LANDASAN KEPENDIDIKAN
Nama : NGATINI
NIM : 19510010
- Pendidikan senantiasa mencakupi pengertian mendidik dan dididik, maka ada subyek yang
- Pendidikan dalam arti umum yang mendidik adalah pendidik, orangtua, orang dewasa yang
susila dan yang dididik adalah si terdidik, anak muda yang belum dewasa.
- Sedangkan pendidikan dalam arti khusus yaitu pengajaran atau pembelajaran, subyeknya
adalah pengajar, pelatih, penatar, tutor, konselor, termasuk administrator, laboran, dan
- Yang unik disini anak didik tidak saja disebut sebagai obyek tapi juga sebagai subyek
karena anak didik itu anak, pribadi, personal, bukan benda pasif, melainkan aktif dalam
menentukan dirinya sendiri (self forming) secara berkelanjutan (ongoing formation) dalam
A. PENDIDIK
1. Pendidik adalah orang dewasa dan susila yang memiliki pengetahuan atau menguasai
materi pembelajaran, yaitu guru. Dalam hal ini guru berfungsi sebagai pengganti
2. Lembaga Pendidikan adalah suatu wadah atau organisasi atau Lembaga yang
minum,jalan dsb)
pelatihan)
(ada organisasi, batasan waktu, jenjang, evaluasi tidak begitu ketat)
Formal berarti resmi, terorganisasi secara ketat (ada kurikulum, silabus, jadwal,
3. Karakteristik pendidik, ciri-ciri atau sifat pendidik sebagai konsep pendidikan maupun
baiknya demi tercapainya tujuan pendidikan (mendewasakan mausiia muda yang belum
dewasa)
6. Peranan pendidik : pendidik berperan pentingkarena tanpa pendidik anak didik tidak
akan tumbuh dan berkembang secara wajar (anak manusia sejak bayi hidup di hutan di
B. Anak Didik
Mereka dalah manusia muda yang belum dewasa, dalam proses menuju kedewasaan;
menuju manusia yang beradab. Menurut Drost (2000:21), mereka itu adalah manusia
yang masih perlu dibentuk: kanak-kanak, anak, remaja, dan adolesens atau pemuda,
usia antara 0 tahun sampai 20 tahun. Ia menegaskan bahwa kalau sesudah usia 20
arti sempit, anak didik adalah anak (pribadi yang belum dewasa) yang diserahkan
kepada tanggung jawab pendidik (Tanlain dkk., 1987: 33-34; mengutip dari
Anak didik tidak saja disebut sebagai obyek tapi juga sebagai subyek karena anak
didik itu anak, pribadi, personal, bukan benda pasif, melainkan aktif dalam
Karakteristik anak didik : anak yang belum dan sedang menjadi manusia
mengapresiasi hakikat dan kekuatan pemikiran matematika dan ilmiah, yang mampu
memandang dunia dengan perspektif sejarah dan geografi,dan lebih dari itu yang
diri.
Pendidikan terlaksana dalam tiga bentuk atau upaya, yaitu pembiasaan, peneladanan,
dan pembelajaran.
Anak dibiasakan makan dan tidur secara teratur, diberikan teladan bagaimana
berdoa, berlaku sopan, bersikap sosial dan menolong, bersikap hormat pada orang
tua, dan seterusnya. Jadi didalam pendidikan keluarga, anak didik berperan sebagai
orang yang berlatih untuk membiasakan diri dengan norma-norma keluarga dan
Lingkungan pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam berinteraksi sosial di mana
peserta itu berada,melalui interaksi sosial itu peserta didik memanfaatkan sumber daya
pendidikan yang tersedia agar mampu mencapai tujuan pendidikan secara optimal serta interaksi
ini berjlan secara alamiah dan hidup bersama.Maka pendidikan dalam arti umum terjadi secara
informal tanpa direkayasa,tanpa direncana,tidak sengaja.Sedangkan dalam arti sempit
pendidikan(pengajaran) lingkungan itu diatur,dipersiapkan,ditata,dikelola sehingga kondusif
(mendukung) bagi proses pembelajaran secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai
tujuan secara optimal.
Sifat –sifat dan watak manusia adalah hasil interaksi antara manusia dengan
lingkungan.Lingkungan pendidikan dibedakan dalam tiga jenis yang disebut “tripusat
pendidikan”.
Semua bentuk isi pendidikan selalu ada dalam setiap wadah pendidikan dalam proporsi yang
berbeda beda baik dalam pendidikan di keluarga(informal),di sekolah (formal),maupun di
masyarakat (nonformal)terjadi upaya mendidik,mengajar dan melatih dalam perbandingan yang
tidak sama.
C.Pendidikan di Keluarga
1. Pengertian keluarga
Keluarga dapat dibedakan menjadi yaitu keluarga kecil dan keluarga besar.Keluarga kecil
disebut juga keluarga inti(nucleus family)terdiri dari ayah,ibu dan anak- anak.Keluarga besar di
sebut batih (extended family,keluarga yang diperluas.
Dengan demikian seorang ayah menjadi lambang kekuasaan dan kekuatan dalam keluarga,yang
memberi rasa aman dan nyaman terlaksananya proses pendidikan (interaksi sosial) di dalam
keluarga.
Keluarga lain adalah nenek,kakek,kakak dan orang orang dewasa,mereka mempunyai peranan
penting dalam pendidikan di keluarga yaitu sebagai penasehat utama yang sering terlibat
langsung dalam pendidikan keluarga terutama rumah tangga muda.
Paham Antifamiliarisme dengan tokoh Plato,ia tidak pecaya terhadap fungsi pedagogis
keluarga.Maka Plato menyerahkan urusan pendidikan kepada negara,timbullah paham
statalisme.Menurut Plato keluarga bukan tempat yang ideal bagi prose pendidikan,karena ayah
dan laki laki dewasa sibuk urusanpublik,sedang ibu sibuk dengan urusan domestik yang bersifat
kuratif,memberi makan dan minum merupakan tindakan pemeliharaan bukan mendidik.Tujuan
pendidikan menurut Plato adalah menjadikan warga negara yang baik dan konsep pendidikan
Plato ingin mengembangkan fisik,mental dan karakter secara berimbang.
Paham Antifamiliarisme dengan tokoh J.J.Rousseau(1712-1778) tujuan utama pendidikan adalah
menjaga kebebasan anak,dengan membiarkan bergerak dan bermain bebas secara spontanitas.
Paham Antifamiliarisme dengan tokoh Mendel menganggap keluarga sebagai rintangan utama
bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang sehat serta adanya kecenderungan egoisme
dari faktor – faktor genetis yang ada dalam diri manusia yang terwariskan lewat keluarga yang
cenderung menjadi penghalang proses pendidikan bagi si terdidik.
D. Pendidikan di sekolah
Sekolah merupakan lingkungan dan lembaga pendidikan ke dua setelah keluarga.sekolah muncul
sebagai pendidikan modern yang bersifat formalyang berfungsi membantu pendidikan di
keluarga .
Sekolah adalah suatu bentuk masyarakat,bentuk pergaulan,dimana terjadi interaksi sosial yang
disebut proses pendidikan dalam arti pengajaran atau pembelajaran.Sekolah muncul karena
tuntutan kebutuhan masyarakat modern.
E.Pendidikan di Masyarakat
Ada pendidikan yang dapat diselenggarakan baik secara Formal,Nonformal,dan Informal yaitu
pendidikan usia dini,pendidikan kedinasan,pendidikan keagamaan,pendidikan jarak jauh,dan
pendidikan khusus serta pendidikan layanan khusus.
Hubungan yang negatif menimbulkan persaingan sedangkan yang positif menuntut kerjasama.