Pada kondisi ini juga memungkinkan seorang anak dengan kondisi berkebutuhan
khusus dapat menggunakan CP yang sama dengan anak pada umumnya (anak di
sekolah reguler) di Sekolah Inklusi.
Secara tidak langsung, hal ini juga dapat memudahkan guru mengajar pada level yang
seharusnya (teaching at the right level). Hal ini tentunya impian setiap guru untuk dapat
mengajar anak sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Impian anak pula
memperoleh layanan pendidikan sesuai haknya.
2. Pengintegrasian Kompetensi
Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap
Capaian Pembelajaran merupakan hasil peleburan dari kompetensi inti dan kompetensi
dasar yang terdapat pada kurikulum 2013 sebelumnya.
Hasil peleburan ini menjadi satu kesatuan penjabaran kemampuan yang diharapkan
dapat dikuasai anak di akhir pembelajaran. Tidak lagi terpisah antara komponen sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Capaian akan menjadi acuan deskripsi keberhasilan anak dalam mempelajari sesuatu
hal. Pengintegrasian tersebut juga disesuaikan dengan tujuan untuk mengembangakan
dan menguatkan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Hal itu menjadi salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
paradigma baru.
Di PAUD terdapat fase awal yang disebut fase pondasi (TK B). Fase fondasi ini
mencakup capaian perkembangan yang diharapkan dikuasai oleh anak jenjang PAUD
hingga SD kelas awal.
Sehingga terlihat adanya transisi kemampuan dari PAUD ke SD termasuk di dalamnya
kesiapan bersekolah. Pembelajaran di SD berbeda dengan pembelajaran di PAUD
termasuk kompetensi yang diharapkan di dalamnya.
Di jenjang SD terdapat 3 fase yaitu fase A (kelas 1 – 2), fase B (kelas 3-4) dan fase C
(kelas 5 – 6).
Di jenjang SMP terdapat 1 fase yaitu fase D, dengan durasi 3 tahun, untuk kelas 1- 3
SMP.
Diharapkan dengan fase ini, siswa akan dapat memiliki banyak waktu untuk menjalani
proses belajar. Sehingga siswa dapat mengupas konsep-konsep dan mempelajari
keterampilan kunci. Dan materi yang akan dipelajari dapat dihantarkan dengan
eksploratif dan pendalaman, bukan sekadar transfer pengetahuan.
Lingkup Capaian pembelajaran di PAUD mencakup tiga elemen stimulasi yang saling
terintegrasi. Tiga elemen stimulasi tersebut merupakan penggabungan lima aspek
perkembangan anak (nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, sosial-emosi, dan
bahasa) dan bidang-bidang lain untuk optimalisasi tumbuh kembang anak sesuai
dengan kebutuhan pendidikan abad 21 dalam konteks Indonesia.
2) Jati diri mencakup pengenalan jati diri anak Indonesiayang sehat secara emosi dan
sosial dan berdasarkan Pancasila, serta memiliki kemandirian fisik,
3) Literasi dan sains, tekhnologi rekayasa, seni dan matematika yang mencakup
kemampuan memahami sebagai informasi dan berkomunikasi serta berpartisipasi
dalam kegiatan pramembaca. Juga kemampuan dasar berpikir STEAM untuk
membangun anakyang kreatif dan mampu memecahkan masalah.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan
untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster
berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!