Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH : LANDASAN KEPENDIDIKAN

TUGAS MAKALAH
Topik : Pendidikan dan Pengajaran
Dosen Pengampu : Dr. H. Ghufron Abdullah M.Pd.

Dibuat oleh :
KELOMPOK VII
1. Bustamil Arifin (NPM. 18510025)
2. Endah Cipta Ningrum (NPM. 18510063)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
DESEMBER 2018
TUGAS MAKALAH
Topik : Pendidikan dan Pengajaran
Dosen Pengampu : Dr. H. Ghufron Abdullah M.Pd.
pembuatan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Landasan Kependidikan

Dibuat oleh :
KELOMPOK VII
1. Bustamil Arifin (NPM. 18510025)
2. Endah Cipta Ningrum (NPM. 18510063)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
DESEMBER 2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah yang berjudul Pendidikan dan Pengajaran. Tak lupa sholawat serta
salam kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang kita
harapkan syafaatnya di dunia maupun di akhirat kelak.
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini walaupun
dengan bentuk dan isi yang sederhana. Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan
tugas kelompok perkuliahan Program Studi Manajemen Pendidikan (S2),
Program Pascasarjana UPGRIS, mata kuliah Landasan Kependidikan yang
diampu oleh Dr. H. Ghufron Abdullah, M. Pd. Tak lupa pula kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu proses
pembuatan makalah ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.
Harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi pembaca untuk memperluas wawasan dan juga pengetahuan
tentang Pendidikan dan Pengajaran. Kami sangat menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna karena berbagai keterbatasan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Semarang, 8 Desember 2018

Pemakalah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i


KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. iii

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………... 2
C. Tujuan ……………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengertian ………..…………………………………………… 3
B. Pengertian Pengajaran ……………………………………………………. 5
C. Keterkaitan Pendidikan dan Pengajaran ………………………………….. 7

BAB III PENUTUP


A. Simpulan …………………………………………………………………. 10
B. Saran ……………………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak mungkin dapat dipisahkan
dari sendi kehidupan manusia, karena melalui pendidikanlah manusia dapat
menjadi pribadi manusia seutuhnya yang tentunya merupakan ciri pembeda
dari mahkluk lainnya di muka bumi. Kesempurnaan potensi yang
dianugerahkan Tuhan yang Maha Esa pada setiap manusia merupakan modal
yang masih tertidur manakala pendidikan belum menyentuh atau belum
berperan dalam kehidupan manusia itu. Berdasarkan asumsi tersebut maka
dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan satu-satunya upaya untuk
mewujudkan hakekat penciptaan manusia yaitu sebagai mahkluk pemegang
amanah kekhalifahan di muka bumi.
Pengajaran adalah suatu proses yang melibatkan pembuatan keputusan
pada saat pra-pengajaran, pengajaran, dan pasca-pengajaran. Keputusan
disaat pra-pengajaran adalah keputusan pada saat perencanaan kurikulum dan
dalam satu unit pengajaran; keputusan pada saat pengajaran adalah keputusan
yang dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung; dan pasca-
pengajaran adalah segala keputusan yang dilakukan sebagai hasil evaluasi
hasil proses pengajaran.
Pengajaran dan pendidikan merupakan dua perkara penting di dalam
membina manusia. Pengajaran dan pendidikan adalah dua perkara yang
berbeda tetapi banyak orang yang tidak faham tentang kedua perkara ini. Ada
kecenderungan orang tidak membedakan atau tidak dapat membedakan atau
tidak mau membedakan antar pendidikan dan pengajaran. Di Indonesia,
dahulu dikenal adanya Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan
(PP&K) yang selanjutnya dikenal sebagai Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud). Dalam
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, juga tidak
dengan jelas membedakan antara pendidikan, pengajaran, dan sekolah. Oleh

1
karena itu, pada makalah ini penulis akan mengupas tentang perbedaan
pendidikan dan pengajaran, mendidik dan mengajar, serta keterkaitan antara
pendidikan dan pengajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
2. Apa yang dimaksud dengan pengajaran?
3. Bagaimana keterkaitan antara pendidikan dan pengajaran, mendidik dan
mengajar?

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengertian pengajaran.
3. Untuk memahami keterkaitan antara pendidikan dan pengajaran, mendidik
dan mengajar

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “pedagogi (paedagogoi)” yang berarti
perbuatan mendidik, kata “pedagogia (paedagogiek)” yang berarti ilmu
pendidikan, yang berasal dari bahasa Yunani. Pedagogia terdiri dari dua kata
yaitu “Paedos” dan “Agoge” yang berarti yang membimbing, memimpin
anak. Dari pengertian ini pendidikan dapat di artikan kegiatan seorang dalam
membimbing dan memimpin anak ke pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal agar dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab.

2
Paedagogiek diIndonesiakan menjadi pedagogik yang dalam bahasa
Inggris pedagogy, yang artinya studi tentang tujuan dan proses pendidikan
(AY Sugeng dan Ghufron A, 2016). Ilmu pendidikan adalah pemikiran
ilmiah tentang realita yang kita sebut pendidikan (mendidik dan dididik).
Pemikiran ilmiah bersifat kritis, metodis, dan sistematis. Pendidikan adalah
kegiatan atau proses memanusiakan manusia, yang terjadi dalam dan dengan
pembudayaan, yang disebut proses hominisasi dan humanisasi. (Drijarkara,
1980).
Banyak rumusan pendidikan yang di kemukakan oleh para ahli
diantaranya:
1. J.J. Rouseau
Pendidikan merupakan pemberian bekal kepada kita apa yang tidak kita
butuhkan pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita akan butuhkan pada
saat dewasa.
2. Langevald
Pendidikan merupakan setiap usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi
dan membimbing anak ke arah kedewasaan, agar anak cekatan
melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Menurut Langeveld pendidikan
hanya berlangsung dalam suasana pergaulan antara orang yang sudah
dewasa (atau yang di ciptakan orang dewasa seperti: sekolah, buku,
model dan sebagainya) dengan orang yang belum dewasa yang di
arahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
3. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan merupakan menuntun segala kodrat yang terdapat dalam diri
anak sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat agar dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
4. Zahara Idris
Pendidikan merupakan serangkaian interaksi yang bertujuan antara
manusia dewasa dengan anak didik secara tatap muka atau dengan
menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan perkembangan
potensi anak secara maksimal agar menjadi manusia dewasa.

3
5. Ahmad D. Marimba
Pendidikan merupakan pemberian bimbingan atau pimpinan secara sadar
oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik
menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat di simpulkan bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar oleh orang dewasa/ pendidik untuk
membawa anak/ peserta didik menuju kedewasaan melalui proses bimbingan
yang dilakukan secara teratur dan sistematis.
Pendidikan adalah proses di mana seseorang mengembangkan
kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam
masyarakat, di mana dia hidup. Pendidikan adalah proses sosial di mana
orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol,
sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan
sosial dan kemampuan individu secara optimum (Dictionary of Education).
Secara nasional pendidikan dirumuskan sebagai berikut: Pendidikan
adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional)
Pendidikan dapat dirumuskan ke dalam beberapa kategori:
1. Secara filosofis
Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia lewat
pembudayaan, yang juga disebut proses hominisasi dan humanisasi.
2. Secara psikologis
Pendidikan merupakan proses pendewasaan manusia muda yang belum
dewasa dengan bantuan/pimpinan orang yang telah dewasa.
3. Secara etis
Pendidikan merupakan proses transfer nilai-nilai (moral, etika) untuk
mencapai manusia yang susila.

4
4. Secara sosiologis
Pendidikan merupakan proses pembentukan anggota masyarakat,
sebagai individu yang sosial, memenuhi tuntutan masyarakatnya,
melalui pergaulan yang mendidik.
5. Secara ekonomis
Pendidikan merupakan proses menyiapkan anak didik sukses dalam
bidang ekonomi (proses pembentukan tenaga kerja).
6. Secara politis
Pendidikan dimaksudkan untuk mendidik warga negara yang baik
(civics education).
7. Secara teologias
Pendidikan merupakan proses pembentukan wara surgawi.

B. Pengertian Pengajaran
Pengajaran merupakan proses, cara, perbuatan mengajar. Dalam hal ini
pengajaran yang dibahas adalah dalam bentuknya sebagai proses
pembelajaran yang terjadi di sekolah.
Pengertian pengajaran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1. Mahani Razali
Pengajaran adalah aktivitas-aktivitas yang bertujuan dan memiliki tujuan
dimana guru berbagi informasi dengan siswa untuk memungkinkan
mereka menyelesaikan sesuatu tugas yang tidak bisa diselesaikan sendiri
sebelum itu
2. Sulaiman Masri Mashudi Bahari, Juliliyana Mohd Junid
Pengajaran merupakan proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai
unsur termasuk kualitas pengajaran, kecerdasan, bakat dan minat siswa
serta pengaruh motivasi, lingkungan sekolah, rumah dan dorongan orang
tua terhadap siswa
3. Lydia Harlina Martono, Satya Joewana
Pengajaran merupakan salah satu aspek dari pendidikan, yaitu aspek
pengetahuan (kognitif). Pengajaran memberikan keterampilan dan

5
pengetahuan, sedangkan pendidikan membimbing anak ke arah
kehidupan yang baik dan benar.
4. Dariyanto
Pengajaran merupakan proses, perbuatan cara mengajar atau
mengajarkan perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar,
peringatan tentang pengalaman, peristiwa yang dialami atau dilihatnya.
5. Susan B. Bastable
Pengajaran merupakan intervensi yang disengaja yang mencakup
perencanaan dan penerapan aktivitas dan pengalaman intruksional untuk
memenuhi hasil yang ditujukan bagi peserta didik seperti dalam rencana
pengajaran
Menurut A. Y. Soegeng & Ghufron A (2016), dalam kaitannya dengan
pengajaran, proses pembelajaran harus menumbuhkan raga (fisik) dan
mengembangkan jiwa (mentalitas, psikis, kejiwaan) secara harmonis (serasi,
selaras, seimbang). Pengajaran juga harus mengembangkan ranah kognitif,
afektif, dan menumbuhkan psikomotorik, yang disebut degan pengembangan
multiinteligen.

C. Keterkaitan Pendidikan dan Pengajaran, Mendidik dan Mengajar


Pendidikan sangat erat kaitanya dengan pengajaran, dan sering sulit
untuk membedakannya walaupun pada hakekatnya memang berbeda. Orang
yang mendidik senantiasa juga mengajar atau mendidik melalui/dengan
mengajar. Orang yang mengajar dengan baik, dengan sendirinya ia telah
mendidik. Melalui pengajaran diperoleh pengetahuan, informasi,
keterampilan tertentu. Dengan pengetahuan, informasi, dan keterampilan itu
dapat menimbulkan perubahan sikap dan tingkah laku si terdidik, terjadi
pembentukan pribadi menuju kedewasaan. Selain itu, pengajaran juga ingin
memberikan yang terbaik dan yang benar (sistem nilai) yang dimilikinya
untuk membantu si terdidik tumbuh dan berkembang dari dalam dirinya
sendiri, membentuk dirinya sebagai pribadi yang mandiri

6
Sesungguhnya, semua pendidikan adalah informal, tidak ada
pendidikan formal, yang formal itu pengajaran (Drost, 2000). Menurut
Drijarkara (1961), pendidikan merupakan fenomena fundamental atau asasi
dalam kehidupan manusia (terjadi secara tidak formal), di mana ada
kehidupan manusia di situ ada pendidikan. Yang dimaksud dengan formal
adalah terstruktur secara resmi dalam kurikulum, silabus, dan jadwal.
Pendidikan tidak menggunakan siabus, tidak terjadwal, tanpa evaluasi, tidak
perlu ijazah/ sertifikat, utamanya terjadi di rumah/keluarga dan masyarakat.
Yang terjadwal, ada kurikulum dan silabus, itu adalah pengajaran, terjadi di
sekolah-sekolah.
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan perbedaan pendidikan dan
pengajaran. Pendidikan merupakan proses transfer: transmisi(pemindahan)
dan transformasi (pengembangan) nilai-nilai. Pengajaran lebih bersifat
transfer ilmu, pengetahuan, atau informasi. Pendidikan merupakan proses
yang informal (utamanya di keluarga), sedang pengajaran merupakan proses
formal (resmi, utamanya di sekolah)
Dalam diri seorang guru seyogyanya tercakup jiwa dan semangat
pendidik sekaligus pengajar. Guru melakukan tindakan mendidik dengan
mengajarkan berbagai pengetahuan dan dalam mengajarkan pengetahuan
guru dapat menanamkan nilai-nilai dan membentuk sikap anak didik.
Pembentukan sikap dan pemahaman nilai-nilai akan menjadi lebih mudah
disertai dengan pengetahuan lebih luas dan mendalam. Sebaliknya, sikap dan
pemahaman nilai-nilai yang mantap akan memudahkan dalam pengembangan
pengetahuan menjadi luas dan mendalam.
Tindakan pendidik dapat dikatakan sebagai membentuk “wadah” yaitu
berupa sikap, mental, moral, motivasi, keinginan, kemauan, kreatifitas;
sedang mengajar adalah membentuk “isi” yaitu Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) atau keterampilan. Antara wadah dan isinya dapat
dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan. Wadah bersifat relatif tetap, sedang
isinya dapat berubah-ubah, bervariasi, sesuai dengan tuntunan perkembangan

7
zaman, serta kemajuan lImu Pengetahuan, dan Teknologi (A.Y. Soegeng &
Ghufron A, 2016)
Dalam praktik, pendidikan dan pengajaran terlaksana dalam satu
kegiatan (tindakan). Pendidikan modern menurut pengembangan segenap
potensi anak didik (ranah kognitif, efektif yang mencakup emotif dan konatif,
dan psikomotorik, belahan otak kiri dan kanan jiwa dan raga, jasmani dan
rohani, mahkluk individual dan sosial, nafsu dan moral susila serta relegius).
Secara sistematik (utuh-menyeluruh, terpaku) yang seimbang secara
proporsional. Tidak dibenarkan pendidikan yang berat sebelah, yang
didominasi dengan pengembangan ranah tertentu saja, misalnya pendidian
yang intelektualitas (cerebraris), yang menghasilkan manusia-manusia robot,
tanpa perasaan. Pendidikan intelektualitas yang mengutamakan
pengembangan IQ itu harus diimbangi dengan pendidikan yang juga
mengembangan EI (Emotional Intelegensi, kecerdasan emosioal).
Kecerdasan emosional itu mencakup pengendalian diri , semangat dan
ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri.
Mengajar, sesungguhnya bukanlah nama dari satu aktivitas, melainkan
mencakup banyak jenis kegiatan yang berbeda (berbicara, bertanya, menulis
di papan tulis, dan lain sebagainya). Mengajar perlu melibatkan keinginan
bahwa seseorang akan belajar sebagai suatu akibat dari apa yang dilakukan
guru. Mengajar juga menuntut suatu pengakuan oleh guru dan siswa tentang
suatu hubungan khusus yang ada di antara mereka. Kita dapat mengajarkan
semua jenis hal, baik atau buruk, salah atau benar, contohnya mengajar untuk
jujur dan sopan maupun mengajar untuk berbohong atau mencuri.
Bagaimanapun, pendidikan melibatkan mengajar tentang apa yang baik untuk
diketahui dan sikap yang secara moral dapat diterima. Mendidik adalah
mempengaruhi anak dalam usaha membimbingnya supaya menjadi dewasa.
Usaha membimbing adalah usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan
sengaja antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa. Pendidikan
melibatkan pemindahan pengetahuan dan keterampilan, dan sulit untuk

8
melihat bagaimana ini dapat terjadi dalam praktik kecuali seseorang
membuat dirinya sendiri bertanggung jawab terhadap transmisi tersebut.
Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, pendidikan dan pengajaran
dapat terjadi dalam satu tindakan yang sama. Dalam mendidik selalu
terkandung unsur mengajar, dan mengajar yang baik selalu mengandung
unsur mendidik. Seorang pengajar mendidik dengan mengajar dan mengajar
dengan mendidik. Seorang pelajar dididik dengan diajar dan diajar dengan
dididik (Drost, 2006)

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya,
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pendidikan merupakan usaha sadar oleh orang dewasa/ pendidik untuk
membawa anak/ peserta didik menuju kedewasaan melalui proses
bimbingan yang dilakukan secara teratur dan sistematis.
2. Pengajaran adalah aktivitas-aktivitas yang bertujuan dan memiliki tujuan
dimana guru berbagi informasi dengan siswa untuk memungkinkan
mereka menyelesaikan sesuatu tugas yang tidak bisa diselesaikan sendiri
sebelum itu.
3. Pendidikan dan pengajaran memiliki keterkaitan yang sangat erat. Orang
yang mendidik senantiasa juga mengajar atau mendidik melalui/dengan
mengajar. Orang yang mengajar dengan baik, dengan sendirinya ia telah
mendidik. Melalui pengajaran diperoleh pengetahuan, informasi,
keterampilan tertentu. Dengan pengetahuan, informasi, dan keterampilan
itu dapat menimbulkan perubahan sikap dan tingkah laku si terdidik,
terjadi pembentukan pribadi menuju kedewasaan.

B. Saran

9
1. Kepala sekolah sebagai pemimpin dan manajer pendidikan seyogyanya
mampu benar-benar memahami konsep pendidikan dan pengajaran serta
mengimplementasikannya di sekolah sehingga tujuan pendidikan dan
pengajaran di sekolah dapat tercapai.
2. Guru sebagai tenaga pendidik seyogyanya mampu berperan sebagai
pendidik sekaligus pengajar, di mana guru dapat melakukan transfer ilmu
sekaligus transfer nilai sehingga terbentuk siswa yang cerdas dan
memiliki karakter yang kuat dan positif.
DAFTAR PUSTAKA

Soegeng Ysh., A. Y. dan Abdullah, Ghufron. 2016. Landasan Kependidikan.


Jilid 1. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.

Soegeng Ysh., A. Y. dan Abdullah, Ghufron. 2016. Landasan Kependidikan.


Jilid 2. Semarang: Universitas PGRI Semarang Press.

http://fisika79.wordpress.com/2011/04/26/pendidikan-dan-pengajaran

http://www. kawansejati.org/perbedaan-antara-pendidikan-dan-pengajaran

10

Anda mungkin juga menyukai