Anda di halaman 1dari 54

PENERAPAN LITERASI DALAM

PEMBELAJARAN

BIMBINGAN TEKNIS KURIKULUM 2013


Tim Satgas GLS Ditjen Dikdasmen
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2018
Asmaul Husnah, SPd., M.Si.

• Phone : 0813 88 777 640


• Email: asmaulh2306@gmail.com
asmaul_h_99@yahoo.com
• Address : Jl. Gorda RT 14 RW 01 Kel. Lubang Buaya,
Kec. Cipayung, Jakarta Timur
• School : 1. SDN Baru 01
2. SMK Ar-Raisiyah Husada
LATAR BELAKANG

Progress in International Reading Literacy Study.


Programme Internationale for Student Assesment
Indonesia Nasional Assestmen Program
Kecakapan Hidup Abad 21

21st Century learning: Critical thinking


• To know Creativity
• To do Communication
Learning Collaboration
• To be and
• To live together Innovation
Skills

Core
subjects Flexibility
21stst Century Initiative
Information Context Leadership
Digital Life
Life and
and career
Media, and
career Social-skills
literacy skills
skills
ICT literacy Cross cultural
Productivity
Accountability
Life-long learner
KOMPETENSI ABAD 21
• C-Communication • C - Creativity

Menyampaikan
Menyampaikan Berinovasi dan
dan
gagasan,
gagasan, mencoba
mencoba
pertanyaan,
pertanyaan, ide,
ide, pendekatan
pendekatan
dan
dan solusi
solusi baru

Bekerjasama
Bekerjasama
dalam Mencoba cara
mencapai
mencapai baru
baru dalam
dalam
tujuan,
tujuan, menyelesaikan
menyelesaikan
mendayagunak
mendayagunak masalah
masalah dandan
an beragam
beragam berpikir lintas
talenta dan disiplin
disiplin
• C- Collaboration keahlian
keahlian • C – Critical
Thinking
Baca Tulis

Digital
DEFINISI INDIKATOR

SEKOLAH
 Melek pengetahuan dan - Skor PISA literasi membaca
kemampuan membaca dan - Skor PIRLS literasi membaca
menulis, mencari, - Rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia
menelusuri, mengolah dan - Rata-rata skor UKG Guru Bahasa
memahami informasi untuk Indonesia
menganalisis, menanggapi,
dan menggunakan bahasa
Literasi dan sastra secara cendekia. KELUARGA
Jumlah bahan bacaan literasi
Baca dan bahasa yang dimiliki setiap
keluarga

Tulis MASYARAKAT
- Angka melek aksara
- Publikasi buku per tahun
DEFINISI INDIKATOR

• menggunakan berbagai SEKOLAH


Jumlah kegiatan pembelajaran yang berkaitan
macam angka dan simbol- dengan numerasi berbasis proyek
simbol yang terkait dengan Peningkatan kecakapan multiliterasi melalui
numerasi
matematika dasar untuk Tumbuhnya pandangan dan sikap positif
memecahkan masalah terhadap numerasi
praktis dalam berbagai
macam konteks kehidupan

Literasi sehari-hari.
• menganalisis informasi dan
KELUARGA
Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi
yang dimiliki setiap keluarga.
mampu mengolahnya ke
Numerasi dalam berbagai macam
Peningkatan frekuensi pemanfaatn bahan
bacaan numerasi
Peningkatan frekuensi kesempatan anak
bentuk presentasi numerasi mengaplikasikan numerasi dalam
(grafik, tabel, bagan, dsb.). kehidupan sehari-hari
• membangun interpretasi
terhadap informasi angka
dan simbol numerik lainnya. MASYARAKAT
Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi
yang dimiliki setiap desa
Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan
bacaan numerasi
DEFINISI INDIKATOR

 Kemampuan untuk SEKOLAH


menggunakan pengetahuan − Skor PISA literasi sains
sains, mengidentifikasi − Skor TIMSS literasi sains
pertanyaan, menarik − Rata-rata skor UKG Guru IPA
kesimpulan dalam rangka
memahami serta membuat
− Rata-rata nilai UN IPA
keputusan yang berkenaan
dengan alam.
 Seseorang disebut literat
Literasi terhadap sains, jika memiliki
kompetensi untuk:
KELUARGA
Jumlah bahan bacaan literasi
Sains 1. Menjelaskan fenomena
sains
2. Mengevaluasi & mendesain
sains yang dimiliki setiap
keluarga
pengetahuan &
keterampilan sains secara MASYARAKAT
mandiri
Jumlah program yang berkaitan
3. Menginterpretasi data &
bukti sains dengan lingkungan dalam suatu
daerah
DEFINISI INDIKATOR

• Kecakapan (life skills) SEKOLAH


yang tidak hanya − Ketersediaan akses internet di sekolah
− Bahan literasi digital yang ada di sekolah
melibatkan
kemampuan
penggunaan
perangkat teknologi, KELUARGA
informasi dan Jumlah penduduk yang
komunikasi semata, menggunakan komputer dan gawai
Literasi tetapi juga berdasarkan kelompok umur, jenis
kelamin, tempat tinggal, dan lama
kemampuan
Digital bersosialisasi,
kemampuan dalam
waktu penggunaan per hari.

MASYARAKAT
pembelajaran, − Jumlah penduduk yang mengakses internet
maupun memiliki berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin,
sikap, berpikir kritis, tempat tinggal & lama waktu penggunaan /
kreatif, serta inspiratif hari.
sebagai kompetensi − Penurunan angka penduduk yang terjerat
digital. kasus pelanggaran UU ITE menurut
kelompok umur
DEFINISI INDIKATOR
 Kemampuan untuk SEKOLAH
memahami bagaimana uang Jumlah siswa dan guru yang
berpengaruh di dunia menggunakan produk layanan
(bagaimana seseorang
tabungan dan koperasi
mengatur untuk
menghasilkan uang,
mengelola uang, KELUARGA
menginvestasikan uang dan
Literasi menyumbangkan uang
untuk menolong sesama).
Penurunan tingkat kemiskinan
penduduk Indonesia
 Rangkaian proses atau
Finansial aktivitas untuk meningkatkan
pengetahuan, keyakinan, MASYARAKAT
dan keterampilan konsumen Jumlah penduduk usia produktif yang
dan masyarakat sehingga menggunakan produk layanan jasa
mereka mampu mengelola keuangan (Tabungan, Asuransi, Saham,
keuangan dengan baik. Lembaga Pendanaan, Dana Pensiun,
Industri jasa keuangan syariah)
Jumlah uang kartal yang beredar
berkurang
DEFINISI INDIKATOR

SEKOLAH
 Kemampuan untuk 1.Rata-rata nilai USBN - PKn
memahami, 2.Jumlah sekolah yang memiliki
menghargai dan aktivitas seni budaya & bahasa daerah
berpartisipasi (mulok, ekstrakulikuler)
secara mahir dalam
budaya. KELUARGA

Literasi  Kemampuan untuk


berpartisipasi
Penggunaan bahasa daerah di
lingkungan keluarga
secara aktif dan
Budaya dan menginisiasi
perubahan dalam
Penurunan angka kejahatan dan
pelanggaran anak di bawah umur

Kewargaan komunitas dan


lingkungan sosial
yang lebih besar. MASYARAKAT
Jumlah penduduk Indonesia yang
menguasai bahasa dan seni budaya
daerah masing-masing
Angka partisipasi dalam pemilu
Program LITERASI Kemendikbud

Gerakan
Literasi
Gerakan
Keluarga
Literasi
Satu Guru
Sekolah
Satu Buku

GERAKAN
LITERASI
NASIONAL
Gerakan
Literasi
Gerakan
Masyarakat
Literasi
Bahasa dan
Gerakan Sastra
Literasi
Budaya
Kegiatan GLS
Penumbuhan budaya literasi dan minat baca di sekolah,
salah satunya melalui kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran

Pengembangan kecakapan literasi melalui Kegiatan intrakurikuler/pembelajaran


kegiatan nonakademik, misalnya kegiatan ekstrakurikuler Menggunakan strategi literasi
dan kunjungan wajib ke perpustakaan
KEGIATAN GLS DI SD
Strategi Membangun
Budaya Literasi di Sekolah

Mengkondisikan Mengupayakan
lingkungan fisik ramah lingkungan sosial dan
literasi afektif

Mengupayakan warga
sekolah mendukung
sekolah sebagai
lingkungan akademik
yang literat
KEGIATAN PEMBIASAAN
Membaca 15 menit sebelum pembelajaran
Menata lingkungan kaya literasi
Mengembangkan koleksi bacaan multimodal
Pembentukan Tim Literasi Sekolah (TLS)
2 Kegiatan Membaca 15 menit sebelum
pembelajaran

Membacakan Membaca
nyaring dalam hati

Catatan :
Guru hadir pada saat pelaksanaan 2 kegiatan membaca ini
2 Kegiatan Membaca 15 menit sebelum
pembelajaran
 Guru dan peserta didik membaca buku bersama-sama.
 Guru membacakan buku dengan nyaring kepada peserta didik, lalu
mendiskusikannya dengan mereka.
 Peserta didik bergiliran membaca buku sementara temannya
menyimak.
 Guru dan peserta didik mendongengkan cerita rakyat, terutama
yang menjadi bagian dari kekayaan budaya daerah setempat.
 Guru dan peserta didik menceritakan pengalaman untuk
menyampaikan nilai karakter;
 Apabila memungkinkan, guru mengakses buku pengayaan dalam
format digital (ebook), membacanya bersama-sama dengan peserta
didik, lalu mendiskusikannya, atau;
Alternatif Kegiatan 15 Menit Membaca
 Guru dan peserta didik menyanyikan lagu-lagu daerah dan
mendiskusikan maknanya;
 Guru dan peserta didik untuk menyanyikan lagu-lagu perjuangan
atau nasional dan mendiskusikan kisah di balik penciptaannya
atau kisah yang terkandung dalam lirik lagu tersebut;
 Guru memutarkan film pendek yang memiliki nilai karakter dan
sesuai dengan usia peserta didik, lalu mendiskusikannya dengan
peserta didik.
Perpustakaan Ramah Anak
Parameter sekolah
yang telah membangun budaya literasi

Lingkungan fisik Ramah Anak

Lingkungan sosial dan


afektif- menyenangkan bagi
anak
Lingkungan akademik-
mencerdaskan warga
sekolah

(cf. Beers dkk., 2009)


KEGIATAN PENGEMBANGAN
• Kegiatan Ekstrakurikuler dan Wajib Kunjung Perpustakaan (jam khusus
literasi)
• Klub buku favorit
• Klub penulis cilik
• Klub film
• Klub fotografi
• Klub peneliti cilik
• Klub jurnalis cilik
• Klub koki cilik
• Perancang robotik
• Klub olahraga
• Klub kriya
• Klub seni
• Projek lintas kurikulum
•  Kegiatan literasi bulanan, semesteran, dan tahunan.
• Apresiasi pencapaian literasi peserta didik.
STRATEGI LITERASI PADA
PEMBELAJARAN DI SD
STRATEGI LITERASI
… adalah strategi untuk memahami teks melalui kegiatan:
Menghubungkan teks dengan pengetahuan, pengalaman
atau teks yang lain.
Membuat inferensi atau prediksi tentang teks.
Merumuskan pertanyaan.
Memvisualisasikan pemahaman tentang teks.
Mengidentifikasi ide penting/pokok dan pendukung.
Mengkomunikasikan pemahaman terhadap teks.
Strategi Literasi

Sebelum Selama Sesudah


Membaca Membaca Membaca
Memahami tujuan pembelajaran.

Memperkirakan isi bacaan


menggunakan fitur (gambar, judul,
jenis, sumber bacaan) pada bagian
preliminari bacaan (sampul/bagian
judul/ halaman-halaman awal, dll).
Kompetensi
Literasi Menyusun daftar pertanyaan tentang
Sebelum hal-hal yang mereka ingin ketahui dari
Membaca bacaan.
(Kegiatan
Pendahuluan)
Melakukan curah gagasan tentang hal-
hal yang mereka sudah ketahui terkait
bacaan.
Kompetensi Menggunakan fitur-fitur bacaan
Literasi (paragraf, ide pokok, ide pendukung,
Selama kosakata, jenis, struktur teks, elemen
Membaca/Pem visual dll) untuk memahami bacaan.
belajaran Mampu mengidentifikasi ide dan
argumen yang penting pada bacaan.

Mampu menerapkan strategi


mengidentifikasi kata-kata sulit pada
bacaan.

Mampu mendata pertanyaan terkait


bacaan selama membaca.
Kompetensi
Literasi
Menjawab pertanyaan terkait
Setelah bacaan.
Membaca/Pem
belajaran Mengkomunikasikan
pemahamannya terhadap bacaan
secara verbal dan gambar/tulisan
atau digital.
Mengkonversi teks; misalnya
mengkomunikasikan tanggapan
terhadap teks cetak secara
verbal/digital, atau
mengkomunikasikan tanggapan
terhadap teks audiovisual secara
verbal atau tertulis/gambar.
Kegiatan Membaca di SD
SD Kelas Rendah SD Kelas Tinggi

Guru membacakan buku dengan Guru membacakan buku dengan


nyaring nyaring

Guru dan siswa membaca bersama Guru memandu siswa untuk membaca

Guru memandu siswa untuk membaca Siswa membaca mandiri

Siswa membaca mandiri


Contoh Jurnal Membaca
Contoh Jurnal Membaca

Persamaan dan perbedaan tokoh-tokoh cerita


Contoh Jurnal Membaca
Menganalisis ciri-ciri tokoh cerita
Contoh Jurnal Membaca
Apa yang Dikatakan Sang Tokoh?
Judul buku:
Nama tokoh:

Kutipan 1:

Aku suka ini karena:

Kutipan 2:

Aku suka ini karena:


INDIKATOR STRATEGI LITERASI
DALAM PEMBELAJARAN
Strategi Literasi Dalam Pembelajaran

• Memahami
Selama
Selama
tujuan Membaca/Pembelajaran
Membaca/Pembelajaran • Membuat
pembelajaran
• Mendiskusikan ringkasan/menc
• Mengidentifikas eritakan materi
materi
pelajaran dan
pembelajaran i kata-kata sulit mengaitkannya
melalui media • Membuat dengan
pembelajaran
yang inferensi kehidupan
• Membuat sehari-hari.
menyenangkan
• Melakukan
(buku pertanyaan
pengayaan, refleksi terhadap
• Memahami proses
cerita/dongeng
guru, Sebelum
materi
Sebelum simbol visual pembelajaran
Membaca/Pembelajaran
Membaca/Pembelajaran
audiovisual, dll) Setelah
Setelah
Membaca/Belajar
Membaca/Belajar
Mengonversi
Menjelaskan
teks dari satu
keterkaitan
moda ke moda
antar teks
yang lain

Menggunakan
teks multimoda Memilih suatu
untuk moda teks
mendukung sesuai tujuan
inferensi/prediks penggunaannya
i Kompetensi
Multimoda
Sebelum Membaca/Belajar
Sebelum Membaca/Belajar Ada Tidak
Memahami tujuan membaca/belajar
Melakukan prediksi terhadap materi pembelajaran
Mendiskusikan materi pembelajaran melalui media yang
menyenangkan (buku pengayaan, cerita/dongeng guru,
film, dll).
Menghubungkan materi pembelajaran dengan
pengalaman siswa sehari-hari/subtema pembelajaran
sebelumnya melalui tabel Tahu-Ingin Tahu-Pelajari (T-I-P)
Mempelajari fitur media pembelajaran (judul
buku/penulis/ judul film, dll).
Selama Membaca/Belajar (SD Kelas Rendah)
Kegiatan Selama Membaca/Belajar Ada Tidak
Mengidentifikasi kosa kata baru dan
menebak maknanya menggunakan fitur teks
(gambar/konteks kalimat)
Melafalkan kata-kata yang berulang dengan
intonasi, pelafalan, dan irama yang benar
Menggambar peta konsep sederhana
Bermain peran/menyanyi/menceritakan
kembali untuk mengekspresikan
pemahaman terhadap materi pembelajaran
Berdiskusi dengan teman dan bekerja
kelompok dalam proses pembelajaran
Selama Membaca/Belajar (SD Kelas Tinggi)
Kegiatan Selama Membaca/Belajar Ada Tidak
Mengidentifikasi kosa kata baru dan
menebak maknanya menggunakan fitur
teks (gambar/konteks kalimat)
Membuat peta konsep/graphic organizer
untuk memahami teks
Membuat catatan/ringkasan selama
membaca
Think aloud selama membaca dan
mendiskusikan pemahamannya dengan
guru/teman
Mempresentasikan pemahaman secara
verbal/tertulis/gambar/digital
Sesudah Membaca/Belajar
Kegiatan Sesudah Membaca/Belajar Ada Tidak

Mengambil kesimpulan tentang materi


pembelajaran dan mengaitkannya dengan
kehidupan sehari-hari.
Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran.
Melakukan konfirmasi terhadap
prediksi/pertanyaan yang dibuat pada kegiatan
pendahuluan (Tabel T-I-P).
CONTOH STRATEGI LITERASI DALAM
PEMBELAJARAN
SD Kelas 1
Tema: 6. Lingkungan Bersih, Sehat, Asri
Subtema:1. Lingkungan Rumahku
Kompetensi Dasar PPKN:
3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah
4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari di rumah

Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia:


3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan
pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang dapat
dibantu dengan kosa kata bahasa daerah
4.8 Mempraktikkan ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong,
dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang
dapat dibantu kosa kata bahasa daerah dengan
Sumber Pembelajaran:
Buku siswa Kelas 1
Buku “Yuk, Membersihkan Rumah!”
Kartu kata-kata tentang alat-alat kebersihan dan gambar-gambar alat kebersihan
Sintak Pembelajaran
PENDAHULUAN:
1. Guru mendiskusikan tujuan pembelajaran
2. Guru menunjukkan sampul buku, membacakan nama penulis dan ilustrator buku dan
mengajak siswa menebak isi buku.

KEGIATAN INTI:
1. Guru membacakan buku dan mengajak siswa mendiskusikan kata-kata sulit.
2. Siswa menebak arti kata-kata sulit dan menempelkannya pada kamus dinding.
3. Dalam kelompok, siswa memasangkan kartu gambar alat kebersihan dan kata-kata tentang
alat kebersihan.
4. Siswa melafalkan kata-kata tentang alat-alat kebersihan dengan pelafalan yang benar.
5. Dalam kelompok, siswa menyusun kata-kata untuk membentuk kalimat ajakan.
6. Siswa melafalkan kalimat ajakan dengan intonasi dan irama yang benar.

KEGIATAN PENUTUP:
1. Siswa menceritakan kesimpulannya tentang kebersihan di sekitar rumah dan bagaimana
menyampaikan ajakan dengan benar.
2. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran: materi mana yang dirasa sulit, dan
bagaimana melakukannya dengan lebih baik, sikap-sikap baik yang perlu dikembangkan
dalam kelompok, dll.
SD Kelas 4
Tema: Daerah Tempat Tinggalku
Kompetensi Dasar IPA:
3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan
sekitar
4.4 Menyajikan hasil percobaan antara hubungan dengan gaya dan
gerak

Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia


3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks
fiksi secara verbal, tulisan, dan visual.

Sumber Pembelajaran:
Buku Siswa Kelas 4
Salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah tempat tinggal siswa
PENDAHULUAN:
1. Guru mendiskusikan tujuan pembelajaran.
2. Guru dan peserta didik melakukan curah gagasan tentang apa yang mereka telah ketahui dan apa yang
mereka ingin pelajari dari cerita rakyat yang akan dibaca dan gaya dorong dan gaya tarik (tabel T-I-P).

KEGIATAN INTI:
1. Siswa membaca cerita rakyat dan membuat mind map alur dan karakteristik tokoh-tokoh cerita selama
mereka membaca.
2. Siswa mencatat kata-kata sulit dan menebak maknanya.
3. Siswa membandingkan mind map dengan teman dan mendiskusikannya.
4. Siswa mendiskusikan ciri-ciri cerita rakyat dan perbedaannya dengan jenis cerita yang lain. Siswa
menyimpulkan tentang ciri-ciri cerita fiksi.
5. Siswa mempraktikkan percobaan mendorong dan menarik meja yang tertulis pada buku siswa.
6. Siswa mencatat hasil pengamatannya dan membuat tabel perbandingan antara gaya tarik dan gaya
dorong.

KEGIATAN PENUTUP:
1. Siswa mengecek tabel T-I-P yang mereka buat dan membuat tanda pada hal-hal yang telah mereka
pelajari. Siswa mengisi kolom P dengan kata kunci pada materi pembelajaran.
2. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran:
• Mengapa kita memerlukan cerita (fiksi/rakyat)? Apa manfaatnya?
• Pekerjaan apa dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan gerak menarik dan mendorong?
2. Guru dan siswa mendiskusikan sikap-sikap baik yang perlu dikembangkan siswa dalam kerja
kelompok.
Jurnal Kata-kata Sulit
Kata Sulit Artinya
Cerita Fiksi Cerita khayalan

Alur cerita Urutan-urutan adegan dalam cerita

Tokoh cerita Orang-orang yang ada dalam cerita

Legenda Cerita tentang asal-usul tempat

Gaya Gaya itu kalau kita melakukan sesuatu


kepada benda
Gerak
Benda berpindah dari satu tempat ke
tempat lain
Peta Cerita
Awal:
Dayang Sumbi marah pada Sangkuriang.
Sangkuriang disuruh pergi

Tengah:
Sangkuriang bertemu lagi dengan ibunya, Dayang Sumbi.
Sangkuriang ingin menikahi Dayang Sumbi.

Akhir:
Dayang Sumbi membeberkan kain putih sehingga suasana jadi
terang mirip pagi hari. Makhluk halus yang membantu Sangkuriang
membuat perahu kabur. Sangkuriang marah dan menendang perahu.
Ciri-ciri Cerita Fiksi
Ciri-ciri Contoh
Nggak terjadi di dunia Nggak mungkin ada orang yang punya anak dari anjing
nyata
Ada tokoh cerita Dayang Sumbi, si Tumang, Sangkuriang
Ada masalah/konflik Sangkuriang ingin menikahi Dayang Sumbi tapi
Dayang Sumbi tidak mau
Untuk cerita rakyat, Kenapa sih Dayang Sumbi nggak bilang bahwa
kadang-kadang ada Sangkuriang itu anaknya?
yang nggak logis
Untuk cerita rakyat, Waktu bertapa, Dayang Sumbi Cuma makan makanan
ceritanya biasanya mentah. Katanya itu sebabnya orang Sunda suka
menggambarkan makan lalapan.
kebiasaan
masyarakat itu
Tabel Tahu-Ingin Tahu-Pelajari
Tahu Ingin Tahu Pelajari
Cerita rakyat itu cerita di Cerita rakyat itu termasuk
jaman dulu jenis cerita fiksi

Cerita Sangkuriang itu Kenapa sih Sangkuriang


Cerita rakyat Sangkuriang
tentang terjadinya gunung itu pergi? menjelaskan terjadinya
Tangkuban perahu gunung Tangkubanperahu
di Jawa Barat. Namanya
Nama tokohnya Apa sih bedanya gaya dan legenda.
Sangkuriang sama gerak?
Dayang Sumbi Waktu Sangkuriang
menendang perahu,
Gerak itu benda berpindah Sangkuriang memberikan
tempat gaya pada perahu.

Gaya=? Perahu yang terpental =


perahu bergerak
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai