Anda di halaman 1dari 57

Eny Usmawati, M.

Pd
Widyaiswara Kemdikbud P4TK Penjas & BK
HP/wa : 0856 485 32 987
eni.usmawati@kemdikbud.go.id

Narasumber pelatihan internasional Internasional conference of


Counseling and behavioral science (IICOBS) 2019 yg dihadiri guru BK
tingkat Asia, Brunei Darussalam, Malaysia, Philipina.

Core Trainer dan Master Trainer UNICEF program Pendidikan Kecakaan


Hidup (PKH)
-Penyusun modul bahan ajar Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (P3K) 2021

- Tim Penyusun Modul dan model Guru Penggerak Bimbingan


dan Konseling

- Editor Jurnal widyaiswara LAN (Lembaga Administrasi


Negara)

- Tim Pengembang Modul Pendidikan Ketrampilan Hidup


(PKH) Unicef

- Tim Penyusun Modul High Order Thinking Skills (HOTS)


dalam Bimbingan dan Konseling

- Tim Pengembang Modul trauma healing pasca bencana


Pendidikan :
- S1 Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
- S2 Universitas Negeri Malang (UM)

Prestasi :
- WIDYAISWARA berprestasi tingkat Nasional (Peringkat 2)
- Beasiswa Student Exchange Burapha University Of Thailand
- Beasiswa KULIAH Kewenangan Tambahan (KKT) Inklusi UNESA
dan menjadi pendamping sekolah inklusi di Jawa timur
Sebelum menjadi Widyaiswara KEMDIKBUD sempat mengajar di
beberapa kampus :
- Universitas Terbuka (UT) Surabaya
- UNUGIRI Jawa timur
- STAI ATTANWIR Jawa Timur
- Pengelola Pusat Belajar Guru (PBG) EXXON Mobile Cepu Jawa
Timur
Karya tulis yang diterbitkan :

1. Experiential Learning dalam meningkatkan


kesadaran multikultural siswa etnik Cina dan Jawa di
muat di Jurnal UPI Bandung

2. Buku ber ISBN Kesadaran multikultural siswa


zaman now

3. Buku ber ISBN Pengenalan karier

4. Menulis Jurnal internasional The evectifness of


experiential learning
SOCIAL MEDIA

PENTINGNYA KOMPETENSI ABAD 21


BAGI GENERASI INDONESIA
35% eni.usmawati@kemdikbud.go.id
Your Text Here
You can simply impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Reports and Presentations with our
Templates. Easy to change colors, photos and Text.

Oleh: ENY USMAWATI,M.Pd


WIDYAISWARA PPPPTK PENJAS DAN BK
Profesionalisme Guru
Profesionalisme dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, Era Society 5.0

Computation logic : cyber


counseling, Google play store unt rencana
Communication harian , rencana bimbingan karir -> gogle
kalender, TPA, tes psikologi super link dsb.
plikasi AUM PTSDL, otomatisasi data
Collaboration

Creativity

Critical thinking Compassion:


kemampuan menyayangi diri
sendiri
Bagian I

Tantangan
Pendidikan Di Era Society
5.0
Telah datang

Dunia akan dibanjiri


Trillyunan Data (Big Data)
yang menyebabkan
‘ketidakpastian’ yang pasti.
Era 1.0 abad ke- 18 Inggris
penemuan mesin uap :
industri tekstil dan kapal

Era 2.0 Revolusi teknologi abad ke-


20 : penemuan tenaga listrik->
telepon, mobil, pesawat
Era 3.0 mengenal mesin (komputer pertama kali
yang memacahkan kode Nazi Jerman bernama
Colozcus (besar ,tanpa ram 1.800watt), berkembang
menjadi penemuan chip(IC) uk semakin kecil dan
semakin canggih daya listrik kecil yg mulai
menggantikan manusia sebagai operator dan lini
produksi.

Era 4.0 (abad ke-21) Mengenal komputer, internet (penggabungan


teknologi otomatisasi dengan cyber) mengubah banyak bid kehidupan
ekonomi sampai gaya hidup.
Era 5.0 (Jepang 21 Juni 2019) Era teknologi bagian dari manusia
Jepang -> medical record unt kesehatan, AI (Artificial Intelegent)
dan robot sebagai perawat pemeliharaan jalan, jembatan dan
infrastruktur lain (minimnya tenaga manusia)
FENOMENA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

BIG DATA/ ARTIFICIAL INTERNET DISRUP


MAHADAT THING SI
INTELLEGENC OF
A S
E

UNICORN

VALUA
SI

PERUSAHAA
N
STARTUPterbaru sangat membutuhkan guru BK
Pesan mas mentri sistem pendidikan
Artificial intelegence : kecerdasan buatan
Disrupsi : peluang inovasi di bidang pengetahuan
Unicorn : perusahaan yg memiliki nilai valuasi lebih dari US$1miliar di AS
FENOMENA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Go jek tertinggi pertama start up US$ 4,8 miliar semakin meroket setelah googel dan JD melipatkgandakan
investasi
Tokopedia $7 miliar, TravelokaUS$ 2 Miliar , Traveloka 61 Triliun, Bukalapak US$1 miliar
SEBANYAK 52,6 juta lapangan
kerja di Indonesia terancam
tergantikan oleh sistem otomatis
(McKinsey Global Institute) 
Membangun Generasi Emas 2045 yang
dibekali
Keterampilan Abad 21
Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa

1 2 3
Kualitas Karakter Literasi Dasar Kompetensi
Bagaimana siswa beradaptasi Bagaimana siswa menerapkan Bagaimana siswa memecahkan
pada lingkungan yang dinamis. keterampilan dasar sehari-hari. masalah kompleks
• Religiositas • Literasi bahasa • Berpikir kritis
• Nasionalisme • Literasi numerasi • Kreativitas
• Kemandirian • Literasi sains • Komunikasi
• Gotong royong • Literasi digital (teknologi • Kolaborasi
• Integritas informasi & komunikasi)
• Profil Pelajar pancasila • Literasi finansial
• Literasi budaya dan
• Student Welbeing
kewargaan

“Culture, Value, Imagination, Creativity, and Team Work” (Jack Ma)


Sumber: Kemendikbud 2016
Terima kasih
Profil peserta didik yang
diinginkan
Strategi pengembangan
perubahan paradigma dan perilaku
CONTOH ILUSTRASI PENGEMBANGAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA

Beriman Pramuka: mandiri, kreatif, dan gotong mencintai dan menghormati


royong. keberagaman budaya di Indonesia.

Belajar Beriman,
mandiri bertakwa,
sebagai berakhlak dan
pembiasaan berkebhinekaan
nilai-nilai global
mandiri,
kreatif,
bernalar
kritis
SIMULASI IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN
Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Nilai Karakter**
Profil Pelajar Pancasila
Waktu

Kegiatan Pembiasaan:
Kantin kejujuran, jurnal kegiatan (membaca, ibadah, atau kebaikan yang dilakukan)

Kegiatan Intra-Kurikuler:
Kegiatan Belajar – Mengajar Kegiatan bersama
Waktu orang tua dan
Belajar* lingkungan/
Ekosistem

Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler:


Sesuai minat dan bakat siswa yang dilakukan di bawah bimbingan guru/pelatih/melibatkan orang tua &
masyarakat: Kegiatan Keagamaan, Pramuka, PMR, Paskibra, Kesenian, Bahasa & Sastra, KIR,
Jurnalistik, Olahraga, dsb.
Kegiatan Pembiasaan:
Sebelum menutup hari Siswa melakukan refleksi nilai-nilai anti-korupsi yang dipelajari hari ini, dan
yang perlu dilakukan di rumah
Penguatan 5 Nilai Utama
Karakter
• Beriman dan Bertaqwa • Bersih • Toleransi
• Menjalankan segala perintah-Nya • Peduli lingkungan lingkungan • Saling enolong/menghormati
• Disiplin beribadah • Memanfaatkan lingkungan dengan
bijak • Cinta damai
• Peduli sosial

• Kejujuran
• Keteladanan Religiositas
• Tanggungjawab
• Antikorupsi •Cinta tanah air
• Komitmen moral •Semangat
• Cinta pada kebangsaan
kebenaran •Menghargai
Integritas Nasionalisme kebhinnekaan
•Demokratis
•Rela berkorban
Nilai Utama •Taat hukum

• Kerja sama •Kerja keras (etos kerja)


• Solidaritas •Kreatif dan inovatif
• Kekeluargaan •Disiplin
• Bersahabat/komunikatif •Tangguh
• Berorientasi pada Gotong Kemandirian •Rasa ingin tahu dan
kemaslahatan bersama Royong menghargai prestasi
•Gemar membaca/pembelajar
sepanjang hayat
NILAI-NILAI LUHUR : Perilaku Berkarakter
Olah Pikir Olah Hati

• cerdas, kritis, kreatif, inovatif, • jujur, beriman dan bertakwa,


ingin tahu, berpikir terbuka, amanah, adil, bertanggung
produktif, berorientasi Ipteks, jawab, berempati, berani
dan reflektif mengambil resiko, pantang
menyerah, rela berkorban,
dan berjiwa patriotik
Olah Rasa/Karsa Olah Raga

• peduli, ramah, santun, rapi, • tangguh, bersih dan sehat,


nyaman, saling menghargai, disiplin, sportif, andal, berdaya
toleran, suka menolong, tahan, bersahabat, kooperatif,
gotong royong, nasionalis, determinatif, kompetitif, ceria,
kosmopolit , mengutamakan dan gigih
kepentingan umum, bangga
menggunakan bahasa dan
produk Indonesia, dinamis,
kerja keras, dan beretos
kerja tangguh, bersih dan
sehat, disiplin, sportif,
Gerakan Literasi Nasional (GLN)

Baca Tulis

Digital
LATAR BELAKANG

*) PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study), PISA (Programme for International

Student Assessment ), INAP (Indonesia National Assessment Program)


33
ASPEK KETERAMPILAN BERFIKIR TINGKAT
Sebagai
TINGGI Transfer
Knowledge Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar
dan mengajar.

Keterampilan yang memiliki keinginan kuat untuk dapat


memecahkan masalah muncul pada kehidupan sehari- Keterampi Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan persamalahan
yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis, menginvestigasi,
hari dan menyimpulkan
lan Berfikir
Tingkat
TInggi
Sebagai
Sebagai Critical
Problem and
Solving Creative
Thinking
g ni ti f
Ko Dimensi
Pengetahuan Defenisi

Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki


cirinya tersendiri, meliputi pengetahuan tentang terminology
dan detail dan elemen yang lebih spesifik.

Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan


terorganisasi, mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip,
model, dan struktur

Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu,


mencakup pengetahuan dalam hal keterampilan dan
algoritmik, Teknik dan metode, dan model dan struktur.

Metakognitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar,


kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu masalah,
kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya,
kemampuan menggunakan berbagai informasi untuk
mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan
belajar sendiri.
TINGKATAN PROSES
PROSES KOGNITIF DEFINISI

C1 L Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan


Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
C2 O Memahami
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
T Menerapkan / Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi
C3 S Mengaplikasikan yang tidak biasa
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
C4 Menganalisis bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan
H ke struktur atau tujuan keseluruhan

C5 O Menilai / Mengevaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar


T Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
C6 S Mengkreasi / Mencipta
membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur
baru
Kata Kerja Operasional
Dimensi Pengetahuan
(Lanjutan ....)
k t i f
Afe Proses Afektif Definisi

Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima


Penerimaa
A1 rangsangan atau stimulasi dari luar yang datang pada diri
n
peserta didik

suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk


Menangga
A2 mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan
pi
membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.

memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu


A3 Penilaian
gejala atau stimulus tertentu.

konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan


A4 Mengelola
dan prioritas nilai yang telah dimiliki.

Karakterisa keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang


A5
si yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Kata Kerja Operasional
Karakterisasi
Menerima Merespon Menghargai Mengorganisaikan
Menurut Nilai
(A1) (A2) (A3) (A4)
(A5)
Mengikuti Menyenangi Mengasumsika Mengubah Membiasakan
Menganut Mengompromikan n Menata Mengubah perilaku
Mematuhi Menyambut Meyakini Membangun Berakhlak mulia
Meminati Mendukung Meyakinkan Membentuk-pendapat Melayani
Melaporkan Memperjelas Memadukan Mempengaruhi
Memilih Menekankan Mengelola Mengkualifikasi
Memilah Memprakarsai Merembuk Membuktikan
Menolak Menyumbang Menegosiasi Memecahkan
Menampilkan Mengimani
Menyetujui
Mengatakan
to r
i k o mo
Ps
Proses Psikomotor Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk
dengan cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi.
Pada kategori ini, siswa dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan
tertentu.

P3 Presisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau


menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa
sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir

P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai
dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam
urutan harmonis dan konsisten.

P5 Naturalisasi
Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan
dengan mudah dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau
mental yang ada. Pada kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar
penguasaan aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait sudah pada tingkat
strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).
Kata Kerja Operasional
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
(P1) (P2) (P3) (P4) (P5)
Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain
Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menyempurnakan Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Mengkalibrasi koordinat Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengendalikan Mengintegrasikan
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Beradaptasi
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mengembangkan
Menggabungkan Merancang Memutar Merumuskan
Mengatur Melatih Mengirim Memodifikasi master
Mengumpulkan Memperbaiki Memproduksi Mensketsa
Menimbang Memanipulasi Mencampur  
Memperkecil Mereparasi Mengemas
Mengubah Menyajikan
MENGAMATI

MENGOMUNIK
MENANYA
PROSES SAINTIFIK ASIKAN

DALAM MODEL PROSES


PEMBELAJARAN SAINTIFIK

MENGUMPULK
MENALAR AN INFORMASI
Model-Model Pembelajaran
1. Model Penemuan/Penyingkapan
a. Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah
memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk
akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

Sintak model Discovery Learning:


1) Pemberian rangsangan (Stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
3) Pengumpulan data (Data Collection);
4) Pengolahan data (Data Processing);
5) Pembuktian (Verification), dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
Model-Model Pembelajaran (2)

b. Inquiry Learning
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses
penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat.

Sintak/tahap model inkuiri meliputi:


1)   Orientasi masalah;
2)   Pengumpulan data dan verifikasi;
3)   Pengumpulan data melalui eksperimen;
4)   Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
5)   Analisis proses inkuiri.
Model-Model Pembelajaran (3)
2. Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai
kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan
nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual
Sintak model Problem Based Learning :
1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Model-Model Pembelajaran (4)
3. Project Based Learning
Model Project Based Learning adalah Model pembelajaran yang
melibatkan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan
secara berkelompok/ mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan
waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya
dipresentasikan kepada orang lain.
Sintak PJBL:
1) Pertanyaan mendasar
2) Mendesain perencanaan produk
3) Menyusun jadwal pembuatan
4) Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi penglaman belajar
Belajaran Aktif = guru menciptakan pembelajaran sehingga
siswa:

Mengalami: Berdialog dengan:

Melakukan Orang lain = Interaksi

Mengamati Diri sendiri = Refleksi

(L. Dee Fink, 1999)

48
Perubahan Paradigma Pembelajaran

Dari
Pembelajaran Menjadi Pembelajaran

• Diberitahu
• Mencari tahu
• Guru sebagai sumber utama
• Berbasis aneka sumber belajar
• Tekstual
• Pendekatan ilmiah
• Berbasis Konten
• Berbasis kompetensi
• Parsial
• Holistik/terpadu
• Jawaban Tunggal
• Kebenaran jawaban multi dimensi
• Verbalisme
• Keterampilan aplikatif

49
Model Pembelajaran
• Bukan satu-satunya pendekatan pembelajaran.

Model Pembelajaran
• Bukan urutan langkah-langkah baku

Pendekatan
• Memberikan pengalaman
Saintifik (5M)
• Mengembangkan sikap ilmiah
• Mendorong ekosistem sekolah berbasis aktivitas
ilmiah
• Menantang
• Memotivasi

• Bukan berbasis ceramah


• Bukan berbasis hafalan
Guru diberi ruang
menggunakan
pendekatan/model
pembelajaran lain • Berbasis aktivitas dan kreativitas
• Menginspirasi
• Meyenangkan
• Berprakarsa
Menggali potensi peserta didik

Pembelajaran lebih bermakna


 Menghasilkan siswa yang :
- Cerdas secara Pengetahuan
- Cakap secara Keterampilan
- Baik dalam BerSikap
4 Kompetensi Kecakapan abad 21 :
1. Berfikir Kritis
2. Berfikir Kreatif
3. Kolaboratif
4. Komunikasi efektif
Contoh pembelajaran/soal HOTS

Belum HOTS HOTS


2 X 5 =10 Buatlah 5 cara hitungan
baik dengan
penjumlahan, perkalian
dan pengurangan yang
hasilnya 10
Be a Professional Counsellor

55
Teknologi tidak akan bisa menggantikan guru,
tapi guru yang tidak menggunakan teknologi
akan tergantikan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai