Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN HOTS

Disampaikan oleh, Ato Rahman

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Gorontalo


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
AGENDA

 PENGANTAR

 KONSEP PEMBELAJARAN

 KONSEP SOAL HOTS


PENGANTAR

Pembelajaran masih KONVENSIONAL


Pembelajaran berbasis KONTEN
Pembelajaran belum melibatkan
keterlibatan peserta didik
Pembelajaran belum
• Tida semuabanyak memberikan
siswa dapat maksimal dengan model
ceramah 
ruang kreatifitas• Siswa
peserta didik
menjadi pasif. 
• Cenderung mengkotak-kotakan siswa. 
Dll • Lebih menekankan pada hasil dibandingkan dengan
proses 
• Hasil belajar berupa pengetahuan
• Materi yang diperoleh mudah terlupakan. 
Standar Pembelajaran K13
Permendikbud No. 22 Tahun 2016

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan


secara:
• interaktif,
• inspiratif,
• menyenangkan,
• menantang,
• memotivasi
bagi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik
Apa yang harus dilakukan?
Kecakapan Hidup Abad 21
21st Century learning: Critical thinking
• To know Creativity
• To do Communication
Learning Collaboration
• To be and
• To live together Innovation
Skills

Core
subjects Flexibility
21stst Century Initiative
Information Context Leadership
Digital Life and career
Media, and Social-skills
literacy skills
ICT literacy Cross cultural
Productivity
Accountability
Life-long learner

“ Penilaian untuk – mengukur (of), mendorong (for), dan menstimuli (as) ketercapaian
kecakapan abad 21”
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013
Konteks
Lingkungan
Kualitas Hidup
HAM
SDG
Keberagaman
Demokrasi
21st Century skills: NKRI
to know, to do,TERIMA
to be, KASIH

Seni Budaya &


Keterampilan
Matematik
to live together

Bahasa

PJOK
PPKn

IPS
IPA
PA-
BP

a
4C Mata Pelajaran

Kemampuan Belajar Literasi


Kecakapan Hidup Karakter Moral
dan Berinovasi Digital
• Berpikir Kritis dan • Literasi • Fleksibilitas dan Adaptabilitas • Cinta Tanah Air
Penyelesaian Informasi • Inisiatif dan Mandiri • Nilai2 Budi Pekerti
Masalah • Literasi • Interaksi Lintas Sosbud Luhur: Jujur, Adil,
• Kreativitas dan Media • Produktivitas dan Akuntabilitas Empati, Penyayang, Rasa
Inovasi • Literasi • Kepemimpinan dan Tanggung hormat, Kesederhanaan,
Teknologi Jawab Pengampun, Rendah Hati,
• Komunikasi dll.
• Kolaborasi
HASIL BELAJAR

KOMPETENSI
Kerangka Sistem Pendidikan

• Formatif – diagnostik
Penilaian
Kelas • Harian oleh guru

Benchmark Ujian
SK Penilaian



Formatif
Summative

L
Internasional Nasional SP (PTK) Semua kelas
• Semesteran
• Akhir tahun
• Akhir jenjang
• Kompetensi dasar • Sumatif
• Oleh sekolah
• Kelas 4, 9 • Kelas 9, 12
• PTK 4,8,11
• Survei • Sensus
• PISA, TIMSS • Oleh pemerintah Penilaian
eksternal • Progress monitoring & evaluasi
(PMTK) • Kelas 4,8,11
• Survey atau sensus
• Tahunan
• Oleh pemerintah
MENGAPA HARUS BERPIKIR KRITIS?
• Berpikir kritis merupakan sebuah pola pikir yang
memungkinkan manusia menganalisa masalah
berdasarkan data yang relevan sehingga dapat mencari
kemungkinan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan yang terbaik
• Rusiyanti (2009), berpikir kritis adalah kemampuan
siswa untuk berpikir kompleks, menggunakan proses-
proses berpikir mendasar berupa penalaran  yang logis
sehingga dapat memahami, menganalisis dan
mengevaluasi  serta dapat menginterpretasikan suatu
argumen sesuai dengan penalarannya, sehingga dapat
menentukan apa yang harus diyakini dan dilakukan.
PEMBELAJARAN & PENILAIAN MENUJU ABAD 21
1. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 bertujuan mengembangkan
bakat, minat, dan potensi peserta didik agar berkarakter,
kompeten dan literat.
2. Setiap mata pelajaran terkait dengan kompetensi dan konteks
yang dapat memacu peserta didik untuk memiliki ketrampilan
berpikir dari yang sederhana (LOTS) menuju proses berpikir
tingkat tinggi (HOTS).
3. Kegiatan pembelajaran harus ada perubahan, dari kapasitas
LOTS yang banyak sedikit demi sedikit menajdi kapasitas
HOTS, sehingga pada akhirnya kapasitas HOTS menjadi karakter
peserta didik.
4. Melalui pembelajaran pada akhirnya harus dapat mengahasilkan
lulusan yang kompeten, berkarakter dan literat untuk siap
menhadapi tantangan Abad 21.
Langkah Pembelajaran dari LOTS menuju HOTS
Apa yang harus dipersiapkan?
PEMBELAJARAN & PENILAIAN MENUJU ABAD 21

Pengintegrasian

••4C,
4C,

RP ••Pendidikan
Pendidikan
Karakter,
Karakter,
••Literasi.
Literasi.
Higher-Order Thinking Skills
(HOTS)
• Permasalahan sehari-hari, menuntut kemampuan
HOTS:

Bu Indri bermaksud menambah modal usaha melalui


pinjaman bank. Bank A menggunakan sistem Anuitas,
sedangkan bank B menggunakan sistem bunga menurun.
Menurut Anda, pada bank mana sebaiknya Bu Indri
meminjam uang agar lebih menguntungkan?

• Pertanyaan yang tidak HOTS:


1. Berapakah besar angsuran pada bulan ke-8, pada bank
A?
2. Hitunglah besar bunga yang harus dibayarkan pada
bulan ke-10 pada bank B!
Permasalahan sehari-hari
1. Bank A menggunakan sistem anuitas untuk pencicilan hutang,
sedangkan Bank B menggunakan sistem bunga menurun. Manakah
yang lebih ringan bunganya?
2. Ada 2 desa yang berdekatan sedang dilanda konflik adat. Apa yang
harus dilakukan, jika Anda menjadi salah satu kepala desa tersebut?
3. Bagaimana cara mengetahui umur suatu pohon yang tidak diketahui
kapan ditanam, tanpa menebangnya terlebih dahulu?
4. Bagaimana cara memperlambat proses korosi pada badan kapal laut?
5. Bagaimana cara mengembangbiakkan mangga agar buahnya sejak
kecil terasa manis?
6. Jika Anda menjadi kepala sekolah, terobosan apa yang akan
dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah Anda,
jika dana komite tidak ada?

@ Dit. PSMA
Apakah Higher-Order Thinking?

Higher-order thinking adalah Kemampuan


berpikir yang tidak sekadar mengingat
(recall), menyatakan kembali (restate),
atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite)
Apakah Higher-Order Thinking?
o Transfer satu konsep ke konsep
lainnya
o Memproses dan menerapkan informasi
o Mencari kaitan dari berbagai informasi
yang berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
o Menelaah ide dan informasi secara
kritis
‘Difficulty’ is NOT same as higher-order
thinking.

Mengetahui arti dari kata yang jarang


digunakan mungkin sulit, tetapi ini bukanlah
Higher-Order Thinking kecuali melibatkan
proses bernalar (seperti mencari arti dari
konteks/stimulus).

@ Dit. PSMA
Taksonomi Bloom LOTS ke HOTS
(McCurry)
EVALUASI
MENCIPTA

SINTESIS
MENG
EVALUASI

ANALISIS
MENG
ANALISIS

APLIKASI
MENERAPKAN
  
HOT
PEMAHAMAN
MEMAHAMI ‘‘

  

PENGETAHUAN
MENGINGAT

LOT HOTS
S
Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka-panjang

Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan,


tertulis, dan gambar

Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak


biasa

Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan


bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur
atau tujuan keseluruhan

Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar


Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-
unsur ke dalam pola atau struktur baru
Table of Thinking

Krulik & Bloom Bloom Presseisen “HOTS”


Rudnick Orisinil Revisi
recall Pengetahuan Mengingat
basic Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
critical Analisis Menganalisis • Berpikir kritis;
creative Sintesis Mengevaluasi • Berpikir kreatif;
• Pemecahan
Evaluasi Mencipta masalah;
• Pembuatan
keputusan
Pedoman Penskoran
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Peminatan : Umum
Kelas/Semester : XII/1

No Jawaban Skor
1. Langkah ke-1 …………………………… 1
Langkah ke-2 …………………………… 1
Langkah ke-3 …………………………… 1
……………. ….

Jumlah 5

@ Dit. PSMA

Anda mungkin juga menyukai