khianat dalam
dirinya, pasti ia akan berkhianat kepada orang
lain.

Kepada dirinya ia aniaya,


Orang itu jangan engkau percaya

Jika kepada diri sendiri saja ia melakukan aniaya,


maka jangan pernah mempercayainya.

Lidah yang suka membenarkan dirinya,


Daripada yang lain dapat kesalahannya

Jangan suka menganggap diri sendiri paling


benar dan suka menyalahkan orang lain.

Daripada memuji diri hendaklah sabar,


Biar pada orang datangnya khabar

Daripada memuji diri sendiri, lebih baik berbuat


baiklah kepada orang lain, agar kamu dipuji oleh
orang lain.

Orang yang suka menampakkan jasa,


Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa

Jangan menginginkan imbalan dari setiap


bantuan yang kita perbuat.

Kejahatan diri sembunyikan,


Kebajikan diri diamkan


Sifat-sifat buruk dalam diri hendaknya
disembunyikan, begitu pula kebaikan yang pernah
diperbuat.

Ke’aiban orang jangan dibuka,


Ke’aiban diri hendaklah sangka

Jangan menyebarkan aib orang lain, hendaklah


melihat pada aibnya sendiri.

Fasal 9
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan,
Bukannya manusia yaitulah syaitan

Orang yang tetap mengerjakan perbuatan yang


tidak baik padahal ia sudah tahu, ia bukanlah
manusia melainkan setan.

Kejahatan seorang perempuan tua,


Itulah iblis punya penggawa

Orang tua yang masih melakukan kejahatan, ia


bagaikan pimpinan setan.

Kepada segaia hamba-hamba raja,


Di situlah syaitan tempatnya manja

Jangan engkau tergoda akan kekayaan para raja,


karena di situlah tempat setan menggoda
manusia.

Kebanyakan orang yang muda-muda,


Di situlah syaitan tempat bergoda 
Masa muda jangan mudah tergoda dengan
rayuan setan.

Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,


Di situlah syaitan punya jamuan

Perkumpulan laki-laki dan perempuan adalah


tempat setan melakukan godaannya.

Adapun orang tua yang hemat,


Syaitan tak suka membuat sahabat

Orang yang semasa mudanya tidak menyia-


nyiakan waktunya, setan tidak suka kepada orang
tersebut.

Jika orang muda kuat berguru,


Dengan syaitan jadi berseteru

Masa muda yang digunakan untuk menuntut


ilmu, setan akan menjadi musuhnya.

Fasal 10
Dengan bapa jangan durhaka,
Supaya Allah tidak murka

Jangan durhaka kepada orang tua, agar Allah


tidak murka kepadamu.

Dengan ibu hendaklah hormat,


Supaya badan dapat selamat


Setiap anak harus patuh dan hormat kepada
ibunya, agar selamat di akhirat kelak.

Dengan anak janganlah lalai,


Supaya boleh naik ke tengah balai

Jangan pernah melalaikan tanggung jawab


mendidik anak, maka kamu akan bahagia dunia
akhirat.

Dengan kawan hendaklah adil,


Supaya tangannya jadi kafil

Bersikap adillah kepada temanmu, agar ia dapat


menjadi penolongmu kelak.

Fasal 11
Hendaklah berjasa,
Kepada yang sebangsa

Hendaklah menjadi orang yang berjasa dan


bermanfaat untuk bangsa.

Hendaklah jadi kepala,


Buang perangai yang cela

Jika kamu menjadi pemimpin, hilangkan perangai


buruk dan tercela.

Hendaklah memegang amanat,

Santai Saja
Buanglah khianat


I l i Al K S i K h t S b S bi
Islami Alam  Karya Seni Kesehatan Serba Serbi
Begitu juga pegang amanat kepemimpinan
tersebut, jangan sampai mengkhianati
Islami Alam  Karya Seni Kesehatan Serba Serbi
masyarakat.

Hendak marah,
Dahulukan hajat

Jika hendak melampiasakan kemarahan pikir


ulang lagi, apakah marah tersebut akan
mendatangkan kebaikan dan menyelesaikan
hajat orang banyak.

Hendak dimulai,
Jangan melalui

Segala sesuatu perlu awal yang baik.

Hendak ramai,
Murahkan perangai

Jika ingin dikenal baik, jagalah perilaku dan budi


pekerti.

Fasal 12
Raja muafakat dengan menteri,
Seperti kebun berpagarkan duri

Hubungan raja dengan menterinya adalah saling


bekerjasama dan menjaga satu sama lain.

Betul hati kepada raja,


Tanda jadi sebarang kerja

Raja yang adil kepada rakyatnya dalah raja yang
mendapat petunjuk dari Allah SWT.

Hukum adil atas rakyat,


Tanda raja beroleh inayat

Raja yang mendapat petunjuk Allah SWT akan


melaksanakan hukum yang adil bagi rakyatnya.

Kasihkan orang yang berilmu,


Tanda rahmat atas dirimu

Bila kamu menghormati orang berilmu, tandanya


kamu mendapat rahmat dari Allah.

Hormat akan orang yang pandai,


Tanda mengenal kasa dan cindai

Menghormati orang berilmu, tanda ia mengenal


kematian yang merupakan gerbang alam akhirat.

Ingatkan dirinya mati,


Itulah asal berbuat bakti

Bila manusia mengingat kematian, ia akan lebih


berbakti kepada Allah SWT.

Akhirat itu terlalu nyata,


Kepada hati yang tidak buta

Orang yang tidak buta mata hatinya, akan


meyakini bahwa akhirat benar adanya.

Anda mungkin juga menyukai