2 3
Menguatkan pelajaran
pemahaman tentang
penerapan literasi
dalam pembelajaran
pada semua mata
pelajaran
Mengapa Perlu Penguatan
Kompetensi Literasi?
PP tentang SNP No. 57/2021
Pasal 6 ayat (1)
Standar kompetensi lulusan
Pasal 1 ayat (2) pada Satuan Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan Jenjang Pendidikan dasar
adalah kriteria minimal difokuskan pada penanaman
tentang sistem pendidikan di karakter yang sesuai dengan
seluruh wilayah hukum nilai-nilai Pancasila serta
Negara Kesatuan Republik kompetensi literasi dan
Indonesia. numerasi peserta didik.
Pasal 46 ayat (3) Pasal 46 ayat (6) Pasal 46 ayat (7)
Profil pendidikan merupakan
Evaluasi sistem pendidikan Hasil dari evaluasi sistem laporan komprehensif tentang
dilaksanakan dalam bentuk: asesmen pendidikan menjadi dasar layanan pendidikan dasar dan
nasional; dan analisis data satuan bagi Menteri untuk menengah yang digunakan sebagai
pendidikan, pendidik, tenaga menetapkan: profil satuan landasan: peningkatan mutu
kependidikan, dan pemerintah pendidikan; profil program layanan pendidikan dasar dan
daerah. pendidikan kesetaraan; profil menengah; dan penetapan rapor
pendidikan daerah; dan profil pendidikan.
pendidikan nasional.
Setiap warga negara berhak mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas. Berkualitas dalam konteks
ini bermakna bahwa proses pendidikan harus mampu meningkatkan hasil belajar berupa kompetensi
kognitif maupun non kognitif. Kompetensi kognitif diukur dari kompetensi literasi dan numerasi yang
merupakan modal dasar individu untuk mengakses pendidikan dan memungkinkan untuk mengarungi kehidupan
sosial, ekonomi, bahkan politik. Kompetensi non kognitif diukur dari karakter atau perilaku, yatu perilaku
sesuai prinsip-prinsip Pancasila.
Kompetensi
Literasi
Kompetensi
Kognitif
Kompetensi
Pendidikan Meningkatkan Numerasi
Berkualitas Hasil Belajar
Kompetensi Karakter/
Nonkognitif Perilaku
PISA:
hasil belajar murid
pendidikan dasar
dan menengah
berada di bawah
kompetensi
minimum
LITERASI
Apa itu kompetensi literasi?
Kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, merefleksikan, menggunakan
berbagai jenis teks untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga
Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif
kepada masyarakat.
* menggali
* mengolah *kapasitas individu warga Indonesia
* memanfaatkan & warga dunia
LITERASI DALAM PEMBELAJARAN
kemampuan untuk
menggunakan, kemampuan
mendengarkan, berbicara, berpikir kritis ketika
membaca, menulis, dan peserta didik menerima,
melihat untuk mendapatkan memproses, dan
informasi dalam disiplin menghasilkan informasi
tertentu (Vacca, Vacca, dan
Mraz, 2011)
Tujuan Penguatan Kompetensi Literasi
KONTEN
Teks Informasi KONTEKS
Personal
Teks Fiksi
Sosial Budaya
Saintifik
PROSES KOGNITIF
Menemukan informasi (L1)
Menginterpretasi dan
mengintegrasi (L2)
Evaluasi dan refleksi (L3)
Konten
1.Teks informasi, teks yang bertujuan untuk
memberikan fakta, data, dan informasi dalam
rangka pengembangan wawasan serta ilmu
pengetahuan yang bersifat ilmiah.
2.Teks fiksi, teks yang bertujuan untuk memberikan
pengalaman mendapatkan hiburan, menikmati
cerita, dan melakukan perenungan kepada
pembaca.
Konteks
1. Personal, berkaitan dengan kepentingan diri secara
pribadi.
2. Sosial Budaya, berkaitan dengan kepentingan
antarindividu, budaya dan isu kemasyarakatan.
3. Saintifik, berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta
ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristik.
Teks konten Informasi dengan
konteks Personal.
Teks konten Informasi dengan
konteks Sosial Budaya
Teks konten Informasi dengan
konteks Saintifik
Teks konten fiksi
dengan konteks Personal.
Teks konten Fiksi
dengan konteks Sosial Budaya
Teks konten Fiksi
dengan konteks Saintifik
PROSES KOGNITIF
Pada level kognitif ini siswa telah mampu membandingkan dan mengontraskan ide atau
informasi dalam atau antar teks, membuat kesimpulan, mengelompokkan, dan mengombinasikan
ide dan informasi dalam teks atau antar teks. Membuat kesimpulan dalam domain ini bermakna
lebih luas dari pada pada domain sebelumnya. Pada domain ini siswa telah mampu
menyimpulkan informasi implisit dalam atau antar teks.
3. Mengevaluasi dan merefleksi
Kata kunci: membandingkan, mengontraskan, mengelompokkan, mengombinasikan
Pada level kognitif ini siswa telah mampu menganalisis, memprediksi, dan menilai konten, bahasa,
dan unsur-unsur dalam teks.
Kata kunci: menilai, merefleksi, memprediksi
Menginterpretasi
dan Mengintegrasi
Menemukan Informasi
Mengevaluasi dan Merefleksi
Proses kognitif manakah yang
paling sulit untuk dibelajarkan
kepada peserta didik?
Karakteristik Pembelajaran yang Menerapkan Strategi
Literasi
(Beers, 2010; Pahl & Rowsell, 2005).
Melakukan analisis, sintesis, evaluasi
Memantau proses pemahaman 7
7
dan refleksi terhadap teks
teks pada tiga tahap dalam
pembelajaran (sebelum, ketika, 1 6
Menggunakan teks
2 5 Mengembangkan
multimoda selama respon terhadap
pembelajaran berbagai jenis
pertanyaan
Memberikan instruksi
3 4 Menggunakan alat bantu
yang jelas dan eksplisit seperti pengatur grafis
dengan menggunakan
modelling
Strategi Literasi
KETIKA
BELAJAR/
MEMBACA
SEBELUM
BELAJAR/ SETELAH
MEMBACA BELAJAR/
MEMBACA
STRATEGI LITERASI (SISWA)
• Skimming dan scanning
(membaca cepat)
TUJUAN
• Think aloud (berpikir nyaring)
TEKS
Audiovisual
BACAAN BERJENJANG DAN TIDAK BERJENJANG
https://reader.letsreadasia.org
BACAAN
BERJENJANG https://literacycloud.org
https://komik.pendidikan.id/online/
#everyteacherisareadingteacher
PENGATUR GRAFIS
17. Sebab-Akibat Menentukan sebab dan akibat sebuah peristiwa dalam teks.
18. Masalah-Solusi Membuat ringkasan sebuah teks.
19. SQ3R (Survey, Question, Read, Mencatat informasi penting, membuat pertanyaan, jawaban, dan singkasan teks.
Recall dan Review)
Pengatur grafis yang manakah yang sering
digunakan oleh murid Bapak/Ibu dalam
bimbingan Bapak/Ibu?
INSPIRASI PENGUATAN
KOMPETENSI LITERASI
DALAM PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : VII
Semester : Satu
KD :
3.1. Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim,
bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi
antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya
dan pendidikan
4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang (lokasi, distribusi,
potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna)
dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial,
budaya, dan pendidikan.
IPK: (beberapa IPK yang diambil dari KD)
3.1.1. Menjelaskan konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi,
geologis, flora dan fauna) di Indonesia.
3.1.2. Menjelaskan interaksi antarruang di Indonesia.
3.1.3. Menjelaskan pengaruh interaksi antarruang terhadap kehidupan manusia dalam aspek
ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
4.1.1. Mempresentasikan gagasan pentingnya pengendalian jumlah penduduk.
https://www.gatra.com/detail/news/415245/ekonomi/
kawasan-kumuh-purbalingga-ditarget-berkurang-145-pada-
2019
Kemukakan informasi dari video yang kalian
simak dengan mengisi tabel berikut!
Apa yang kalian ketahui tentang masalah Apa yang ingin kalian pelajari tentang isu
penduduk yang dalam video tersebut? tersebut?
KEGIATAN INTI
Cermati gambar berikut.
“Apakah jumlah
penduduk di
provinsi kita sama
dengan di provinsi
lain?”
PENDUDUK
CONTOH BUKAN CONTOH
Kemukakan informasi dalam teks di atas dengan mengisi
tabel berikut ini!
Mengapa? Bagaimana?
KEGIATAN INTI
Amati data BPS Provinsi Lampung
berikut!
Bagaimana perbandingan
jumlah penduduk
berdasarkan usianya?
Kesimpulan
KEGIATAN INTI
Akses dan cermati berita berikut! Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan
berdiskusi bersama teman!
Solusi
Hasil Akhir
KEGIATAN INTI
Amati data BPS Provinsi Lampung
berikut!
Bagaimana perbandingan
jumlah penduduk
berdasarkan usianya?
Masalah
Penduduk
PENILAIAN
1. Berdasarkan data hasil sensus penduduk
di atas, manakah pernyataan berikut
yang benar ?
a. Berdasarkan informasi di
samping, bagaimanakah
keberhasilan progam
penekanan angka
kelahiran nasional?
b. Jika dalam kondisi normal,
berapa banyak anak usia
20 tahun pada tahun
2022?
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan perekonomian Indonesia 2019
diukur berdasarkan (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.883,9 triliun. Dia
menuturkan pertumbuhan ekonomi pada 2019, didorong beberapa faktor dari sisi
pengeluaran. Faktor-faktor tersebut yaitu pertumbuhan konsumsi rumah tangga 5,04
persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi 4,45 persen, konsumsi
pemerintah 3,25 persen, dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) sebesar 10,62 persen. Kinerja ekspor dan impor tahun lalu masih mengalami
kontraksi dengan capaian masing-masing [minus] 0,87 persen dan [minus] 7,69 persen.
(Sumber: https://ekonomi.bisnis.com/read/20200205/9/1197600/tokcer-pdb-per-kapita-indonesia-2019-naik-jadi-rp591-juta)
Sumber: https://yuksinau.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Peta-Persebaran-Penduduk-di-Indonesia.jpg
3. Kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 adalah pulau
….
A. Sumatera
B. Jawa
C. Sulawesi
D. Papua
REFERENSI
Bahan penyusunan materi dan materi yang
disajikan dapat diunduh pada laman
http://ditsmp.kemdikbud.go.id
Terima kasih