Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KELOMPOK 3

Blended Learning
(Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Manajemen Pembelajaran
Biologi)

Nama Kelompok :
Andra Febriona Putri 2005113169
Ardha wildana 2005134891
Leni Marlina 2005125597
Roina 2005134894
Salsabila Rika Apriliani 2005113041

Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Yustina, M.Si
Dr. Wan Syafi’I M.Si
Dra. Mariani Natalina L,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa , atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan kami untuk
membuat makalah ini yaitu untuk menambah pemahaman kami mengenai pembelajaran Blended
Learning dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Manajemen Pembelajaran Biologi,
dengan kode mata kuliah BIO2133, yang diampu oleh Prof. Dr. Yustina, M. Si, Dr. Wan Syafi’i,
M. Si, dan Dra. Mariani Natalina, M. Pd.

Makalah ini berisi penjelasan mengenai cara pembelajaran yang memadukan berbagai
pendekatan mulai dari pendekatan konvensional hingga pendekatan media dan teknologi, yaitu
yang dikenal dengan pembelajaran Blended Learning.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata
kuliah Sistem Manajemen Pembelajaran Biologi yang telah memberikan tugas kepada kami,
karena dengan adanya tugas ini kami dapat memahami tentang pembelajaran Blended Learning
serta menerapkannya dalam pembelajaran biologi. Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari
terdapat kekurangan. Kami berharap kritik dan saran yang membangun sehingga dapat
memperbaiki segala kekurangan. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat.

Pekanbaru, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ..............................................................................................................1
BAB II ........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN .........................................................................................................................2
A. Pengertian Blended Learning ............................................................................................2
B. Karakteristik Blended Learning ........................................................................................2
C. Komponen Blended Learning ...........................................................................................3
D. Model Blended Learning ..................................................................................................3
E. Langkah-langkah dalam pembelajaran Blended Learning .................................................5
F. Keunggulan dan Kekurangan Blended Learning ...............................................................6
G. Penerapan Blended Learning dalam Pembelajaran Biologi................................................7
BAB III .......................................................................................................................................9
PENUTUP ..................................................................................................................................9
A. Kesimpulan ......................................................................................................................9
B. Saran ................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era teknologi saat ini, hampir semua aktivitas manusia membutuhkan bantuan
perangkat canggih yang dapat dengan mudah membantu aktivitasnya. Hal ini tentu
mengisyaratkan kepada para pendidik maupun calon pendidik agar mampu menerapkan
cara belajar dengan pemanfaatan teknologi yang mutakhir. Dunia pendidikan Indonesia
di masa mendatang lebih cenderung berkembang pada bentuk pendidikan terbuka dengan
menerapkan sistem pendidikan jarak jauh (distance learning). Berbagai sumber belajar
bersama antar lembaga penyelenggara pendidikan dalam sebuah jaringan, penggunaan
perangkat teknologi informasi interaktif seperti CD- ROM multimedia, dalam pendidikan
secara bertahap menggantikan televisi dan video serta memanfaatkan penggunaan
teknologi internet secara optimal dalam pengembangan pembelajaran. Pembelajaran yang
dikembangkan cenderung menggabungkan pembelajaran konvensional dengan
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pembelajaran yang
menggabungkan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan komunikasi itulah yang dikembangkan sebagai pembelajaran
campuran atau dikenal 4 dengan istilah blended learning.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Blended Learning?
2. Apa Karakteristik Blended Learning?
3. Apa saja Komponen Blended Learning?
4. Apa Model Blended Learning?
5. Bagaimana Langkah-langkah dalam pembelajaran Blended Learning
6. Apa saja Keunggulan dan Kekurangan Blended Learning?
7. Bagaimana Menerapkan Blended Learning dalam Pembelajaran Biologi?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Dapat mengetahui pengertian Blended Learning
2. Mengetahui dan memahami karakteristik Blended Learning
3. Mengetahui dan memahami komponen Blended Learning
4. Mengetahui dan memahami model Blended Learning
5. Mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam pembelajaran Blended Learning
6. Mengetahui apa saja keunggulan dan kekurangan Blended Learning
7. Mengetahui dan memahami penerapan Blended Learning dalam Pembelajaran Biologi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Blended Learning


Blended Learning berasal dari dua kata yaitu Blended dan Learning. Blended
artinya campuran/gabungan/kombinasi, sedangkan learning artinya belajar/pembelajaran.
Blended learning merupakan metode belajar yang menggabungkan dua atau lebih metode
dan pendekatan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan proses pembelajaran. Menurut
Thorne (2003) blended learning adalah kelas konvensional dimana dosen dan mahasiswa
bertemu langsung, dengan pembelajaran online yang bisa diakses kapan dan dimana saja.
Adapun bentuk lain dari blended learning adalah pertemuan virtual antara dosen dan
mahasiswa. Garrison dan Vaughan (2008) mendefinisikan yang dikutip oleh Francine
S.Glazer, “Blended learning adalah proses pembelajaran campuran tatap muka dengan
online, sehingga menjadi pengalaman belajar yang unik”.
Menurut Josh Bersin, “Blended learning merupakan pembelajaran secara
tradisional yang dilengkapi media elektronik atau media teknologi”. Sedangkan menurut
Catlin R.Tucker, “Blended learning merupakan satu kesatuan yang kohesif
(berpadu/melekat), maksudnya adalah memadukan atau menggabungkan pembelajaran
tradisional tatap muka dengan komponen online”. Selanjutnya menurut Kaye Thorne dan
David Mackey, Blended Learning merupakan pembelajaran campuran yang
memanfaatkan teknologi multimedia, cd-rom, kelas virtual, voice-mail, e-mail, video
streaming, dan sebagainya. Maka, dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Blended
Learning adalah suatu pembelajaran yang menggabungkan atau mengombinasikan
pembelajaran tatap muka (face to face) dengan media TIK, seperti komputer (online
maupun offline), multimedia, kelas virtual, internet dan sebagainya.

B. Karakteristik Blended Learning


Husamah (2014:16) menjelaskan karakteristik blended learning adalah
menggabungkan berbagai teknik penyampaian, model pembelajaran, gaya pembelajaran,
dan media berbasis teknologi yang beragam serta terdapat kombinasi dari pengajaran
langsung, belajar mandiri, dan belajar secara online.
Das & Das (2015:98) menyebutkan bahwa karakteristik blended learning terdiri dari
empat komponen yaitu online learning, personalized learning, customized learning, dan
competency based learning. Online learning merupakan pemberian instruksipembelajaran
kepada siswa melalui web secara terstruktur. Personalized learning adalah perancangan
kebutuhan siswa yang disesuaikan dengan preferensi belajar dan keberagaman sehingga
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri. Customized learning adalah
pembelajaran dirancang mengacu pada urutan pengalaman belajar sebelumnya untuk
meningkatkan motivasi dan prestasi siswa. Competency based

2
learning berarti pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan pengetahuan
siswa yang diukur sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Selain itu karakteristik pembelajaran blended learning yaitu guru dan orang tua
memiliki peranan yang penting dimana guru berperan sebagai fasilitator dan orang tua
berperan sebagai pendukung.

C. Komponen Blended Learning


a. Pembelajaran Tatap Muka (Face To Face)
Pembelajaran tatap muka (face to face) merupakan proses belajar yang terencana
pada suatu tempat tertentu dengan melibatkan aktivitas belajar pendidik dan peserta
didik sehingga terjadilah interaksi sosial. Adapun peran tenaga pendidik dalam
pembelajaran sangat penting dimana tenaga pendidik sebagai sumber belajar dan
informasi. Pada pembelajaran tatap muka (face to face) biasanya menggunakan berbagai
macam metode dalam proses pembelajarannya, meliputi: ceramah, penugasan, tanya
jawab, dan demonstrasi.
b. Pembelajaran Online Learning
Online learning adalah lingkungan pembelajaran yang menggunakan teknologi
internet, intranet, dan berbasis web dalam mengakses materi pembelajaran dan
memungkinkan terjadinya interkasi pembelajaran antar sesama peserta didik dengan
tenaga pendidik dimana saja dan kapan saja.
c. Belajar Mandiri
Belajar mandiri merupakan salah satu bentuk aktivitas model pembelajaran pada
blended learning, yaitu individualized learning, dimana peserta didik dapat belajar
mandiri dengan cara mengakses informasi, materi atau pelajaran secara daring (online)
via internet. Bukan berarti belajar sendiri, tetapi belajar mandiri berarti belajar secara
berinisiatif dengan ataupun tanpa bantuan orang lain dalam belajar.

D. Model Blended Learning


Dalam Blended Learning secara umum terdapat 6 model, yaitu (Catlin, 2012):
1. Face-to-Face Driver
Melibatkan siswa tidak hanya sekedar tatap muka di ruang kelas atau laboratorium,
melainkan melibatkan siswa dalam kegiatan di luar kelas dengan mengintegrasikan
teknologi web secara online.
Contoh: misalnya dalam pembelajaran tatap muka siswa diberikan tugas kelompok
untuk dikerjakan dirumah, dengan mencari informasi terkait materi menggunakan
handphone atau internet.
2. Rotation
Mengintegrasikan pembelajaran online sambil bertatap muka di dalam kelas
dengan pengawasan guru atau pendidik.
Contoh: guru memantau siswa dalam diskusi kelompok di dalam room google meet.
3
3. Flex
Memanfaatkan media internet dalam penyampaian pembelajaran kepada peserta.
Dalam hal ini peserta dapat membentuk kelompok diskusi.
Contoh: misalnya guru menayangkan sebuah video yang terkait dengan materi
pembelajaran dari youtube dengan menggunakan infokus dikelas, kemudian siswa
menonton video tersebut dan memahaminya.
4. Online Lap
Pembelajaran yang berlangsung di dalam ruang laboratorium komputer dengan
semua materi pembelajaran di sediakan secara softcopy, di mana para peserta berinteraksi
dengan guru secara online. Dalam hal ini guru dibantu oleh pengawas agar disiplin dalam
belajar tetap terjaga.
Contoh: misalnya siswa diajak ke ruangan laboratorium komputer dengan
dipandu oleh asisten yang ada di lab, kemudian materi pembelajaran didalam komputer
masing-masing siswa, dan siswa belajar mandiri. Jika ada yang ingin ditanyakan atau
kurang dipahami siswa dapat bertanya kepada guru melalui whatsapp.
5. Self Blend
Dalam hal ini peserta mengikuti kursus online, hal ini sebagai pelengkap kelas
tradisional yang dilakukan tidak mesti di dalam ruang kelas akan tetapi bisa di luar
kelas.
Contoh: misalnya siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di ruangan kelas
kemudian siswa tersebut mengikuti pembelajaran secara online dirumah masing-
masing atau dimana saja.
6. Online Driver
Merupakan pembelajaran secara online, di mana dalam hal ini seorang guru bisa
mengupload materi pembelajaran di internet, sehingga peserta dapat
mendownload/mengunduhnya dari jarak jauh agar peserta bisa belajar mandiri di luar
kelas dan dilanjutkan dengan tatap muka berdasarkan waktu yang telah disepakati.
Contoh: misalnya siswa mengikuti pembelajaran dengan memanfaatkan google
classroom, yang mana di kelas tersebut terdapat guru dan siswa, kemudian guru
mengupload tugas di google classroom dan siswa mengunduh file tugas tersebut
kemudian mengerjakannya dan mengumpulkannya sesuai waktu yang ditetapkan,
kemudian untuk kegiatan tatap muka melalui google meet guru dan siswa dilakukan
sesuai waktu yang disepakati.

4
E. Langkah-langkah dalam pembelajaran Blended Learning
Sintaks atau langkah-langkah dari model pembelajaran Blended Learning menurut
Ramsay (dalam Marlina, 2020) adalah sebagai berikut:

1) Pencarian informasi baik secara online maupun offline dengan berdasarkan pada
relevansi, validitas, realibilitas konten dan kejelasan akademis,
2) Menemukan, memahami, dan mengkonfrontasikan ide atau gagasan,
3) Menginterpretasikan informasi atau pengetahuan dari berbagai sumber yang telah
dicari dari berbagai sumber,
4) Mengkomunikasikan ide atau gagasan hasil interpretasinya menggunakan fasilitas
online atau offline,
5) Mengkontruksikan pengetahuan melalui proses asimilasi dan akomodasi dari hasil
analisis, diskusi, dan penarikan kesimpulan dari informasi yang diperoleh
menggunakan fasilitas online atau offline.

Menurut Chaeruman & Maudiarti (dalam Banila et al., 2021), pembelajaran blended learning
terdiri atas tiga tahapan, yakni (1) Seeking of information, pencarian informasi dari berbagai sumber
informasi yang tersedia secara asynchronous mandiri berdasarkan pada relevansi, validitas,
reliabilitas konten dan kejelasan akademis; (2) Acquisition of information, menemukan, memahami,
serta mengkonfrontasikannya dengan ide atau gagasan yang telah ada dalam pikiran kemudian
menginterpretasikan informasi atau pengetahuan dari berbagai sumber yang tersedia, sampai peserta
didik mampu mengkomunikasikan kembali dan menginterpretasikan ide-ide dan hasil
interprestasinya secara asynchronous kolaboratif; (3) Synthesizing of knowledge, mengkonstruksi
atau merekonstruksi pengetahuan melalui proses asimilasi dan akomodasi bertolak dari hasil analisis,
diskusi dan perumusan kesimpulan dari informasi yang diperoleh kembali dan
menginterpretasikan ide-ide dan hasil interprestasinya secara synchronous virtual dan
asynchronous mandiri.

F. Keunggulan dan Kekurangan Blended Learning


1) Keunggulan Blended Learning
Adapun keunggulan dari blended learning yang diungkapkan oleh (Wardani et al.,
2018)yaitu:

a. Peserta didik leluasa untuk mempelajari materi pelajaran secara mandiri dengan
memanfaatkan materi materi yang tersedia secara online
b. Peserta didik dapat berkomunikasi/berdiskusi dengan pengajar atau peserta didik
lain yang tidak harus dilakukan saat di kelas (tatap muka)
c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik di luar jam tatap muka
dapat dikelola dan dikontrol dengan baik oleh pengajar
d. Pengajar dapat menambahkan materi pengayaan melalui fasilitas internet
5
e. Pengajar dapat meminta peserta didik membaca materi atau mengerjakan tes
yang dilakukan sebelum pembelajaran.
f. Pengajar dapat menyelenggarakan kuis, memberikan balikan, dan memanfaatkan
hasil tes dengan efektif.
g. Peserta didik dapat saling berbagi file dengan peserta didik lainnya.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kelebihan dari
blended learning yaitu kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di kelas maupun diluar
kelas dengan memanfaatkan teknologi untuk menambah materi pelajaran dan soal-soal
yang diberikan di kelas maupun melalui online yang dikelola dan dikontrol sedemikan
rupa oleh guru supaya kegiatan pembelajaran dapat berlangsung, serta komunikasi
antar siswa dan antara guru dengan siswa dapat terjalin baik ketika berada di kelas
maupun di luar kelas (online) dengan membentuk sebuah grup diskusi yang
memanfaatkan perkembangan teknologi di era ini karena pembelajaran tanpa ada
komunikasi tidak akan memberikan hasil sesuai dengan harapan baik dari guru mapun
siswa. Dewey dan Moore (dalam Comey; dalam Sari, 2016) berpendapat bahwa
komunikasi merupakan peranan penting dalam proses pembelajaran dan mejadi kunci
dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif.

2) Kekurangan blended learning:


a. Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana
dan prasarana tidak mendukung.
b. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pebelajar, seperti komputer dan akses
internet. Padahal dalam blended learning diperlukan akses internet yang memadai,
apabila jaringan kurang memadai akan menyulitkan peserta dalam mengikuti
pembelajaran mandiri via online.
c. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer dan akses internet.
Problem yang ditemui guru saat melakukan blended learning, antara lain:

1. Guru harus memiliki keterampilan dalam menyelenggarakan e-learning


2. Guru harus menyiapkan refrensi digital yang dapat diakses oleh siswa
3. Guru perlu menyusun refrensi yang terintegrasi dengan tatap muka
4. Guru juga perlu memiliki waktu untuk mengatur dan mengelola pembelajaran
berbasis internet, seperti mengembangkan materi, mengembangkan instrumen
asesmen, dan memberi jawaban dari berbagai pertanyaan yang diajukan olehsiswa.

6
G. Penerapan Blended Learning dalam Pembelajaran Biologi

Menurut Chaeruman & Maudiarti (dalam Banila et al., 2021), pembelajaran


blended learning terdiri atas tiga tahapan, yakni seeking of information, acquisition of
information, dan synthesizing of knowledge. Blended learning ini tentunya dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran biologi, misalnya pada materi metabolisme. Pada tahap
seeking of information, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran secara online dan
meminta siswa untuk mempelajari serta mencari referensi dari berbagai sumber yang
terkait dengan materi metabolisme. Lalu pada tahap acquisition of information, guru dapat
meminta siswa untuk membentuk kelompok dalam melaksanakan praktikum mengenai uji
fotosintesis pada Hydrilla untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
metabolisme. Praktikum berkelompok dilaksanakan secara offline di laboratorium biologi
dan dipandu oleh guru. Pada tahap synthesizing of knowledge, guru meminta siswa
untuk mengumpulkan laporan praktikum, mengkomunikasikan, mendiskusikan, dan
menarik kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan secara online melalui aplikasi
LMS seperti google classroom, edmodo, dan lain sebagainya.

Adapun penerapan Blended Learning yang lain yaitu:


Materi: Protista Mirip Hewan
Untuk : SMA Kelas 10
Waktu : 90 menit (di masa pandemi)

A. Tujuan Pembelajaran
Agar peserta didik dapat mendeskripsikan , mengelompokkan dan menyajikan data tentang
Protista Mirip Hewan, sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran
Tuhan YME, menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan, perilaku disiplin, jujur,
aktif, responsive, santun, bertanggungjawab dan kerjasama.

B. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Apersepsi:
- Guru menayangkan video tentang protista mirip hewan, kemudian guru
mengaitkan materi dengan pengalaman siswa / pembelajaran sebelumnya
dengan memberikan pertanyaan mengenai pelajaran minggu sebelumnya
mengenai Protista Mirip Tumbuhan.
“Kemarin, kita sudah mempelajari protista mirip tumbuhan, nah sekarang kita
masuk materi ptotista mirip hewan. Apakah protista mirip tumbuhan sama
dengan protista mirip hewan?”
 Motivasi:
- Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menampilkan gambar
seseorang yang mengalami malaria dan memberikan pertanyaan:
“Apa organisme yang dapat menyebabkan malaria?”
- Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai hari itu.

7
2. Kegiatan Inti (70 menit)
Model pembelajaran Discovery Learning

Kegiatan Inti Kondisi


Pertemuan
Stimulation  Siswa disajikan video tentang Protista Mirip Hewan
Sinkron
 Guru bertanya terkait video yang ditampilkan kepada siswa apa
yang mereka pahami dari video tersebut Melalui tatap
 Siswa dibagi ke dalam 7 kelompok muka di google
 Daftar kelompok dan LKPD sudah diupload oleh guru di google meet
classroom.

Statement  Siswa mendownload daftar kelompok dan LKPD


Asinkron
 Siswa secara berkelompok menjawab pertanyaan yang ada di
LKPD Melalui google
classroom

Data Collection  Siswa melakukan studi literature secara online dan offline untuk Asinkron
menjawab pertanyaan yang ada di LKPD Melalui google
(seeking of  Siswa mengupload LKPD pada folder Tugas 1 di google classroom classroom
information)

Data Processing  Siswa mempresentasikan serta mendiskusikan hasil isian LKPD sinkron
 Siswa berkolaborasi dan berkomunikasi untukbertukar pendapat
(Acquisition of Melalui tatap muka
information) tentang hasil diskusi
 Guru memandu siswa dalam berdiskusi di google meet

Verification  Siswa memperbaiki hasil jawaban yang masih kurang tepat


sinkron
Melalui tatap muka
di google meet

Generalization  Siswa dibantu oleh guru menarik kesimpulan dari hasil diskusi Sinkron Melalui
 Guru memberikan apresiasi terhadap hasil presentasi siswa tatap muka di
(Synthesizing of
knowledge) google meet

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


 Guru bersama siswa menyimpulkan hasil akhir diskusi dan materi pembelajaran
hari ini.
 Peserta didik mengerjakan post test berupa Quiz (10 pilihan ganda) pada aplikasi quizziz
 Guru menyampaikan umpan balik terhadap soal yang dikerjakan siswa
 Guru menyampaikan tugas membaca untuk pertemuan minggu depan

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Blended Learning adalah suatu pembelajaran yang menggabungkan atau


mengombinasikan pembelajaran tatap muka (face to face) dengan media TIK, seperti
komputer (online maupun offline), multimedia, kelas virtual, internet dan sebagainya.
Blended Learning mengkombinasikan aspek terbaik dari dari pembelajaran online,
aktivitas tatap muka terstruktur, dan praktek dunia nyata. Pembelajaran blended learning
termasuk pembelajaran yang inovatif serta dapat diterapkan dalam pembelajaran biologi.
Dengan adanya pembelajaran blended learning, peserta didik dapat mencari berbagai
informasi baik secara online maupun offline terkait materi pelajaran biologi pada tahapan
seeking of information. Selanjutnya pada tahapan acquisition of information, peserta didik
dapat menemukan, memahami, mengkonfrontasikan, dan menginterpretasikan ide atau
gagasan berdasarkan informasi yang telah ditelusuri lalu peserta didik dapat
mengkomunikasikan ide dari hasil interpretasinya. Pada tahapan synthesizing of
knowledge, siswa dapat mengkonstruksikan pengetahuan terkait materi pelajaran biologi
melalui proses asimilasi dan akomodasi yang didasarkan pada hasil diskusi, analisis, dan
penarikan kesimpulan.
B. Saran
Untuk melaksanakan pembelajaran blended learning, tenaga pendidik
sebaiknya memiliki keterampilan dalam menggunakan teknologi (ICT) agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, guru juga harus mempertimbangkan
sarana dan prasarana yang dimiliki siswa untuk mendukung pembelajaran blended learning.
Guru juga harus menyiapkan jadwal yang terorganisir untuk pembelajaran tatap muka dan
pembelajaran daring dengan mempertimbangkan isi bahan ajar dan tujuan pembelajarannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Catlin R.Tucker. Classifying K–12 Blended learning, Inno Sight Institut, May 2012, h.8-15.
Op.Cit., h.13-14
Banila, L., Lestari, H., & Siskandar, R. 2021. Penerapan blended learning dengan pendekatan
STEM untuk meningkatkan kemampuan literasi sains siswa pada pembelajaran biologi di
masa pandemi covid-19. Journal of Biology Learning, 3(1), 25.
https://doi.org/10.32585/jbl.v3i1.1348
Marlina, E. 2020. Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi
Sevima Edlink. Jurnal Pedagogik, 3(2), 104–110. https://doi.org/10.35974/jpd.v3i2.2339
Nurheni Arifin. penggunaan Blended Learning pada pembelajaran Biologi...569-575
Nurlian Nasution,dkk. 2019. Buku Model Blended Learning.Pekanbaru:Unilak press
Wardani, D. N., J.E, A. T., & Wedi, A. 2018. DAYA TARIK PEMBELAJARAN DI ERA 21
DENGAN BLENDED LEARNING Deklara Nanindya Wardani, Anselmus J.E. Toenlioe,
Agus Wedi. 1(1), 13–18.

10

Anda mungkin juga menyukai