Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DASAR PENDIDIKAN SEBAGAI PENGANTAR


(SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL)

DOSEN PEMBIMBING
Memmi Dwi Jayanti S.S,M.Pd

DISUSUN OLEH
Gettari Karenina (201921500311)
Fauziah Fatma Safitri (201921500263)
Herra Roedarni (201921500314)
Heru Taska (201921500288)

FAKULTAS BAHASA INDONESIA DAN SENI


UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
TB. Simatupang, Jl. Nangka Raya No.58C RT.5/RW.5 Tj.Barat, Jagakarsa, Jakarta selatan
Telp: (021)7818718, Email: kampus@unindra.ac.id

2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
Hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang sistem pendidikan nasional ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu nilai di mata kuliah Dasar Pendidikan
Sebagai Pengantar bagi para mahasiswa di Universitas Indraprasta PGRI
Tugas ini disusun guna melengkapi nilai tugas bagi penulis selaku mahasiswa
Universitas Indraprasta PGRI program studi Fakultas Bahasa Indonesia Dan Seni, dan
meningkatkan peran serta kami selaku mahasiswa untuk menerapkan materi yang telah
dipelajari di kelas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan moral, bimbingan, bantuan dan saran untuk penulis atas penyusunan makalah ini:
1. Ibu Memmi Dwi Jayanti S.S,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Pendidikan
2. Semua rekan sekelas jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta
dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu
Kami sangat berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi sebagai bahan bacaan
khususnya bagi para mahasiswa dan pihak lain yang membutuhkan wawasan profesi
kependidikan, mengenai Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia.
Kami juga menyadarai sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun

Jakarta, 18 September 2019

penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I (PENDAHULUAN)

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 2

Tujuan 2

BAB II (PEMBAHASAN)

Pengertian Sistem Pendidikan Nasional 3

Fungsi Dan Tujuan Dari Sistem Pendidikan Nasional 3

Kelembagaan Program Dan Pengelolaan Pendidikan 3

Faktor-Faktor Pendidikan Nasional 7

BAB III (PENUTUP)

Kesimpulan 9

DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokraris serta bertanggung jawab. Untuk
mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
           Sistem pendidikan Indonesia  yang telah dibangun dari dulu sampai sekarang ini,
ternyata masih belum mampu sepenuhnya menjawab kebutuhan dan tantangan global untuk
masa yang akan datang, Program pemerataan dan peningkatan kulitas pendidikan yang selama
ini menjadi fokus masalah yang menonjol dalam dunia pendidikan di Indonesia ini.
          Sementara itu jumlah penduduk usia pendidikan dasar yang berada di luar dari sistem
pendidikan nasional ini masih sangatlah banyak jumlahnya, dunia pendidikan kita masih
berhadapan dengan berbagai masalah internal yang mendasar dan bersifat komplek, selain itu
pula bangsa Indonesia ini  masih menghadapi sejumlah problematika yang sifatnya berantai
sejak jenjang pendidikan mendasar sampai pendidikan tinggi.
Kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh yang di harapkan, menurut hasil
penelitian dinyatakan bahwa sistem pendidikan di Indonesia ini berada di urutan 12 dari 12
negara di asia, bahkan lebih rendah dari Vietnam, dan berdasarkan hasil pembangunan  PBB
pada tahun 2000, Kualitas SDM Indonesia menduduki urutan ke 109 dari 174 negara.
Upaya untuk membagun SDM yang berdaya saing tinggi, berwawasan iptek, serta
bermoral dan berbudaya bukanlah suatu pekerjaan yang gampang, dibutuhkanya partisipasi
yang strategis dari berbagai komponen yaitu : Pendidikan awal di keluarga , Kontrol efektif
dari masyarakat, dan pentingnya penerapan sistem pendidikan pendidikan yang khas dan
berkualitas oleh negara.

1
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pendidikan nasional?
2. Apa saja tujuan dan fungsi dari pendidikan nasional?
3. Apa saja kelembagaan program dan pengelolaan pendidikan?
4. Apa saja jalur-jalur pendidikan itu? Dan apa fungsinya?
5. Apa saja faktor-faktor pendidikan nasional?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian sistem pendidikan nasional.
2. Mengetahui tujuan dan fungsi dari sistem pendidikan nasional
3. Mengetahui kelembagaan program dan pengelolaan pendidikan
4. Mengetahui apa saja dari jalur-jalur pendidikan beserta fungsinya
5. Mengetahui faktor-faktor pendidikan nasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL


Menurut Sunarya W 1963, merumuskan pendidikan nasional adalah suatu sistem
pendidikan yang berlandaskan dan dijiwai oleh suatu falsafah hidup suatu bangsa dan
bertujuan mengabdikan pada kepentingan dan cita-cita nasional angsa tersebut ini berarti
bahwa pendidikan nasional suatu bangsa dalam pelaksanaan pendidikannya berdasarkan
pada filsafat, budaya bangsa demi kelangsungan kehidupaan dan cita cita bangsa dan
Negara baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam UUSPN Bab 1 Pasal 1 ayat (2) dicantumkan “Pendidikan nasional ialah
pendidikan bangsa yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai
nilai agama,kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman.”
Pendidikan nasional merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional diantara
bidnag kehidupan lainnya seperti: idiotogi, politik, hukum ekonomi, dan pertahanan
keamanan, nasional.
Dalam ketentuan umum UUSPN Bab 1 Pasal 1 ayat 3 juga dicantukan bahwa sistem
pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

B. FUNGSI DAN TUJUAN DARI SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemmapuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peerta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis.

C. KELEMBAGAAN PROGRAM DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana unutk mewujudkan susana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

3
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Sistem pendidikan nasional diselenggerakan oleh pemerintah dan swasta dibawah
tanggung jawab menteri pendidikan dan kebudayaan serta menteri lainnya. Yaitu antara
lain:

1. Kelembagaan Pendidikan
Pendidikan nasional dilaksanakan melalui lembaga-lembaga pendidikan baik dalam
bentuk sekolah maupun dalam bentuk kelompok belajar. Berdasarkan UU RI no.20tahun
2003 kelembagaan pendidikan dapat dilhat dari segi jalur pendidikan dan program serta
pengelolaan pendidikan, antara lain:
a. Jalur dan jenjang pendidikan.
Jalur pendidikan terdiri dari atas pendidikan formal, non formal, dan informal Yang
saling melengkapi dan memperkaya.
a) Jalur Pendidikan Formal
Pendidikan formal berfungsi untuk melatih kemampuan akademis, melatih mental dan
fisik, melatih disiplin serta tanggung jawab, mengembangkan diri dan kreativitas,
membangun jiwa sosial, membentuk indentitas diri. Pendidikan formal terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan,menengah dan pendidikan tinggi.
1) Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
menengah. Contohnya : SD, MI, SMP, MTS atau bentuk lain yang sederajat.
2) Pendidikan Menengah.
Pendidikan menengah adalah jenjang yang merupakan lanjutan dari jenjang MA,
SMK, MAK atau bentuk lainnya yang sederajat.
3) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan menengah yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis,dan doktor.Pendidikan
menengah. Pendidikan tinggi ini diselenggarakan dengan sistem terbuka yang
dilaksanakan di perguruan tinggi. Pada jenjang ini dapat berbentuk akademi,
politeknik,sekolah tinggi, institut dan universitas.
b) Jalur Pendidikan Non Formal

4
1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan
layanan pendidikan. Berfungsi sebagai pengganti serta penambah pendidikan
formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Serta
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan
pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan
kepribadian professional.
2) Pendidikan nonformal, meliputi pendidikan ; kecakapan hidup, anak usia dini,
kepemudaan, pemberdayaan perempuan, keaksaraan, keterampilan, pelatihan kerja,
kesetraan, serta pendidikan lain untuk mengembangkan kemampuan
3) Satuan pendidikan terdiri atas lembaga kursus, pelatihan, kelompok belajar, pusat
kegiatan belajar masyarakat, majelis ta’lim, serta satuan pendidikan yangs sejenis.
4) Kursus dan pelatihan diselenggarakan untuk masyarakat yang memerlukan bekal
pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, pengembangan diri, mengembangkan
profesi, bekerja, usaha mandiri, dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang tinggi
5) Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program
pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang
ditunjuk
c) Jalur Pendidikan Informal
1) Fungsi dari pendidikan informal ialah membantu meningkatkan hasil belajar anak,
baik pendidikan formal maupun non formal, memotivasi anak agar lebih giat
belajar, membantu pertumbuhan fisik dan mental anak baik dari dalam keluarga
maupun lingkungan, memotivasi anak agar mampu mengembangkan potensi atau
bakat yang dimilikinya, membantu anak didik agar lebih mandiri dan mampu
memecahkan masalah yang dihadapinya.
2) Kegiatan pendidikan informal dilakukan oleh keluarga dan kegiatan belajar secara
mandiri.
3) Hasil pendidikan diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal, setelah
peserta didik lulus ujian dengan standar nasional pendidikan.
d) Pendidikan Anak Usia Dini
1) Pendidikan ini dimulai sebelum sekolah dasar
2) Pendidikan jalur usia dini formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatu
Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Sedangkan informal berbentuk

5
Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang
sederajat.
3) Jalur ini juga terbentuk berasal dari pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan.
e) Pendidikan Kedinasan
1) Pendidikan ini merupakan pendidikan berprofesi yang diselenggarakan departemen
atau lembaga pemerintah nondepartemen
2) Berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas
kedinasan dan calon pegawai negeri suatu departemen atau lembaga pemerintah
non
departemen
3) Diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan non formal
f) Pendidikan Keagamaan
1) Diselenggarakan oleh pemerintah dan kelompok masyarakat dari pemeluk agama
sesuai dnegan peraturan undang-undang
2) Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama dan
menjadi ahli ilmu agama
3) Dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, informal dan non formal
4) Pendidikan ini berbentuk ajaran diniyah, pesantren, pasmaran, pabhaja samanera,
yang bentuk lain yang sejenis
g) Pendidikan Jarak Jauh
1) Pendidkikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan.
2) Penididkan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada
kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka.
3) Dapat diselenggrakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung
oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan
sesuai dengan standar nasional pendidikan
h) Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus

6
1) Pendidikan ini merupakan pendidikan untuk peserta didik yang memiliki kesulitan
dalam proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial,
memiliki otensi kecerdasan dan bakat istimewa
2) Pendidikan ini khusus bagi peserta di daerah terpencil, masyarakat adat terpencil,
mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.

b. Bahasa Pengantar
1) Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara menjadi bahasa pengantar dalam
pendidikan nasional
2) Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar apabila diperlukan dalam
penyampaian pengetahuan dan keterampilan tertentu.
3) Bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar untuk mendukung
kemampuan berbahasa asing
c. Wajib Belajar
1) Setiap warga negara yang berusia 6 tahun dapat mengikuti pembelajaran.
2) Pemerintah dan PEMDA menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada
jenjang sekolah dasar tanpa memungut biaya (gratis)
3) Wajib belajar merupakan tanggung jawab negara
d. Standar Nasional Pendidikan
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
e. Kurikulum Program Pendidikan
Istilah kurikulum berasal dari kata Curir artinya “pelari” dan Curere yang artinya
“tempat berpacu”. Kemudian diartikan “jarak yang harus ditempuh”. Berdasarkan arti
yang terknadung di dalam rumusan tersebut kurikulum dalam pendidikan dianalogikan
sebagai arena tempat peserta didik “berlari untuk mencapai finish”, berupa ijazah,
diploma, atau gelar.
Kurikulum yang mengandung aspek kesatuan nasional, bekal kesadaran, semangat
kebangsaan, kesetiaan sosial, rasa cinta tanah air, disebut kurikulum nasional. Dan yang
mengandung unsur-unsur lokal disebut muatan lokal dalam kurikulum.

7
Perkembangan kurikulum dari masa ke masa tidak mempunyai ketentuan harus
berapa lama kurikulum itu harus berganti. Pergantian kurikulum lebih mnekan kepada
tuntunan kebutuhan sesuai perkembangan zaman. Berikut ini sekilas perkembangan
kurikulum Indonesia:

a) Rencana Pelajaran 1947


b) Rencana Pelajran Teruai 1952
c) Kurikulum 1964 atau Rencana Pendidikan 1964
d) Kurikulum 1968
e) Kurikulum 1975
f) Kurikulum 1984 (CBSA)
g) Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
h) Kurikulum 2004 (KBK)
i) Kurikulum 2013
1) Kurikulum Nasional
1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembang dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
3. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuann Republik Indonesia dengan memperhatikan:
a. Peningkatan iman dan takwa
b. Peningkatan akhlak mulia
c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik
d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan
e. Tuntunan pembangunan daerah dan nasional
f. Tuntunan dunia kerja
g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
h. Agama
i. Dinamika perkembangan global
j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
4. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
a. Pendidikan agama
8
b. Pendidikan kewarganegaraan
c. Bahasa
d. Matematika
e. Ilmu Pengetahuan Alam
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
g. Seni dan budaya
h. Pendidikan jasmani dan olahraga
i. Keterampilan/kejuruan
j. Muatan local
5. Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat:
a. Pendidikan agama
b. Pendidikan kewarganegaraan
c. bahasa

D. FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN NASIONAL


1. Adanya tujuan yang hendak dicapai
2. Hidup bersama dengan lingkungan tertentu
3. Adanya penyesuaian dengan kebutuhan dan tuntutan pekembangan zaman
4. Adanya tenaga pendidik
5. Adanya peserta didik
6. Adanya kurikulum dalam pendidikan

Adapun tujuan dari faktor-faktor tersebut adalah :


1. Mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya
3. Bertakwa kepada Tuhan YME
4. Berbudi pekerti luhur
5. Memiliki pengetahuan dan keterampilan
6. Kesehatan jasmani dan rohani
7. Bertanggung jawab untuk masyarakat dan bangsa

9
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Istilah sistem memiliki arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan di Indonesia

10
mempunyai landasan ideal adalah Pancasila, landasan konstitusional ialah UUD 1945, dan
landasan operasional ialah ketetapan MPR tentang GBHN
            Dari materi diatas menjelaskan bahwa sistem pendidikan nasional mempunyai visi
dan misi. Visi Pendidikan Nasional: terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial
yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah. Misi Pendidikan Nasional: Mengupayakan
perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh
rakyat Indonesia, Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara
utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar,
Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral, Meningkatkan keprofesionalan lembaga
pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman,
sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional, memberdayakan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan dalam konteks Negara Kesatuan Republik Inonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Achdiyat, Maman, Soeparlan Kasyadi, dan Huri Suhendri. 2014. Dasar Pendidikan
Sebagai Pengantar. Tangerang: Pustaka Mandiri.

11
12

Anda mungkin juga menyukai