Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andra Febriona Putri

NIM : 2005113169

Tugas Individu Blended Learning


A. Model Belanded Learning
1. Model Face-to-Face Driver
Dari semua model pembelajaran blended learning, Face-to-Face Driver adalah yang paling
dekat dengan struktur sekolah pada umumnya. Dengan pendekatan ini, pengenalan instruksi
online diputuskan berdasarkan kasus per kasus, artinya hanya siswa tertentu di kelas tertentu
yang akan berpartisipasi dalam segala bentuk pembelajaran campuran. Pendekatan ini
memungkinkan siswa yang berjuang atau bekerja di atas tingkat kelas mereka untuk maju
dengan kecepatan mereka sendiri menggunakan teknologi di kelas.
Kemudian model ini melibatkan siswa tidak hanya sekedar tatap muka di ruang kelas atau
laboratorium, melainkan melibatkan siswa dalam kegiatan di luar kelas dengan
mengintegrasikan teknologi web secara online.
Contohnya: pada pelajaran materi ekologi, siswa diberi arahan tugas oleh guru diruangan
kelas kemudian siswa tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mencari bahan materi
dari ekologi di internet.
2. Model Rotation
Dalam bentuk model blended learning ini, siswa berputar di antara stasiun yang berbeda
pada jadwal tetap muka – baik bekerja secara online atau menghabiskan waktu tatap muka
dengan guru. Model rotasi ini mengintegrasikan pembelajaran online sambil bertatap muka di
dalam kelas dengan pengawasan guru atau pendidik.
Contohnya: siswa melakukan diskusi di room google meet kemudian guru bertindak sebagai
yang mengawasi diskusi.
3. Model Flex
Sekolah yang mendukung sejumlah besar siswa non-tradisional atau berisiko sering
memilih model blended learning yang fleksibel. Dengan pendekatan ini, materi terutama
disampaikan secara online. Meskipun guru berada di ruangan untuk memberikan dukungan di
tempat sesuai kebutuhan, pembelajaran terutama dipandu sendiri, karena siswa secara mandiri
belajar dan mempraktikkan konsep baru dalam lingkungan digital. Model ini Memanfaatkan
media internet dalam penyampaian pembelajaran kepada peserta. Dalam hal ini peserta
dapat membentuk kelompok diskusi.
Contohnya: guru menayangkan sebuah video yang terkait dengan materi pembelajaran dari
youtube dengan menggunakan infokus dikelas, kemudian siswa menonton video tersebut dan
memahaminya.
4. Model Online Lap
Pembelajaran yang berlangsung di dalam ruang laboratorium komputer dengan semua
materi pembelajaran di sediakan secara softcopy, di mana para peserta berinteraksi dengan guru
secara online. Dalam hal ini guru dibantu oleh pengawas agar disiplin dalam belajar tetap
terjaga.
Contohnya: siswa belajar di ruangan laboratorium komputer dengan dipantau oleh petugas
laboratorium, kemudian materi pembelajaran di dalam komputer masing-masing siswa, dan
siswa belajar mandiri. Jika ada yang ingin ditanyakan atau kurang dipahami siswa dapat
bertanya kepada guru melalui whatsapp.
5. Model Self Blend
Model ini populer di sekolah menengah, model pembelajaran campuran mandiri
memberi siswa kesempatan untuk mengambil kelas di luar apa yang sudah ditawarkan di
sekolah mereka. Sementara orang-orang ini akan menghadiri lingkungan sekolah tradisional,
mereka juga memilih untuk melengkapi pembelajaran mereka melalui kursus online yang
ditawarkan dari jarak jauh. Agar metode pembelajaran campuran ini berhasil, siswa harus
memiliki motivasi diri yang tinggi. Self-blend sangat ideal untuk siswa yang ingin
mengambil kursus Penempatan Lanjutan tambahan, atau yang memiliki minat dalam bidang
subjek yang tidak tercakup dalam katalog kursus tradisional. Dalam hal ini peserta mengikuti
kursus online, hal ini sebagai pelengkap kelas tradisional yang dilakukan tidak mesti di
dalam ruang kelas akan tetapi bisa di luar kelas.
Contohnya: siswa mengikuti les atau pelajaran tambahan di luar sekolah, dengan
pembelajaran jarak jauh. Misalnya siswa tersebut mengikuti les di quipper video.
6. Model Online Driver
Merupakan bentuk pembelajaran campuran di mana siswa bekerja dari jarak jauh
dan materi terutama disampaikan melalui platform online. Meskipun check-in tatap muka
adalah opsional, siswa biasanya dapat mengobrol dengan guru secara online jika mereka
memiliki pertanyaan. Model blended learning ini sangat ideal bagi siswa yang membutuhkan
lebih banyak fleksibilitas dan kemandirian dalam jadwal harian mereka . Model ini
merupakan pembelajaran secara online, di mana dalam hal ini seorang guru bisa mengupload
materi pembelajaran di internet, sehingga peserta dapat mendownload/mengunduhnya dari
jarak jauh agar peserta bisa belajar mandiri di luar kelas dan dilanjutkan dengan tatap muka
berdasarkan waktu yang telah disepakati.
Contohnya: siswa dan guru berinteraksi di google classroom, dimana guru memberikan
tugas kepada siswa di google classroom dan siswa mengupload tugas tersebut dan
mengerjakannya secara mandiri, kemudian di bahas melalui kegiatan tatap muka di google
meet sesuai waktu yang disepakati.
B. Penerapan Blended Learning dalam Pembelajaran Biologi SMA
Materi : Sistem Ekskresi
Untuk : SMA Kelas 11
Waktu : 60 menit (di masa pandemi)

A. Tujuan Pembelajaran
Agar peserta didik dapat mengetahui bagaimana cara kerja pada system ekskresi, sehingga peserta
didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan rasa kepedulian
terhadap diri-sendiri, perilaku disiplin, jujur, aktif, responsive, santun, bertanggungjawab dan
kerjasama.

B. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Apersepsi:
- Guru menayangkan video tentang sistem ekskresi, kemudian guru mengaitkan
materi dengan pengalaman siswa / pembelajaran sebelumnya dengan memberikan
pertanyaan mengenai pelajaran sebelumnya mengenai organ pada manusia
“Kemarin, kita sudah mempelajari organ dan fungsi organ-organ pada manusia,
organ apakah yang berfungsi sebagai alat ekskresi?”
 Motivasi:
- Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menampilkan gambar seseorang
yang meniup cermin dan ada embun:
“Mengapa saat orang itu meniup cermin, kemudian terdapat embun?”
- Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai hari itu.

2. Kegiatan Inti (40 menit)


Model pembelajaran Discovery Learning

Kegiatan Inti Kondisi


Pertemuan
Stimulation  Siswa disajikan video tentang Sistem Ekskresi
Sinkron
 Guru bertanya terkait video yang ditampilkan kepada siswa apa
yang mereka pahami dari video tersebut Melalui tatap
 Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok muka di google
 Daftar kelompok dan LKPD sudah diupload oleh guru di google meet
classroom.

Statement  Siswa mendownload daftar kelompok dan LKPD


Asinkron
 Siswa secara berkelompok menjawab pertanyaan yang ada di
LKPD Melalui google
classroom

Data  Siswa melakukan studi literature secara online dan offline untuk Asinkron
Collection menjawab pertanyaan yang ada di LKPD Melalui google
 Siswa mengupload LKPD pada folder Tugas Sistem Ekskresi di classroom
(seeking of google classroom
information)
Data  Siswa mempresentasikan serta mendiskusikan hasil isian LKPD sinkron
Processing  Siswa berkolaborasi dan berkomunikasi untuk bertukar pendapat
tentang hasil diskusi Melalui tatap muka
(Acquisition of di google meet
information)  Guru memandu siswa dalam berdiskusi

Verification  Siswa memperbaiki hasil jawaban yang masih kurang tepat sinkron
Melalui tatap muka
di google meet

Generalization  Siswa dibantu oleh guru menarik kesimpulan dari hasil diskusi Sinkron Melalui
 Guru memberikan apresiasi terhadap hasil presentasi siswa tatap muka di
(Synthesizing of
knowledge) google meet

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


 Guru bersama siswa menyimpulkan hasil akhir diskusi dan materi pembelajaran hari
ini.
 Peserta didik mengerjakan post test berupa kuis ( 5 soal essai ) pada google form
 Guru menyampaikan umpan balik terhadap soal yang dikerjakan siswa
 Guru menyampaikan tugas untuk pertemuan minggu depan
C. Persamaan serta Perbedaan Pembelajaran Digital dan Blended Learning
Persamaan:
Persamaan pembelajaran digital dan blended learning adalah sama-sama pembelajaran yang
menggunakan teknologi(TIK) dan internet.
Perbedaan:
Walaupun sama-sama menggunakan teknologi dan internet tetapi pada blended learning juga
digunakan pembelajaran secara tatap muka, dimana blended learning ini merupakan
penyempurnaan dari pembelajaran digital. Pembelajaran digital dan blended learning memiliki
metode pembelajaran yang berbeda. Dimana metode dalam pembelajaran digital  tidak adanya
hubungan timbal balik dalam proses belajar mengajar. Sedangkan dengan menggunakan
metode Blended Learning terdapat interaksi secara langsung berupa diskusi langsung dalam
proses belajar mengajar.
Contoh:
Misalnya pada pembelajaran digital, siswa belajar melalui video di youtube, atau mecari
informasi di google menggunakan handphone dimana siswa tersebut tidak mendapatkan
feedback karena tidak terjadinya interaksi langsung. Sedangkan pada blended learning misalnya
siswa belajar mandiri secara berkelompok kemudian hasil kerja siswa di presentasikan langsung
di depan guru sehingga siswa tersebut mendapat umpan balik dari guru karena terjadinya
interaksi secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai