KEWARGANEGARAAN
Paradigma baru dalam pembelajaran PKn dapat diartikan sebagai suatu kerangka berpikir yang
digunakan dalam mengembangkan pembelajaran PKn yang inovatif dan sesuai dengan
perkembangan zaman.
Paradigma baru tersebut dalam kerangka PKn sebagai mata pelajaran yang multidimensional,
sehingga pembentukan karakter siswa menjadi warga negara yang cerdas dan baik (smart and
good citizenship) melalui pembelajaran PKn bukan hanya sekedar dalam dimensi rasional,
melainkan juga dalam dimensi spiritual, emosional, dan sosial.
Kecakapan Hidup Abad 21
Critical thinking
Creativity
Communication
Learning Collaboration
21st Century learning: and
Innovation
• To know (mengetahui)
Skills
• To do (melakukan sesuatu)
• To be (menjadi sesuatu)
• To live together (hidup bersama)
Flexibility
Initiative
Core Leadership
subjects Social-skills
21st Century Cross cultural
Information Context Productivity
Digital Life and career
Media, and literacy skills Accountability
ICT literacy Life-long learner
(Puskurbuk:2016)
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
1 2 3
Kualitas Karakter Literasi Dasar Kompetensi
Bagaimana siswa beradaptasi Bagaimana siswa menerapkan Bagaimana siswa memecahkan
pada lingkungan yang dinamis. keterampilan dasar sehari-hari. masalah kompleks
1957 2013
Pengetahuan Umum 2006 PPKn
PKn
1962 1994 2022
Civics PPKn Pendidikan
1975
Pancasila?
1968 PMP
Pendidikan
Kewargaan
Negara
Ruang lingkup kurikulum/substansi utama perubahan PKn menjadi PPKn adalah
sebagai berikut.
PKn 2006 PPKn 2013
1. Persatuan dan kesatuan 1. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan
bangsa; hidup bangsa;
2. UUD 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi
2. Norma, hukum, dan peraturan; landasan konstitusional kehidupan
3. Hak Azasi Manusia; bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
4. Kebutuhan Warga negara; 3. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud
5. Konstitusi negara keberagaman kehidupan bermasyarakat,
6. Kekuasaan dan Politik; berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman
yang kohesif dan utuh;
7. Pancasila; 4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
8. Globalisasi. sebagai bentuk negara
PERMENDIKBUD NO 37 TAHUN 2018 TENTANG KI-
KD PELAJARAN PADA KURIKULUM 2013
PERUBAHAN PKN MENJADI PPKN
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PPKn, mengikuti Gerhard
Himmelmann (2013), mengubah paradigma Pendidikan Kewarganegaraan yang
semula berfokus kepada program pengajaran dan transfer pengetahuan
kewarganegaraan menjadi pendekatan yang menekankan sikap-sikap personal-
individual, moral dan perilaku sosial sebagaimana disposisi dan nilai-nilai bersama
dari warga negara dalam-kehidupan bersama yang menghargai hak-hak asasi
manusia dan demokrasi . Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
dari pembelajaran pasif dan afirmatif kepada pembelajaran aktif, kooperatif, dan
kritis. Pembentukan karakter warga negara tidak cukup menjadi-baik yang ditandai
oleh sikap loyal dan kepatuhan terhadap kekuasaan pemerintah, tetapi siswa
dihantarkan kepada pengalaman-pengalaman dan praktik konsep-konsep kehidupan
berbangsa dan bernegara dalam ruang kelas dan luar kelas (Samsuri, 2013).
Pembelajaran PKn Berorientasi
Konstrutivisme dan Pembelajaran Siswa Aktif
Behaviorisme
Kognitivisme
TEORI BELAJAR
Konstruktivisme
Humanisme
PKn dengan pendekatan teori
konstruktivisme
1. Menyajikan masalah-masalah aktual kepada peserta didik dalam konteks yang sesuai dengan
tingkat perkembangan mereka.
2. Mendorong peserta didik untuk mengajukan pertanyaan.
3. Mengkondisikan peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat dan menghargai sudut
pandangnya sendiri.
4. Menantang peserta didik agar dapat melakukan pemahaman yang mendalam, serta
penyelesaian tugas-tugas melalui pertanyaan yang menantang.
5. Memfasilitasi peserta didik belajar dalam kelompok.
6. Melakukan penilaian hasil belajar, baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran.
Permasalahan: Kurva Daya Serap Pembelajaran
The Learning Pyramid*
Average Retention Rates
Berfikir Kritis
Pembelajaran
PKn
Berbasis Nilai
Pendekatan Berfikir Kritis
SMA/K
Keterampilan
SMP
SD Sikap
?
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK DINI
1. Anak BELAJAR MANAJEMEN WAKTU jika ingin mengantre paling depan datang lebih awal dan
persiapan lebih awal.
2. Anak belajar BERSABAR MENUNGGU gilirannya tiba terutama jika ia di antrean paling belakang.
3. Anak belajar MENGHORMATI HAK ORANG LAIN, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal
dan tidak saling serobot merasa diri penting.
4. Anak belajar BERDISIPLIN DAN TIDAK MENYEROBOT hak orang lain.
5. Anak belajar KREATIF untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi
kebosanan saat mengantre (di Jepang biasanya orang akan membaca buku).
6. Anak bisa belajar BERSOSIALISASI menyapa, mengobrol, bahkan bekerjasama dengan orang
lain di antrean.
7. Anak belajar HUKUM SEBAB AKIBAT, bahwa jika datang terlambat harus menerima
konsekuensinya di antrian belakang.
8. Anak belajar HIDUP TERATUR dan kerapihan.
9. Anak belajar MEMILIKI RASA MALU, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.
10. Anak belajar JUJUR pada diri sendiri dan pada orang lain.
KECENDERUNGAN GLOBAL
Kondisi yang Dihadapi Generasi Milenial Abad 21